Anda di halaman 1dari 38

Cara Setting Mikrotik untuk Warnet dan

Hotspot
Penulis Nokfi Rufra Diterbitkan 3:31 PM
hotspot
LAN
mikrotik
radius
WAN
warnet

Untuk posting perdana di blog Kumpulan Setting kali ini saya akan mengajak anda untuk
melakukan setting mikrotik untuk warnet dan hotspot. Langkah-langkah yang harus kita
lakukan nanti cukup mudah dikerjakan apalagi bagi anda semua yang tiap hari berkutat pada
jaringan. Sebetulnya orang awam juga bisa mengikuti tutorial ini asalkan anda membaca dulu
sampai paham langkah-langkah berikut dengan seksama sampai paham.

Skema untuk Membagi Jaringan Internet

Mari kita mulai dengan melihat skema jaringan yang akan dibuat sehingga lebih mudah dalam
penempatan kabel dan installasi perangkat.
Jangan lupa juga untuk mencatat alamat IP masing2 komponen agar mudah diingat

Konfigurasi Modem ADSL dengan Mode Bridge

Koneksikan Laptop/Komputer dengan Modem Set IP Address Laptop dengan alamat satu
jaringan dengan modem sebagai berikut
IP Address = 192.168.1.5
Subnet Mask = 255.255.255.0

Buka Browser Lalu Ketikan Alamat IP Modem Biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.1.254.
Sedangkan username biasanya admin dan password admin.

Masuk ke Menu Wan Connection. Biasanya, Secara Default settingan modem adalah PPPoE
maka disini kita perlu melakukan perubahan settingan tersebut menjadi Bridge karena kita akan
melakukan Dialup koneksi melalui Mikrotik. Pastikan Settingan tersebut telah berstatus
Connected.

Lihat gambar berikut

Sampai disini kita sudah berhasil melakukan settingan modem dari mode PPPoE ke Bridge.
Jangan Lanjutkan Jika settingan anda masih belum berhasil.

Set Interface Mikrotik


Koneksikan Laptop dengan RouterBoard Mikrotik. Anda tidak perlu melakukan setting IP pada
komputer karena kita bisa login dengan menggunakan MacAddress Mikrotik. Colokan Kabel
UTP anda di Ethernet5

Buka Winbox. Untuk Username default adalah admin dan password blank (kosong)

Sebenarnya sudah ada konfigurasi Default dari mikrotik tapi dalam hal ini kita remove saja
karena kita akan melakukan konfigurasi dari awal jadi klik remove configuration pada gambar
diatas. Setelah di remove biasanya koneksi winbox dengan mikrotik akan terputus jadi silahkan
koneksikan ulang.

Selanjutnya memberi nama pada masing-masing interface. Hal ini kita lakukan untuk
memudahkan proses konfigurasi. Klik menu interfaces > Klik dua kali pada masing-masing
interface dan beri nama sebagai berikut

Set IP Interface Mikrotik

Langkah Selanjutnya adalah memberikan alamat IP pada masing-masing interfaces. Klik menu
IP > Addresses > Pada tampilan Addresses List Klik tombol + warna merah
Lakukan Hal yang sama pada masing-masing interfaces sesuai dengan yang ada di tabel
informasi IP Address diatas tadi.

Konfigurasi PPPoE Client

Berikutnya adalah membuat PPPoE Client yang berfungsi untuk melakukan Dialup koneksi
modem dengan mode Bridge (Sudah di setting pada langkah sebelumnya). Klik menu PPP >
Pada tombol + warna merah pilih PPPoE Client seperti gambar berikut

Pada Tab General Pilih Interfaces ke-modem. Untuk name biarkan saja seperti gambar berikut
Kemudian Pada Tab Dial Out > Inputkan Username dan Password Speedy anda seperti
gambar berikut sampai muncul status Connected. Artinya Mikrotik telah berhasil melakukan
Dialup ke Modem.

Seperti Gambar Berikut


Menambahkan DNS

Menambahkan DNS pada Mikrotik dapat dilakukan dengan cara berikut. Klik Menu IP > DNS >
Setting. seperti gambar berikut.
Disini saya menggunakan DNS Google. Anda juga dapat menggunakan DNS Speedy atau DNS
Nawala untuk memblok situs porno.

Setup Hotspot

Berikutnya adalah kita akan membuat Layanan Hotspot agar user bisa mengakses layanan
internet kita melalui wifi.
Koneksikan Access Point ke Ether2 yang sudah kita rename menjadi layanan-hotspot pada step
sebelumnya. Jangan Lupa untuk Nonaktifkan DHCPnya karena DHCP akan diatur oleh Mikrotik
Lalu Set IP Acces Point Agar 1 Jaringan dengan Mikrotik Ether2 (Layanan-hotspot).

Silahkan Klik menu IP > Hotspot. Pada tampilan yang muncul klik Hotspot Setup.

Pada gambar dibawah Pilih Interface yang akan dijadikan Layanan Hotspot dalam hal ini adalah
Ether2 atau Layanan-hotspot kemudian Next. Untuk Local Addess Network Klik Next Lagi
(Otomatis terisi) Jika tidak lihat di menu IP Addresses (Ehter2)

Pada gambar dibawah Inputkan Address Pool (Alamat IP yang akan disewakan) dalam hal ini
sebagai contoh ada 19 sehingga menjadi 192.168.2.2 - 192.168.2.20 seperti gambar berikut.
Untuk sertifikat SSL klik next saja.
Import Sertifikat SSL. Pilih None jika tidak ada. JIka anda mengimport SSL ini Halaman login
hotspot anda akan menjadi https yang tentu saja berfungsi untuk menjaga kerahasiaan data user
yang login.

Inputkan SMTP (Simple Mail Transfer Protokol). Protokol yang digunakan untuk mengirim
email. Jika tidak punya kosongkan saja.
Inputkan DNS Server Seperti gambar berikut. Biasanya Otomatis akan muncul jika kita sudah
mensettingnya di IP DNS. Next.

Nama DNS dibawah ini yang akan muncul di address bar halaman login hotspot kita nantinya
jadi isi sesuai dengan format domain Misal : .net
Membuat User dan Password Hotspot. Nantinya User ini yang akan digunakan untuk login di
hotspot yang kita buat.

Selesai. Untuk Menguji jangan lupa Silahkan Reboot Mikrotik terlebih dahulu. System >
Reboot

Add User Hotspot, Limit Bandwidth dan Waktu Login Secara Manual

Add User

Setelah Berhasil Melakukan konfigurasi untuk membuat layanan hotspot. Selajutnya kita beralih
ke step membuat user hotspot secara manual. Artinya ini kita lakukan untuk membuat user 1 per
1 tidak melakukan generate sekaligus. Caranya cukup mudah. Masuk ke Menu IP > Hotspot >
Masuk ke Tab Users > Klik tombol + warna merah akan muncul tampilan seperti gambar
berikut.
Limit Waktu

Untuk melakukan Limit Waktu Login, Masuk ke Tab Limits kemudian atur waktu user
menggunakan akun tersebut. Misalkan 60 Menit seperti gambar berikut
Limit Bandwidth

Limit Bandwith sangat berguna untuk managemen agar user tidak berebut menggunakan
bandwidth yang ada. Disini kita akan coba membuat management Bandwidth. Masih di Halaman
Hotspot. Masuk ke Tab User Profiles. Klik tombol + warna merah untuk menambahkan profile
baru.
Pada Gambar diatas kita membuat sebuah profile baru untuk user hotspot dengan nama limit
sedangkan bandwidth yang kita berikan pada masing-masing user adalah 64k/64k. Klik Apply |
OK. Akan muncul profile baru dengan nama limit.

Untuk menerapkan Profile tersebut. Kita perlu menambahkan user atau mengedit user yang ingin
kita limit bandwidthnya
Ganti Template Login Hotspot

Secara Default Halaman Login Mikrotik kurang greget jika dilihat. Haha :p Agar Lebih menarik
disini kita akan coba mengganti template login tersebut dengan template-template yang sudah
banyak di sharing di internet. Sebenarnya bisa juga jika ingin membuat template sendiri namun
itu akan memakan waktu cukup lama jadi kita download aja template yang sudah ada di internet.
Sebagai contoh sebuah template login mikrotik dapat anda download pada link dibawah ini.

Template : https://www.dropbox.com/s/8sxl8t4vypufxay/hotspot.rar

Download Juga Tools yang akan kita gunakan

WinSCP : http://winscp.net/eng/download.php

Langkah Pertama, Install Tools WinSCP yang sudah anda download tadi. Langkah Kedua, Buka
Tools Tersebut kemudian Login ke Mikrotik. Karena disini saya login dari layanan hotspot yang
sudah dibuat sebelumnya jadi saya login dengan Informasi berikut :

Protokol = FTP
Port = 21
Host Nama/IP Address = 192.168.1.1
Username = admin (sesuaikan)
Password = sesuaikan dengan milik anda
Berikut Tampilan Direktori FTP Mikrotik Saya
Step Berikutnya, Ekstract File Template yang sudah anda download sebelumnya. Pastikan Nama
Foldernya adalah hotspot. Hapus Folder hotspot yang ada di direktori Mikrotik Lalu Drag n Drop
Folder hotspot yang sudah anda ekstract tadi. Berikut Contoh Tampilannya
Generate User Hotspot (Limit Waktu Login dan Bandwidth) dengan userman

Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, Kita juga bisa melakukan generate User Hotspot
secara Otomatis. Suatu misal kita ingin membuat 100 atau 300 user sekaligus. Jadi kita tidak
perlu repot untuk membuatnya 1 per satu. Cara seperti ini dapat kita lakukan dengan Mikrotik
userman (User Manager). Karena Secara Default Mikrotik di mikrotik tidak ada kita harus
menambahkan packagenya nya secara manual.

Menambahkan Package User Manager

Untuk menambahkan package userman, kita harus mendownload terlebih dahulu package
tersebut di website resmi mikrotik. Yang perlu diperhatikan dalam menambahkan package
userman ini adalah harus sesuai dengan versi mikrotik yang anda gunakan. Disini saya
menggunakan Mikrotik RB 750. Sesuaikan dengan mikrotik anda.

Silahkan download terlebih dahulu package mikrotik anda di Alamat berikut


http://www.mikrotik.com/download

Masuk ke Mikrotik dengan Winbox. Klik Menus Files

Copy Paste atau Drag n Drop Package User Manager yang sudah anda Download ke File List
Mikrotik. Perlu diketahui disini Ekstensi Package tersebut adalah *.npk Seperti gambar berikut

Berikut adalah Contoh Pakcage Usermanager yang berhasil ditambahkan ke File List
Berikutnya Restart Mikrotik anda system | reboot. Kemudian Cek Hasilnya di System >
Package
Menambahkan Server Radius Mikrotik

Sebelum Lebih jauh tentang penggunaan usermanager ini telebih dahulu kita harus
menambahkan konfigurasi pada Radius Mikrotik agara user yang di generate nantinya dapat
bekerja dengan baik.

Klik Menu Radius di Menu Winbox. Kemudian atur propertinya seperti gambar berikut
Untuk Address = 127.0.0.1 dan Secretnya = terserah anda. Jangan Lupa Untuk Mencentang login
dan hotspot.

Selanjutnya masuk ke IP > Hotspot > Masuk ke Tab Server Profiles. Edit Masing-masing
profile tersebut agar menggunakan Radius seperti gambar berikut. Jangan Lupa Centang
Accounting.
Step By Step Generate User Hotspot

Setelah Berhasil Melakukan dua Langkah diatas (Install Package User Manager dan Melakukan
Konfigurasi Radius) Berikutnya kita akan Melakukan Sedikit Konfigurasi Pada User Manager
lalu melakukan generate user hotspot.

Buka Browser Anda Lalu Masukan IP Mikrotik Pada Address Bar. Disini karena saya login
dengan user hotspot yang sudah kita buat jadi alamat IP Mikrotinya menjad sbb
http://192.168.1.1/userman kemudian Login dengan User Mikrotik anda.

Step Pertama Klik Menu Routers > Add > New. Isi Propertinya Sebagai Berikut
Name = Terserah Anda
IP Address = Sesuai dengan di Radius Pada Konfigurasi sebelumnya
Secret = Sesuai dengan di Radius Pada Konfigurasi sebelumnya

Langkah Berikutnya adalah Mengedit dan Menambahkan Customer. Ini Bertujuan untuk
memberikan hak akses di userman atau untuk mengganti identitas serta password login untuk
userman. Bisa juga untuk menambahkah User Baru dengan menu Add > New.
Selanjutnya adalah membuat profile yang akan berfungsi sebagai media Limit Bandwidth dan
Limit Waktu Login. Klik menu Profiles > Limitatios > Add > New. Suatu Misal disini saya
membuat sebuah Limit Waktu 5 Menit untuk penggunaan Hotspot dan 64k untuk Upload,
Download dan Browsing.
Berikutnya Masuk ke Tab Profiles > Klik Tombol + untuk menambahkan Profile baru. Masukan
Nama Profile > Create
Lalu Lengkapi Properti yang dibutuhkan seperti masa aktif (validity), Harga Masing-Masing
User (Price) > Save Profile > Add New Limitation. Seperti gambar berikut
Pada Profile Part Berikut Centang Limitation yang sudah kita buat tadi (5 Menit) kemudian
klik tombol add.

Langkah Terakhir adalah Meng-Generate User dengan Profile 5 Menit tersebut. Caranya masuk
ke Menu Users > Add > Batch.
Pada Gambar diatas kita akan membuat User Hotspot Sebanyak 100 Buah dengan panjang
username dan Password 6 Karakter Untuk Profile 5 Menit. Klik Tombol Add untuk mulai
membuat.

Hasilnya akan muncul 100 User baru tabel yang ada seperti gambar berikut
Jika Password tidak muncul, Silahkan Masuk ke Menu Setting Lalu atur Field-Field yang ingin
anda tampilkan seperti gambar berikut

Kita Belum Mencetak User yang sudah kita buat tadi menjadi sebuah voucher hotspot. Caranya
Cukup Mudah. Jika ingin menggunakan template default mikrotik userman anda hanya perlu
mengklik menu Generate > Voucher pada tampilan menu Users. Seperti gambar berikut
Dan Hasil Generatenya dapat anda lihat pada gambar di bawah ini (Template Voucher Mikrotik
yang sudah di edit). Jika Ingin Tampilan Voucher Lebih Menarik Anda Dapat Mendownload
atau mendesainnya sendiri. Untuk Merubah Tampilan Template ini silahkan ke Menu Setting |
Tab Template.
Silahkan Uji Salah Satu User tersebut untuk login di Layanan Hotspot anda

Konfigurasi Mikrotik Untuk Jaringan LAN/Lokal/Warnet

Pada Langkah Sebelumnya kita sudah melakukan Beberapa Konfigurasi Seperti Setting PPPoE
Client, Setting DNS dan Setting IP sehingga Jika kita ingin melanjutkan pada settingan semisal
untuk jaringan LAN/Warnet/Lokal Kita hanya perlu melanjutkannya saja (tidak perlu dari awal).
Oleh Karenanya pastikan sudah tidak ada masalah pada settingan sebelumnya.

Koneksikan Switch/Hub anda ke Interface Ether3 Mikrotik (sudah kita ganti menjadi lan-warnet
Pada langkah sebelumnya)

Menambahkan NAT (Network Address Translating)


Berikutnya adalah menambahkan NAT agar nantinya user bisa konek ke internet. Fungsi NAT
sendiri adalah untuk memetakan Alamat IP Public ke private begitupun sebaliknya.

Klik Menu IP Firewal > Masuk ke Tab NAT > Klik pada tombol + warna merah untuk
menambahkan rule NAT sehingga muncul tampilan seperti gambar berikut

Isi dengan chain = Srcnat, Out Interfaces = pppoe-out1. Sedangkan Pada Tab Action Pilih
Masquerade seperti gambar diatas.

Setting IP Dinamis

Menambahkan DHCP Server pada Ether3 Mikrotik (LAN). Klik IP > DHCP Server. Pada
Halaman DHCP Server Klik DHCP Setup
Selanjutnya Pilih Interface lan/Warnet Karena jaringan yang akan di DHCP ada pada Ether3
(yang sudah kita ganti namanya menjadi Lan)

Pilih Alamat Jaringan Untuk DHCP Servernya Karena disini adalah Ether3 maka alamatnya
adalah sebagai berikut

Tentukan Gateway-nya (IP Ether 3 Mikrotik)


Tentukan Poolnya (Dari – Sampai) IP yang akan digunakan

Isi DNS Server. Disini saya menggunakan DNS Google.

Isi Lease Time. Artinya Waktu Sewa. Berapa Lama Waktu yang akan digunakan untuk masing-
masing IP.
Jika Anda Menggunakan Access Point Untuk Menguji, Nonaktifkan DHCPnya karena DHCP
akan diatur oleh Mikrotik Lalu Set IP Acces Point Agar 1 Jaringan dengan Mikrotik Ether3
(Lan-Warnet).

Limit Bandwith Client Warnet dengan Simple Queue

Untuk Manajemen Bandwidthnya kita gunakan Simple Queue. Klik Menu Queues di Winbox.
Di Halaman Queue List klik tombol + Pengaturan Propertinya Seperti gambar berikut
Target Address diisi dengan alamat jaringan yaitu 192.168.3.0/24 Sehingga berapapun IP Pada
jaringan tersebut akan di limit menjadi 64k (Upload dan Download).

Sebenarnya ada cara lain yang lebih baik dalam membatasi bandwith dengan menggunakan
Queue Tree sehingga sisa bandwith bisa digunakan oleh client yang lainnya di kala warnet anda
lengang, tapi mungkin tutorial itu akan saya tulis di artikel yang terpisah karena artikel ini sendiri
sudah sangat panjang

Jika semua komputer client di warnet anda sudah terhubung berarti setting yang anda lakukan
sudah benar.

Di lain kesempatan saya akan membahas cara blok situs porno dan judi dengan menggunakan
mikrotik.
Akhir kata semoga sukses dengan setting mikrotik anda, jika artikel ini bermanfaat jangan
sungkan2 untuk men-share ke facebook dan twitter melalui tombol share di bawah.

Anda mungkin juga menyukai