Anda di halaman 1dari 21

Rekam Medik

Kasus Ortodonsia
RSGM FKG Universitas Syiah Kuala

Nama Pasien : Sintia Latifa


Nomor Rekam Medik : S 4806 /17
Nama Operator : Muthmainnah
NIM : 1613101020107
REKAM MEDIK KASUS ORTODONSIA

Nama Pasien : Sintia Latifa L/P, usia 11 thn 6 bln


Nama Operator : Muthmainnah NIM : 1613101020107
Tanggal Pemeriksaan : 11 September 2018

Anamnesis :
• Keluhan utama kasus ortodontik :
Pasien datang dengan keluhan gigi depan atasnya terlihat maju dan gigi depan
bawahnya yang sedikit berjejal. Pasien ingin giginya dirawat.

• Riwayat kesehatan umum (yang berhubungan dengan maloklusi) :


Ibu pasien menyangkal adanya penyakit sistemik yang berhubungan dengan
maoklusi.

• Kebiasaan buruk (yang berhubungan dengan maloklusi) :


Tidak ada
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Wajah : Dolichofacial / Mesiofacial / Brachyfacial (139%)
: Simetris / Asimetris (27:27)
: Seimbang / Tidak Seimbang (T-G 32 : G-Sn: 39 : Sn-Me 36)
Dagu : Normal / Ke Kiri / Ke Kanan
Maksila : Normal / Protuded / Retruded (100)
Mandibula : Normal / Protusi / Retrusi
Profil : Lurus / Cembung / Cekung
• Bentuk wajah : x • Keseimbangan wajah • Analisis wajah (A. M.
= x = 139% (dolichofacial) T-G : G-Sn : Sn-Me = 32 : 39 : 36 Schwarz): backward-
Tidak Seimbang slanting- anteface profile
• Kesimetrisan wajah = Zigoma
kanan : zigoma kiri • Profil wajah G-Ls-Pog :
 Maksila : sudut nasolabial
= 27 : 27 (Simetris) Cembung
1000 (normal)
• Dagu : Normal (midline
wajah berhimpitan dengan  Mandibula : Retruded (Pog
midline dagu) berada di belakang JPF)
Oklusi sentris

Oklusi sentris kanan

Oklusi sentris
kiri
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
Kebersihan mulut : Baik/Sedang/Buruk
Frenulum Labii Superior : Normal/Tinggi/Rendah
Frenulum Labii Inferior : Normal/Tinggi/Rendah
Lidah : Normal/Makroglosia/mikroglosia
Palatum : Normal/Dalam/Dangkal (dangkal 36,7%)
Adenoid : Normal/kelainan (merah/bengkak/.............)
Garis Median Geligi Atas : Normal/ Ke Kiri (....mm)/ Ke Kanan(....mm)
Garis Median Geligi Bawah : Normal/ Ke Kiri (....mm)/ Ke Kanan(0,5 mm)
Lateral kanan Lateral kiri

Oklusi sentris
RELASI GIGI GELIGI
Molar satu kanan
Sagital : Neutroklusi /Distoklusi / (1/8 cusp) Mesioklusi / Cusp to cusp
Molar satu kiri
Sagital : Neutroklusi /Distoklusi / (1/4 cusp) Mesioklusi / Cusp to cusp
Kaninus kanan
Sagital : Neutroklusi / (>1/4 cusp) Distoklusi / Mesioklusi / Cusp to cusp
Kaninus kiri
Sagital : Neutroklusi / (1/8 cusp) Distoklusi / Mesioklusi / Cusp to cusp
Overjet 11/41 : 3 mm Overbite 11/41 : 5,5 mm
Overjet 21/31 : 3 mm Overbite 21/31 : 5,5 mm
Kurva Spee : Lurus (kanan:1mm) / Curam (kiri:3mm) / Anti Kurva
ANALISIS MODEL GIGI

Rahang Atas
Sagital : Anterior : Labioversi: Palatoversi:14 Posterior
: Mesioversi :- Distoversi:-
Transversal : Bukoversi :- Palatoversi :
: Torsi : 21(MLaTV), 15(MBuTV), 22(MPaTV), 25(DPaTV)
diastema : 14, 24
Vertikal : Superversi : 11,21 Infraversi :-

Rahang Bawah
Sagital : Labioversi :- Linguoversi:32,42
Transversal : Bukoversi :- Labioversi :-
: Torsi :43(MLaTV), 41(MLiTV), 45(DLaTV)
diastema : -
Vertikal : Superversi :- Infraversi :-

Bentuk Lengkung Gigi: Segi empat / Square RA/RB :


: Oval RA/RB : oval
: Segitiga RA/RB : :
Omega (kontraksi di daerah P/M) RA/RB :
ANALISIS FUNGSIONAL
TMJ : Normal / Kelainan (sakit / clicking : Kanan / kiri)
Bibir Atas : Normal / Hipertonus / Hipotonus
Bibir Bawah : Normal / Hipertonus / Hipotonus
Free way sapace : 3 mm
Oclusal Interference: - mm
Foto Sefalometri Lateral :
Rata -
  SD Pasien Kesimpulan
rata

SNA 82 2 80 kedudukan maksila terhadap basis cranii normal

kedudukan mandibula terhadap basis cranii


SNB 80 2 72
retruded

ANB 2 2 8 kedudukan maksila terhadap mandibula prognati

Inklinasi insisif bawah terhadap bidang mandibula


IMPA 90 5  90
normal
Pertumbuhan 1/3 muka bawah > normal ke arah
FMPA 25 3 30
vertikal
Inklinasi insisif bawah terhadap bidang Frankfort
FMIA 65 2 59
Retrusif
NAPg 0 -  15 profil skeletal Cembung

I-SN 104 6  92 inklinasi insisif atas terhadap basis cranii retrusif
Kesimpulan Sefalometri :
Maloklusi Kelas II dengan maxilla normal dan mandibula retruded, inklinasi I atas
terhadap basis cranii retrusif dan inklinasi I bawah terhadap bidang mandibula
normal, profil skeletal cembung, serta pertumbuhan 1/3 muka bawah > normal ke
arah vertikal.

Foto Panoramik :
Keadaan tulang : Normal
Keadaan jaringan periodontal : hiperemi
Karies : 21,22,36: karies email (D3)
Kehilangan gigi :-
Agenesis :-
Impaksi :-
Gigi berlebih :-
Lain-lain :-
Foto Dental :
Kesimpulan : Pasien dapat dilakukan perawatan orthodonti dan pasien
kooperatif
Analisis Ruang (Analisa Segmental Lundstrum)

Rahang Atas
Gigi 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26

M-D 10,5 7 8 8 7,5 9 9 7 7,5 7,5 7 10,5

Rq-S 17,5 16 16,5 16 15 17,5

Av-S 17,5 17 16,5 16 16 17,5

Selisih 0 +1 0 0 +1 0

Total +1 +1
Rahang Bawah
Gigi 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36

M-D 11,5 6,5 7,5 7,5 6 5,5 5,5 6 7,5 7,5 6,5 11,5

Rq-S 18 15 11,5 11,5 15 18

Av-S 18 14 11 11 14,5 18

Selisih 0 -1 -0,5 -0,5 -0,5 0

Total -1,5 -1

KESIMPULAN PERHITUNGAN RUANG


RA : Ekstraksi / non ekstraksi
Alasan karena tidak terdapat kekurangan ruang
RB : Ekstraksi / non ekstraksi
Alasan karena kekurangan ruang hanya sebesar -2,5 mm
Etiologi Maloklusi
- Deepbite yang disebabkan Supraerupsi gigi 11,21
- Relasi molar kelas III disebabkan gigi DM2
tumbuh mesial step
- Persistensi gigi 72 yang menyebabkan linguoversi
gigi 32
DIAGNOSIS
Pasien Perempuan usia 11 tahun 10 bulan dengan keluhan gigi depan atasnya maju dan gigi depan
bawahnya berjejal. Wajah dolichofasial dan tidak seimbang, maksila normal dan mandibula retruded,
profil wajah cembung, palatum dangkal, relasi molar 1 mesioklusi, overbite 11/41 dan 21/31 (5,5mm),
overjet 11/41 dan 21/31 (3mm), kurva spee kanan lurus(1mm)/kiri curam(3mm), bentuk lengkung gigi
RA/RB oval, kelebihan ruang atas sebanyak 2mm sedangkan RB kekurangan ruang sebanyak 2,5mm.
Analisis sefalometri menunjukan Maloklusi Kelas II dengan maxilla normal dan mandibula retruded,
inklinasi I atas terhadap basis cranii retrusif dan inklinasi I bawah terhadap bidang mandibula normal,
profil skeletal cembung, serta pertumbuhan 1/3 muka bawah > normal ke arah vertikal.

PROGNOSIS :Baik/ Sedang / Buruk


Alasan
- Maloklusi Kelas II
- Relasi molar kanan dan kiri kelas III
- Pasien dalam usia tumbuh kembang
- Pasien kooperatif
RENCANA PERAWATAN
TAHAP I
Rahang Atas
1.Sistem plat
2. 13-23 : Labial bow aktif untuk mendorong mesial gigi 21 ke arah palatal
menggunakan kawat 0,6 mm
3. 22 : Z spring untuk mendorong mesial gigi ke arah labial menggunakan kawat 0,6mm
4. 14 : T spring untuk mendorong gigi ke arah bukal
4. 15, 25 : Pin button untuk merotasi gigi
5. 16, 26 : Adam Clasp sebagai retensi menggunakan kawat 0,7
6. Antara 14/15 dan 24/25 : Triangular clasp sebagai retensi tambahan
Rahang Bawah
1. Sistem plat + Screw Ekspansi
2. 34-44 : Labial bow aktif untuk mendorong mesial gigi 43 ke arah lingual
menggunakan kawat 0,6
3. 32, 42 : Z spring untuk mendorong gigi ke labial menggunakan kawat 0,6 mm
4. 41 : Z spring untuk mendorong mesial gigi ke arah labial menggunakan kawat 0,6
mm
5. 43 : Z spring untuk mendorong distal gigi ke arah labial menggunakan kawat 0,6
mm
6. 45 : Pin button untuk merotasi gigi
7. 36,46 : Adam claps sebagai retensi menggunakan kawat 0,7 mm.
RENCANA PERAWATAN
TAHAP 2
1. Supraversi 11,21 : direncanakan untuk dilakukan perawatan lanjutan dengan
menggunakan alat ortodonti cekat untuk mengintrusi gigi 11 dan 21
2. Relasi Molar kelas III :
- Perawatan ditunda karena kemungkinan akan terkoreksi pada puncak pertumbuhan
karena akan terjadi percepatan pertumbuhan
- Mengobservasi erupsi 17 dan 27 karena kemungkinan juga akan mendorong gigi 16
dan 26 ke mesial sehingga menghasilkan relasi molar kelas 1
- Jika relasi molar tidak terkoreksi maka direncanakan untuk dilakukan perawatan
lanjutan dengan menggunakan alat ortodonti cekat
Sketsa Gambar Alat

Rahang Atas

Rahang Bawah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai