Anda di halaman 1dari 39

Cara Setting Mikrotik Basic dari Awal

hingga Akhir

ByRhiel.ID
Posted on Mei 13, 2017

COMMENTS

Kali ini, kita akan membahas mengenai cara setting mikrotik basic. Inti pada artikel ini
adalah mikrotik sudah siap untuk digunakan di rumah, sekolah ataupun kantor.
Cakupan nya masih sederhana dari gateway server, dns server dan dhcp server.
Namun sobat, jika sobat belum memahami mengenai mikrotik, sobat akan menemui
kesulitan dalam pemanfaatan dan cara masuk ke mkrotik itu sendiri, maka sebaiknya
sobat membaca dahulu artikel-artikel lainnya mengenai mikrotik :
FUNGSI MIKROTIK BAGIAN 1
FUNGSI MIKROTIK BAGIAN 2
FUNGSI WINBOX
CARA RESET MIKROTIK
JENIS LISENSI MIKROTIK
BAGAIMANA MENJADI ADMIN MIKROTIK
Jika sudah membaca artikel tersebut, dan memahami apa itu mikrotik, maka sobat
dapat melanjutkan ke artikel ini. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan Mikrotik
RB750r2. Seperti yang kita tahu, jika kita membeli Mikrotik Routerboard, maka
lisensinya sudah terpasang otomatis pada alat. Jika sobat menggunakan PC sebagai
router mikrotik lisensi yang digunakan adalah versi 0 (trial). Baca juga mengenai cara
instalasi mikrotik router os jika sobat hendak menggunakan PC.
Dalam kasus ini, kita akan menggunakan Winbox, agar konfigurasi dapat dilakukan
dengan tampilan GUI (Graphic User Interface).

Mari kita mulai pembahasan.

Sebelum melakukan konfigurasi mikrotik, sebaiknya sobat membuat dahulu topologi


jaringannya. Saat ini topologi yang digunakan masih sederhana. Lihat pada gambar
Dapat dilihat pada gambar diatas, terdapat 1 link ke luar yaitu ke jaringan internet.
Anggap saja ipnya adalah 10.10.1.250/24 mohon diingat sobat, IP gateway ke internet
ini adalah IP Public yang diberikan dari ISP. Biasanya suatu instansi akan mendapatkan
IP Public, jika sobat menggunakan paket internet tanpa mendapatkan IP Public, maka
sobat harus mengkonfigurasinya sebagai Client, dhcp client ini beda bahasan. Kali ini
kita fokus ke konfig dasar agar sobat dapat memahami konfigurasi dengan mudah dan
tepat.

Langkah pertama adalah, koneksikan port 1 ke modem, dan port 2 ke pc sobat.


Jalankan winboxnya, kemudian buka tab Neighbors.
dapat dilihat pada gambar diatas, rb sudah terdeteksi oleh winbox. Klik pada list rb yang
terdeteksi, kemudian konfig default mikrotik menggunakan username admin dan
password kosong. Klik tombol Connect.
pada gambar diatas, adalah interface GUI dari mikrotik. Pada sidebar sebelah kiri. Itu
adalah list fungsi dari mikrotik mulai dari Wizzard Konfig (quick set) hingga manual dari
penggunaan mikrotik.

Setelah sobat masuk ke gui nya mikrotik, pertama-tama kita akan mulai dengan
merubah nama interface, agar tidak menyulitkan sobat untuk mencari port mana untuk
mana.

Klik tombol Interface maka akan muncul jendela baru, yaitu list interface. Double klik
pada salah satu interface untuk merubah nama interface tersebut. Kita beri nama
interface 1 adalah Eth_1_Internet ini adalah link ke ISP/Modem dan interface 2
adalah Eth_2_Client sementara ini kita gunakan untuk konfigurasi, namun nanti dari
eth 2 ini akan masuk ke switch/hub untuk menyebarkan jaringan ke client.
pada gambar diatas, adalah perubahan nama interface. Terlihat ada 5 interface pada
RB750r2. Untuk eth 3 – 5 sobat bisa gunakan untuk keperluan lainnya.

Setelah itu, kita akan memberikan ip pada kedua interface tersebut, klik menu IP >
Addresses. Input IP yang dikehendaki, pada kasus ini kita akan menggunakan 2 ip.
 Eth_1 = 10.10.1.250/24 (anggap saja ini adalah ip public ISP)
 Eth_2 = 192.168.100.1/24 (ip ke client)
Klik tombol tambah “+” kemudian masukkan ip pada Address tanpa memasukan ip
network, klik tombol apply maka network akan otomatis muncul sendiri.
pada gambar diatas adalah jendela untuk melakukan input IP Address. Tambahkan ip
sesuai dengan interface yang digunakan. Setelah itu, kita akan setting DNS server.
DNS ini biasanya sudah diberikan juga bersamaan dengan IP Public, jika sobat memiliki
IP DNS ini, silahkan masukkan pada dns tersebut. Jika tidak, kita akan menggunakan
IP DNS Google yaitu:
8.8.8.8
8.8.4.4
pada gambar diatas, kita sudah memasukan ip pada server. Mohon diperhatikan, jika
sobat ingin menyembunyikan dns sebernarnya pada client, sobat harus ceklist
“Allow Remote Request” ini berfungi ip addres pada interface tertentu (misal:
192.168.100.1) akan muncul sebagai dns server jika client melihat ip dns pada
laptop/pc mereka. Setelah itu, kita akan memberikan gateway untuk jalur keluar
internetnya.
Pilih menu IP > Routes. Masukkan gateway yang diberikan oleh isp, seperti biasa
dalam kasus ini kita menggunakan ip 10.10.1.1 sebagai gateway utama. Biarkan konfig
lainnya, itu adalah dynamic route, mikrotik membuat konfig tersebut secara otomatis.
Klik tombol tambah “+” maka akan muncul jendela berikut:
dapat dilihat pada gambar diatas, untuk Dst. Address adalah ip 0.0.0.0/0 ini berarti
semua ip yang ada dalam jaringan kita melewat gateway 10.10.1.1. Klik tombol apply
untuk cek apakah ip tersebut dapat dijangkau oleh router atau tidak. Jika sudah muncul
keterangan reachacble itu berarti sudah terkoneksi dengan gateway. Klik tombol ok.

Setelah itu, kita akan setting NAT > Masquerade. Ini berfungsi untuk menyamarkan IP
lokal menjadi IP Public (bertopeng ke ip isp). Konfigurasi ini berada di menu IP >
Firewal > Tab Nat kemudian klik tombol tambah “+”. Pilih tab General masukkan pada
kolom Chain = srcnat kemudian Out Interface = Eth_1_Internet, kemudian buka
tab Action = masquerade.
pada gambar diatas, adalah konfigurasi untuk masquerade. Sebetulnya sampai sini
sobat sudah dapat terkoneksi ke internet dari PC client, namun harus memasukan IP
secara manual pada client. Jika sedikit sih oke, jika banyak mungkin akan kerepotan.
Untuk meminimalisir kerumitan tersebut, sobat harus memberikan ip ke client secara
otomatis. Fungsi ini adalah dhcp server, kita akan membuat konfigurasi dhcp server.

Pilih menu IP > DHCP Server kemudian klik tombol DHCP Setup. Ikuti wizzard yang
diberikan oleh mikrotik. Kemudian pada IP range, masukkan ip yang boleh digunakan
dalam range berapa ke berapa. Jika sobat akan memberikan ip static pada beberapa
client maka mulailah dari ip 192.168.100.100 – 192.168.100.254 ini berarti ip
192.168.100.2 – 192.168.100.99 dapat sobat gunakan untuk keperluan lain, misalkan ip
printer, ip access point, pc pimpinan ataupun pc yang dedicated lainnya.
pada gambar diatas adalah range ip yang akan diberikan ke client, pada konfigurasi
tersebut akan ditemukan berapa lama dhcp tersebut diberikan sebelum dilepas kembali.
Sobat boleh memberikan waktu 1 jam, 8 jam atau beberapa hari. Dalam kasus ini harus
diperhitungkan, agar mikrotik tidak menyimpan data dhcp terlalu lama, karna mungkin
akan digunakan juga oleh pengguna lain. Dalam kasus ini kita input 08:00:00 berarti 8
jam waktu penggunaan dhcp untuk client setiap harinya.

Sampai saat ini, mikrotik sudah dapat digunakan dengan baik.


Untuk ujicoba, silahkan cabut kemudian pasang kembali kabel lan sobat. Maka sobat
akan mendapatkan ip dhcp dari router. Kemudian coba membuka browser untuk
internetan.
nah, sudah berhasil terkoneksi dengan baik. Sobat sudah berhasil konfigurasi
mikrotiknya!
Namun jangan lupa sobat, untuk merubah nama router dan memberikan password
mikrotik.

Untuk merubah identitas router, kembali ke winbox pilih menu System >
Identity ubahlah sesuai nama instansi sobat, misal kantor 1. Dan untuk merubah
password, pilih menu System > User kemudian pilih user admin double klik, kemudian
klik password, dan silahkan isi password sesuai kehendak sobat. Klik tombol OK.
Selesai sudah tutoria cara konfigurasi mikrotik dasar ini sobat

Setelah ini, sobat tinggal monitoring mikrotik tersebut dan untuk mengecek dhcp
release pada client.

Jika sobat masih bingung, simak video tutorial berikut

Video – How To Setup Mikrotik


atau mau lihat implementasi dari mikrotik? cek video dan artikel berikut ini:

Video – Mikrotik RB1100AHx2 Server Room


Implementasi Mikrotik Hotspot dan Ubiquity UAP AP LR
Semoga bermanfaat sobat.
Terima kasih.

_rhiel_
Membagi Bandwidth internet secara sederhana berdasarkan interface menggunakan Mikrotik.
Hal ini yang akan kita bahas kali pada artikel ini. Sebelum saya lanjutkan, saya sarankan untuk
membaca artikel sebelumnya tentang Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan
Simple Queue Mikrotik.

Oke, langsung saja kita mulai. Jadi kali ini kita akan membuat pembagian bandwidth secara
sederhana berdasarkan interface yang digunakan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat topologi
jaringannya berikut ini :
Bandwidth internet yang saya gunakan adalah seperti berikut ini :

Koneksi Internet dari ISP 3 dengan Bandwidth 4 Mbps (Download) dan 1 Mbps (Upload).

Nah, dari koneksi internet itu, saya akan membagi bandwidth nya menjadi 3 dibagi per
interface. Jadi disini saya menggunakan 4 interface ether.

-> interface ether1 : koneksi ke internet (DHCP Client)

-> interface ether2 : koneksi ke client 1

-> interface ether3 : koneksi ke client 2

-> interface ether4 : koneksi ke client 3

Masing-masing interface ether akan dikasih bandwidth

Download : 4 Mb/3 = 1333 Kb

Upload : 1 Mb/3 = 333 Kb

Oke, kita mulai langkah-langkah Cara Membagi Bandwidth Sederhana di Mikrotik :

1. Pastikan Mikrotik anda sudah bisa terhubung ke Internet (Seting DHCP Client, DNS, Firewall
Masquerde, IP Address, dll).

2. Seting IP address untuk masing-masing interce yang tehubung ke client :

--> ether2 : 10.10.10.1/24

--> ether3 : 10.10.20.1/24

--> ether4 : 10.10.30.1/24


3. Buat DHCP Server untuk masing-masing client, masuk menu IP --> DHCP Server --> DHCP
Setup

(Jika anda ingin konfigurasi IP client secara manual point ini bisa dilewati)

4. Untuk Membagi Bandwidth, masuk ke menu Queues --> Simple Queues --> Buat rule baru
[Tab General]

--> Beri nama rule nya

--> Target : ether2 atau 10.10.10.0/24

--> Max limit :

---> Target Upload : 333k

---> Target Download : 1333k


[Tab Advanced]

--> Limit At :

---> Target Upload : 333k

---> Target Download : 1333k

Untuk membuat rule pada interface selanjutnya, tinggal klik saja tombol Copy terus ganti nama
dan target nya supaya lebih cepat.
5. Kalo setingan sudah beres, sekarang kita coba tes dengan melakukan Bandwidth test pada
Client, dan hasilnya adalah sebagai berikut :

Hasilnya hampir sama seperti yang sudah kita seting sebelumnya yakni :

Bandwidth 1190 Kb (Download) dan 333 Kb (Upload)

Sekarang pertanyaan nya, kenapa pembagian nya dibuat per interface? Karena itu adalah
permintaan klien saya :D. Waktu saya di Makassar, saya diminta oleh Polda Sulsel untuk
membagi bandwidth internet menjadi tiga menggunakan Mikrotik RB750. Masing-masing dibuat
sama rata per interface karena mau digunakan untuk koneksi Video Conference dengan Mabes
Polri. Sekalian saya bantu seting juga video conference nya. Sedikit curhat boleh ya :D

Oke, sekian saja tutorial Cara Membagi Bandwidth Sederhana di Mikrotik. Semoga
bermanfaat :)
Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik - Mengatur dan
membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi
internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi
kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri
sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue
pada Mikrotik :

1. Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth


yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian
bandwidth upload dan download tiap user.

2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan
pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus
mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.

Pada artikel kali ini kita akan membahas fitur Queue Simple dulu. Oke, mari kita belajar
mikrotikbersama :)

Untuk pembahasan Queue Simple kali ini kita akan mencoba praktek membuat limit
Bandwidth semua user dengan mikrotik. Silakan buka Winbox nya dan pilih menu Queues,
maka akan muncul tampilan berikut :
Sebelum kita mulai membatasi Bandwidth internet dengan mikrotik, pastikan dulu berapa
Bandwidth Internet yang anda dapat dari ISP yang anda pakai. Sehingga nantinya nilai
Bandwidth yang dilimit tidak melebihi alokasi Bandwidth dari ISP. Misalnya bandwidth dari ISP
sebesar 1 Mbps, maka limit bandwidth nya diset lebih kecil atau sama dengan 1 Mbps.

Untuk menambahkan Simple Queue baru klik tombol +, maka akan muncul tempilan seperti
berikut :

Ada beberapa tab di jendela Simple Queue tersebut, namun kita hanya akan menggunakan tab
General dan Advanced saja.

Tab General

Pada tab General ada beberapa pilihan yang dapat diseting. Yang perlu kita perhatikan dengan
seksama yaitu pilihan Target Address dan Max Limit.
Target Address

Anda dapat mengisis Target Address dengan IP address tertentu yang ingin anda batasi
Bandwidth nya, misal 192.168.100.0/24. Dari gambar di atas bisa dilihat untuk Target Address
kosong, ini berarti konfigurasi limit Bandwidth ini berlaku untuk semua alamat IP.

Max Limit

Max Limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang bisa didapatkan user, dan biasanya akan
didapatkan user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain. Jangan
lupa centang Target Upload dan Target Download untuk mengaktifkan fitur ini, pilih besar
Bandwidth yang ingin dilimit pada Max Limit. Misalnya upload : 256kbps download : 1Mbps.

Besar limit Bandwidth untuk upload lebih rendah daripada download nya karena memang user
biasanya lebih banyak melakukan download (browsing, download musik, file, dll) daripada
upload. Anda dapat memilih sesuai keinginan.

Anda juga dapat menentukan waktu kapan dan berapa lama Simple Queue ini akan mulai
berjalan dengan memilih opsi Time.

Tab Advanced
Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At.

Interface

Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidth nya, misalnya interface Wlan1 untuk
membatasi koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua Interface
pilih all.

Limit At

Limit At adalah alokasi bandwidth trendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan
sangat sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat alokasi bandwidth
dibawah nilai Limit At ini. Jadi Limit At ini adalah nilai bandwidth terendah yang akan didapatkan
oleh user. Nilai nya terserah anda mau diisi berapa. Misalnya diisi upload 128kbps download :
512kbps.

Untuk opsi lainnya akan dibahas pada artikel Tutorial Mikrotik Indo selanjutnya.
Nah, dari konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi internet
dan kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar
128kbps/512kbps. Jika satu atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka
alokasi bandwidth akan diberikan ke user yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user
yang menggunakan koneksi maka user itu akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimal
256kbps/1Mbps.

Klik ok untuk menambahkan Simple Queue tersebut, sehingga akan muncul di queue list.

Pada gambar di atas, ada dua Simple Queue, yaitu Simple Queue yang terbentuk secara
otomatis oleh Hotspot di artikel sebelumnya Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar
Hotspot Mikrotik

dan Simple Queue yang baru dibuat. Jika ada dua konfigurasi berbeda maka akan dieksekusi
dari atas ke bawah (top to bottom), jadi Simple Queue hotspot dieksekusi dulu baru kemudian
Simple Queue Mikrotik Indo. Walaupun Simple Queue hotspot Tx Rx Max limit nya unlimited,
tapi semua user hotspot akan mendapatkan bandwidth Max Tx Rx 256k/1M dari Simple Queue
MikrotikIndo, sehingga Simple Queue hotspot itu tidak berlaku.
Anda dapat mengatur konfigurasi Simple Queue sesuai selera anda sendiri. Silakan anda
kembangkan sesuai keinginan anda sendiri. oke, semoga Tutorial Mikrotik
Indonesia tentang Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue
Mikrotik ini bermanfaat. Selamat belajar Mikrotik :)

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue


Kategori: Tips & Trik

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah


mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli
penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah
bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan
Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.

Limitasi Bandwidth Sederhana


Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan
menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara
sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload
dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal
download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke
Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan
dilimit. Bisa berupa :

 Single IP (192.168.10.2)

 Network IP (192.168.10.0/24)

 Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol


panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.

Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload


dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis
manual. Satuan bps (bit per second).
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan
mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps
dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.

Metode Pembagian Bandwidth Share


Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada
contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk
melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat.
Konsep Limitasi Bertingkat bisa anda baca pada artikel Mendalami HTB pada
QOS RouterOS Mikrotik
Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3
client.
Konsep:

1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing


client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.

2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa
mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.

3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka
bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Topologi Jaringan

Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita
harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan
melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan
pada parameter Target Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.

Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan
setting child-queue.
Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address
masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan Max-Limit (MIR) :
512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya.

Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-
Address.

Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client.


Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth
client setelah dilakukan limitasi bertingkat

Kondisi 1
Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth,
maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit.

Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps.


Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client
yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1
sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.
Kondisi 2
Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth.
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih
dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth
total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua
Client.
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) =
128kbps+128kbps =256kbps

Kondisi 3
Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu,
sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total
masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara
merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai
priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
Contoh :
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).
Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama
dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router
akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client
priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia.

Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba


memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan
bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth
sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps

Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internet


dengan sistem Bandwidth share.
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah
pengelompokkan pembagian bandwidth.

Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi
Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi
Manager dan Limitasi Staff.

Bypass Traffic Lokal


Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan
target-address, maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal.
Sehingga kemanapun tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi.
Tidak hanya ke arah internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang
berbeda segment juga akan terkena limitasi.
Contoh :

 IP LAN 1 : 192.168.10.0/24

 IP LAN 2 : 192.168.11.0/24

Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic


ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain
tidak terlimit, kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-
address serta tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya
100Mbps. Kemudian letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0).
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan
pengaturan tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum
transfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet.

KONFIGURASI DASAR MIKROTIK DENGAN MODEM


INDIHOME
02/03/2016 DSI Mikrotik 68 Comments

DSI akan coba berbagi Tips mengenai Cara setting mikrotik dengan indihome fiber. Pada
awal tahun 2016 Telkom tepatnya Produk Indihome melakukan kebijakan baru dengan
menerapkan sistem FUP ( Fair Usage Policy ), Setiap pelanggan akan mengalami
penurunan kecepatan internet setelah mencapai FUP setiap periode 1 bulan.
FUP ( Fair Usage Policy ) tidaklah sama dengan sistem QUOTA, FUP lebih tepatnya
mengenai sistem penggunaan yang wajar dalam pemakaian internet. Untuk itu maka
agar pemakaian internet kita tidak terlalu cepat terkena FUP dibutuhkan lah
sebuah ‘manajemen bandwidth’ atau biasa di sebut ‘bandwidth limiter’.
MikroTik RouterOS mempunyai fitur se gudang salah satunya yang sudah DSI sebutkan
di atas yaitu manajemen bandwidth. Contoh nyata salah satu pengguna Indihome yang
mendapatkan imbas dari kebijakan FUP adalah ‘WarNet”. Sebut saja ‘Warnet A’, dia
berlangganan indihome 10MB jumlah client nya berkisar 15 Komputer, Jika Warnet A
tidak melakukan manajemen bandwidth maka dalam kurung waktu 1 minggu saja batas
pemakaian wajar (FUP) sudah melebihi.
Dengan kita melakukan manajemen bandwidth setidaknya kita sudah mengulur waktu
dari yang 1 minggu bisa jadi 3 minggu untuk pemakaian wajar, dan kita juga sudah
melakukan FUP pada pelanggan warnet kita, jadi adil kan hehe. Sesuai tema kita di atas
bagaimana cara melakukan manajemen bandwidth pada jaringan warnet atau kantor
dengan MikroTik.

TOPOLOGY :

Menentukan Network di Jaringan Lokal:


Setelah mengetahui topology yang akan kita gunakan seperti apa, baru lah menentukan
network yang akan di gunakan untuk jaringan lokal kita. Beberapa modem indihome
yang DSI jumpai, seperti ZTE, Huawai dll, kebanyakan menggunakan IP class C dan
Network yang di pakai biasanya 192.168.0.0/24, 192.168.1.0/24,192.168.100.0/24 ..
jadi sebaiknya ketika anda menentukan network untuk jaringan lokal anda gunakan lah
di luar network tersebut.

Misal, DSI anggap kita memilih network 192.168.2.0/24


192.168.2.1/24 IP yang akan kita gunakan pada MikroTik sekaligus sebagai gateway
setiap komputer-komputer warnet kita.

SETTING MIKROTIK DENGAN INDIHOME


Sesudah anda menentukan IP yang akan di pakai untuk jaringan warnet anda, sekarang
kita lanjut untuk melakukan setting mikrotik dengan topology dan network yang sudah
di tentukan di atas.

Sebaiknya Reset terlebih dahulu mikrotik anda baik secara manual atau NetInstall.

Cara Reset MikroTik RouterBoard


Hubungkan semua perangkat, seperti modem (port1) ke mikrotik (ether1), Hub ke
mikrotik (ether2) seperti topology di atas.

 Buka Winbox anda, lakukan login menggunakan mac-address, Lihat gambar


berikut:
 Hapus “Remove Configuration”, ini biasanya muncul karena kita habis melakukan
hard reset / manual reset.

 Bikin Dhcp-client, bertujuan kita tidak perlu input manual statik ip pada mikrotik,
alasannya kadang kita tidak tau berapa ip modem yang sebenarnya, dengan
melakukan dhcp-client kita bisa langsung membuat default route dan tau ip
modem. Syarat utamanya adalah, settingan pada modem indihome masih standar
belum di rubah sedikitpun, karena secara default modem indihome dhcp-server
nya sudah di aktifkan. caranya bisa lihat di bawah ini:
 Setting Dns di mikroti, lihat gambar berikut:

 Buat lah NAT (Network address translation) dan lakukan hanya pada interface
yang mengarah ke public. Tujuan Nat sendiri berfungsi untuk penerjemah alamat
IP public ke alamat IP private atau sebaliknya. sehingga dengan adanya NAT
setiap komputer pada jaringan Lokal dapat mengakses internet. Lihat gambar
berikut:
 Sampai disini kita bisa test ping lewat terminal winbox, pastikan sampai tahap ini
ping sudah replay semua

 Atur IP mikrotik pada interface (ether2) yang terhubung ke HUB , yang nantinya
IP tersebut menjadi gateway tiap komputer.

 Skrang kita setting IP pada komputer yang akan mau di pake, saya contohkan
disni pada komputer billing dengan IP 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.2.1, untuk PC yang lain silahkan anda tentukan sendiri yang
terpenting masih dalam subnet yang sama

 Lakukan ping pada komputer anda, jika replay maka anda sudah berhasil
konfigurasi pada mikrotik dan komputer anda.

Manajemen Bandwidth pada Mikrotik:


Jika pada tahap konfigurasi mikrotik anda selesai dan sudah di pastikan sudah bisa di
pakai untuk internetan, maka kini DSI coba kasih tips sederhana untuk limit bandwidth
tiap komputer menggunakan ‘simple queue’, copy script di bawah ini kemudian
pastekan ke dalam “terminal” winbox :
1 /queue simple

add max-limit=1M/10M name=Global target=192.168.2.0/24


2
/
3
for dsi from 2 to 10 do={/queue simple add name="PC-Client-$dsi" target="192.168.2.$ds
4 parent=Global}

 Untuk jumlah bandwidth yang DSI contoh kan adalah 10 M download dan 1 M
upload, dan untuk network LAN 192.168.2.0/24 , limit tiap PC 512k download 384
upload. jika keadaan sebenarnya berbeda di tempat anda, tinggal anda sesuaikan
saja
 Script di atas adalah untuk generate otomatis simple queue, yang tujuannya
adalah untuk range IP 192.168.2.2-10, jika pada jaringan anda lebih dari itu atau
urutan ip nya berbeda silahkan sesuaikan di bagian “2 to 10” pada script di atas,
misal range di LAN anda 192.168.2.100-192.168.2.115, maka rubah lah menjadi
“100 to 115”.
 jika anda ingin menambahkan untuk limit youtube, anda bisa lihat pada
postingan cara limit bandwidth video youtube di mikrotik. pastikan menambahkan
nya nanti di paling atas untuk urutan queue nya.
Seperti ini hasil dari simple queue yang sudah kita setting mikrotik dengan indihome:

Demikian lah cara sederhana setting mikrotik dengan indihome fiber, dengan hanya kita
melakukan limit bandwidth tiap komputer menggunakan mikrotik seperti diatas maka
kita setidaknya sudah melakukan hal yang akan mengulur waktu dari yang biasa nya
sudah 1 minggu kenapa FUP sekarang mungkin bisa 2-3 mingguan. Semoga tutorial
sederhana konfigurasi mikrotik ini bisa membantu pembaca semua nya.

Tutorial ini memang sengaja di tunjukkan kepada pengguna mikrotik yang masih belum
tau cara konfigurasi seperti apa.
Terimakasih atas kunjungan anda, jangan lupa ber komentar di bawah ini jika anda
mempunyai pertanyaan seputar artikel mikrotik dengan modem indihome di atas, saran
dan kritik jangan lupa. mohon maaf bila DSI salah dalam penulisan kata-kata maupun
script di atas, baik sengaja atau pun tidak.

Salam Sukses Selalu..

Anda mungkin juga menyukai