Anda di halaman 1dari 13

Limfoma Maligna

Silvia Gunawan 102014043


Yulie Yang 102014172
C4

Skenario 2:
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik RS
Ukrida dengan keluhan utama benjolan pada leher sejak 2
bulan SMRS.
Anamnesis
• Sudah berapa lama?
• Apakah masih bertambah besar?
• Apakah nyeri?
• Adakah gejala penyerta? (misalnya penurunan berat badan, demam, keringat
malam, pruritus, batuk, nyeri tenggorokan, dan ruam).
• Sebelumnya pernah mengalami hal yang sama?
• Apakah ada riwayat penyakit serius lain?
• Apakah ada riwayat TB? • Benjolan tidak nyeri
• Ada demam dan keringat
• Apakah di keluarga ada yang sakit seperti ini?
dingin terutama pada
• Apakah ada riwayat pemakaian obat jangka panjang atau alergihari,
malam terhadap suatu
tidak ada batuk
obat? • Konsumsi makanan alami
• Bagaimana pola makannya? tanpa pengawet.
• RPK : -
PF PP
• Kesadaran CM Pemeriksaan darah perifer lengkap:
• Tanda-tanda vital DBN • Hemoglobin: 11 g/dL
• Terdapat pembesaran KGB • Hematokrit: 33%
cervical anterior dextra dan • Leukosit: 8.000/ul
subclavicula yang multipel. • Trombosit: 250.000/ul
• Tidak merah, mobile dan • Retikulosit: 2.5%
tidak nyeri. • Diff count: 2/2/1/73/19/2/1

Pemeriksaan Biopsi
Pemeriksaan KGB Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH)
Ultrasound dapat bermanfaat dalam sering digunakan pada diagnosis
menilai massa KGB tertentu sebagai pendahuluan limfadenopati untuk
bantuan untuk biopsi. identifikasi penyebab kelainan
tersebut seperti reaksi hiperplastik
Staging formal dari penyakit malignant kelenjar getah bening, metastasis
dilakukan dengan menggunakan CT, karsinoma dan limfoma malignum.
dibantu oleh MRI dan USG.
Hasil biopsi pada KGB ditemukan sel
Hasil CT Scan thorax pada kasus ini didapatkan limfoid blast.
pembesara KGB para aorta dextra.
Anatomi
DD WD
Limfadenitis tuberculosis Limfoma maligna

Limfoma hodgkin Limfoma non-hodgkin

• Mycobacterium Lokasi kelompok kelenjar limfe tunggal Lebih sering terlibat kelenjar limfe tepi yang
tuberculosis (servikal, mediastinal, paraaortik) multiple
• Kelenjar yang sakit
akan merah, Penyebaran lewat kontak Penyebaran tidak lewat kontak
membengkak.
• Riwayat TB/batuk Kelenjar limfe mesentrik dan cincin Sering ditemukan keterlibatan limfe mesentrik

>3 minggu waldeyer jarang terlibat dan cincin waldeyer

Keterlibatan ekstranodal jarang terjadi Biasanya ada keterlibatan ekstranodal


Stadium Limfoma Hodgkin
Stage I : Penyakit menyerang satu regio kelenjar getah bening atau satu
struktur limfoid
(misal: limpa, timus, cincin Waldeyer).
Stage II : Penyakit menyerang dua atau lebih regio kelenjar pada satu sisi
diafragma,
jumlah regio yang diserang dinyatakan dengan subskrip angka, misal:
II2, II3, dsb.
Stage III : Penyakit menyerang regio atau struktur limfoid di atas dan di bawah
diafragma.
IIIa : menyerang kelenjar splenikus hiler, seliakal, dan portal
IIIb : menyerang kelenjar para-aortal, mesenterial dan iliakal.
Stage IV : Penyakit menyerang organ-organ ekstra nodul, kecuali yang
tergolong E (E: bila primer menyerang satu organ ekstra nodal).
Stadium Limfoma Non Hodgkin
I Tumor tunggal ekstranodal atau tumor di daerah tunggal nodal, kecuali di daerah
mediastinum atau abdomen

II Tumor tunggal (ekstranodal) dengan keterlibatan kelenjar regional pada satu sisi diafragma
pada dua atau lebih area nodul
Dua tumor (ekstranodal) dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar regional
Tumor lebih dari satu, tetapi masih satu sisi dengan diafragma
Tumor primer pada gastrointestinal (ileosaekal) dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar
mesenterium

III Tumor lebih dari dua (ekstranodal) pada kedua sisi diafragma
Tumor dua atau lebih pada satu sisi diafragma
Tumor primer di daerah intrathorakal (mediastinal, pleura, timus)
Tumor meluas pada intraabdominal yang tidak dapat direseksi
Tumor pada paraspinal atau epidural

IV Tumor meluas dan penyebaran ke sumsum tulang atau susunan saraf pusat
Epidemiologi
NHL: 1,6-17,1 kasus/100.000 orang/tahun pada pria dan 0,7-11,7 kasus/100.000
orang/tahun pada wanita. Lebih sering terjadi pada bangsa kulit putih
dibandingkan dengan bangsa kulit hitam.
HL: 0,2-5,7/100.000 pada pria dan 0,1-4,9/100.000 pada wanita.

Etiologi
Belum diketahui secara pasti. Beberapa hal yang diduga berperan sebagai penyebab
penyakit ini antara lain:
•Infeksi (EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, dan Helicobacter pylori)
•Faktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia (pestisida, herbisida, bahan kimia
organik, dan lain-lain), kemoterapi, dan radiasi.
•Inflamasi kronis karena penyakit autoimun.
•Faktor genetik
Patofisiologi
• Akibat terjadinya
mutasi gen
• Pada sel limfosit tua
yang tengah berada
dalam proses
transformasi
menjadi imunoblas
(terjadi akibat
adanya rangsangan
imunogen)
Manifestasi Klinis
1.Limfodenopati superficial. Sebagian besar pasien datang dengan
pembesaran kelenjar getah bening asimetris yang tidak nyeri dan
mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha).
2.Demam.
3.Sering keringat malam.
4.Mudah lelah.
5.Penurunan nafsu makan.
6.Kehilangan berat badan lebih dari 10 % selama 6 bulan.
Tatalaksana
Limfoma Hodgkin Limfoma non Hodgkin
• Radioterapi
• Radioterapi
 Untuk stadium I & II

• Kemoterapi
• Kemoterapi
 CHOP (Cyclophosphamide,
 untuk stadium III & IV Doxorubicine, Vincristine,
 ABVD (Adriamycin, Prednison)
Bleomycin, Vinblastin,
Dacarbazin)
• Terapi suportif

• Terapi suportif
Komplikasi
Karena pertumbuhan kanker itu sendiri: pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan
pada jantung, kelainan pada paru-paru, sindrom vena cava superior, kompresi pada
spinal cord, kelainan neurologis, obstruksi hingga perdarahan pada traktus
gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis jika penyakit sudah memasuki tahap leukemia.

Karena penggunaan kemoterapi: pansitopenia, mual dan muntah, mulut kering,


rambut rontok, penurunan produksi saliva, infeksi, kelelahan, neuropati, dehidrasi
setelah diare atau muntah, toksisitas jantung akibat penggunaan doksorubisin, kanker
sekunder, dan sindrom lisis tumor.

Prognosis
Stadium akan menentukan prognosis. Kira-kira > 90%
pasien stadium I dan II dapat diatasi dan pada stadium
IV sekitar 50% berubah menjadi progresif. Pasien usia
tua mempunyai prognosis yang buruk.
Kesimpulan
• Laki-laki berusia 60 tahun menderita
penyakit limfoma maligna.

Anda mungkin juga menyukai