Anda di halaman 1dari 12

BAB IV.

INSTALLASI dan KONFIGURASI DHCP SERVER

4.1. Prerequisites Installasi dan Konfigurasi DHCP Server


Sebelum anda melakukan tahapan konfigurasi DHCP Server pada linux debian ada
beberapa persyaratan yang harus anda penuhi. Hal ini berkaitan dengan agar hasil yang
penulis dapatkan sama dengan yang anda lakukan ketika melakukan praktikum.
Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan installasi
DHCP Server :
 VM Linux debian sudah dilakukan konfigurasi IP Address.
 Interface yang akan digunakan sebagai DHCP Server harus menggunakan IP
Address statis
 VM Linux terhubung dengan jaringan internet.
 VM Linux sudah dilakukan update dan upgrade dengan aplikasi terbaru yang
ada di repository.
 Sudah memiliki VM Windows 7 (atau yang lain) sebagai client.
Hal yang penulis tekankan disini adalah syarat No. 2, disana penulis, mensyaratkan
kepada anda agar interface yang nantinya akan digunakan sebagai DHCP Server. Tidak
mungkin anda akan memberikan service DHCP namun interface yang anda gunakan
saja IP Addressnya masih dinamis atau meminjam. Coba anda lihat kembali tabel 1
yang sudah pernah kita susun, jika anda mengikuti topologi yang penulis sarankan
maka interface 2 yang terhubung dengan jaringan local virtual sudah menggunakan IP
Address sttais.

4.2. Dasar Teori DHCP Server


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan salah satu protokol
standart di jaringan komputer yang berfungsi untuk membantu pengguna jaringan
komputer memperoleh alamat (IP Address) secara cepat dan otomatis. DHCP server
ini diciptakan berdasarkan kenyataan bahwa semakin banyak perangkat yang
terhubung ke jaringan komputer, serta kecenderungan pengguna untuk dapat mudah
terkoneksi ke jaringan tanpa harus repot melakukan konfigurasi alamat jaringan secara
manual. DHCP mendukung IPv4 ataupun IPv6.
Proses penyewaaan konfigurasi TCP/IP dari server DHCP melibatkan empat buah
langkah coba anda perhatikan gambar 4.1. berikut ini :

60
Gambar 4.1. Proses Kerja DHCP Server
Untuk leih jelasnya silahkan anda perhatikan penjelasan dibawah ini :10
1. DHCP DISCOVER
Komputer klien menyiarkan pesan di subnet fisik untuk menemukan server
DHCP yang tersedia. Komputer klien ini membuat paket Protokol Datagram
Pengguna (UDP) dengan tujuan siaran bawaan 255.255.255.255 atau alamat
penyiaran subnet spesifik jika ada yang dikonfigurasi.
2. DHCP Offer
Ketika server DHCP menerima permintaan sewa IP dari klien, ia menyimpan
alamat IP untuk klien dan memperluas tawaran sewa IP dengan mengirimkan
pesan DHCPOFFER ke klien. Pesan ini berisi alamat MAC klien, alamat IP
yang ditawarkan server, subnet mask, durasi sewa, dan alamat IP server DHCP
yang membuat penawaran.
3. DHCP Request
Di sebagian besar perusahaan, dua server DHCP memberikan toleransi
kesalahan pengalamatan IP jika satu server gagal atau harus offline untuk
pemeliharaan. Jadi klien dapat menerima penawaran DHCP dari beberapa
server, tetapi hanya akan menerima satu penawaran DHCP. Sebagai tanggapan
atas tawaran itu, Klien meminta server. Klien menjawab Permintaan DHCP,
unicast ke server, meminta alamat yang ditawarkan. Berdasarkan bidang ID
Transaksi dalam permintaan, server diberi tahu yang tawarannya telah diterima
klien. Ketika server DHCP lain menerima pesan ini, mereka menarik semua

10
Sumber informasi diambil dari https://www.computernetworkingnotes.com/networking-tutorials/how-dhcp-
server-works-explained-with-examples.html

61
penawaran yang mungkin telah mereka buat ke klien dan mengembalikan
alamat yang ditawarkan ke kumpulan alamat yang tersedia. Dalam beberapa
kasus pesan permintaan DHCP disiarkan, bukannya unicast ke server DHCP
tertentu, karena klien DHCP masih belum menerima alamat IP. Juga, dengan
cara ini satu pesan dapat membiarkan semua server DHCP lainnya tahu bahwa
server lain akan menyediakan alamat IP tanpa kehilangan server dengan
serangkaian pesan unicast
4. DHCP ACKNOWLEDGEMENT
Ketika server DHCP menerima pesan DHCPREQUEST dari klien, proses
konfigurasi memasuki fase terakhirnya. Fase pengakuan melibatkan
pengiriman paket DHCPACK ke klien. Paket ini mencakup durasi sewa dan
informasi konfigurasi lainnya yang mungkin diminta oleh klien. Pada titik ini,
proses konfigurasi IP selesai.

Gambar 4.2. Proces DHCP ACK


Untuk mendapatkan pinjaman IP Address seperti yang telah dibahas, DHCP Server
dan Client bekerja dengan mengguankan dua buah port. Port DHCP Server yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan client adalah UDP (67), sedangkan port
DHCP yang digunakan oleh client untuk menerima informasi DHCP adalah UDP (68).

62
Pada linux Debian 9 paket aplikasi yang digunakan untuk melakukan installasi DHCP
Server bernama “isc-dhcp-server”. Untuk melakukan konfigurasi ini anda tinggal
menggunakan perintah installasi berikut ini :

apt install isc-dhcp-server


Setelah anda melakukan installasi, lakukan konfigurasi pada file dhcpd.conf yang
berada di /etc/dhcp/. Untuk dapat mengkonfigurasi file tersebut anda dapat
menggunakan perintah :

nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Didalam file konfigurasi dhcpd.conf silahkan anda cari kalimat “A slightly” sebagai
penanda awal letak konfigurasi rule DHCP Server. Ada beberapa rule yang harus anda
lakukan konfigurasi nantinya, untuk lebih jelasnya perhatikan kolom dibawah ini.

................................................................................
................................................................................
subnet xxx.xxx.xxx.xxx netmask xxx.xxx.xxx.xxx {
range xxx.xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx.xxx;
option domain-name-servers xxx.xxx.xxx.xxx;
option domain-name “nama_domain”;
option routers xxx.xxx.xxx.xxx;
default-lease-time ttt;
max-lease-time ttt;
}
............................................................................
............................................................................

Keterangan :
 Subnet : alamat subnet atau network dari IP Address yang anda gunakan.
 Range : berisikan interval IP Address yang akan disewakan kepada client.
 Option domain name server : berisikan IP Address dari DNS Server yang anda
gunakan.
 Option domain name : berisikan nama domain yang anda gunakan.
 Default-lease-time dan max lease time : berfungsi untuk menentukan berapa
lama waktu pinjam IP Address.

63
Pada proses konfigurasi paling akhir kita harus menentukan interface mana yang akan
digunakan untuk menjalankan service DHCP Server ini. Jika anda hanya
menggunakan satu buah interface maka anda tidak perlu melakukan konfigurasi file
ini. Karena penulis menggunakan dua buah interface maka gunakan perintah :

nano /etc/default/isc-dhcp-server

4.3. Proses Installasi dan Konfigurasi DHCP Server


Seperti yang sudah penulis bahas pastikan anda memenuhi prerequisites yang penulis
sudah buat diatas. Service DHCP Server pada linux debian ini jarang penulis temui,
dilapangan untuk membangun DHCP Server biasanya digunakan perangkat Access
Point, dan Router.
Berikut ini adalah tahapan – tahapan yang harus anda lakukan untuk melakukan
konfigurasi DHCP Server :
1. Tahapan pertama yang selalu sama dengan yang lainnya adalah, silahkan
masuk ke aplikasi terminal linux debian anda, dan login dengan menggunakan
super user.

Gambar 4.3. Proses Login kedalam super user


2. Tahapan selanjutnya silahkan anda lakukan installasi paket aplikasi DHCP
Server dengan perintah apt install isc-dhcp-server tekan enter untuk
melanjutkan.

Gambar 4.4. Perintah installasi paket aplikasi dhcp server

64
3. Perhatikan gambar 4.4. sistem meminta konfirmasi kepada anda apakah akan
melakukan installasi paket dhcp server. Untuk mengkonfirmasi silahkan anda
lanjut dengan menekan tombol Enter. Maka sistem secara otomatis akan
melakukan download dan install aplikasi.

Gambar 4.5. Proses download dan installing dhcp server


4. Jika proses installasi selesai maka anda akan diberikan banyak sekali
peringatan Error. Namun jangan kawatir pesan ini muncul karena memang
kita belum melakukan konfigurasi.

Gambar 4.6. Peringatan Error pada installasi.

65
5. Lakukan konfigurasi untuk DHCP Server yang baru saja kita lakukan
download dan install. Gunakan perintah nano /etc/dhcp/dhcp.conf dan tekan
tombol Enter untuk melanjutkan.

Gambar 4.7. Perintah masuk kedalam konfigurasi dhcp server


6. Silahkan anda scroll ke bawah hingga menemukan perintah “A slightly”. Atau
jika anda menggunakan teks editor nano silahkan anda tekan kombinasi tombol
Ctrl + W ketikkan “A slightly” dan tekan Enter sehingga anda akan langsung
berada di depan konfigurasi file DHCP Server. Silahkan anda hilangkan tanda
pagar (#) didepan rule yang penulis berikan kolom warna merah.

Gambar 4.8 Menghapus tanda pagar didepan rule DHCP


7. Selanjutnya silahkan anda lakukan konfigurasi sesuai dengan ketentuan DHCP
Server pada linux yang sudah penulis bahas diatas. Disini sebagai permisalan
penulis menggunakan IP Address 192.168.1.1 (sesuai tabel 1), maka kita akan
mendapatkan bahwa network dari yang penulis gunakan adalah 192.168.1.0,
broadcast nya 192.168.1.255, subnetmask 255.255.255.0 maka memiliki IP
Address active 192.168.1.1 – 192.168.1.255. Namun anda coba perhatikan
range di konfigurasi dibawah. Penulis hanya mengizinkan 90 PC yang

66
terkoneksi dalam jaringan DHCP yang penulis buat. Jika sudah silahkan anda
lakukan penyimpanan (Ctrl + X, Y, Enter).

Gambar 4.9. Hasil konfigurasi rule DHCP Sesuai kebutuhan


8. Selanjutnya seperti yang penulis singgung diatas, karena pada praktikum kali
ini penulis menggunakan dua buah interface maka perlu kita mendefinisikan
interface mana yang akan menjalankan service DHCP Server ini. Gunakan
perintah nano /etc/default/isc-dhcp-server dan tekan Enter untuk
melanjutkan konfigurasi.

Gambar 4.10. Perintah mendefinisikan interface untuk DHCP Server


9. Selanjutnya silahkan anda tentukan interface yang anda gunakan pada
konfigurasi default ini. Namun, anda juga perhatikan juga IP Address yang
anda gunakan menggunakan versi berapa ?. Untuk jaringan yang penulis
gunakan sementara hanya akan membahas untuk IPv4. Ingat yang ditambahkan
adalah kode yang diberikan oleh linux debian terhadap interface anda. Milik
penulis interface kedua diberikan kode enp0s8. Jika sudah silahkan anda
simpan konfigurasi anda (Ctrl + X, Y, Enter).

67
Gambar 4.11. Mengkonfigurasi file default pada DHCP Server
10. Tahapan paling akhir setelah seluruhnya dilakukan konfigurasi adalah
melakukan restart service. Selain untuk menerapkan konfigurasi yang kita
barusan lakukan ke sistem, disini juga akan digunakan untuk menguji apakah
konfigurasi yang kita berikan ada yang salah atau tidak. Pastikan tidak ada
pesan kesalahan merah dalam konfigurasi ini. Gunakan perintah service isc-
dhcp-server restart dan tekan Enter untuk melanjutkan.

Gambar 4.12. Perintah restart konfigurasi DHCP

4.4. Uji Coba Konfigurasi DHCP Server ke Client Windows 7


Setelah tahapan installasi dan konfigurasi maka tahapan selanjutnya adalah melakukan
ujicoba service DHCP Server di client. Menurut pengalaman penulis, sebenarnya
setelah kita lakukan restart dan tidak ada pesan kesalahan maka dapat dipastikan
konfigurasi anda dapat berjalan pada client.
Namun, penulis tidak merasa puas karena belum terbukti di client. pastikan terlebih
dahulu anda sudah memiliki VM Windows 7 (sistem operasi client). Selain itu sistem

68
operasi client networknya juga harus di hubungkan dengan interface ke 2 dari linux
debian .
Berikut adalah tahapan – tahapan yang dilakukan untuk menguji coba service DHCP
Server linux debian 9.
1. Karena service DHCP Server berhubungan dengan network, maka pada
windows 7 silahkan anda masuk kedalam konfigurasi networking. Klik menu
Start  Control Panel.

Gambar 4.13. Masuk kedalam jendela control panel


2. Klik menu Network adn internet untuk masuk kedalam konfigurasi
networking.

Gambar 4.14. Masuk jendela Network and Internet

69
3. Tahapan selanjutnya silahkan anda masuk kedalam jendela Network and
Sharing Center untuk melanjutkan.

Gambar 4.15 Masuk kedalam jendela Network and Sharing Center


4. Selanjutnya, anda akan ditampilkan jendela Local Area Connection. Silahkan
anda klik menu Local Area Connection untuk melanjutkan.

Gambar 4.16. Masuk kedalan konfigurasi Loca Area Connection

70
5. Jendela Local Area Connection Status akan ditampilkan. Untuk melihat hasil
dari konfigurasi DHCP Server pada linux debian anda silahkan klik menu
Details. Jika konfigurasi yang anda lakukan benar maka secara otomatis anda
akan menedapatkan IP Address disini.

Gambar 4.17. Jendela Local Area Connection Status


6. Jika and asudah mendapatkan tampilan seperti dibawah ini, maka dapat penulis
katakan bahwa service DHCP Server pada linux debian 9 sudah berjalan. Untuk
pembuktiannya perhatikan menu IPv4 DHCP Server, jika IP Addressnya
menunjukkan IP Address server DHCP maka service dhcp server sudah
berjalan.

Gambar 4.18 Hasil pinjaman IP Address dari DHCP Server

71

Anda mungkin juga menyukai