Anda di halaman 1dari 29

MIKROTIK ROUTER BOARD

Fungsi utama daripada device ini adalah, sbb :

1. Membagi akses internet ke lebih dari 1 perangkat computer dalam sebuah jaringan.
2. Mengatur hak akses dan kecepatan .

Dalam hal setting awal perlu diperhatikan hal, sbb :

Ada 3 hal yang perlu diketahui dasarnya untuk mikrotik ini :

 Interface – terdiri dari beberapa port Ethernet, poe, wireless ( Bridge )


 Address - memberikan identitas IP masing2 port ethernet
 Route - proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat
dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network
yang berbeda
 Rule - aturan2 yang diterapkan sesuai policy yg disepakati

1. IP Local / user 192.168.30.0/24 ( asumsi 255 user ).


2. Internet local 192.168.30.1 ( ip gateway/ router ).
3. IP static ( public ) dari ISP.
4. Gateway
5. DNS
6. DHCP
7. PPPoE ( modem DSL ) : - Service name
- Password
Step by step setting mikrotik :
1. Set ip wan dan lan.
---- point 1. Selesai langsung cek client/ user sudah bisa internet/ tidak.
2. Set Dial in lewat mikrotik, jangan lewat modem.
3. Set wireless yg ada mikrotik ( kalau ada )
4. Set DHCP client.
--- pada point 4 cek kasih client/ user dengan ip static bisa internet/ tidak.
5. Set Bandwith management ( simple queue/ queue three )
6. Set rules ( simple queue / queue tree )

setting dan konfigurasi :


Tahap Pertama Setting awal mikrotik
1. Masuk ke mikrotik biasanya ip bawaan dia 192.168.1.1
2. Setting laptop/ PC yang akan digunakan untuk setting mikrotik
3. Beri ip pc 192.168.30.2
4. Buka winbox klik kotak maka akan terlihat seperti gambar di bawah :

5. Maka akan muncul mac address klik 2x mac address yang muncul.
6. Setelah itu masukan user : admin pass : admin, ( ip dan user password dapat di
lihat di belakang device mikrotik ), maka akan muncul gambar sbb :

7. Pada kotak merah terlihat bahwa kita masuk winbox menggunakan user admin.
8. Karena kita baru I kali setting maka pilih remove configuration.
9. Pilih ip-address, lalu cek seperti gambar berikut :

10. Terlihat sudah tidak ada lagi ip address yang ada.

11. Selanjutnya kita beri nama Router mikrotik kita


12. Pilih menu system – identity, akan tampak seperti gambar di bawah :
13. Maka akan keluar kotak dialog isikan pada kolom identity nama mokrotik, terserah
apa aja namanaya, sbb :

14. Maka akan terlihat pada bar di atas nama mikortik sudah sesuai dengan yang kita
mau.
15. Dan jika melihat pada terminal nama router dan user sudah sesuai dengan apa yang
kita buat tadi.

16. Selanjutnya adalah membuat user/id baru untuk mikrotik, defaultnya adalah user
admin dapat dilihat di system-users akan terlihat, sbb :
17. Terlihat ada user Admin dengan akses full, untuk itu kita tambahkan lagi user

baru dengan klik tanda plus merah , maka akan muncul, sbb :

18. Isi pada kolom name dengan nama baru dan group pilih full, dan jangan lupa untuk
memberikan password, sbb :
19. Isikan password sesuai keinginan anda, lalu klik ok
20. Maka akan tampak seperti gambar di bawah :

21. User tekhnisi sudah ada.


22.Selanjutnya hapus saja user admin, cursor diarahkan ke admin dan klik tanda silang

23.Silahkan keluar dari winbox dan login kembali dengan user yg baru.
Tahap Kedua Konfigurasi ip dan Internet
 Konfigurasi interface local :

1. Langkah pertama klik menu interfaces, seperti gambar di bawah :

2. Maka akan muncul menu sebagai berikut :


3. Terlihat ada 3 ethernet yang kita punya, kali ini kita akan setting interface local
pada Ethernet 2 , sbb

4. Klik pada Ethernet 2 lalu pilih menu IP – Address, sbb :


5. Akan muncul kotak dialog, sbb :

6. Pilih tanda maka akan muncul, sbb :


7. Isikan address dengan ip jaringan local :
 Contoh masukan ip 192.168.30.1/24
 Interface ether2
 Klik ok
8. Lalu tes di computer local anda, sebelumnya rubah dulu ip computer anda dengan ip
192.168.30.2/24
9. Lalu lakukan tes ping, jika berhasil seperti gambar berikut :

10. Berarti computer anda sudah sukses terkoneksi ke router.

 Konfigurasi interface Public ( ip dynamic ) :

1. Pada kali ini dikarenakan kita tidak menggunakan ip dedicated tetapi menggunakan
ip dynamic dari isp maka, berikut caranya :
2. Pilih ip – dhcp client, sbb :
3. Klik tanda plus , maka akan muncul, sbb :

4. Kita pilih Ethernet 1 untuk interface public na, klik ok, akan muncul, sbb :
5. Sudah terlihat status bound, maka mikrotik sudah terkoneksi ke internet.

 Checking untuk konfigurasi yang sudah kita buat :

1. Pilih IP – Address, maka akan muncul, sbb :

2. Sudah terlihat bahwa, sbb :


 ether1 untuk public dengan ip dynamic 202.65.127.14/28
 ether2 untuk local dengan ip 192.168.30.1/24
3. kita setting DNS pilih menu IP - DNS
4. disini karena ip dynamic kita asumsikan DNS dan Gateway 202.65.127.1 lalu kita
checklist untuk allow Remote Request.
5. Lalu kita ke menu New Terminal dan kita ketikan ping www.google.com, akan
tampak seperti gambar berikut :

6. Terlihat untuk ping google berhasil, berarti DNS sudah resolve dan router sudah
terkoneksi ke internet.
7. Setelah ini kita akan mengoneksikan user agar terhubung dan bisa melakukan akses
internet.
8. Pilih menu IP – Firewall, akan tampak seperti gambar berikut :
9. Pilih tab menu NAT dan klik tanda plus merah
10. Pada tab General isikan untuk kolom chain srcnat dan out interface ether 1

11. Lalu ke tab Action isikan masquerade, seperti gambar berikut :


12. Setelah klik tombol OK maka akan timbul seperti gambr berikut :

13. Lalu kita coba ping www.yahoo.com dari laptop/ pc yang kita kasih IP
192.168.30.2, maka hasilnya sbb :

14. Maka sekarang laptop/ PC kita sudah terhubung ke internet.

Apa yang kita lakukan di atas adalah setingan menggunakan ip Dynamic dari ISP, tahap
selanjutnya kita akan setting menggunakan ip static untuk ip public internet nya.
 Konfigurasi interface Public ( ip Static ) : informasi IP dan DNS semua
dari ISP

1. Hapus terlebih dahulu setingan ip dynamic yang telah ada


2. Kita ke Ip – DHCP Client, lalu hapus konfigurasi yang ada, seperti gambar berikut :

3. Arahkan cursor ke ether 1 lalu Pilih tanda , maka akan tampak seperti gambar
berikut :

4. Lalu kita tambahkan ip dari ISP secara manual

5. Ke menu IP – Address , pilih tanda plus , akan tampak seperti gambar berikut
6. Dikarenakan ini masih test maka masukan saja ip yang tadi digunakan untuk setting
dhcp client.
7. Klik ok akan tampak seperti gambar berikut :

8. Sudah selanjutnya kitra akan setting untuk IP – Route, tambahkan routingan,


seperti gambar berikut :
9. Isikan pada kolom gateway ip isp.
10. Setelah itu ke menu ip – DNS maka masukan dns dari isp, sbb:

11. Lalu kita coba ping www.yahoo.com dari laptop/ pc yang kita kasih IP 192.168.30.2,
maka hasilnya sbb :
12. Maka sekarang laptop/ PC kita sudah terhubung ke internet.

Selesai sudah konfigurasi dan setting static dan DHCP, selanjutnya kita akan melangkah
untuk setting Bandwith management.

Seeting IP DHCP Static

Berikut ini Step by Step membuat DHCP Server Mikrotik dengan Winbox :

1. Pastikan semua konfigurasi Mikrotik telah selesai dan siap pakai. Lalu masuk ke menu :
IP -> DHCP SERVER.
2. Pada menu DHCP Server, pilih menu DHCP Setup untuk memulai Wizard-nya. Lalu pilih
interface yang akan di gunakan untuk memberikan layanan DHCP. Tentunya disini kita
akan mengunakan Interface LAN lalu kita klik Next.

3. Selanjutnya kita menentukan DHCP Address Space. Karena IP Address jairngan LAN
kita adalah 192.168.0.xxx/24 maka secara otomatis Wizard akan menawarkan DHCP
Address Space : 192.168.0.0/24
4. Selanjutnya kita menentukan IP Gateway untuk DHCP ini. IP Gateway adalah IP
Address dari interface yang menjembatani antara jaringan LAN dan Mikrotik, tentunya
pada contoh Mikrotik ini kita gunakan IP Address : 192.168.0.1, lalu kita klik Next.

5. Selanjutnya kita menentukan DHCP IP Address Range alias alokasi IP Address yang
akan di layani untuk Client. Pada Mikrotik ini kita tentukan IP Address Range yang
dilayani adalah 192.168.0.100 – 192.168.0.200. Lalu kita Klik Next.
6. Selanjutnya menentukan IP Address DNS Server. Disini kita dapat mengunakan IP
DNS yang di gunakan oleh Provider kita atau bisa mengunakan IP DNS punya Nawala,
yaitu :  180.131.144.144 dan 180.131.145.145. Lalu kita klik Next…

7. Selanjutnya kita menentukan LEASE TIME alias Waktu Persewaan IP Address atau
Waktu yang di sewakan. Intinya adalah Lama waktu yang diberikan kepada Client untuk
mengunakan IP Address otomatis dari DHCP Server Mikrotik. Misalnya kita berikan
waktu 4 jam ( 4:00:00 ) -> Artinya : Jika Client masih terkoneksi ke jaringan LAN
melebihi waktu 4 jam, maka Client tersebut akan tetap mendapatkan IP Address yang
sama dan lease time-nya kembali mulai 4 jam lagi. Namun jika dalam waktu 4 jam Client
sudah tidak terkoneksi ke jaringan maka IP Address tersebut dapat digunakan oleh
Client yang lain. Lalu kita klik Next.
8. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini : “Setup has completed
successfully”. Berarti Wizard DHCP Server telah selasai dan telah sukses kita lakukan.
Lalu kita klik “OK”.
9. Selanjutnya kalau kita buka menu : IP -> POOL maka kita akan ada IP Pool baru
dengan nama “dhcp_pool1″ yang berisi IP : 192.168.0.100 – 192.168.0.200. ( lihat
langkah ke 5 ).

10. Selanjutnya kita dapat mengamati pada menu tab “Leases”. Disitu ditampilkan
informasi dari Layanan DHCP Server, termasuk informasi client penguna DHCP. Informasi
tersebut berupa : Nama Host, IP Address yang digunakan, Mac Address, Lease
Time, dll. Kita juga dapat menjadikan suatu IP Address khusus bagi suatu client
tertentu, istilahnya adalah IP Address Reservation ( Reservasi IP Address ). IP
Address Reservation dilakukan berdasarkan Mac Addres. Cukup Klik IP Address yang
akan di buat statik lalu klik menu “Make Static” atau dengan cara Klik kanan lalu klik
“Make Static”.
BANDWITH MANAGEMENT
LOAD BALANCE

Dengan banyaknyak metode load balance, kadang kita bingung ingin menggunakan metode
yang mana. Terlebih lagi banyak metode yang hanya dengan melihat konfigurasinya saja,
kita dibuat pusing. Kali ini kita akan coba tips load balance yang cukup mudah dalam hal
konfigurasi dan sangat menarik untuk dicoba. Load balance dengan metode ECMP, yang
merupakan improvisasi dari metode round robin load balance.  Load balance sendiri
merupakan teknik untuk menggabungkan koneksi internet lebih dari satu, contoh
topologi :

Kita coba bahas load balance dengan 2 koneksi internet. Setting awal sama seperti kita
setting router agar router dan client dibawah router bisa terkoneksi ke internet. Karena
ada dua koneksi internet, maka akan ada 2 rule NAT masquerade. 
Setelah konfigurasi standart koneksi ke internet selesai, selanjutnya kita bisa mulai
setting Load balance ECMP. Caranya cukup mudah, tinggal tambahkan rule default
gateway dengan dst-address = 0.0.0.0 dan gateway=ISP-A,ISPB ( buat mangle ).

ECMP merupakan "persistent per-connection load balancing" atau "per-src-dst-address


combination load balancing". Begitu salah satu gateway unreachable atau terputus, check-
gateway akan menonaktifkan gateway tersebut dan menggunakan gateway yang masih
aktif, sehingga kita bisa mendapatkan effect failover.

Jika kita memiliki line/koneksi internet yang berbeda kecepatan bandwidth, kita bisa
membuat perbandingan untuk membagi beban. Misalkan kita punya bandiwdth 2 MBps
dan 8 Mbps. Jika kita buat perbandingan, akan menjadi 1:4.

Dengan adanya lebih dari satu gateway, terkadang membuat masalah baru pada router, ke
gateway mana router akan terkoneksi. Kasusnya adalah ketika ada paket masuk ke router
(incoming) yang berasal dari luar (Internet), trafik respons dari router (outgoing) akan
terkena loadbalance juga. Sehingga paket respon untuk request yang diterima dari
interface WAN 1, bisa jadi dikirim melalui interface WAN 2. Untuk menghindari hal
tersebut, kita perlu membuat aturan routing agar koneksi outgoing router tetap melalui
interface yang sama dengan interface trafik incomingnya.

/ip firewall mangle


add chain=input in-interface=ether1-ISP-A action=mark-connection new-connection-
mark=ISP-A_conn
add chain=input in-interface=ether2-ISP-B action=mark-connection new-connection-
mark=ISP-B_conn
add chain=output connection-mark=ISP-A_conn action=mark-routing new-routing-
mark=ke_ISP-A     
add chain=output connection-mark=ISP-B_conn action=mark-routing new-routing-
mark=ke_ISP-B

/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.0.1 routing-mark=ke_ISP-A
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.0.1 routing-mark=ke_ISP-B

Permasalahan yang serng timbul adalah ketika kita melakukan setting dengan DNS salah
satu ISP, maka ketika ISP tersebut down, koneksi DNS ke ISP kedua tidak berjalan.
Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa gunakan open DNS, misal DNS Google 8.8.8.8.

Referensi :
http://thinkxfree.wordpress.com/2011/10/12/step-by-step-konfigurasi-dhcp-server-mikrotik/
http://mikrotik.co.id
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=76

Anda mungkin juga menyukai