Anda di halaman 1dari 10

A.

Fungsi dan Jenis Server dalam Jaringan

Sebuah jaringan terdiri dari beberapa komputer dan saling terhubung. Komputer server
memberikan pelayanan bagi sejumlah komputer yang saling berhubungan dalam melakukan
akses data, misalnya untuk pembatasan akses, melakukan kontrol data dan aliran data yang
terjadi, dan sebagainya.

1. Fungsi Server
Dalam suatu jaringan, server mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Menyimpan database dan aplikasi yang dibutuhkan oleh komputer client.
b. Memberikan keamanan dengan fitur security yang berbasis server.
c. Memberikan perlindungan firewall pada seluruh jaringan komputer.

2. Kategori Server
Berdasarkan fungsinya, server bisa dikategorikan dalam dua jenis berikut.
a. Server Aplikasi (Application Server)
Server aplikasi adalah server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam
aplikasi yang dapat diakses oleh client. Server data sendiri digunakan untuk
menyimpan data baik yang digunakan client secara langsung maupun data yang
diproses oleh server aplikasi.
b. Data Server maupun Proxy Server
Proxy server berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy.
Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke
internet. Kegunaan server sangat banyak, misalnya untuk mengakses situs internet,
ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data.

3. Spesifikasi Komputer Server


Dalam membangun sebuah komputer server diperlukan spesifikasi hardware komputer
yang lebih tinggi dibandingkan dengan komputer biasa. Untuk komputer server pun
digunakan sistem operasi khusus yang disebut sistem operasi server atau sistem operasi
jaringan, seperti Microsoft Windows Server 2008, Sun Solaris, UNIX, Linux Red Hat, Amiga,
dan Debian.
Dalam membangun suatu komputer server diperlukan komputer dengan spesifikasi
sebagai berikut.
a. RAM
Kapasitas yang menjangkau seluruh kegiatan client, yaitu query yang digunakan
seluruh komputer dalam jaringan. Hal ini sangat berhubungan dengan memori
komputer yang cukup untuk akses seluruh komputer dalam jaringan.

b. Prosesor
Selain memori yang cukup, kecepatan akses yang cepat harus dimiliki oleh prosesor
komputer. Kegiatan multitasking server harus diimbangi dengan kemampuan
prosesor.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 1


c. Hard drive
Penyimpanan adalah hal penting selanjutnya yang harus diperhatikan karena pada
sebuah topologi jaringan komputer seluruh penyimpanan data akan terpusat pada
komputer server.

4. Jenis-jenis Server
Dilihat dari fungsinya, server dikategorikan menjadi dua jenis sebagai berikut.
a. Server Aplikasi (application server).
b. Server Data (data server).

5. Macam-macam Aplikasi Server


Aplikasi server adalah aplikasi pada sistem komputer yang berfungsi melayani permintaan
akses dari komputer pengguna atau client. Berikut penjelasan beberapa aplikasi server
yang sering digunakan.
a. DHCP Server
DHCP server merupakan sebuah aplikasi yang menjalankan layanan untuk
menyewakan alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua client yang
meminta.
b. Remote Server
Remote server adalah sebuah layanan server yang digunakan untuk menangani
pengguna yang tidak berada pada jaringan LAN, tetapi membutuhkan akses jarak jauh.
Remote server memungkinkan pengguna untuk mendapatkan akses ke file dan layanan
cetak di LAN dari lokasi terpencil.
c. DNS Server
DNS (Domain Name System) server adalah salah satu jenis aplikasi yang melayani
permintaan pemetaan IP Address ke FQDN (Fully Qualified Domain Name) dan dari
FQDN ke IP Address.
d. Web Server
Server HTTP atau Web server/www adalah server web yang dapat dijalankan pada
banyak sistem operasi yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web
dengan protokol HTTP.
e. FTP Server
FTP server merupakan sebuah server yang memanfaatkan File Transfer Protocol (FTP)
untuk keperluan transfer file antarmesin pada jaringan TCP/IP. FTP adalah sebuah
protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar
untuk pentransferan berkas komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan
internet.
f. Database Server
Database server adalah senuah program komputer yang menyediakan layanan
pengelolaan basis data dan melayani komputer atau program aplikasi basis data yang
menggunakan model client/server.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 2


g. Mail Server
Mail server adalah suatu aplikasi pada komputer yang bertindak sebagai sebuah server
dalam jaringan atau internet yang memiliki fungsi untuk melakukan penyimpanan dan
distribusi yang berupa pengiriman, penyaluran, dan penerimaan surat elektronik atau
e-mail.
h. Proxy Server
Proxy server adalah aplikasi server yang dapat bertindak untuk melakukan permintaan
terhadap konten dari internet atau intranet. Proxy server bertindak sebagai gateway
terhadap dunia internet untuk setiap komputer client.
i. NTP (Network Time Protocol) Server
NTP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk menyinkronkan/menyamakan
sistem waktu(clock) pada komputer terhadap sumber yang akurat melalui jaringan
intranet atau internet sehingga waktu yang ada di komputer server sama dengan
komputer client.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 3


B. DHCP Server
DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol adalah suatu layanan server yang secara
otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang meminta ke DHCP server. Bisa
dikatakan pula bahwa DHCP merupakan sistem pengalamatan atau pendistribusian yang
secara otomatis akan memberikan IP Address kepada host/komputer atau client pada layanan
TCP/IP yang memintanya.
DHCP merupakan protokol yang berbasis arsitektur client/server yang digunakan untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam suatu jaringan. Komputer atau perangkat yang
memberikan IP Address dinamakan sebagai DHCP server, sedangkan komputer atau
perangkat yang meminta IP Address dinamakan DHCP client.
Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP haru memberikan IP kepada semua
komputer secara manual. Jika DHCP dipasang pada jaringan lokal, maka semua komputer
yang tersambung di dalam suatu jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari
DHCP server. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP
seperti default gateway dan DNS server.

Gambar b.1 DHCP server

1. Fungsi utama DHCP


DHCP server mempunyai fungsi utama sebagai berikut.
a. DHCP server mendistribusikan IP Address secara otomatis kepada setiap client yang
terhubung dengan jaringan komputer.
b. DHCP server akan memberikan kemudahan bagi seorang administrator jaringan dalam
mengelola jaringan komputer karena alokasi IP Address dapat ditentukan secara
otomatis dan dalam satu kali saja.
c. DHCP server lain bisa memberikan IP Address secara dinamis juga bisa memberikan IP
Address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer.
d. DHCP server memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antarkomputer.

2. Kelebihan DHCP Server


Layanan DHCP server memiliki beberapa kelebihan berikut.
a. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP
menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 4


b. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidak bisa dipakai oleh
client lain.
c. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu
tertentu dari server.
d. Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
e. Mencegah terjadinya konflik IP.

3. Kekurangan DHCP Server


Selain memiliki kelebihan, DHCP server juga memiliki kekurangan, yaitu semua pemberian
alamat IP bergantung pada server. Jika server mati, maka semua komputer akan
disconnect dan saling tidak terhubung.

4. Cara Kerja DHCP Server


Pada saat user menghidupkan komputernya dan menghubungkannya ke server
menggunakan ke server yang menggunakan layanan DHCP, maka komputer tersebut
secara otomatis meminta (request) alamat IP server. Kemudian server menjawab
permintaan komputer tersebut dan memberikannya sebuah alamat IP.
DHCP menggunakan empat tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP (jika
client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu nomor IP lebih dari satu, maka proses DHCP
dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri). Tahapan-tahapan tersebut,
sebagai berikut.
a. IP Lease Request
Client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari DHCP server).
b. IP Lease Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada dua atau lebih DHCP server)
yang mempunyai nomor IP memberikan penawaran ke client tersebut.
c. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan
broadcast dengan pesan menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP server.
d. IP Lease Acknowledgment
DHCP server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa
konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACK
(acknowledgment). Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding)
nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP
server yang lain menarik tawarannya kembali.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 5


Agar lebih memahami cara kerja DHCP server, perhatikan gambar berikut!

Gambar b.2 cara kerja DHCP server

Penjelasan cara kerja DHCP server, sebagai berikut.


a. Pada saat komputer client dihubungkan ke jaringan, komputer tersebut akan meminta
alamat IP ke DHCP server. DHCP server menjawab dengan memberikan informasi terkait
IP Address (termasuk subnetmask, gateway, DNS, dan sebagainya) ke komputer client.
b. Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP tersebut dalam daftar
kelompok yang dia miliki dan menandakan bahwa IP tersebut sudah dipinjamkan ke
salah satu client. Namun, jika dalam daftar kelompok IP sudah tidak ada lagi nomor IP
yang tersedia, maka si client tidak akan mendapatkan nomor IP dari DHCP server.
Dengan demikian, client tidak akan pernah bisa terhubung ke jaringan tersebut.
c. Biasanya peminjaman IP Address ini memiliki jangka waktu tertentu, sesuai dengan
yang diatur oleh administrator jaringan. Namun, setelah periode tertentu pemakaian IP
Address client dinyatakan telah selesai dan jika si client tidak melakukan permintaan
ulang, maka nomor IP Address tersebut akan dikembalikan kepada DHCP server yang
meminjamkan. DHCP server dapat meminjamkan IP tersebut kepada client lain yang
membutuhkan.

 DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client.
Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut
sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Nilai alamat-alamat IP yang dapat
disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam
jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP server adalah kesalahan
dalam konfigurasi DHCP Scope.

 DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP
client oleh DHCP server. DHCP Lease sering disebut juga sebagai Reservation.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 6


 DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke
DHCP client. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope
tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 7


C. Remote Server
Pengertian remote server atau remote access merupakan salah satu teknologi yang
digunakan untuk mengakses suatu sistem melalui media jaringan, sehingga kita dapat
mengkonfigurasi suatu sistem dimana saja kita berada asalkan terkoneksi ke internet atau
jaringan.

Gambar c.1 remote server

1. Fungsi Remote Server


Secara umum, remote server mempunyai fungsi berikut.
a. Mengubah setting registry komputer lain.
b. Melakukan pengawasan terhadap pengguna komputer.
c. Membatasi penggunaan software yang digunakan.
d. Mengendalikan client kembali lagi dari posisi Anda me-remote.
e. Sharing resource dari jarak jauh.
f. Mematikan komputer dari jarak jauh.
g. Menghidupkan ulang komputer/restart dari jarak jauh.
h. Membantu pengguna lain memecahkan masalah di PC-nya dari jarak jauh.
i. Pemeliharaan (maintenance) komputer dari jarak jauh.

2. Mode Remote Access


Secara umum, mode remote acces dikelompokkan menjadi dua jenis, seperti berikut.
a. Mode desktop atau GUI (Graphical User Interface), misalnya remote desktop, VNC,
dan Radmin.
b. Mode teks, misalnya telnet, Secure Shell (SSH), raw, Rlogin, dan serial.

3. Kelebihan dan Kekurangan Remote Server


Remote server mempunyai kelebihan sebagai berikut.
a. Mudah untuk digunakan walaupun dengan jangkauan jarak yang cukup jauh selama
suatu PC masih terkoneksi pada suatu jaringan.
b. Dapat digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan PC secara remote.
c. Mengontrol penuh mouse dan keyboard.
d. Memanipulasi data suatu PC dengan mudah.
e. Memiliki fasilitas chatting.
f. Bisa mengontrol penuh seluruh aktivitas pada suatu PC.

Adapaun kekurangan remote server sebagai berikut.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 8


a. Dari segi keamanan, aplikasi ini sangatlah kurang karena setiap orang bisa mengakses
PC kita jika mereka mengetahui username dan password pada PC kita.
b. Tidak bisa membedakan antara client dan server karena setiap PC dapat berperan
sebagai client sekaligus server.
c. Loading-nya lebih lambat.

4. SSH (Secure Shell)


Secure Shell atau SSH merupakan sebuah port yang memiliki cara komunikasi dienkripsi,
yang berarti data yang dikirim melalui port SSH tidak bisa dibajak oleh para
pembajak/penyadap jaringan karena tidak bisa mengartikannya sehingga komunikasi yang
dilakukan sangat aman.
Open-SSH mempunyai fungsi berikut.
a. Mengenkripsi data yang dikirim
b. Melakukan protokol pertukaran data dalam suatu jaringan
c. Autentikasi, yaitu mekanisme untuk memastikan pengiriman dan penerima adalah
benar dan aman
d. Memastikan kerahasiaan data yang dikirim agar hanya penerima saja yang
mengetahuinya
e. Untuk melakukan login ke shell pada remote host (mengganti telnet dan rlogin)
f. Mengeksekusi satu perintah pada remote host (mengganti rsh)
g. Menyalin file dari server lokal ke remote host (melihat SCP sebagai alternatif untuk
rcp)

SSH biasanya digunakan untuk remote server sebagai pengganti telnet, rsh, dan rlogin.
Secara default port open-SSH berada pada port 22. Untuk alasan keamanan, port tersebut
akan diubah ke port yang masih kosong atau yang belum digunakan untuk fungsi lain,
misalnya port 221, 222, atau port lainnya.

5. Arsitektur SSH
SSH-2 protokol memiliki arsitektur internal pada lapisan terpisah dengan baik, yaitu
sebagai berikut.
a. Lapisan transportasi (RFC 4253). Lapisan ini menangani pertukaran kunci awal dan
server otentikasi dan set up enkripsi, kompresi, dan integrasi verifikasi.
b. Lapisan autentikasi pengguna (RFC 4252). Lapisan ini menangani otentikasi klien dan
menyediakan sejumlah metode autentikasi.
c. Lapisan koneksi. Lapisan ini mendefinisikan konsep kanal, kanal permintaan dan
permintaan global menggunakan layanan yang disediakan SSH.
Sejak SSH memiliki kelemahan desain yang melekat dan membuatnya rentan (misalnya,
terhadap serangan man-in-the-middle). Dalam semua versi SSH, penting untuk memverifikasi
sebagai kunci publik yang valid memiliki efek membuka password yang ditransmisikan dan
memungkinkan serangan man-in-the-middle.

ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN 9


6. Implementasi SSH
Implementasi SSH terlihat dalam produk-produk berikut.
a. FreeSSH
b. OpenSSH (Unix, Windows)
c. LSH (Unix)
d. PuTTY (Windows)
e. Okhapkin sport of SSH1 (Windows)
f. MacSSH (Macintosh)
g. TeraTerm (Windows)
h. NitfuTelnet 1.1 SSH (Machintosh)
i. Commercial SSH
j. SSH communication Security (Unix, Windows)
k. F-Secure SSH (Unix, Windows)
l. Security CRT, SecureFX (Windows)
m. Vshell (Windows)

1
ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN
0

Anda mungkin juga menyukai