MANAJEMEN SERVER
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
A. DHCP SERVER
DHCP sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, merupakan
protokol yang berbasis client atau server untuk dipakai pada pengalokasian IP Address di
satu jaringan dengan lebih mudah. Akan sangat merepotkan jika Anda melakukan
pengaturan alamat IP dengan cara manual, sehingga saat Anda menggunakan DHCP maka
hal itu bisa langsung diatasi sebab akan otomatis terhubung.
Server sendiri mampu menghubungkan dan menjalankan perintah yang diberikan oleh
client, umumnya permintaan ini berasal dari beberapa program lain untuk bisa berbagi
daya, informasi, hardware hingga software. Client bisa melakukan proses menggunakan
perangkat komputer yang sama, namun tetap terhubung melalui jaringan internet, WAN,
maupun LAN. Server bisa digunakan dalam jangkauan yang lebih luas.
Pada dasarnya DHCP merupakan perangkat dari yang ada di komputer, yang memiliki
kemampuan dalam mendistribusikan alamat IP ke seluruh DHCP dari pelanggan mereka.
Selain IP, DHCP juga bisa mendistribusikan parameter lainnya. DHCP yang mendistribusikan
IP disebut dengan DHCP Server, maka penerimanya bisa disebut dengan DHCP Client.
Hal ini bisa membantu pengalokasian IP Address sehingga bisa lebih mengamati aktivitas
yang terjadi dalam komputer milik client, apalagi masalah yang terjadi umumnya pada akses
internet, pemakaian software dan lain sebagainya.
DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol ) dikembangkan pada tahun 1993, setelah
melihat BOOTP tidak tepat untuk memberikan informasi konfigurasi ke komputer. BOOTP
(Bootstrap protocol) merupakan protokol pendukung DHCP. BOOTP didasarkan pada UDP,
karena itu BOOTP bukan protokol “reliable” dalam hal ini tidak ada jaminan yang dilakukan
oleh protokol bahwa pesan yang dikirim dari klien akan sampai pada server, atau sebaliknya.
Ada 3 protocol yang pernah dipakai :
• RARP (s/d 1985 tidak sama di gunakan)
• BOOTP( 1985-1993)
• DHCP(Sejak 1993-sekarang)
2. Mencegah IP Conflict
IP conflict terjadi akibat adanya dua perangkat yang memiliki alamat IP yang sama. Jika hal
ini terjadi, perangkat tersebut tentu tak dapat terhubung dengan jaringan.
Dengan menggunakan perangkat ini, kesalahan dalam pembagian alamat IP dapat
diminimalisir. Selain itu, dapat juga mengelola pembagian alamat IP dengan baik sehingga
kemungkinan terjadi kesalahan sangat minim.
Pada tahap pertama ini disebut sebagai tahap penemuan. Saat client terhubung dengan
jaringan, client akan mencari DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Client akan
mengirimkan pesan DHCPDISCOVER ke subnet jaringan menggunakan alamat tujuan
255.255.255.255. Setelah ditemukan, client akan meminta alamat IP yang tersedia pada
DHCP server.
2. IP Least Offer
Ketika DHCP server menerima pesan DHCPDISCOVER dari client, server akan membuat
penawaran kepada dengan mengirim pesan DHCPOFFER ke client. Pesan tersebut berisi id
client, alamat IP yang ditawarkan, subnet mask, durasi penggunaan, dan alamat IP DHCP
server.
Setelah menerima penawaran dari DHCP server, client kemudian menyetujui penawaran
yang diberikan dengan memberikan pesan DHCPREQUEST kepada server. Isi pesannya
adalah meminta agar server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia di kumpulan
alamat IP DHCP.
Pada tahap terakhir ini, setelah server menerima pesan permintaan dari client. Server akan
mengirim pesan berupa paket DHCPACK kepada client. Paket ini berisi alamat IP, durasi
sewa, dan informasi konfigurasi lain yang mungkin dibutuhkan client.
Pada tahap alamat IP diberikan, berarti proses konfigurasi IP telah selesai. Setelah alamat IP
diberikan kepada client, server akan mencoret dan memberi tanda pada alamat IP tersebut
di database yang mereka miliki.
Setelah proses ini selesai dan berhasil, komputer client bisa menggunakan jaringan tersebut
dan bertukar data dengan komputer client lain di jaringan lokal tersebut.
2. Jika berhasil menginstall, akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini
3. Kemudian ketikkan perintah “ nano /etc/dhcp/dhcpd.conf ” untuk mengkonfigurasi file
“ dhcpd.conf ”
7.Jika sudah disetting menjadi dhcp. Kemudian cek ip client dengan cara mengetikkan “
ifconfig ”. Jika berhasil , maka ipnya akan tersetting otomatistergantung dari settingan pada“
dhcpd.conf ” tadi
B. SAMBA SERVER
Pengertian Samba
Samba Server merupakan sebuah protokol yang dikembangkan di Sistem Operasi Linux
untuk melayani permintaan pertukaran data antara mesin Ms. Windows dan Linux.
Disamping untuk melayani file sharing antara Windows dan Linux, Samba juga merupakan
salah satu protokol yang digunakan di Sistem Operasi Linux untuk melayani pemakaian data
secara bersama-sama.
smbclient, aplikasi di klien dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB
resource share (mengakses share files)
smbtar, Program yang memback up data yang dishare. Mirip tar di Linux.
Nmblookup, Program yang membantu mencari nama (names lookup) dengan
memanfaatkan NetBIOS over TCP/IP. Nmblookup dapat digunakan untuk meresolve
dari nama komputer ke nomor IP dan sebaliknya.
smbpasswd, Program yang memungkinkan administrator mengatur password yang
terenkripsi yang dipergunakan oleh Samba Server.
Smbstatus, Program yang memonitor status terakhir dari share resources yang
diberikan oleh Server Samba.
Testparm, Program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa parameter)
terhadap file konfigurasi Samba (smb.conf)
Swat, Samba Web Administration Tool, program bantu yang memberikan interface
model web untuk mengadministrasi Samba. SWAT mempermudah edit smb.conf
(file konfigurasi Samba) mengatur resource share, melihat status Samba terakhir,
dengan dukungan file help yang sangat bermanfaat.
Menghubungkan antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat
lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari
menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver,
sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan
ssh juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang
tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan masin
Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam
jaringan Wondows.
Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan
validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan
kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses
semua fasilitas domain yang disediakan.
Dengan berkembangnya TCP/IP, maka NT 4.0 menambahkan satu feature yang disebut
Windows Socket (Winsock.dll). Gunanya agar protokol NetBEUI yang tidak bisa routing,
bisarun-over protokol yang bisa routing seperti TCP/IP. Para pengguna Novell Netware
mungkin familiar dengan istilah “IPX encapsulated with TCP/IP”., nah seperti itulah proses
NetBEUI yang run over TCP/IP. Di sini letak keunggulan Samba, karena setiap proses RPC
(Remote Procedure Call) membutuhkan satu protokol transport, maka begitu kita install
protokol TCP/IP di Windows, kemudian kita jadikan IP address Samba sebagai WINS
(Windows Internet Name Server) dari komputer itu, maka… voala… Windows akan
menganggap mesin LINUX kita sebagai Windows.
WINS itu sendiri tidak lain adalah NetBIOS Name Service (NBNS). Yang melakukan proses
Name Resolution dan Browsing. Memang, WINS = NBNS, yang merupakan servis di mana
NetBIOS Name di-resolve ke IP address, mirip seperti DNS (Domain Name Service) yang me-
resolve IP adress ke host name.
3.Kemudian aturlah IP
address pada computer
fisik sesuai dengan
skenario, yaitu 192.168.5.4
4.Hidupkan VirtualPC, lalu atur IP address sesuai skenario, yaitu 192.168.5.3
5.Lakukan uji coba koneksi dengan ping dari komputer fisik ke VirtualPC. Pastikan kedua PC
tersambung sempurna.
6.Lakukan ping juga dari VirtualPC ke komputer fisik. Pastikan kedua PC saling terhubung.
7.Jika telah selesai menghubungkan computer fisik dengan VirtualPC. Langsung saja kita
mulai instalasi samba server, langkah pertama adalah menginstal paket apt-get install
samba samba-client swat
8.Jika dalam proses instalasi anda ditanya Do you want to continue [Y/n]? ketiklah y lalu
tekan enter.
9.Dalam proses
instalasi kita akan diminta untuk mengisikan workgroup, isikan saja workgroup sesuai
keadaan yang ada.
2.Untuk mengakses folder samba, kita memerlukan user khusus. Untuk itu kita perlu
membuat user samba. Caranya adalah ketikkan perintah useradd nama_user, karena disini
saya menggunakan nama user siswa maka perintah yang dijalankan adalah useradd siswa
lalu tekan enter. Setelah membuat user, kita juga harus membuat password caranya
ketikkan
smbpasswd
–a siswa lalu
enter. Kemuadian
masukkan
password
yang anda
inginkan.
3.Berikutnya
kita siapkan
konfigurasi
sharing
untuk direktori
4.Setelah file terbuka, padzinkan untuk dibaca sajaa akhir file tambahkan sintax berikut:
Untuk menyimpan file konfigurasi tekan Ctrl+o lalu untuk keluar tekan Ctrl+x
6.Saat kita diminta untuk memasukkan username dan password, isikan sesuai user yang
telah dibuat pada awal tadi.
7.Jika saat konfigurasi samba dalam file smb.conf tertulis writeable = no maka, saat kita
membuat suatu file atau folder maka akan muncul pesan peringatan seperti dibawah ini.