Setelah melakukan reset dan berhasil login/buka/masuk ke mikrotik baiknya kita membuat akun
baru dengan group full lalu menghapus user default admin.
User default admin perlu kita hapus untuk mencegah orang lain masuk ke router kita (semua
orang bakal tau kalo user default login mikrotik itu admin tanpa password).
Setelah user berhasil dibuat, sekarang coba login ke mikrotik dengan akun tersebut.
Setelah berhasil login anda bisa hapus user default admin mikrotik dengan cara klik lalu klik
pada tanda minus warna merah.
Memberi Akses Internet Ke Mikrotik Router
Langkah pertama yang anda harus lakukan agar bisa menyebarkan/sharing internet menggunakan
mikrotik adalah mengaliri mikrotik dengan internet (baca: memberi akses internet ke mikrotik).
Ada hanya perlu memasang IP ke mikrotik sesuai dengan alokasi yang diberikan oleh
modem/ISP anda.
Jika dari ISP anda diberi alat khusus modem+router wifi ini akan jauh lebih mudah, karena sudah
ada DHCP server didalam modem tersebut.
DHCP server pada modem akan mendistribusikan/meberikan IP secara otomatis ke semua
perangkat yang terkonek padanya.
Mulai dari HP, laptop, komputer, termasuk mikrotik yang akan kita setting.
Agar mikrotik bisa menerima alokasi IP dari DHCP server modem/router ISP kita perlu
menghidupkan opsi DHCP client di mikrotik.
Caranya :
1. Tentukan port mana yang akan kita gunakan untuk jalur masuk internet (nyolok ke
modem ISP)
2. Hidupkan opsi DHCP client di mikrotik dengan klik menu IP > DHCP Client > klik tanda
plus warna biru
3. Pada :
– interface: pilih interface/port mana yang anda telah tentukan sesuai langkah nomer #1
– centang semua opsi (use peed DNS, NTP).
– Add default route pilih yes
4. Klik OK untuk menyimpan.
Setelah klik ON harusnya muncul list DHCP client yang telah anda buat berikut nama interface
dan IP yang diperoleh.
Pada contoh, interface nya adalah VL-WMS dengan ip address otomatis 172.16.1.2/30 status nya
bound.
Memasang IP, DNS & Gateway Static
Tapi jika dari ISP tidak ada fitur DHCP dan alokasinya statis, maka anda perlu memasang nya
secara manual.
Kita harus tau beberapa informasi agar bisa dipasang manual di mikrotik seperti :
IP address
Subnet mask
Gateway
DNS
Setelah 4 informasi tersebut telah kita dapat maka kita bisa memasang nya di mikrotik.
Pasang IP di Mikrotik
DNS server biasanya sama dengan gateway dari IP ISP, atau anda bisa memasukan public DNS
seperti google DNS, cloudflare DNS ataupun openDNS.
Penting untuk centang “Allow remote request” agar client yang memakain internet hasil sharing
dari mikrotik bisa resolve ke domain yang ada di internet.
Klik IP > Router > klik tanda plus warna biru untuk menambahkan gateway ISP
isikan kolom persis seperti gambar dibawah ini, kecali pada gateway isikan dengan IP
dari ISP anda.
Klik OK untuk menyimpan
me
masang gateway di mikrotik
Setelah anda memasang IP, gateway dan DNS, mikrotik sudah bisa konek ke internet.
Untuk mengeceknya silahkan anda buka menu New terminal lalu ketikan /ping google.com
Jik
a reply (tertera nilai size, TTL, Time ) itu artinya kita sudah berhasil memberi akses internet ke
router.
Tapi jika nilai yang tertera pada kolom Status “timeout”, maka settingan anda belum berhasil.
Menyebarkan Ulang/Sharing Internet Dengan Mikrotik
Pastikan anda suda berhasil memberi akses internet ke mikrotik sebelum lanjut ke bagian ini.
Port lain di mikrotik bisa anda gunakan untuk disambungkan dengan perangkat lain seperti
switch, komputer, laptop atau pemancar wifi supaya bisa dipakai internetan banyak orang.
Dengan hanya melakukan 4 hal dibawah ini anda sudah bisa sharing internet menggunakan
mikrotik.
Memasang IP Private
Kita perlu menentukan IP yang akan dipakai oleh client agar bisa konek ke internet.
IP yang dipakai harus IP private sesuai aturan standar internasional agar tidak terjadi error
dikemudian hari ketika jaringan anda berkembang.
Anda hanya boleh menggunakan IP dibawah ini untuk jaringan private/Lan anda
172.16.X.Y
10.X.X.Y
192.168.X.Y
X bisa diganti dengan angka dari 0-255, sedangkan Y bisa diganti dengan angka 1-254
Contoh:
Untuk jaringan LAN atau mengarah ke client akan kita gunakan IP 192.168.0.0/24, dimana
Jika bingung tentan subnetting anda bisa belajar cara menghitung subnet mudah dengan tool
tanpa mikiri dengan klik disini.
Ada kasus dimana client yang internetan lewat mikrotik tidak bisa membuka youtube, facebook
dan dan aplikasi lain.
Tapi anehnya kalau diping ke google DNS misal 8.8.8.8 atau 8.8.4.4 nyambung alias reply.
Ini karena yang nyeting lupa centang opsi “Allow remote request”
me
ngaktifkan DNS forwarding
Agar client yang akan menggunakan internet tidak perlu setting IP manual di perangkatnya maka
kita perlu DHCP server.
DHCP server sudah ada di mikrotik, kita hanya perlu mensetting nya agar bisa mendistribusikan
IP yang telah kita tentukan ( 192.168.0.2 – 192.168.0.254) secara otomatis.
Klik menu IP[1] > DHCP Server[2] > Klik tanda plus warna biru[3]
Silahkan pilih interface yang akan mengarah ke client dan telah diberi IP private seperti
langkah sebelum nya
Sampai tahap ini anda hanya perlu klik next, next saja, tapi baiknya dicek apakah sudah
sesuai.
sett
ing dhcp server ke client
Setting NAT
Pada tahap ini client yang terkonek ke mikrotik baik lewat kabel ataupun wifi sudah mendapat
alokasi IP otomatis melalui DHCP server yang telah kita setting.
Tapi client belum bisa terkoneksi ke internet, kita perlu melakukan satu hal lagi agar client bisa
terkonek ke internet.
Anda perlu mensetting NAT, fitur Network Address Translation(NAT) inilah yang akan
menterjemahkan traffic dari client agar bisa terkonek ke internet dan sebaliknya.
Klik menu IP[1] > Firewall[2] > Pilih tab NAT[3] > Klik tanda plus warna biru [4]> pilih
tab General[5]
Chain pilih srcnat[6]
Out interface pilih interface/port yang terkonek ke internet/modem ISP[7]
Klik pada tab Action[8], action pilih masquerade[9]
Klik Ok untuk menyimpan[10]
Set
ting NAT mikrotik
Setelah fitur NAT diaktifkan harusnya semua client yang terkonek ke mikrotik sudah bisa
mengakses internet.
Berbeda jika di jaringan yang anda bangun dipakai oleh banyak client untuk mengakses internet.
Bandwidth internet yang anda punya pastilah terbatas, agar sesama pengguna/user/client tidak
saling terganggu maka perlu dilakukan penjatahan/limit bandwidth.
Kita akan memberi jatah bandwidth untuk setiap client yang konek ke jaringan kita, misal tiap
client akan kita beri bandwidth 2Mbps upload dan 2Mbps download.
Simple queue adalah fitur paling mudah untuk membatasi bandwidth user.
Kita bisa langsung limit bandwidth per user ataupun per network hanya dengan memasukan
parameter IP target host/user tanpa perlu settingan lain.
si
mple queue mikrotik
Queue dibaca dari atas kebawah, itu artinya anda harus menempatkan queue yang sifatnya umum
dibagian atas.
Sedangkan untuk queue yang sifatnya spesifik ditempatkan dibawah queue yang bersifat umum.
Inilah kelebihan atau fitur dari simple queue, dimana rule queue dibaca secara berurutan dari atas
kebawah.
Saat jaringan kita sudah banyak client dengan kebutuhan yang berbeda-beda, simple queue
tidaklah cukup.
Simplequeue punya batasan, agar keinginan kita bisa terpenuhi biasanya dikombinasikan dengan
queue tree.
Dengan queuetree kita bisa lebih kreatif saat mengatur distribusi bandwidth.
Tapi konsekuensinya settingan nya agak ribet karena anda harus marking koneksi dan paket
menggunakan fitur mangle.