Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM 3

SIMULASI MEMBUAT SERVER DHCP PADA JARINGAN

DASAR TEORI

Dalam dunia internet, ada banyak hal yang bisa memudahkan pengelolaan jaringan. Salah
satunya, DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Protokol ini biasanya berada dalam
sebuah perangkat DHCP server dan bekerja otomatis mengenali perangkat yang terhubung di
sebuah jaringan.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang dipakai untuk
memudahkan penyebaran alamat IP (internet protocol) secara otomatis ke perangkat lainnya.
Tanpanya, konfigurasi harus dilakukan secara manual pada setiap komputer supaya
mendapatkan alamat IP yang berbeda. Hal ini tentu akan merepotkan dan menghabiskan
banyak waktu. Terlebih jika konfigurasi dilakukan pada jaringan besar.

Fungsi DHCP Server


Beberapa fungsi DHCP server diantaranya :
1. Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP
Secara umum, fungsi dari perangkat ini adalah untuk mengelola dan memudahkan distribusi
alamat IP ke komputer client. Proses distribusi ini dapat dilakukan ke banyak perangkat
sekaligus secara otomatis. Artinya, kita tidak perlu melakukan konfigurasi pada setiap
komputer.

2. Mencegah IP Conflict
IP conflict terjadi akibat adanya dua perangkat yang memiliki alamat IP yang sama. Jika hal ini
terjadi, perangkat tersebut tentu tak dapat terhubung dengan jaringan.
Dengan menggunakan perangkat ini, kesalahan dalam pembagian alamat IP dapat
diminimalisir. Selain itu, dapat juga mengelola pembagian alamat IP dengan baik sehingga
kemungkinan terjadi kesalahan sangat minim.

3. Memperbarui Alamat IP secara Otomatis


Alamat IP yang diberikan oleh server biasanya mempunyai masa pemakaian atau masa
kadaluarsa. Jika, alamat IP masih digunakan tetapi masa pemakaian telah berakhir, Anda perlu
memperbarui atau meminta alamat IP yang baru.
Dengan Dynamic Host Configuration Protocol, alamat IP dapat diperbarui kembali secara
otomatis tanpa perlu mengkonfigurasi kembali.

4. Mendukung Penggunaan Kembali Alamat IP


Alamat IP yang pernah digunakan dapat digunakan kembali oleh komputer client. Namun,
untuk menggunakan kembali, perlu dipastikan alamat IP sedang tidak digunakan oleh
komputer lain. Dynamic Host Configuration Protocol server akan membantu Anda mengecek
apakah alamat IP sedang off dan bebas pakai. Sehingga alamat IP dapat digunakan kembali.
Cara Kerja DHCP Server

Ketika pengguna menyalakan komputer dan menghubungkannya ke server dengan layanan ini,
otomatis komputer akan meminta alamat IP ke server. Kemudian server menjawab permintaan
tersebut hingga akhirnya komputer mendapatkan alamat IP dan terhubung ke jaringan.
Untuk lebih jelas mengenai cara kerjanya, proses-proses yang terjadi sebagai berikut.
1. IP Least Discovery
Pada tahap pertama ini disebut sebagai tahap penemuan. Saat client terhubung dengan jaringan,
client akan mencari DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Client akan
mengirimkan pesan DHCPDISCOVER ke subnet jaringan menggunakan alamat tujuan
255.255.255.255. Setelah ditemukan, client akan meminta alamat IP yang tersedia pada DHCP
server.
2. IP Least Offer
Ketika DHCP server menerima pesan DHCPDISCOVER dari client, server akan membuat
penawaran kepada dengan mengirim pesan DHCPOFFER ke client. Pesan tersebut berisi id
client, alamat IP yang ditawarkan, subnet mask, durasi penggunaan, dan alamat IP DHCP
server.
3. IP Lease Request
Setelah menerima penawaran dari DHCP server, client kemudian menyetujui penawaran yang
diberikan dengan memberikan pesan DHCPREQUEST kepada server. Isi pesannya adalah
meminta agar server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia di kumpulan alamat IP
DHCP.
4. IP Lease Acknowledge
Pada tahap terakhir ini, setelah server menerima pesan permintaan dari client. Server akan
mengirim pesan berupa paket DHCPACK kepada client. Paket ini berisi alamat IP, durasi
sewa, dan informasi konfigurasi lain yang mungkin dibutuhkan client.
Pada tahap alamat IP diberikan, berarti proses konfigurasi IP telah selesai. Setelah alamat IP
diberikan kepada client, server akan mencoret dan memberi tanda pada alamat IP tersebut di
database yang mereka miliki. Setelah proses ini selesai dan berhasil, komputer client bisa
menggunakan jaringan tersebut dan bertukar data dengan komputer client lain di jaringan lokal
tersebut.
II.ALAT
Cisco Packet Tracer

III. LANGKAH LANGKAH PRAKTIKUM


1. Persiapan simulasi server DHCP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 5
buah workstation, 1 switch, dan 1 server sehingga terlihat seperti gambar 1.1 di
bawah ini.

Gambar 1.1 Simulasi Workstation dan Server DHCP

2. Lalu, Double-klik Server0. Pilih tab Config. Pada menu Interface, pilih Fast-
Ethernet. Pada bagian IP Configuration, isikan dengan IP address server, dalam
contoh ini 192.168.123.1 subnet mask 255.255.255.0. Lihat gambar 1.3
Gambar 1.3 Konfigurasi IP Address Server DHCP

3. Masih di jendela properties Server0 pada menu Services, pilih DHCP. Pastikan
service DHCP On. Isikan blok IP address yang akan diberikan* IP oleh DHCP
Server.

Gambar 1.4 Konfigurasi Service DHCP Pada Server0

Pada Start IP Address isikan dengan 192.168.123.6, dan pada Maximum Number of Users =5.

4. Double-klik PC0 hingga muncul jendela properties PC0. Pilih tab Desktop. Pada
menu yang ada, pilih menu IP Configuration.

Gambar 1.5 IP Configuration

5. Pastikan pilihan radio button pada pilihan DHCP.


Gambar 1.6 Radio Button

Lakukan hal yang sama terhadap PC1, PC2, PC3, dan PC4!

IV.KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Jaringan komputer dapat tercipta karena adanya perangkat-perangkat jaringan
(berupa : kartu jaringan, hub, kabel jaringan dan konektor, router, repeater,
gateway, modem eksternal), protokol jaringan, IP Address, SubnetMask dan
DNS.
2. Jaringan yang berbasis client/server artinya server dapat mengakses client,
tetapi client tidak dapat mengakses server. Itu terjadi karena adanya
security/Firewall yang membatasi hak akses setiap client.
3. Dalam pengelolaan LAN lebih dititikberatkan pada pengelolaan perangkat
lunak karena perangkat ini merupakan perangkat yang rentan terhadap gangguan
seperti virus, IP onflict, gangguan keamanan data dan sebagainya.
4. Pemberian IP Address secara otomatis (DHCP), hal ini sangat memudahkan
bagi administrator jaringan untuk konfigurasi IP Address pada masing-masing
client karena tidak perlu untuk mengkonfigurasi masing-masing client secara
manual, cukup DHCP server yang akan mengkonfigurasinya.
2. Saran
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki,
namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang mungkin akan
dapat membangun. Adapun saran tersebut antara lain :
1. Dibutuhkan ketelitian agar pemasangan kabel dapat berjalan dengan baik.
Pengecekan terhadap ketelitian kerja pemasangan, dapat diuji dengan melakukan
ping. Penggunaan peralatan juga dibutuhkan kehati-hatian.
2. Sesuaikan konfigurasi DHCP dan berikan range IP yang sesuai dengan
kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai