Anda di halaman 1dari 16

Osteoporosis pada Usia Lanjut

D7

Fitry Hardiyanti 102011059


Ira Frayanti 102011060
Ryan Gustomo 102011209
Tania Angela 102011234
Alfonso Tjakra 102011236
Desak P T Artha Sari 102011267
Catherina Oswari102011361
Skenario IV

Seorang perempuan 65 tahun datang kontrol ke


poliklinik RS untuk pemeriksaan berkala setelah
sebelumnya mengalami patah tulang lengan kanan
6 bulan yang lalu dan telah dioperasi. Riwayat
patah patah tulang yang lalu terjadi karena
pasien terjatuh tersandung dan menahan beban
tubuhnya dengan lengan kanannya. Pasien sudah
berhenti haid sejak usia 40 tahun. Riwayat
merokok sekitar 30 tahun, berhenti 10 tahun
lalu. Pasien memiliki riwayat asma. PF: BB: 56kg,
TD:120/80mmHg.
Mind Map

patofisiologi
Diagnosis Prognosis
WD dan DD

Pemeriksaan Etiologi dan


Fisik dan
penunjang Wanita 65th
epidemiologi
memiliki riwayat
patah tulang
lengan kanan
dioperasi sejak 6
bulan yang lalu
Anamnesis penatalaksanaan
Identifikasi Istilah

 Tidak Ada.
Hipotesis

 pasien berusia 65 tahun menderita


osteoporosis tipe I.
Anamesis

 Keluhan utama
 Kontrol dengan riwayat patah tulang lengan kanan yang di
dapati 6 bulan yang lalu.
 Riwayat penyakit dahulu
 Memiliki riwayat asma
 Riwayat keluarga
 Tidak diketahui
 Riwayat personal dan sosial
 Pasien telah berhenti hai sejak usia 40 tahun,mempunyai
riwayat merokok sekitar 30 tahun dan berhenti sekitar 10
tahun yg lalu.
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi (look)  gaya berjalan, deformitas,


adanya pemendekan tulang, lesi kulit
kemerahan.
 Palpasi (feel)  meraba apakah ada rasa
nyeri, pembengkakan, terasa panas.
 Movement meminta pasien mengikuti
gerakan-gerakan seperti fleksi, ekstensi, dan
lain sebagainya
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan biokimiawi tulang.
a. Pembentukan tulang
b. Resorpsi tulang
 Pemeriksaan radiologis.
 Pemeriksaan densitometri Dual
Energy X-Ray Absorptiometry (DXA).
Diagnosis
 Diagnosis kerja : osteoporosis primer tipe I.
 Diagnosis banding :
a. Osteoporosis primer tipe II (senilis)
terjadi akibat gangguan absorpsi kalsium di usus.
b. Osteoporosis Sekunder
terjadi akibat merokok, konsumsi alkohol
berlebihan, terjadi juga pada usia muda.
c. Osteomalasia
akibat defisiensi vitamin D, kalsium, dan fosfor dalam
waktu yang lama, sehingga tidak terjadi mineralisasi
dari tulang.
Patogenesis
Etiologi

 Umur : kenaikan 1 dekade meningkatkan


resiko 1,4-1,8 kali.
 Defisiensi kalsium dan vitamin D.
 Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan
konsumsi obat-obatan (kortikosteroid)
 Terjatuh
 Defisiensi estrogen dan androgen.
Epidemiologi
 Wanita
 Usia
 Ras/Suku
 Keturunan Penderita osteoporosis
 Gaya Hidup Kurang Baik
 Konsumsi daging merah dan minuman bersoda,
 Minuman berkafein dan beralkohol.
 Malas Olahraga
 Merokok
 Kurang Kalsium
 Mengkonsumsi Obat
Penatalaksanaan
 Terapi dibagi menjadi 2
a. Terapi medicamentosa
na-fluorida, PTH, estrogen, bifosfonat,
kalsitonin, vitamin D, kalsium.
b. Terapi non medicamentosa
berupa edukasi dan pencegahan
* latihan fisik yang cukup
* hindari merokok, konsumsi alkohol, terjatuh.
* konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup.
Prognosis

 Jika ditangani secara baik dan tepat, memiliki


evaluasi pengobatan yang baik.
Kesimpulan

 Pasien wanita 65 tahun dengan riwayat patah


tulang lengan kanan datang kontrol ke klinik
mengalami osteoporosis tipe I.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai