Anda di halaman 1dari 14

Teori Cemas

Pengertian Kecemasan

• The New Encyclopedia Britannica (1990) kecemasan atau anxiety adalah


suatu perasaan takut, kekuatiran atau kecemasan yang seringkali terjadi
tanpa ada penyebab yang jelas

• Alex Sobur: Kecemasan adalah ketakutan yang tidak nyata, suatu perasaan
terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak
mengancam
Perbedaan Kecemasan dengan Rasa Takut

Kecemasan Rasa takut

Penyebab yang jelas dan adanya fakta- Penyebab tidak jelasa, karena merupakan
fakta atau keadaan yang benar-benar suatu prasangka pribadi yang
membahayakan menyebabkan seseorang mengalami
kecemasan.
Pendekatan-pendekatan kecemasan :
1. Psikoanalitik menyatakan bahwa sumber-sumber kecemasan adalah
adanya suatu konflik bawah sadar. Freud meyakini bahwa kecemasan
merupakan hasil dari konflik antara dorongan-dorongan id dan desakan-
desakan ego, dan superego. Dorongan ini dapat merupakan ancaman
bagi setiap individu karena berlawanan dengan nilai-nilai personal dan
social (Atkinson, dkk, 1983 : 431-432).
2. Teori perilaku menyatakan bahwa Kecemasan berasal dari suatu respon
terhadap stimulus khusus (fakta).
3. Teori Interpersonal Menjelaskan bahwa kecemasan terjadi dari ketakutan
akan penolakan antar individu, sehingga menyebabkan individu
bersangkutan merasa tidak berharga.
4. Teori Biologik Kecemasan ini dapat disebabkan oleh penyakit fisik atau
keabnormalan, tidak oleh konflik emosional. (Rockwell cit stuart &
sundeens, 1998).
Jenis-jenis kecemasan menurut Freud (dalam Suryabrata,
1982)
1. Kecemasan neurotis yang timbul karena id (rangsangan insting yang menuntut
pemuasan segera) muncul sebagai suatu rangsangan yang mendorong ego untuk
melakukan hel-hal yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. Ciri kecemasan neurotic
yang dapat dilihat dengan jelas adalah ketakutan yang tegang dan tidak rasional phobia).

2. Kecemasan moral, individu yang superego berkembang baik cenderung untuk merasa
berdosa apabila ia melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan norma-norma moral. Kecemasan moral ini juga mempunyai dasar
dalam realitas karena dimasa yang lampau orang telah mendapatkan hukuman sebagai
akibat dari perbuatan yang melanggar kode moral dan mungkin akan mendapatkan
hukuman lagi.

3. kecemasan realistis, kecemasan yang timbul karena adanya ancaman dari dunia luar.
Kecemasan ini sering kali di interpretasikan sebagai rasa takut. Kecemasan realistis ini
adalah kecemasan yang paling pokok sedangkan dua kecemasan yang lain (neurotik dan
moral) berasal dari kecemasan ini.
Klasifikasi Tingkat Kecemasan (Townsend, 1996).
1) Kecemasan ringan;
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-
hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan
persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan dan kreatifitas.

Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, kesadaran tinggi,
mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.

2. Kecemasan sedang;
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan
mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah.

Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan
denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat,
bicara cepat denganvolume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk
belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian
selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas,mudah
tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis.
3. Kecemasan berat;
Seseorang dengan kecemasan berat
cenderung untuk memusatkan pada sesuatu
yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat
berpikir tentang hal lain. Orang tersebut
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat
memusatkan pada suatu area yang lain.
Manifestasi yang muncul pada tingkat ini
adalah mengeluh pusing, sakit kepala,
tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing,
diare, berfokus pada dirinya
sendiri, perasaan tidak berdaya, bingung.
4. Panik;
Orang yang sedang panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan
pengarahan.
Efek fisiologis kecemasan
• Kardiovaskuler: berdebar-debar, TD, TD, N .

• Pernafasan: nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal,


rasa tercekik, terengah-engah.

• Neuromuskuler:  refeks, terkejut, mata berkedip-


kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah
tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki
goyah.
Efek fisiologis kecemasan
• Gastrointestinal (sistem pencernaan): hilang
nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk
nyaman, mual, perih, diare.

• Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering


b.a.k.

• Kulit: wajah kemerahan, gatal-gatal, rasa


panas dingin, wajah pucat, berkeringat
seluruh tubuh.
Respon Perilaku
• Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering
kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung
celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri,
hiperventilasi.
• Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa,
salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan
persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan,
waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati.
• Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan,
teror, gugup, sangat gelisah
Cara mengatasi kecemasan (Keren Horney)
A. Mengatasi kecemasan dengan berinteraksi dengan orang lain

1. Gaining affection: jika kamu mencintaiku, kamu tidak akan


menyakitiku

2. Being submissive : jika saya tidak melawan, maka saya tidak akan
disakiti. Orang akan menghindari melakukan sesuatu yang bertolak
belakang dengan orang lain

3. Attaining power (achieving power) :


Jika aku berkuasa, maka tidak ada seorangpun yang dapat
menyakitiku. Orang akan melakukan kompensasi terhadap
ketidakberdayaannya dan mendapatkan rasa aman melalui
pencapaian prestasi atau melalui perasaan superioritasnya melebihi
orang lain.
B. Mengatasi kecemasan dengan menjauhi orang lain

Withdrawing : jika aku tidak tergantung pada orang lain,


maka tidak seorangpun dapat menyakitiku
Diagnosis Keperawatan
Terhadap Gangguan Kecemasan

Tujuan
• Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
• Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan Pada
Kecemasan
1. Bina hubungan saling percaya:
– Dengar dengan hangat dan responsif
– Beri waktu kepada klien untuk berespon
– Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Bantu klien mengenal kecemasannya:
– Bantu klien mengekspresikan perasaan.
– Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
– Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
3. Memperluas kesadaran berkembangnya kecemasan:
– Bantu klien menghubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan
kecemasn.
– Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa
mengancam dan menimbulkan konflik.
– Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu.
4. Bantu klien mempelajari koping yg baru
– Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.
– Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
– Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
– Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien
– Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat
keadaan ansietasnya.
– Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku
– Anjurkan penggunaan koping yg baru

Anda mungkin juga menyukai