Anda di halaman 1dari 26

Senin, 09.30-11.

30

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL 5 - DHCP SERVER

PARALEL : B

Chilyatun Nisa' 17081010050

ASISTEN :

Bari Hade Variant W. 1534010072

DOSEN PENGAMPU :

MOHAMMAD IDHOM SP, S.KOM, MT.

LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"

JAWA TIMUR

2019

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INI TELAH DITERIMA DAN DISETUJUI :

PRAKTIKUM : JARINGAN KOMPUTER

MODUL : 05

JUDUL : DHCP SERVER

NPM : 17081010050
Surabaya, Maret 2019

Mengetahui,

Asisten Praktikum

Bari Hade Variant W.

SOAL PRAKTIKUM

1. Reset konfigurasi mikrotik ke default

2. Lease timed-out 15 menit 192.168.29.1/29

3. Range IP Address 2 host


ANALISIS MASALAH

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis


arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian IP Address
dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus
memberikan IP Address kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP
dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan
mendapatkan IP Address secara otomatis dari server DHCP. Selain IP Address,
banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway
dan DNS server.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk


didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian
akan menyewa IP Address dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh
DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan IP Address
tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan IP
Address yang baru atau memperpanjangnya. DHCP Client akan mencoba untuk
mendapatkan “penyewaan” IP Address dari sebuah DHCP Server dalam proses
empat langkah berikut :

1. DHCPDISCOVER : DHCP Client akan menyebarkan request secara broadcast


untuk mencari DHCP Server yang aktif.

2. DHCPOFFER : Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,


DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP Client.

3. DHCPREQUEST : Client meminta DCHP Server untuk menyewakan IP Address


dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang
bersangkutan.

4. DHCPACK : DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan


mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan
sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui
basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding
dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki IP Address, klien pun
dapat memulai komunikasi jaringan.
HASIL PRAKTIKUM

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat 3 buah virtual


machine pada VirtualBox (1 buah untuk server dan 2 lainnya untuk client) langkah-
langkahnya seperti berikut.

1. Buka aplikasi VirtualBox yang sudah terinstall, kemudian membuat virtual machine
baru beserta dengan pengaturannya.

Gambar 1. Create new

Gambar 2. Name and OS


Gambar 3. Memory size

Gambar 4. Hard disk


Gambar 5. Hard disk file type
Gambar 6. Storage on physical HDD

Gambar 7. File location and size

2. Setelah virtual machine baru telah dibuat, selanjutnya klik file pada virtual machine
kemudian pilih Host Network Manager dan enable DHCP Server.

Gambar 8. File virtual machine


Gambar 9. Enable DHCP server

3. Selanjutnya klik setting pada virtual machine > System kemudian hilangkan
centang pada floppy disk dan arahkan ke urutan di bawah hard disk.

Gambar 10. Setting system

4. Kemudian ke Storage > klik gambar CD bertuliskan empty selanjutnya choose file
.iso mikrotik yang ada di PC.
Gambar 11. Storage empty

Gambar 12. Choose file .iso mikrotik

5. Kemudian dilanjutkan ke Network dan mengatur pada bagian Adapter 1 dan


Adapter 2, seperti gambar berikut.
Gambar 13. Setting Adapter 1

Gambar 14. Setting Adapter 2

6. Kemudian klik start vitual machine atau double klik pada virtual untuk memulai.
Selanjutnya lakukan instalasi dengan menekan tombol pada keyboard (a, i, y, dan
y) setelah tunggu proses instalasi selesai dilanjutkan dengan klik Device dan
hilangkan centang pada iso mikrotik, pilih force unmount dan enter untuk reboot
system.
Gambar 15. Instalasi mikrotik

Gambar 16. Force unmount

7. Buka WinBox untuk mengganti nama server, klik connect pada mac address yang
tersedia selanjutnya klik System > Identity > atur nama setelah itu ok.
Gambar 17. Tampilan WinBox

Gambar 18. System dan Identity

Gambar 19. Merubah nama


Nah selesai sudah pembuatan 1 buah virtual machine yang akan dipergunakan
sebagai Server, selanjutnya buat 2 buah virtual machine lagi dengan langkah-langkah
yang sama dan diberi nama Host1 dan Host2.

Gambar 20. Tiga buah virtual machine

Setelah selesai dibuat 3 buah virtual machine, dimana satu virtual berfungsi
sebagai server dan dua lainnya berfungsi sebagai client. Maka langkah selanjutnya
yaitu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client melalui WinBox.

1. Konfigurasi DHCP Server

Untuk melakukan konfigurasi DHCP Server hal pertama yang dilakukan yaitu
jalankan virtual Server pada VirtualBox kemudian log in dengan username admin
dan tanpa password. Setelah itu buka WinBox dan connect pada mac address
server.

Gambar 21. Log in server


Gambar 22. WinBox server

Gambar 23. IP Addresses

Gambar 24. Add address


Gambar 25. New address

Gambar 26. Cek address

Gambar 27. DHCP Server


Gambar 28. DHCP Server Interface

Gambar 29. DHCP address space

Gambar 30. Gateway DHCP Server


Gambar 31. DHCP Relay

Gambar 32. Range IP 2 Host

Gambar 33. Lease time

2. Konfigurasi DHCP Client

Untuk melakukan konfigurasi DHCP Client hal pertama yang dilakukan yaitu
jalankan virtual Client pada VirtualBox kemudian log in dengan username admin
dan tanpa password. Setelah itu buka WinBox dan connect pada mac address
client.
Gambar 34. Log in Host1

Gambar 35. WinBox Host1

Gambar 36. DHCP Client


Gambar 37. Interface Host1

Gambar 38. DHCP Client

Gambar 39. Cek address

Gambar 40. Log in Host2


Gambar 41. WinBox Host2

Gambar 42. DHCP Client


Gambar 42. Interface Host2

Gambar 43. DHCP Client

Gambar 44. Cek address

Setelah selesai melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client pada
Server dan Host menggunakan WinBox, sekarang kita akan melihat hasil akhirnya
dengan melakukan ping antar Serve seperti gambar berikut.
Gambar 45. Ping Server ke Host1

Gambar 46. Ping Server ke Host2

Gambar 47. Ping Host1 ke Server

Gambar 48. Ping Host1 ke Host2


Gambar 49. Ping Host2 ke Server

Gambar 50. Ping Host2 ke Host1


PEMBAHASAN

Pada Praktikum Modul 5 yang berjudul DHCP Server mengenai konfigurasi


DHCP Server dan DHCP Client pada jaringan komputer menggunakan VirtualBox,
MikrotikOS, dan WinBox yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan soal dan prinsip-
prinsip DHCP Server dan DHCP Client dengan adapter Host-Only yang telah
dipelajari sebelum berlangsungnya praktikum.

Dalam pengerjaannya praktikan tidak mendapati kendala yang signifikan


karena praktikan dapat melakukan demo tetapi pada saat demo ternyata terdapat
kendala berupa IP pada client yang terkoneksi adalah IP dari PC praktikan, padahal
DHCP Server pada Host Network Manager sudah enable. Ternyata setelah praktikan
mencoba untuk melakukan tracing configuration ditemukan kendala yaitu berupa IPv4
Address pada Host network Manager yang masih dalam keadaan terkonfigurasi
secara manual (pengaturan sisa dari belajar sebelum praktikum) sehingga pada saat
dilakukan ping jaringan maka IP yang terkoneksi adalah IP yang berasal dari PC (bisa
dilihat di CMD) padahal telah dilakukan reset configuration. Maka hal yang harus
dilakukan untuk menyelesaikan kendala tersebut adalah dengan mengatur IPv4
Address menjadi terkonfigurasi secara otomatis. Adanya kendala tersebut membuat
praktikan melakukan konfigurasi ulang dan tidak dapat melakukan demo untuk yang
kedua kalinya dikarenakan waktu telah berakhir.
KESIMPULAN

DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Dalam DHCP terdapat
dua pihak yang terlibat, yakni DHCP server dan DHCP client. DHCP server membantu
administrator jaringan untuk memberikan IP address secara dinamis kepada client
yang terhubung. Dengan catatan, device server tidak boleh down.
Pada konfigurasi DHCP server dapat dilakukan pengaturan sekaligus
mengenai range IP yang dapat diberikan kepada komputer client, default gateway
serta subnet masknya. Karena range IP yang dimiliki DHCP server terbatas, maka
terdapat periode waktu yang disebut leased period. Client dapat memperbarui
permintaannya jika masih membutuhkan IP address. Jika client tidak memperbarui
permintaanya, maka IP address dikembalikan kepada DHCP server dan diberikan
kepada komputer IP yang membutuhkan.
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan Setting DHCP Server pada
VirtualBox menggunakan MikrotikOS dan WinBox. Device client akan secara otomatis
mendapatkan IP dari DHCP Server. IP yang didapatkan oleh client sesuai dengan
range yang sudah disetting oleh DHCP Server. Dengan demikian proses DHCP ini
memudahkan administrator agar tidak menyetting IP secara manual pada tiap device
client.

Anda mungkin juga menyukai