MODUL
TEKNIK SISTEM JARINGAN
OLEH :
ADITYA RISKY SCHACPUTRA
2023
SMK 3 MERAUKE
DAFTAR ISI
i
BAB II
PROSEDUR STANDAR DHCP SERVER
1
d.) Acknowledgement (Penerimaan)
Server DHCP yang menerima pesan Request mengirim pesan
DHCP Acknowledge ke perangkat. Pesan ini menandakan bahwa
konfigurasi telah diterima dan diterapkan oleh perangkat.
Dengan cara ini, DHCP memungkinkan perangkat untuk
mendapatkan konfigurasi jaringan secara otomatis tanpa perlu
pengaturan manual. Hal ini memudahkan administrasi jaringan dan
memastikan penggunaan alamat IP yang efisien.
3. Fungsi DHCP Server
a.) Mengelola dan Menyebarkan IP Address
Fungsi DHCP adalah mengelola dan membagikan alamat IP
ke setiap perangkat client. Pendistribusian alamat IP ini dapat
dilakukan sekaligus dalam waktu bersamaan ke banyak perangkat
secara otomatis. Administrator tidak perlu melakukan konfigurasi
pada setiap komputer secara manual.
b.) Secara memperbarui IP Address otomatis.
Alamat IP yang di gunakan oleh client memiliki masa berlaku
pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika waktu pemakaiannya sudah
berakhir, maka client perlu meminta alamat IP baru atau
memperbarui alamat IP yang kadaluarsa. Dynamic Host
Configuration Protocol ini membantu dalam memperbaharui
alamat IP secara otomatis tanpa konfirmasi ulang.
c.) Mencegah IP conflict
Alamat IP yang sama akan mengakibatkan terjadinya konflik
jaringan antar perangkat. Selain adanya konflik jaringan,
perangkat juga tidak dapat terhubung dengan jaringan.Fungsi
DHCP adalah dapat mengurangi kesalahan karena server
memiliki database alamat IP yang berbeda-beda. Pembagian
alamat IP pun di kelola dengan baik sehingga mengurangi risiko
kesalahan ataupun kesamaan alamat IP antar perangkat.
2
d.) Mendorong penggunaan kembali IP Address
Fungsi dari DHCP server adalah membantu client
menggunakan alamat IP yang sedang tidak di gunakan oleh
perangkat lain. DHCP akan memeriksa apakah alamat IP tersebut
sedang tidak di gunakan atau off sehingga alamat dapat di
gunakan oleh perangkat client lainnya.
3
e. Skalabilitas
DHCP memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur
jaringan mereka dengan mudah dan skalabilitas. Ini
memungkinkan mereka untuk menambah atau mengurangi
jumlah komputer dalam jaringan tanpa harus memperbarui
konfigurasi jaringan secara manual.
5.Cara Setup DHCP Server di Jaringan
a. Pastikan bahwa perangkat yang dipilih untuk menjadi DHCP
Server telah terhubung ke jaringan, baik melalui kabel atau
nirkabel.
b.Instal perangkat lunak DHCP Server.
c. Konfigurasi perangkat lunak DHCP Server.
d.Tentukan jangkauan alamat IP yang akan disediakan oleh
DHCP Server.
e. Tentukan berapa lama alamat IP dapat dipinjamkan oleh
penguna jaringan.
f. Konfigurasi DHCP Server untuk menyediakan informasi
tambahan seperti alamat gateway, alamat DNS, dan alamat
subnet mask.
g.Aktifkan DHCP Server.
h.Verifikasi bahwa DHCP Server telah berfungsi dengan benar
dengan menggunakan ping dan mencoba mengakses klien
jaringan yang telah dikonfigurasi.
6. Cara Mengatasi Masalah DHCP
a. Pastikan bahwa DHCP server terhubung ke jaringan.
Periksa untuk memastikan bahwa DHCP server terhubung
ke jaringan dengan menggunakan alat ping.
b. Periksa konfigurasi server DHCP. Pastikan bahwa properti
DHCP server diatur dengan benar dan bahwa setiap properti
yang berlaku hanya terkait dengan jaringan yang sesuai.
c. Periksa konfigurasi jaringan. Periksa untuk memastikan
bahwa semua koneksi jaringan yang digunakan DHCP
server berfungsi dengan benar.
4
d. Periksa firewall. Pastikan bahwa firewall tidak mengizinkan
koneksi masuk atau keluar yang tidak.
e. Periksa masalah IP. Periksa untuk memastikan bahwa tidak
ada IP yang diterapkan di jaringan.
f. Periksa koneksi klien. Pastikan klien yang terhubung ke
server DHCP memiliki konfigurasi yang tepat.
g. memperbarui perangkat lunak server DHCP. Pastikan
bahwa versi perangkat lunak DHCP server yang diinstal
adalah versi terbaru yang tersedia. 8.Periksa alamat IP.
Pastikan bahwa alamat IP yang diberikan DHCP server
dapat diterima oleh semua klien jaringan.
5
3.Cara kerja DHCP relay
adalah dengan menerima pesan DHCP dari host di jaringan dan
kemudian mengirimkannya ke server DHCP di luar jaringan.
Ketika server DHCP menerima permintaan, ia akan memberikan
alamat IP yang sesuai dan akan kembali ke DHCP Relay. DHCP
Relay kemudian akan mengirim kembali alamat IP yang sesuai ke
host di jaringan.
6
d. Simpan perubahan dan pastikan bahwa DHCP Relay telah
diimplementasikan dengan benar.
e. Periksa jaringan untuk memastikan bahwa semua komputer
dapat menerima alamat IP dari server DHCP luar.
6.Memaksimalkan Keamanan DHCP Relay
a. Pastikan DHCP Relay hanya aktif pada port yang benar. Ini
memastikan bahwa hanya komputer-komputer yang
berwenang yang dapat mengakses jaringan.
b. Gunakan autentikasi antara DHCP Relay dan server DHCP.
Autentikasi memastikan bahwa server DHCP yang ditanyakan
benar-benar dapat dipercaya.
c. Gunakan port forwarding untuk mengontrol akses jaringan.
Jika hanya port-port tertentu yang diizinkan, risiko keamanan
dapat ditekan.
d. Gunakan enkripsi untuk melindungi informasi yang dikirimkan
melalui DHCP. Enkripsi mencegah data dari menjadi bacaan
pihak ketiga.
7
BAB III
FTP SERVER
-Kekurangan
a. Membutuhkan lebih banyak memori.
3.Fungsi FTP
a.Memudahkan Pencadangan Data
FTP adalah layanan yang berfungsi untuk memudahkan pemilik
situs web untuk melakukan pencadangan data secara efisien,
sehingga hal ini menjadi salah satu layanan yang menguntungkan
terutama bagi web developer dan pemilik situs web.
e.Melindungi Pengguna
Keamanan yang diberikan oleh FTP tidak hanya pada
proses transfer data saja, tetapi juga melindungi pengguna dari
seluruh sistem file storage antar host situs web yang bertukar
informasi.
10
11
12
13
BAB IV
REMOTE SERVER
15
18
-Kekurangan Telnet
Sistem keamanan cukup rendah akibat penggunaan otentikasi
NTLM tanpa enkripsi.
Tidak dapat melakukan alat berbasis GUI karena telnet tidak
memungkinkan pergerakan kursor.
Setiap penekanan tombol memerlukan beberapa perubahan
konteks sebelum mencapai akhir.
Harganya cukup mahal.
BAB V
FILE SERVER
A.Identifikasi File Server
1.Pengertian
File server merupakan sebuah perangkat keras maupun lunak
yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan data dalam jaringan
komputer. Tugas utamanya adalah menyimpan dan mengelola
berbagai jenis file seperti dokumen, gambar, video, dan data lainnya,
yang dapat diakses dan dibagikan oleh pengguna yang terhubung ke
jaringan tersebut.
Admin yang bertanggung jawab mengelola file server memiliki
wewenang untuk menentukan siapa saja yang memiliki akses
terhadap konten-konten yang tersimpan. Melalui file server, pengguna
dapat berkolaborasi, berbagi, dan mengambil data dengan efisien,
memfasilitasi pertukaran informasi di antara berbagai perangkat
secara lebih teratur.
2.Fungsi dan Manfaat File Server
a. File server punya beberapa fungsi dalam pengelolaan data, serta
manfaat-manfaat yang dapat dirasakan oleh penggunanya.
Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat tersebut.
b. Penyimpanan Data Terpusat: File server berfungsi sebagai
tempat penyimpanan pusat untuk semua jenis data di dalam
jaringan. Hal ini membuat akses menjadi lebih mudah dan
teratur.
c. Berbagi dan Kolaborasi: File server memfasilitasi file sharing ke
seluruh pengguna yang memiliki akses, sehingga mendorong
kolaborasi tim dengan memungkinkan pengguna untuk bekerja
bersama pada proyek tertentu.
d. Manajemen Akses: Dalam mengelola file server, dapat
ditentukan administrator yang mengatur izin akses dan hak
pengguna terhadap file dan folder. Hal ini memungkinkan
admin untuk mengontrol siapa yang memiliki hak untuk
melihat, mengedit, atau menghapus file tertentu.
21
24
26
28