Anda di halaman 1dari 29

LIMFOMA DAN PENANGANANNYA

Kelompok B5:
Nixon Sinurat / 10.2010.308

SKENARIO 3
Seorang laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik RS
UKRIDA dengan keluhan utama benjolan pada leher
sejak 2 bulan SMRS. Pasien mengaku benjolan ini
tidak nyeri, dan kelainan disertai demam dan keringat
dingin terutama pada malam hari, adanya batuk
disangkal. Pasien mengaku hanya mengkonsumsi
makanan alami tanpa adanya pengawet. Di keluarga
pasien tidak ada yang sakit seperti ini. Pemeriksaan
fisik: pembesaran kelenjar getah bening cervical
anterior dextra dan subclavicula yang multiple, tidak
kemerahan, mobile dan tidak nyeri.
Identifikasi Istilah
Tidak ada

Rumusan Masalah
Laki-laki 60 tahun keluhan utama benjolan pada
leher sejak 2 bulan SMRS, benjolan tidak nyeri,
disertai demam dan keringat dingin terutama pada
malam hari.
MIND MAP
RM
anamnesis
PF & PP
WD & DD
Gejala
klinis
Etiologi
Patof Epidem
Penatalaksanaan
Komplikasi
Pencegahan
prognosis
HIPOTESIS
Laki-laki 60 tahun keluhan utama benjolan pada
leher sejak 2 bulan SMRS, benjolan tidak nyeri,
disertai demam dan keringat dingin terutama pada
malam hari diduga menderita limfoma.
ANAMNESIS
Identitas pasien
Keluhan utama
benjolan pada leher
Riwayat penyakit sekarang
benjolan pada leher, demam dan keringat dingin
terutama pada malam hari
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pengobatan
Riwayat keluarga


PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi:
Palpasi:
Besar
Nyeri tekan
Konsistensi
Hangat/tidak
Bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan
Fluktuasi


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab







Immunophenotyping : paraffin panel : CD20, CD3.
Biopsi: sel radang kronis


N Pasien
Hb Pria =13 g/dl 11 g/dL ()
Retikulosit 0.50-1.50 % 2.50% ()
Leukosit 5.000-10.000/uL 8.000/uL (N)
Trombosit 150.000-400.000/uL 250.000/uL (N)
LED Pria = 0-10 mm/jam
Imaging
Foto torak limfadenopati hillar dan mediastinal, efusi
pleura, atau lesi parenkim paru.
USG: pembesaran kelenjar getah bening paraaorta
dextra
Pemeriksaan CT scan Thorax abnormalitas parenkim
paru dan mediastinal
CT scan abdomen limfadenopati retroperitoneal,
mesentrik, portal, hepatosplenomegali, atau lesi di ginjal.
BENJOLAN
DI LEHER
KONGENITAL INFEKSI TRAUMA NEOPLASMA
HIGROMA KISTIK LIMFADENITIS
LIMFADENITIS
TBC
CAT SCRATCH
HEMATOMA
AKIBAT
BENTURAN
LIMFOMA
SARKOIDOSIS
DD/
LIMFADENITIS
Peradangan pada satu /> kgb.
E/bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur.
K/
Kelenjar getah bening membesar.
biasanya teraba lunak dan nyeri.
Kadang-kadang kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat.
Leukositosis
D/ Biopsi











LIMFADENITIS TUBERKULOSA

E/ bakteri Mikobakterium tuberkulosa
Biasanya mengenai kelenjar limfe leher, berasal
dari mulut dan tonsil.
Mula-mula kelenjar keras dan tidak saling melekat,
tetapi kemudian karena terdapat periadenitis,
terjadi perlekatan-perlekatan.
BTA (+)
WORKING DIAGNOSIS
Pria
60 tahun
Pembesaran kelenjar getah bening cervical anterior
dextra dan subclavicula yang multiple, tidak kemerahan,
mobile dan tidak nyeri.
Demam dan keringat dingin terutama pada malam hari
Terjadi penurunan Hb dan peningkatan retikulosit




LIMFOMA

DEFINISI

Tumor ganas primer dari kelenjar limfe dan jaringan
limfatik di organ lainnya.

Salah satu keganasan system hematopoetik.
KLASIFIKASI
Berdasarkan gambaran histopatologisnya:
Limfoma Hodgkin ada sel Reed-Sternberg
- Classic type:
1. Nodular sclerosis
2. Lymphocyte Predominance
3. Lymphocyte Depletion
4. Mixed cellularity
- Nodular Lymphocyte Predominance
Limfoma Non-Hodgkin
- Limfoma Derajat Rendah
- Limfoma Derajat Menengah
- Limfoma Derajat Tinggi


ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

E/Penyebab pasti tidak diketahui.
FR/
Genetika
Penyakit autoimun
Paparan bahan kimia beracun
Infeksi
HIV, EBV, Hepatitis B/ Hepatitis C

EPIDEMIOLOGI
Limfoma Hodgkin (LH)
pria > wanita
Usia antara 15 34 tahun dan usia > 55 tahun

Limfoma Non-Hodgkin (LNH)
Lebih sering drpd limfoma Hodgkin
Pria > wanita
Usia > 50 tahun
Di Indonesia : LH bersama-sama dg LNH dan Leukimia
menduduki urutan ke-6 keganasan yg plg
sering terjadi


GAMBARAN KLINIS
Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin
limfadenopati
asimtomatik
B symptoms
nyeri dada, batuk,
napas pendek
gatal-gatal
nyeri tulang

Asimtomatik
limfadenopati
B symptomps
Mudah lelah
Gejala obstruksi GI
tract dan Urinary tract.

Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin
Teraba pembesaran
limonodi pada satu
kelompok kelenjar
(cervix, axilla, inguinal)
Cincin Waldeyer &
kelenjar mesenterik
jarang terkena
Hepatomegali &
Splenomegali
Sindrom Vena Cava
Superior
Gejala susunan saraf
pusat (degenerasi
serebral dan neuropati)
Melibatkan banyak
kelenjar perifer
Cincin Waldeyer dan
kelenjar mesenterik
sering terkena
Hepatomegali &
Splenomegali
Massa di abdomen dan
testis
KLINIS




Hodgkin Non Hodgkin
Keluhan pertama berupa limfadenopati
superfisial (khususnya limfadenopati
leher).
Sekitar 40% timbul pertama di jaringan
limfatik ekstranodi.
Lebih sering terlokalisasi ke satu
kelompok kelenjar getah bening aksial
(servikalis, mediastinum, para aorta).
Lebih sering mengenai banyak
kelenjar perifer.
Penyebaran teratur ke jaringan sekitar. Penyebaran tidak beraturan.
Kelenjar mesenterium dan cincin
Waldeyer jarang terkena.
Cincin waldeyer dan kelenjar
mesenterium sering terkena.
Jarang mengenai sistem di luar
kelenjar getah bening.
Sering mengenai sistem di luar
kelenjar getah bening.
Lebih lunak, mobile, antara kulit di
dasar dan beberapa massa kelenjar
limfe tidak saling melekat.
Membentuk satu massa relatif keras
terfiksasi.
Progresi lebih lambat. Progresi lebih cepat.
PATOFISIOLOGI
J
u
m
a
t

2
3

A
p
r
i
l

2
0
1
0

B
a
h
a
n

K
u
l
i
a
h


F
K

U
K
R
I
D
A

J
a
k
a
r
t
a

D
r
.
H
e
n
r
y

N
a
l
a
n
d

S
p
.
B
.
O
n
k

23
PATOGENESIS
STADIUM LIMFOMA
TATALAKSANA LIMFOMA HODGKIN

+Radioterapi
+Kemoterapi :
ABVD dan Stanford V
Trial : imunoterapi

TATALAKSANA LIMFOMA NON HODGKIN
Derajat Keganasan
Rendah/ Indolen
Derajat Keganasan
Menengah/ agresif
limfoma
Derajat Keganasan
tinggi
-Pada prinsipnya
simptomatik
Std I = kemoth/ +
radioth/
Kemoth/
-Kemoth/ (COP) Std II-IV = kemoth/
parenteral kombinasi,
radioth/
-Radioth/
-Sangat radiosensitif
KOMPLIKASI
Akibat pertumbuhan kanker:
pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan pada
jantung, kelainan pada paru-paru, sindrom vena cava
superior, kompresi pada spinal cord, kelainan
neurologis, obstruksi hingga perdarahan pada traktus
gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis jika penyakit
sudah memasuki tahap leukemia
Akibat penggunaan kemoterapi:
pansitopenia, mual dan muntah, infeksi, kelelahan,
neuropati, dehidrasi setelah diare atau muntah,
toksisitas jantung akibat penggunaan doksorubisin,
kanker sekunder, dan sindrom lisis tumor.

PROGNOSIS
Prognosis buruk Limfoma Hodgkin, jika memiliki 4/lebih kriteria di bawah ini:

Serum albumin < 4 g/dL
Hemoglobin < 10.5 g/dL
Jenis kelamin laki-laki
Stadium IV
Usia > 45
Jumlah sel darah putih > 15,000/mm
3

Jumlah limfosit < 600/mm
3
atau < 8% dari total jumlah sel darah putih


KESIMPULAN
Seorang laki-laki 60 tahun dengan keluhan utama
benjolan pada leher sejak 2 bulan SMRS, dan
kelainan disertai demam dan keringat dingin
terutama pada malam hari diduga menderita
limfoma

Anda mungkin juga menyukai