Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DHCP

SERVER

KELOMPOK : ALAIKHA NUR BAITI


LITA NURTHOYYIBAH
HENDRY DWI ALFIANSYAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa


memberi kita nikmat iman dan sehat. Berkat rida-Nya, penulis
akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
(Dhcp Server). Selawat serta salam tak lupa penulis ucapkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan umat
manusia ke jalan yang benar dan menjadi pelajaran bagi kita semua.
Terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada setiap
pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan, dukungan, serta
saran-saran, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

(BEKASI,20 OKTOBER 2021)

PENULIS
  Daftar isi
BAB 1
1.  APA ITU DHCP?
BAB II
 2. PERBEDAAN DHCP SERVER DAN DHCP CLIENT
BAB III
3. FUNGSI DHCP SERVER
3.1 1. MENGELOLA DAN MENDISTRIBUSIKAN ALAMAT I
P
3.2 2. MENCEGAH KONFLIK IP
3.3 3. MEMPERBARUI ALAMAT IP SECARA OTOMATIS
3.4 4. MENDUKUNG PENGGUNAAN KEMBALI ALAMAT IP
BAB IV
4. CARA KERJA DHCP SERVER
4.1 1. PENEMUAN PALING SEDIKIT IP
4.2 2. PENAWARAN PALING SEDIKIT IP
4.3 3. PERMINTAAN SEWA IP
4.4 4. PENGAKUAN SEWA IP
BAB V
5. KESIMPULAN
BAB I
A. Apa itu DHCP? 

DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol


yang dipakai untuk memudahkan penyebaran alamat IP (internet
protocol) secara otomatis ke perangkat lainnya. 
Tanpanya, konfigurasi harus dilakukan secara manual pada setiap
komputer agar mendapatkan alamat IP yang berbeda. Hal ini tentu
akan merepotkan dan lama waktu, bukan? Lebih jika dikonfigurasi
dilakukan pada jaringan besar. 
IP Address atau alamat IP sendiri adalah barisan angka pada
sebuah perangkat yang memungkinkan perangkat Anda terhubung
dengan Internet. Sehingga Anda dapat mengakses halaman web,
email, dan lainnya. 
Nah, dengan menggunakan DHCP, alamat IP dapat dibagikan ke
banyak perangkat dalam satu waktu otomatis. Itulah mengapa
perangkat ini banyak diterapkan pada jaringan baik skala kecil
maupun besar. 
Dalam dunia internet, ada banyak hal yang bisa memudahkan
pengelolaan jaringan. Salah satunya, DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol). Protokol ini biasanya berada dalam sebuah
perangkat DHCP server dan bekerja otomatis mengenali perangkat
yang terhubung di sebuah jaringan. 
BAB II

B. Perbedaan DHCP Server dan


DHCP Client

Dalam jaringan komputer, terdapat istilah server dan


client. Server adalah perangkat yang menyimpan seluruh
data, mengelola, dan mengatur segala aktivitas yang ada di
jaringan tersebut. Sementara client adalah perangkat yang
meminta layanan dari server. 
Pada DHCP pun dikenal istilah DHCP server dan DHCP
client. Lalu apa perbedaan keduanya? 
DHCP server adalah perangkat yang disimpan untuk mengatur
dan memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer klien
yang ada. Sementara itu, komputer /perangkat lain seperti
handphone yang menerima alamat IP dari DHCP server
disebut DHCP client . 
DHCP server biasanya memberikan alamat IP khusus yang
dinamis pada setiap komputer klien. Jadi, alamat IP yang dikirim
oleh DHCP server dapat kadaluarsa pada waktu yang ditentukan. 
Namun, biasanya server DHCP akan mengalami masa alamat IP
tersebut secara otomatis. Di sinilah kelebihan menggunakan
perangkat ini, sehingga komputer klien atau sysadmin sekalipun
tidak harus melakukan apa-apa. 
BAB III

C. Fungsi DHCP Server 


Berikut ini beberapa fungsi DHCP server yang perlu Anda
Ketahui: 

1. Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP 


Secara umum, fungsi dari perangkat ini adalah untuk
mengelola dan memudahkan distribusi alamat IP ke
komputer klien. Proses distribusi ini dapat dilakukan ke
banyak perangkat sekaligus secara otomatis. Artinya, Anda
tidak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer. 

2. Mencegah Konflik IP 


Konflik IP terjadi karena adanya dua perangkat yang
memiliki alamat IP yang sama. Jika hal ini terjadi, perangkat
tersebut tentu tidak dapat terhubung dengan jaringan. 
Dengan menggunakan perangkat ini, kesalahan dalam
pembagian alamat IP dapat diminimalisir. Selain itu, dapat
juga mengelola pembagian alamat IP dengan baik sehingga
kemungkinan terjadi kesalahan sangat minim. 

3. Memperbarui Alamat IP secara Otomatis 

Alamat IP yang diberikan oleh server biasanya memiliki masa


pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika alamat IP masih
digunakan telah berakhir, Anda perlu masa pemakaian atau
meminta alamat IP yang baru.
Dengan Dynamic Host Configuration Protocol , alamat IP
dapat diaktifkan kembali secara otomatis tanpa perlu
mengkonfigurasi kembali.  

 
4. Dukungan Penggunaan Kembali
Alamat IP

Alamat IP yang pernah digunakan dapat digunakan


kembali oleh komputer client. Namun, untuk
menggunakan kembali, perlu dipastikan alamat IP sedang
tidak digunakan oleh komputer lain. 
Dynamic Host Configuration Protocol server akan
membantu Anda mengecek apakah alamat IP sedang off
dan bebas pakai. Sehingga alamat IP dapat digunakan
kembali. 
BAB IV

D. Cara Kerja DHCP Server

Ketika pengguna melihat komputer dan


menghubungkannya ke server dengan layanan ini,
otomatis komputer akan meminta alamat IP ke server
secara otomatis. Kemudian server menjawab permintaan
tersebut hingga akhirnya komputer mendapatkan alamat
IP dan terhubung ke jaringan. 
Untuk lebih jelas mengenai cara kerjanya, simak proses-proses yang
terjadi pada layanan ini. 

1. Penemuan Paling Sedikit IP

Pada tahap pertama ini disebut sebagai tahap penemuan. Saat client


terhubung dengan jaringan, client akan mencari DHCP server yang
bekerja pada jaringan tersebut. Klien akan mengirimkan
pesan DHCPDISCOVER ke subnet jaringan menggunakan alamat
tujuan 255.255.255.255. Setelah itu, client akan meminta alamat IP yang
tersedia pada DHCP server. 
2. Penawaran Paling Sedikit IP 

Ketika DHCP server menerima pesan DHCPDISCOVER dari client,


server akan membuat penawaran kepada dengan mengirim
pesan DHCPOFFER ke client. Pesan tersebut berisi id client, alamat
IP yang ditawarkan, subnet mask, durasi penggunaan, dan alamat IP
DHCP server.

3. Permintaan Sewa IP
Setelah menerima penawaran dari DHCP server, klien
kemudian menyetujui penawaran yang diberikan dengan
memberikan pesan DHCPREQUEST kepada server. Isi
pesannya adalah meminta agar server meminjamkan
salah satu alamat IP yang tersedia di kumpulan alamat
IP DHCP.

4. Pengakuan Sewa IP
Pada tahap terakhir ini, setelah server menerima pesan
permintaan dari client. Server akan mengirim pesan
berupa paket DHCPACK kepada klien. Paket ini berisi
alamat IP, durasi, dan informasi konfigurasi lain yang
mungkin dibutuhkan klien.

Pada tahap alamat IP diberikan, berarti proses


konfigurasi IP telah selesai. Setelah alamat IP diberikan
kepada klien, server akan mencoret dan memberi tanda
pada alamat IP tersebut di database yang mereka
miliki.

Setelah proses ini selesai dan berhasil, klien komputer


dapat menggunakan jaringan tersebut dan bertukar
data dengan klien komputer lain di jaringan lokal
tersebut.
Kesimpulan

DHCP merupakan layanan pendistribusian alamat IP ke komputer


klien secara otomatis. Dengan perangkat ini, seorang admin
server tidak perlu melakukan pengaturan alamat IP pada setiap
komputer klien yang ingin terhubung dengan jaringan.

Selain itu, dengan DHCP server, kemungkinan terjadinya IP


Conflict dapat karena memberi tanda alamat IP yang digunakan
pada DHCP pool. Alamat IP yang telah digunakan dan dalam
keadaan off pun dapat digunakan kembali (reusable). Itulah
mengapa banyak pihak yang menerapkan layanan ini pada
jaringan mereka.

Demikian ulasan mengenai DHCP untuk jaringan. Semoga


bermanfaat🙂

Anda mungkin juga menyukai