Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


LIMFOMA MALIGNA

Dewi Siti Oktavianti

1
STIKes
Pertamedika

TITLE SLIDE
Click to add subtitle

2
DEFINISI

• Bentuk keganasan dari sistem limfatik yaitu sel-sel


limforetikular seperti sel B, sel T dan histiosit sehingga
muncul istilah limfoma maligna (maligna = ganas).
• Merupakan penyakit keganasan primer dari jaringan limfoid
yg bersifat padat (solid), meskipun kadang-kadang dapat
menyebar secara sistemik
Klasifikasi Limfoma Malignan
01

Limfoma Non Hodgkin

Limfoma Hodgkin

4
Limfoma Hodgkin
• Merupakan limfoma malignan yang khas ditandai
oleh adanya sel reed Sternbeg dg latar belakang sel-
sel radang pleomorf.
• Limfoma Hodgkin lebih banyak dijumpai pada laki-
laki dengan perbandingan laki-laki :Wanita = 1,2 : 1
• Penyakit limfoma Hodgkin banyak dijumpai pada usia
18-35 tahun dan diatas 50 tahun
5
Etiologi STIKes
Pertamedika

• Penyebab dari penyakit limfoma maligna masih


belum diketahui dengan pasti.
• Empat kemungkinan penyebabnya adalah:
• faktor keturunan,
• kelainan sistem kekebalan,
• infeksi virus atau bakteria (HIV, virus human T-
cell leukemia/lymphoma (HTLV), Epstein-Barr
virus (EBV), Helicobacter )
• toksin lingkungan (herbisida, pengawet dan
pewarna kimia, minuman beralkohol). 6
GEJALA KLINIS

• Gejala utama : pembesaran kelenjar didaerah


leher
• Pada jenis ganas&penyakit stadium lanjut disertai
gejala sistemik yaitu demam yg tidak jelas
penyebabnya, berkeringat malam, penurunan
berat badan sebesar 10% selama 6 bulan
7
Tingkatan Penyakit
• Stadium I : Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu regio kelenjar
getah bening yg terleteak diatas/dibawah diafragma.
• Stadium II : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok
kelenjar getah bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada
seluruh dada atau perut.
• Stadium III : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok
kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut.
• Stadium IV : Penyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening
setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru-
paru, atau otak

8
9
Limfoma Non Hodgkin
• Limfoma non Hodgkin merupakan suatu kelompok penyakit
heterogeny yg didefinisikan sebagai keganasan jaringan
limfoid selain penyakit Hodgkin
• Etiologi :
- Abnormalitas sitogenik, seperti translokasi kromosom
- Infeksi virus : Virus Epstein-barr, Infeksi HTLV-1

10
Gejala Klinis

• Gejala klinis yg dirasakan pada Sebagian besar klien asimptomatik


adalah sebagai berikut :
1.Pembesaran kelenjar getah bening yg asimetris
2.Demam, berkeringat pada malam hari
3.Hepatomegali dan splenomegaly
4.Demam, kelelahan, atau terjadi penurunan berat badan
5.Nyeri punggung dan leher disertai dengan hiperefleksia
6.Anemia, infeksi dan perdarahan dapat dijumpai pada kasus yang
mengenai sumsum tulang secara difus
11
• Pemeriksaan fisik pada daerah leher, ketiak dan pangkal paha
• Pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal,
tidak terasa nyeri, mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau
pangkal paha).
• Inspeksi , tampak warna kencing campur darah, pembesaran
suprapubic bila tumor sudah besar.
• Palpasi, teraba tumor masa suprapubic, pemeriksaan
bimanual teraba tumor pada dasar buli-buli.
• biopsi :
• Biopsi kelenjar getah bening, jaringan diambil dari kelenjar getah bening yang
membesar.
• Biopsi aspirasi jarum-halus, jaringan diambil dari kelenjar getah bening dengan
jarum suntik. Ini kadang-kadang dilakukan untuk memantau respon terhadap
pengobatan.
• Biopsi sumsum tulang di mana sumsum tulang diambil dari tulang panggul
untuk melihat apakah Limfoma telah melibatkan sumsum tulang.
• sinar-X
• CT scan
• pemeriksaan darah.
PENATALAKSANAA
N
• Radioterapi
• Khemoterapi
• Terapi obat tunggal Khlorambusil atau siklofosfamid kontinu
atau intermiten yang dapat memberikan hasil baik pada
pasien dengan limfoma maligna keganasan tingkat rendah
yang membutuhkan terapi karena penyakit tingkat lanjut.
• Terapi kombinasi. (misalnya COP (cyclophosphamide,
oncovin, dan prednisolon)) juga dapat digunakan pada pasien
dengan tingkat rendah atau sedang berdasakan stadiumnya.
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Data subjektif
• Demam berkepanjangan
• Cepat merasa lelah
• Badan Lemah
• Mengeluh nyeri pada benjolan
• Nafsu makan berkurang
• Data Obyektif
• Timbul benjolan yang kenyal,mudah digerakkan pada leher,ketiak atau
pangkal paha.
• Wajah pucat
Lanj...
Kebutuhan dasar
• AKTIVITAS/ISTIRAHAT : Kelelahan, kelemahan atau
malaise umum, Penurunan kekuatan, jalan lamban dan tanda
lain yang menunjukkan kelelahan
• SIRKULASI : Palpitasi, angina/nyeri dada, Takikardia,
disritmia, Sianosis wajah dan leher. Ikterus sklera dan ikterik
umum (kerusakan hati dan obtruksi duktus empedu dan
pembesaran nodus limfa pada st. lanjut).Pucat (anemia).
• INTEGRITAS EGO: Faktor stress, misalnya sekolah,
pekerjaan, keluarga, Takut/ansietas. Status hubungan
(ketertergantungan pada keluarga). Berbagai perilaku,
misalnya marah, menarik diri, pasif
Lanj...
Lanj...

• NEUROSENSORI: Nyeri saraf (neuralgia) menunjukkan kompresi akar saraf


oleh pembesaran nodus limfa pada brakial. Kelemahan otot, parestesia.
Status mental : letargi, menarik diri, kurang minat terhadap sekitar.
Paraplegia
• NYERI/KENYAMANAN: Nyeri tekan/nyeri pada nodus limfa yang terkena ,
nyeri punggung (kompresi vertebra), nyeri tulang umum (keterlibatan
tulang limfomatus). Fokus pada diri sendiri, perilaku berhati-hati.
• PERNAPASAN: Dispnea pada kerja atau istirahat; Dispnea, takikardia,
Batuk, Tanda distres pernapasan, contoh peningkatan frekwensi
pernapasan dan kedalaman penggunaan otot bantu, stridor, sianosis.
Parau/paralisis laringeal
Lanj...
• Nyeri b.d agen cedera biologi.
• Hyperthermia b.d tidak efektifnya termoregulasi terhadap
inflamasi.
• Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh
b.d mual, muntah
• Kurang pengetahuan b.d kurang terpajan informasi.
• Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif b.d pembesaran
nodus medinal / edema jalan nafas.
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR ….

27

Anda mungkin juga menyukai