K
DENGAN LIMFOMA MALIGRANCY DI RUANG NYIMAS GANDASARI
2 RSD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas PBL IV Keperawatan Medikal Bedah dengan
Disusun Oleh :
NIM : 18142011103
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
37,5 oC
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan Pain Management
agen injuri fisik keperawatan selama 3x24
Domain 12 : jam diharapkan nyeri 1. Lakukan pengkajian
kenyamanan pasien berkurang NOC : nyeri secara
Kelas 1 : a. Pain Level, komprehensif
kenyamanan fisik termasuk lokasi,
b. Pain control, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
c. Comfort level faktor presipitasi
2. Observasi reaksi
Kriteria Hasil : nonverbal dari
a. Mampu mengontrol ketidaknyamanan
nyeri (tahu penyebab 3. Gunakan teknik
nyeri, mampu komunikasi terapeutik
menggunakan tehnik untuk mengetahui
nonfarmakologi untuk pengalaman nyeri
mengurangi nyeri, pasien
mencari bantuan) 4. Kaji kultur yang
b. Melaporkan bahwa mempengaruhi respon
nyeri berkurang nyeri
dengan menggunakan 5. Evaluasi pengalaman
manajemen nyeri nyeri masa lampau
c. Mampu mengenali 6. Evaluasi bersama
nyeri (skala, pasien dan tim
intensitas, frekuensi kesehatan lain tentang
dan tanda nyeri) ketidakefektifan
d. Menyatakan rasa kontrol nyeri masa
nyaman setelah nyeri lampau
berkurang 7. Bantu pasien dan
e. Tanda vital dalam keluarga untuk
rentang normal mencari dan
menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
9. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
11. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
12. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
13. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
14. Tingkatkan istirahat
15. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada
keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan tahap keempat proses keperawatan yang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan (Potter & Perry, 2013). Pada
tahap ini perawat akan mengimplementasikan intervensi yang telah direncanakan
berdasarkan hasil pengkajian dan penegakkan diagnosis yang diharapkan dapat
mencapai tujuan dan hasil sesuai yang diinginkan untuk mendukung dan meningkatkan
status kesehatan klien.
Penerapan implementasi keperawatan yang dilakukan perawat harus berdasarkan
intervensi berbasis bukti atau telah ada penelitian yang dilakukan terkait intervensi
tersebut. Hai ini dilakukan agar menjamin bahwa intervensi yang diberikan aman dan
efektif (Miller, 2012).
Dalam tahap implementasi perawat juga harus kritis dalam menilai dan
mengevaluasi respon pasien terhadap pengimplementasian intervensi yang diberikan.
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap kelima dari proses keperawatan. Tahap ini sangat
penting untuk menentukan adanya perbaikan kondisi atau kesejahteraan klien (Perry &
Potter, 2013). Hal yang perlu diingat bahwa evaluasi merupakan proses kontinu yang
terjadi saat perawat melakukan kontak dengan klien. Selama proses evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Bakta IM. Limfoma Non Hodgkin. Hematologi Klinik Ringkas. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2006. h: 202-19.
Chandrasoma P, Taylor CR. Sistim Limfoid: Limfoma maligna. Alih bahasa. Dalam:
Chandrasoma P, Taylor CR. Patologi Anatomi. Edisi ke-2. Jakarta: EGC,1995:406-
21
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta. : EGC
Doenges, Marilyn E, et all. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company,
Philadelphia.
Potter & Perry AG. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,Proses, dan Praktik.
4th ed. EGC: Jakarta.2013.