Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER II
SETTING DHCP

Disusun oleh :
Nama : Wahyu Widhi Astuti
NIM : 3.34.20.2.25

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2021

1
SETTING DHCP

I. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu
a. menjelaskan konsep DHCP,
b. menyebutkan paket DHCP dan
c. mengkonfigurasi Server dan Klien DHCP.

II. Teori Pendahuluan


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang digunakan
untuk membuat konfigurasi TCP/IP komputer klien secara otomatis. Jika menggunakan
cara statis, kita harus memberikan alamat IP secara manual pada tiap komputer klien.
Setiap komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda atau unik. Bayangkan jika
kita memiliki jaringan dengan 100 komputer klien, tentu akan melelahkan. Dengan
adanya teknik DHCP, pemberian alamat IP dapat dilakukan secara otomatis.
Server DHCP adalah komputer yang memberi layanan DHCP, sedangkan klien
DHCP adalah komputer yang meminta layanan DHCP. Klien DHCP terhubung pada
sebuah server DHCP. Konfigurasi TCP/IP yang diberikan oleh server DHCP kepada
klien DHCP antara lain IP address, gateway dan DNS server.
DHCP sangat berguna untuk mengirimkan konfigurasi jaringan kepada komputer
klien secara cepat. Kemudian, karena sifatnya yang terpusat, DHCP ini akan
mempermudah System Administrator untuk mengkonfigurasi dan mengendalikan
jaringan komputer secara keseluruhan.
Di samping itu, dari sisi user, penggunaan DHCP ini juga akan mempermudah
pemakai jaringan komputer karena mereka tidak perlu repot untuk mengkonfigurasi
jaringan pada komputer yang digunakan.

1. Konfigurasi Dasar
Untuk membuat klien DHCP, Anda cukup mengatur Network Configuration
dan memilih pilihan Automatically obtain IP address settings with dhcp.
Untuk membuat server DHCP, perlu dilakukan beberapa langkah sebagaimana
dijelaskan berikut.
Untuk membuat server DHCP, diperlukan paket dhcp-[versi].rpm. Versi
yang digunakan pada CD Installer RHEL5 ini adalah dhcp-3.0.5-

2
3.el5.i386.rpm. Terdapat 2 file konfigurasi Server DHCP. File utama adalah
/etc/dhcpd.conf dan file pendukung yang digunakan untuk mencatat track
pemakaian IP address, yaitu /var/lib/dhcp/dhcpd.leases yang biasanya belum
dibuat saat instalasi program server DHCP. Mudahnya, buat kedua file itu sendiri.
Di dalam file /etc/dhcpd.conf terdapat pernyataan-pernyataan yang menentukan
bagaimana suatu tugas dikerjakan, opsi-opsi konfigurasi jaringan apa yang akan
dikirim ke klien, juga menggambarkan topologi jaringan, menggambarkan klien,
menyediakan alamat untuk klien. Beberapa pernyataan harus dimulai oleh kata
kunci option yang menunjukkan bahwa pernyataan tersebut bersifat opsional.
Langkah pertama dalam konfigurasi server DHCP adalah membuat file konfigurasi
yang menyimpan informasi network client. Opsi-opsi global dapat dideklarasikan
sebelum suatu bagian yang dibatasi oleh kurung kurawal dan berlaku untuk semua
klien, sedangkan opsi-opsi khusus dapat diterapkan untuk klien atau kelompok klien
tertentu.
Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat server DHCP
adalah
1. Buka/buat file /etc/dhcpd.conf
2. Masukkan baris-baris pernyataan sesuai dengan kebutuhan
3. Restart server DHCP dengan perintah: service dhcpd restart
Contoh berikut ini adalah contoh file /etc/dhcpd.conf sederhana:
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers 192.168.1.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option nis-domain “polines.edu”;
option domain-name “polines.edu”;
option domain-name-servers 192.168.1.1; 192.168.1.2;
range dynamic-bootp 192.168.1.128 192.168.1.254;
default-lease-time 3600;
max-lease-time 7200;
};

Keterangan contoh file /etc/dhcpd.conf diatas adalah sebagai berikut:


a. Semua pernyataan berlaku untuk subnet 192.168.1.0, karena semua ditulis setelah
deklarasi subnet 192.168.1.0. Artinya semua pernyataan tersebut berlaku untuk
semua klien. Jika diinginkan pernyataan yang bersifat global, maka pernyataan harus
ditulis sebelum/di luar deklarasi subnet.

3
b. option routers 192.168.1.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option domain-name ”polines.edu”;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
Klien yang akan menerima layanan DHCP adalah:
 klien yang mempunyai subnet mask 255.255.255.0 (netmask kelas C default),
 mempunyai alamat broadcast 192.168.1.255,
 menjadikan alamat IP 192.168.1.1 sebagai gatewaynya,
 menjadikan alamat IP 192.168.1.1 dan 192.168.1.2 sebagai rujukan DNS
primer dan sekundernya,
 zona domain yang dirujuk adalah polines.edu.
c. default-lease-time 3600;
Server DHCP memberikan waktu sewa (lease time) kepada klien selama 3600 detik (1
jam)
d. max-lease-time 7200;
waktu sewa maksimal adalah 7200 detik (2 jam)
e. range dynamic-bootp 192.168.1.128 192.168.1.254;
Pernyataan-pernyataan tersebut digunakan untuk menyewakan alamat-alamat
IP blok 192.168.1.128 hingga 192.168.1.254.

2. Mencatat Daftar Sewa


Setelah konfigurasi server DHCP dilakukan, Anda harus membuat file
/var/lib/dhcp/dhcpd.leases yang akan mencatat daftar semua klien yang menggunakan server
DHCP tersebut. File ini telah dibuat oleh RedHat, namun Anda juga dapat membuat
file tersebut menggunakan perintah touch:
touch /var/lib/dhcp/dhcpd.leases
Anda akan sering mengakses file sewa ini untuk mendapatkan informasi kapan dan telah
berapa lama klien menggunakan layanan DHCP.

3. Menjalankan Daemon DHCP


Setelah konfigurasi, Anda perlu mengaktifkan server DHCP agar dapat menerima
permintaan konfigurasi jaringan dari klien. Anda dapat menggunakan program chkconfig
agar daemon dhcp selalu dipanggil saat sistem Linux boot, sebagai berikut:
chkconfig –add dhcpd
chkconfig dhcpd on
Jika Linux Anda tidak menyertakan program chkconfig, masukkan

4
perintah untuk menjalankan server DHCP dalam salah satu file di /etc/rc.d, biasanya ke
dalam file /etc/rc.d/rc3.d yaitu file yang dijalankan saat boot init 3 (network support
and multiuser), atau ke dalam file /etc/rc.d/rc.local. Masukkan baris ini:
/etc/rc.d/init.d/dhcpd start
Sekarang, konfigurasi server DHCP telah berjalan baik. Jalankan server DHCP
untuk melihat hasilnya:
/etc/rc.d/init.d/dhcpd start
Atau jika Anda telah menjalankan server DHCP sebelumnya, restart server tersebut:
/etc/rc.d/init.d/dhcpd restart
Atau lebih mudah dengan menjalankan perintah:
service dhcpd start
Untuk menghentikan daemon server DHCP, jalankan:
/etc/rc.d/init.d/dhcpd stop

III. Peralatan yang digunakan


1) PC Komputer sebagai server 1 unit
2) PC Komputer sebagai client/ workstation 8 unit atau lebih
3) Alat penghubung Switch/ Hub 1 unit
4) Kabel UTP secukupnya
5) Port RJ45 secukupnya
6) Cripping Tools
7) Tester kabel

IV. Langkah Kerja


1) Nyalakan komputer Anda, login sebagai root, masukkan password root.
2) Atur komputer hingga membentuk jaringan sebagai berikut :

5
3) Kerjakanlah latihan-latihan berikut ini.
Latihan 1 : Instalasi Paket DHCP di Komputer Server sebagai server DHCP
a. Cek keberadaan paket DHCP
Cari keberadaan folder DHCP

Kemudian buka isi dari folder DHCP pada direktori /var/lib/dhcp dan /etc/dhcp

b. copy file dhcp*.* ke folder pada sistem


c. login sebagai user root

6
d. akses ke folder yang menyimpan file dhcp *.*
e. install file :
# dpkg -i dhcp-common ...
# dpkg -i dhcp-server
# dpkg -i dhcp-client
f. atau login sebagaij root kemudian install file dhcp-server dengan cara #apt-get
install dhcp-server

7
Keterangan Gambar :

Pastikan Linux mengaktifkan NAT kemudian tersambung dengan internet. Setelah itu update dan coba untuk
install dhcp-server yang di perlukan

8
Latihan 2 : Konfigurasi Server DHCP
a. edit file isc-dhcp-server pada folder /etc/default
# gedit /etc/default/isc-dhcp-server
isikan interface =”eth0”

Keterangan Gambar :
Interface yang diisikan adalah INTERFACESv4 karena yang digunakan alah IPv4, isikan eth0
yang merupakan interfaces yang akan kita gunakan
b. edit file dhcpd.conf
# gedit /etc/dhcp/dhcpd.conf
edit untuk setting IP : IP Address, subnet, range IP
subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.2.20 192.168.2.50;
9
option domain-name-servers ns1.informatika.elektro.org;
option domain-name "informatika.elektro.org";
option routers 192.168.2.1;
option broadcast-address 192.168.2.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}

10
c. isikan IP address tadi pada network connection dg cara
# ifconfig eth0 <IP_address_router> netmask <subnet>

d. cek apakah sudah tersimpan dengan cara


# ifconfig

11
e. konfigurasi file isc-dhcp-server
#sudo /etc/init.d/isc-dhcp-server restart atau
#service isc-dhcp-server restart
f. pastikan dhcp running dengan cek
# sudo /etc/init.d/isc-dhcp-server status

Keterangan Gambar :

Setelah mengaktifkan konfirgurasi dan dicek statusnya, terlihat server DHCP sudah aktif dan
sedang berjalan. Client siap untuk disambungkan ke server DHCP.

Latihan 3 : Konfigurasi Klien DHCP


Pada klien dengan SO Windows:
a. Buka kotak dialog Local Area Connection Properties. Pada Internet Protocol
(TCP/IP)
Properties, pilih Obtain an IP address automatically.

12
b. Buka jendela Command Prompt untuk mengecek alamat IP yang diperoleh dari
server DHCP.
C:\> ipconfig /all
Bila IP address masih 0.0.0.0 berarti klien belum mendapat alokasi IP address dari
server. Cek hubungan server-klien, atau cek konfigurasi server DHCP.
Catatan:
Perintah untuk menghapus alamat IP dari alokasi IP address server DHCP:
C:\> ipconfig /release
Perintah untuk mendapatkan kembali alamat IP dari server DHCP:
C:\> ipconfig /renew
Atau dengan cara klik icon komputer pada bagian kanan bawah taskbar kemudian
klik tab status. Maka pada jendela tersebut akan ditampilkan IP yang diterima oleh
client dari server DHCP

13
Latihan 4 : Menguji Koneksi client server pada semua komputer
Latihan 5 : Mencatat Daftar Klien DHCP
Informasi (daftar sewa) komputer klien yang terhubung ke server DHCP tersimpan
pada file
/var/lib/dhcp/dhcpd.leases
a. Buka file /var/lib/dhcpd/dhcpd.leases
# cat /var/lib/dhcpd/dhcpd.leases
b. Catat daftar client ke dalam tabel berikut :
No IP Address Hostname Waktu Mulai Waktu Selesai
1. 192.168.2.21
2. 192.168.2.22
3. 192.168.2.23

Contoh berikut adalah keterangan lengkap dari tabel daftar client :


lease 192.168.2.21 {
starts 2 2012/03/27 07:26:40;
ends 2 2012/03/27 07:36:40;
cltt 2 2012/03/27 07:26:40;
binding state active;
next binding state free;
hardware ethernet 6c:f0:49:85:fe:3e;
uid "\001l\360I\205\376>";
client-hostname "PC-2";
}
lease 192.168.2.22 {
starts 2 2012/03/27 07:29:20;
ends 2 2012/03/27 07:39:20;
cltt 2 2012/03/27 07:29:20;
binding state active;
next binding state free;
hardware ethernet 14:da:e9:66:a8:a5;
client-hostname "ubuntu";
}

lease 192.168.2.23 {
starts 2 2012/03/27 07:40:05;
ends 2 2012/03/27 07:50:05;
cltt 2 2012/03/27 07:40:05;
binding state active;
next binding state free;
hardware ethernet 6c:f0:49:85:fd:dd;
uid "\001l\360I\205\375\335";
client-hostname "DINNY2";
}

14
15
Latihan 6 : Mengubah Konfigurasi server menjadi client DHCP dan sebaliknya
a. Untuk mengubah server DHCP menjadi client DHCP, matikan servis DHCP
dengan perintah
#service dhcpd stop
Lalu setting konfigurasi komputer menjadi client DHCP

Untuk mengubah client DHCP menjadi server DHCP, ubah konfigurasi dinamis menjadi IP
statis

16
V. Tugas
Gantilah server DHCP dari komputer sesuai dengan konfigurasi IP address berikut :
Server Waktu Sewa
No IP Address Netmask Range IP
DHCP (detik)
1. jeje 192.168.150.1 255.255.255.0 192.168.150.11-192.168.150.30 7200
2.
3.

VI. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dilakukan, bila dalam melakukan konfigurasi DHCP pada client
tidak menemukan nomor IP yang disediakan oleh server?

Jawab :

- Atur Local Area Connection hingga keadaanya Disable. Lalu kembalikan lagi
ke keadaan enable.

- Pastikan Inter Protocol PC di setting Obtain

- Refresh Local Area Connection dengan cara klik kanan Local Area
Connection lalu pilih dan klik Refresh
2. Jelaskan keuntungan dan kelebihan setting menggunakan DHCP dengan cara
normal?
Jawab :
Kelebihan DHCP
- Mempermudah transfer data antar komputer client dan komputer server.
- Mengelola alamat ip secara otomatis.
- Mencegah terjadi konflik antar alamat IP komputer.
- DHCP mampu mendistribusikan dan menggunakan alamat ip yang tidak dapat digunakan di
17
komputer client lainnya (reusable).
- Menghemat waktu dan tenaga server dalam mengelola alamat IP.
- DHCP dapat menggunakan alamat ip untuk client dalam jangka waktu tertentu sesuai
kemampuan server.
- Mampu mengelola jaringan besar dengan konfigurasi TCP/IP yang lengkap.
- Memiliki layanan alamat ip dinamis dan berbagai konfigurasi jaringan.
- Mempunyai berbagai parameter untuk mempermudah admin server untuk mengatur client,
seperti Default Gateway dan DNS Server.

Kekurangan DHCP
- Proses pengelolaan alamat ip sangat bergantung dengan server. Sehingga ketika server mati,
otomatis semua perangkat komputer client yang terhubung akan terputus atau disconnect.
- Tidak memiliki otorasi atau validasi keaslian. Hal ini memungkinkan seseorang untuk
membuat alamat ip pada komputer server dan client palsu dalam jaringan yang dibuat.
VII. Kesimpulan
Dari praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa :

- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang untuk membuat
konfigurasi TCP/IP komputer klien secara otomatis.
- Server DHCP adalah komputer yang memberi layanan DHCP

- klien DHCP adalah komputer yang meminta layanan DHCP

- Klien DHCP terhubung pada sebuah server DHCP Konfigurasi TCP/IP yang

- diberikan oleh server DHCP kepada klien DHCP antara lain IP address, gateway dan

- DNS server : Kelebihan DHCP untuk mengirimkan konfigurasi janngan kepada komputer
klien secara cepat, mempermudah System Administrator mengkonfigurasi dan
mengendalikan jaringan komputer secara keseluruhan serta untuk mempermudah pemakai.

18

Anda mungkin juga menyukai