Anda di halaman 1dari 8

Service-service pada mikrotik.

Materi ini menggunakan mikrotik versi 2.9.27. dalam materi ini kita akan melakukan pembatasan akses melalui IP
Service List.

1. Silahkan login mikrotik menggunakan winbox. Dari winbox anda masuk dalam menu IP  Services.

2. Didalam IP Service List, secara default mikrotik sudah terinstall layanan seperti ftp server, ssh server, telnet
server dan www. Didalam IP Service List kita bisa melakukan modifikasi port, mematikan service bahkan
membatasi akses berdasarkan IP Address yang kita tentukan. Mari kita coba pembatasan akses melalui IP
Service List.
a. Mematikan service.
- Untuk mematikan service pada mikrotik, silahkan klik kanan dan pilih disable pada
service yang ingin di non-aktifkan.

b. Merubah Port Default Service Mikrotik.


- Merubah port default dari service mikrotik. Klik ganda pada service yang ingin kita
rubah dan masukkan port sesuai dengan yang kita inginkan. Hati-hati dalam
merubah port jangan sampai terjadi benturan dengan port yang lain.

Sebelum dirubah port default www mikrotik

Setelah dirubah port default www mikrotik

c. Membatasi akses berdasarkan IP Address.


- Pada service mikrotik terdapat fasilitas “Available from” yang bertujuan untuk
membatasi akses berdasarkan IP Address yang kita masukkan.

Pada contoh konfigurasi diatas, kita hanya mengijinkan service dapat diakses oleh semua client
dengan IP 192.168.10 dengan subnetmask 255.255.255.0. kita juga bisa membatasi akses hanya
pada IP Address yang spesifik.

Pada contoh konfigurasi diatas, kita hanya mengijikan akses www dapat diakses oleh IP Address
192.168.10.1. aturan ini juga berlaku pada service-service yang lain seperti FTP, SSH maupun TELNET.
Configurasi DHCP Server di mikrotik
Materi ini menggunakan mikrotik versi 2.9.27. dalam materi ini kita akan melakukan konfigurasi DHCP Server di
mikrotik via winbox. Mikrotik juga bisa berfungsi sebagai DHCP Client dan DHCP Relay.

1. Langsung ke TKP ke menu IP  DHCP Server.

2. Silahkan klik tombol Setup untuk memulai konfigurasi DHCP Server.


a. Pilih interface yang terkoneksi langsung ke komputer client, didalam modul ini diasumsikan sebagai
ether1.
b. Masukkan jangkauan IP Address yang bisa diberikan oleh DHCP Server. Hal ini gunakan aturan
subnetting. Dibawah ini kita gunakan yang termudah yaitu kelas C (/24).

c. Masukkan gateway IP Address untuk komp client, jika DHCP Server yang kita konfigure terpisah
dengan komputer router. Masukkan gateway dengan IP Address Router tersebut. Dalam materi ini
diasumsikan DHCP Server aktif dalam satu mesin router.

d. Pada tahap ini, “IP Address Give Out” merupakan IP yang didistribusikan ke komp client. Pada
langkap B merupakan jangkauan IP berdasarkan Subnetting sedangkan pada tahap ini merupakan IP
YANG DIKELUARKAN OLEH DHCP SERVER. Silahkan masukkan daftar IPnya.

e. Masukkan DNS Server. Sesuaikan dengan DNS Server dari ISP anda.

f. Pada Lease Time, sesuaikan dengan kondisi network anda, default di mikrotik adalah 3 hari. Lease
Time merupakan “umur” IP Address yang diberikan oleh DHCP Server.
g. Seting DHCP Server selesai.

3. Dalam konfigurasi DHCP Server dimikrotik, kita juga bisa menentukan IP mana saja yang diberikan secara
tetap oleh DHCP Server terhadap clientnya. Silahkan klik Tab Leases  pilih IP yang akan dibuat static  klik
tombol Make Static

Kita juga bisa membuat secara manual distribusi IP Static pada DHCP Server. Klik Simbol “+” pada Tab leases.
a. Masuk ke Tab Leases dan klik simbol “+”
b. Masukkan IP Address pada Address dan Mac Address komputer client pada Mac Address. Pada bagian
Server sesuaikan dengan server yang sudah kita konfigure.

Dan jika dalam kondisi aktif, maka status di DHCP Leases akan berubah dari waiting menjadi bound.
4. Satu kondisi kita harus merubah “IP Address Give Out” pada DHCP Server kita. Hal ini biasanya berkaitan
dengan semakin bertambahnya komp client ataupun semakin luasnya jangkauan network kita. Untuk
melakukan perubahan itu silahkan masuk ke menu IP  Pool.

Dalam melakukan perubahan pada IP Pool di mikrotik, jangan anda rubah nama IP Pool nya dikarenakan
akan mengganggu kinerja dari DHCP Server (butuh beberapa penyesuaian).

Anda mungkin juga menyukai