Anda di halaman 1dari 16

ASKEP TEORITIS LIMFOMA MALIGNA

Defenisi

Limfoma adalah kanker yang


berasal dari jaringan limfoid
mencakup sistem limfatik dan
imunitas tubuh. Tumor ini bersifat
heterogen, ditandai dengan
kelainan umum yaitu pembesaran
kelenjar limfe diikuti
splenomegali, hepatomegali, dan
kelainan sumsum tulang
Etiologi

Etiologi belum jelas mungkin


perubahan genetik karena bahan
– bahan limfogenik seperti virus,
bahan kimia, mutasi spontan,
radiasi dan sebagainya.
Faktor predisposisi
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Gaya hidup yang tidak sehat
4. Pekerjaan
Patofisiologi

Gejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul


benjolan yang kenyal, mudah digerakkan (pada
leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran
kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala
penurunan berat badan, demam, keringat malam.
Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma.
Namun tidak semua benjolan yang terjadi di
sistem limfatik merupakan Limfoma. Bisa saja
benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfa
dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis
limfa.
Klasifikasi

Klasifikasi Penyakit
Ada dua jenis penyakit yang termasuk
limfoma malignum yaitu penyakit Hodgkin
(PH) dan limfoma non Hodgkin (LNH).
Keduanya memiliki gejala yang mirip.
Perbedaannya dibedakan berdasarkan
pemeriksaan patologi anatomi dimana
pada PH ditemukan sel Reed Sternberg,
dan sifat LNH lebih agresif.
next

Klasifikasi Patologi
Klasifikasi limfoma maligna telah mengalami
perubahan selama bertahun-tahun. Pada
tahun 1956 klasifikasi Rappaport mulai
diperkenalkan. Rappaport membagi
limfoma maligna menjadi tipe nodular dan
difus kemudian subtipe berdasarkan
pemeriksaan sitologi
Stadium Limfoma Maligna
Stadium Limfoma Maligna
1. Stadium I: Penyebaran Limfoma hanya terdapat
pada satu kelompok yaitu kelenjar getah bening.
2. Stadium II : Penyebaran Limfoma menyerang dua
atau lebih kelompok kelenjar getah bening, tetapi
hanya pada satu sisi diafragma, serta pada seluruh
dada atau perut.
3. Stadium III : Penyebaran Limfoma menyerang dua
atau lebih kelompok kelenjar getah bening, serta
pada dada dan perut.
4. Stadium IV : Penyebaran Limfoma selain pada
kelenjar getah bening setidaknya pada satu organ
lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru-paru,
atau otak.
Gejala klinis
• Pembengkakan kelenjar getah bening.
Demam tipe pel Ebstein dimana suhu tubuh meninggi selama
beberapa hari yang diselingi dengan suhu normal atau di bawah
normal selama beberapa hari atau beberapa minggu.
• Gatal-gatal
• Keringat malam
• Berat badan menurun lebih dari 10% tanpa diketahui penyebabnya.
• Nafsu makan menurun.
• Daya kerja menurun
• Terkadang disertai sesak nafas
• Nyeri setelah mendapat intake alkohol (15-20%)
• Pola perluasan limfoma Hodgkin sistematis secara sentripetal dan
relatif lebih lambat, sedangkan pola perluasan pada limfoma non-
Hodgkin tidak sistematis dan relatif lebih cepat bermetastasis ke
tempat yang jauh.
Pemeriksaan diagnostik/penunjang

• Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah yaitu hemogran dan
trombosit.
• Radiologi
1) Foto thoraks
2) Limfangiografi
3) USG
4) CT scan
Prognosis

Kebanyakan pasien dengan penyakit


limfoma maligna tingkat rendah bertahan
hidup lebih dari 5-10 tahun sejak saat
didiagnosis. Banyak pasien dengan
penyakit limfoma maligna tingkat tinggi
yang terlokalisasi disembuhkan dengan
radioterapi. Dengan khemoterapi intensif,
pasien limfoma maligna tingkat tinggi yang
tersebar luas mempunyai perpanjangan
hidup lebih lama dan dapat disembuhkan.
Therapy

• Radioterapi
• Khemoterapi
Komplikasi

• Limfoma dapat meningkatkan risiko


terkena penyakit tertentu,
misalnya penyakit jantung, paru-paru, dan
penyakit infeksi. Penderita limfoma lebih
rentan mengalami infeksi akibat
penurunan sistem kekebalan tubuh.
Penyakit limfoma juga dapat kambuh
kembali, walaupun penderita sudah
mendapatkan pengobatan.
Selain akibat penyakitnya sendiri,
pengobatan dari limfoma juga dapat
menimbulkan serangkaian komplikasi, di
antaranya:
• Kemandulan
Kemoterapi dan radioterapi untuk
mengobati limfoma dapat menyebabkan
kemandulan yang bersifat sementara atau
permanen.
• Timbulnya kanker yang baru
Pengobatan dengan kemoterapi dan
radioterapi dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena kanker, terutama kanker
payudara dan paru-paru.
asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai