Anda di halaman 1dari 12

LATIHAN 2

Konfigurasi DHCP Server

Disusun untuk Memenuhi Mata Pelajaran Praktikum Administrasi Sistem Jaringan (ASJ)
yang Dibimbing oleh Bapak Priyo Aji Santoso

Oleh:
Dani Andria S (25)
Daniel ariagust K (26)
XII TKJ 2

SMK SORE TULUNGAGUNG


TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Agustus 2022
Latihan 2

Konfigurasi DHCP Server

 TUJUAN
Tujuan dari praktikum administrasi sistem jaringan ini adalah untuk:
• Peserta didik dapat memahami cara konfigurasi DHCP Server di VirtualBox.
• Peserta didik dapat menganalisis fungsi dari DHCP Server.
• Peserta didik dapat mempraktikan instalasi DHCP Server operasi linux di virtual box.
• Pesera didik dapat melakukan trobelshoting saat instalasi DHCP Server.

 DASAR TEORI
1. Pengertian DHCP
DHCP (Dynamic Host Control Protocol) adalah protokol pengalamatan host secara dinamis.
Dalam sebuah jaringan yang besar, akan ada bagian yang pengalamatan IP address tidak begitu
kritikal. Di bagian ini pengalamatan IP bisa dilakukan secara dinamis dan otomatis.
DHCP server bekerja dengan cara menawarkan diri sebagai DHCP server dan menawarkan
IP kepada host yang terhubung. Host akan meminta alamat IP kepada DHCP, lalu DHCP server
akan memeriksa apakah masih ada alamat yang tersedia, dan alamat apa saja yang tersedia itu.
2. Perbedaan DHCP server dan DHCP client
Dalam sistem kerjanya, DHCP adalah protokol yang terdiri dari dua jenis yaitu DHCP server dan
DHCP client. Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut.
DHCP server adalah perangkat yang bertugas untuk mengatur, mengisi, memberikan serta
mendistribusikan alamat IP ke setiap komputer client yang berada dalam satu jaringan sama secara otomatis.
Dengan kata lain, DHCP server sebagai pihak yang membantu administrator dalam memberikan
alamat IP. Adanya layanan DHCP server bisa mengurangi kesalahan dalam pengisian alamat IP yang
dilakukan secara manual.
Sementara, DHCP client adalah perangkat yang terhubung atau tersinkronisasi dengan DHCP server.
Perangkat ini akan meminta alamat IP dan menerima konfigurasi dari DHCP server sehingga
dapat terkoneksi ke jaringan dengan baik. Dapat dikatakan, DHCP client ini merupakan pihak yang
meminta alamat IP dan memastikan telah mendapat alamat IP yang sesuai.
3. Fungsi DHCP server
DHCP server tidak hanya berfungsi untuk mendistribusikan alamat IP ke perangkat klien.
Fungsi lainnya dari DHCP adalah sebagai berikut:
a. Mengelola dan menyebarkan IP Address Fungsi DHCP adalah mengelola dan membagikan
alamat IP ke setiap perangkat client. Pendistribusian alamat IP ini dapat dilakukan sekaligus dalam
waktu bersamaan ke banyak perangkat secara otomatis. Administrator tidak perlu melakukan
konfigurasi pada setiap komputer secara manual.
b. Memperbarui IP Address secara otomatis Alamat IP yang digunakan oleh client memiliki masa
berlaku pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika waktu pemakaiannya sudah berakhir, maka client
perlu meminta alamat IP baru atau memperbarui alamat IP yang kadaluarsa. Dynamic Host
Configuration Protocol ini membantu dalam memperbaharui alamat IP secara otomatis tanpa
konfirmasi ulang.
c. Mencegah IP conflict Alamat IP yang sama akan mengakibatkan terjadinya konflik jaringan
antar perangkat. Selain adanya konflik jaringan, perangkat juga tidak dapat terhubung dengan
jaringan. Fungsi DHCP adalah dapat mengurangi kesalahan karena server memiliki database
alamat IP yang berbeda-beda. Pembagian alamat IP pun dikelola dengan baik sehingga mengurangi
risiko kesalahan ataupun kesamaan alamat IP antar perangkat.
d. Mendorong penggunaan kembali IP Address Fungsi dari DHCP server adalah membantu client
menggunakan alamat IP yang sedang tidak digunakan oleh perangkat lain. DHCP akan memeriksa
apakah alamat IP tersebut sedang tidak digunakan atau off sehingga alamat dapat digunakan oleh
perangkat client lainnya.
4. Cara Kerja DHCP Server
Terdapat 4 proses kerja DHCP yaitu Discovery, Offer, Request dan Acknowledge. Berikut
penjelasan masing-masing tahapan.
a. IP least discovery Discovery merupakan proses pertama dimana perangkat client akan mencari
layanan DHCP yang terhubung dengan jaringan sama. Setelah menemukan DHCP server dalam
satu jaringan, DHCP client akan mengirimkan pesan ke server untuk memberikan konfigurasi
jaringan atau alamat IP yang tersedia pada DHCP server. DHCP client dapat bekerja jika network
adapter diaktifkan.
b. IP least offer Setelah DHCP client mengirimkan broadcast message ke server, proses selanjutnya
DHCP server akan memberikan penawaran ke client. Pesan tersebut berisi alamat IP dan informasi
konfigurasi jaringan lainnya.
c. IP lease request Ketika pesan penawaran dari server diterima oleh client, kemudian DHCP client
akan menyetujui dan melakukan request. DHCP client akan mengirimkan pesan request yang berisi
permintaan meminjamkan salah satu alamat IP yang tersedia di database DHCP server.
d. IP lease acknowledge Proses terakhir yaitu DHCP server akan merespon pesan permintaan dari
client dan mengirimkan alamat IP yang telah ditentukan oleh server. DHCP server juga akan
mengirimkan informasi konfigurasi lainnya yang dibutuhkan DHCP client. Server akan
memperbarui databasenya, sedangkan client akan memulai proses binding. Proses binding itu
sendiri adalah proses dimana client mengikat alamat IP yang telah diberikan oleh server. Setelah
proses ini berhasil, client dapat menggunakan jaringan dan melakukan komunikasi jaringan atau
bertukar data dengan perangkat client lainnya di satu jaringan lokal yang sama.
5. Kelebihan DHCP Server
a. Pengelolaan IP address menjadi lebih mudah dan cepat
b. Pengaturan terpusat pada server
c. Mencegah IP conflict
d. Mencegah kesalahan dalam penomoran IP address
e. Mampu mengelola jaringan dalam skala besar
6. Syarat Instalasi dan Konfigurasi DHCP
Sebelum menggunakan DHCP server, ada baiknya kamu memperhatikan langkah-langkah
atau syarat pemasangan (instalasi) berikut ini:
1. IP Address Static. Alamat IP ini akan digunakan sebagai penyedia layanan dan sudah
dikonfigurasi menggunakan ethernet yang menuju ke arah client.
2. Jika menggunakan DVD Debian 9, pastikan sebelumnya menyiapkan paket instalasi yang
terdapat dalam DVD ke-2.
3. Jika menggunakan repository software secara online, konfigurasi source list harus sudah benar.
4. Langkah selanjutnya adalah masuk ke mode root, instalasi DHCP server dengan perintah
berikut: apt-get install isc-dhcp-server.
5. Setelah jalan, tekan “Y” untuk mulai instalasi.
6. Jika DHCP server sudah terinstall namun ada pemberitahuan DHCP server failed saat
dijalankan, hal ini merupakan hal yang wajar karena belum dikonfigurasi.
7. Selanjutnya, lakukan konfigurasi dengan membuka file dhcpd.conf yang terdapat di /etc/dhcp.
8. Setelah membuka file, lakukan konfigurasi dengan perintah nano/etc/dhcp/dhcpd.conf.
 LATIHAN
No Gambar Kerja Penjelasan

Pertama kita setting network adapter 2 pada debian


1 menjadi host-only adapter dan VirtualBox host-
only adapter, kemudian mode izinkan semua.
1
Lakukan konfigurasi pada network adapter
VirtualBox host-only yang ada pada control panel.

Note : (Pilih Properties lalu klik kiri)

Kemudian pilih internet protocol version 4 lalu klik


properties.

3
Kemudian kalian pilih obtain an ip address
automatically dan obtain dns server address
otomatically.

Lalu kita kembali ke aplikasi VirtualBox, setelah


itu login sebagai root dan password.

Lakukan cek enp0s3 dan enp0s8 sudah ada dengan


perintah ip a

kemudian setting ip address pada enp0s3 dan


enp0s8
7
dengan perintah “nano/etc/network/interfaces”
Ketikkan apt-get install isc-dhcp-server untuk
menginstal paket DHCP server

Ketikkan nano /etc/dhcp/dhcpd.conf , lalu cari text


seperti gambar di samping dan konfigurasikan
seperti pada gambar di samping.

Lakukan konfigurasi pada file isc-dhcp-server,


ketikkan nano etc/default/isc-dhcpserver

10

Jika sudah lakukan restart, ketikkan

/etc/init.d/networking restart

/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
11
Buka task manager cari Vbox net DHCP lalu End Task.

12

Setting network debian 2 pada adapter 1menjadi host-


only adapter dan VirtualBox Host-Only eternet
adapter. Mode izin kan semua atau ( allow all )

13

Setelah file terbuka,lakukan konfigurasi IP Address


pada debian 2 bisa di atur sesuai dengan
gambar .Setelah itu save dengan memencet tombol
CTRL+X dan pilh Y lalu Enter.

14
Lakukan restart dengan mengetikkan
/etc/init.d/networking restart

15

Lakukan pengecekan apakah debian 2 sudah mendapat


ip dhcp server dari debian 1dengan perintah ip a

16

Lakukan ping ke debian 1 untuk pengecekan apakah


debian 2 sudah terhubung ke debian 1.

17
 ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
Soal
• Bagaimana perasaaanmu mengikuti pembelajaran yang telah berlangsung?
• Hal baru apa yang kamu dapatkan?
• Bagian mana yang sudah kamu pahami?
• Bagian mana yang belum kamu pahami?
• Apa hambatanya dan bagaimana cara kamu mengatasinya?

Jawab
• Kita sangat senang dengan pembelajaran ini meskipun sedikit membingungkan.
• Kita jadi tahu cara mengkonfigurasi DHCP Server
• Kita sudah paham cara menginstal DHCP Server di virtual box
• Pada sistem konfigurasi pada debian 2 (sebagai DHCP client)
• Debian 1 dan Debian 2 tidak bisa terhubung.
 KESIMPULAN
Sebelum menggunakan DHCP server, ada baiknya kamu memperhatikan langkah-langkah atau
syarat pemasangan (instalasi) berikut ini:
1. IP Address Static. Alamat IP ini akan digunakan sebagai penyedia layanan dan sudah dikonfigurasi
menggunakan ethernet yang menuju ke arah client.
2. Jika menggunakan DVD Debian 9, pastikan sebelumnya menyiapkan paket instalasi yang terdapat
dalam DVD ke-2.
3. Jika menggunakan repository software secara online, konfigurasi source list harus sudah benar.
4. Langkah selanjutnya adalah masuk ke mode root, instalasi DHCP server dengan perintah berikut: apt-
get install isc-dhcp-server.
5. Setelah jalan, tekan “Y” untuk mulai instalasi.
6. Jika DHCP server sudah terinstall namun ada pemberitahuan DHCP server failed saat dijalankan, hal
ini merupakan hal yang wajar karena belum dikonfigurasi.
7. Selanjutnya, lakukan konfigurasi dengan membuka file dhcpd.conf yang terdapat di /etc/dhcp. 8.
Setelah membuka file, lakukan konfigurasi dengan perintah nano/etc/dhcp/dhcpd.conf.
 DAFTAR RUJUKAN
 JOBSHEET PRIYO A S
(https://drive.google.com/file/d/1BVGTqikGTbTXfRE-TWbMyVAcdRyn0dfO/view?usp=sharing)
( Diakses Tanggal 25 Agustus 2022 )
 https://repository.atmaluhur.ac.id/bitstream/handle/123456789/2167/BAB%20V.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
( Diakses Tanggal 25 Agustus 2022 )

Anda mungkin juga menyukai