Anda di halaman 1dari 38

MODULE PROJECT MIKROTIKv2

AUTHOR : RIFKI AL ANSYARI

Configure Ether 1 as a Internet Gateway

Hal pertama yang dilakukan menurut modul yang diberikan untuk project ini adalah menjadikan
ether 1 / port 1 sebagai gateway (gerbang) akses internet, caranya adalah dengan pergi ke menu IP >
DHCP Client.

Setelah itu klik tanda “+” pilih ether 1 sebagai interfacenya lalu klik OK.
Setelah itu kita perlu mengkonfigurasi DNS dengan pergi ke menu IP > DNS.

Disini kita secara otomatis mendapatkan IP Adress dari ISP dikarenakan pada sebelumnya kita
menggunakan DHCP Client, sekarang kita hanya perlu mencentang Allow Remote Request seperti
dibawah ini.
Setelah itu kita perlu mengkonfigurasi NAT (Network Address Translation) dengan pergi ke menu IP >
Firewall

Note : Jika kalian tidak mengetahui apa itu fungsi dari NAT kalian bisa klik link dibawah ini

https://medium.com/@niamkholidin23/fungsi-nat-pada-winbox-di-mikrotik-1cee3710ade7

Setelah itu pergi ke tab NAT dan klik “+” lalu pada tab General ubah bagian Chain menjadi srcnat dan
Out. Interface menjadi ether1.
Setelah itu pergi ke tab Action dan ganti action menjadi masquerade lalu klik OK

Note : Jika kalian tidak mengetahui apa itu masquerade kalian bisa klik link dibawah ini

ht tps://www.nst.web.id/2014/07/pengertian-masquerade-mikrotik.html

Setelah itu lakukan pengujian dengan pergi ke menu New Terminal, kemudian lakukan ping ke
8.8.8.8 dan ping ke www.google.com

Mengapa perlu ping 2 kali ? karena pertama untuk mengetahui apakah router mikrotik sudah dapat
terkoneksi ke internet melalui IP Address, kedua untuk mengetahui apakah router mikrotik sudah
dapat terkoneksi ke internet melalui DNS.
Configure Ether 2 as a VLAN distributor

Setelah ether 1 sudah kita konfigurasi, maka selanjutnya kita akan mengkonfigurasi ether 2 sebagai
VLAN distributor, pertama kita perlu membuat interface vlan dengan pergi ke menu Interface dan
klik “+v” dan pilih VLAN

Note : Jika kalian tidak tahu apa itu VLAN, kalian bisa klik link dibawah ini dan jika kalian masih tidak
mengerti bisa gunakan chatgpt untuk penjelasan detailnya.

https://deepublishstore.com/blog/apa-itu-vlan/

Setelah itu tambahkan VLAN baru, ikuti saja seperti dibawah ini lalu klik OK.

Note : Jika kalian bingung mengapa ether 2 yang dipilih sebagai vlan distributor, tidak ada suatu
hukum yang mengharuskan ether 2 sebagai vlan distributor, ether 2 dipilih karena memang secara
umum ether 2 digunakan para admin jaringan sebagai distributor jaringan LAN. Jadi kalian
sebenarnya bisa menggunakan ether 3, 4 dsb untuk dijadikan vlan distributor.
Kemudian ulangi saja cara diatas untuk interface VLAN 20 atau interface guru seperti dibawah ini.
Setelah interface vlan dibuat selanjutnya kita perlu menambahkan IP Address pada interface vlan
tersebut dengan pergi ke IP > Addresses.

Setelah itu klik “+” kemudian tambahkan IP Address sesuai dengan soal pada modul dan
interfacenya set ke interface vlan seperti dibawah ini.
Kemudian lakukan hal yang sama seperti diatas akan tetapi lakukan ke interface vlan yang kedua
seperti dibawah ini.

Setelah menambahkan IP Address tentu saja kita harus mengkonfigurasi DHCP Server pada interface
tersebut.

Note : Jika kalian tidak tahu apa itu DHCP Server, singkatnya DHCP Server adalah sebuah layanan
yang dapat memberikan IP Address secara otomatis kepada client, bisa dibilang seperti konsep
sewa, DHCP Server menyewakan IP Address kepada Client yang meminta. Untuk lebih lanjutnya klik
link dibawah ini.

https://www.niagahoster.co.id/blog/dhcp-server/
Setelah masuk ke menu DHCP Server klik DHCP Setup dan atur interfacenya menjadi interface vlan
pertama seperti dibawah ini. Klik next-next saja.

Hingga sampai pada bagian DHCP Pool seperti dibawah ini, ganti sesuai dengan soal yang ada pada
modul yaitu 192.168.40.10-192.168.40.50 setelah itu klik next next saja hingga finish.
Setelah itu lakukan hal yang sama seperti cara sebelumnya pada interface vlan kedua seperti
dibawah ini.
Configure WLAN

Setelah kita melakukan konfigurasi/setup pada ether 2 sebagai vlan distributor, selanjutnya kita akan
mengkonfigurasi WLAN dengan pergi ke menu Wireless > Security Profiles

Note : Jika kalian tidak tahu apa itu WLAN, WLAN adalah sebuah jaringan lokal sama halnya seperti
LAN akan tetapi jaringan yang didistribusikan pada WLAN didistribusikan menggunakan Sinyal.
Setelah itu klik “+” dan lakukan konfigurasi password seperti dibawah ini, untuk password sesuaikan
dengan soal pada modul, yaitu 12345678, setelah itu klik OK.

Note : Jika kalian tidak tau apa itu dynamic keys dan mengapa harus dynamic keys WPA-PSK WPA2-
PSK bisa klik link dibawah ini

https://citraweb.com/artikel/93/

Setelah itu pergi ke tab Wifi Interfaces dan aktifkan interface wlan1 dengan mengklik tanda centang
seperti dibawah ini.
Setelah dicentang lalu klik dua kali pada interface wlan1 hingga memunculkan seperti dibawah ini,
lalu pergi ke tab wireless dan lakukan konfigurasi seperti dibawah ini, selalu INGAT untuk memanggil
password yang sudah disetting sebelumnya dan untuk SSID itu sesuaikan dengan soal pada modul.

Note : Jika kalian tidak tahu tentang mode-mode pada wireless seperti ap brigde kalian bisa klik link
dibawah ini

https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=47

Note : Jika kalian tidak paham mengenai pemilihan Band dan Frequency kalian bisa klik link dibawah
ini

https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=70
Setelah berhasil membuat SSID dan password pada jaringan wireless, kita harus menambahkan IP
Address dengan pergi ke IP > Addresses

Setelah itu klik “+” dan masukkan IP Address sesuai petunjuk soal pada modul seperti dibawah ini,
untuk interfacenya pilih interface wlan.
Setelah itu kita perlu mengkonfigurasi DHCP Server pada interface wlan dengan pergi ke IP > DHCP
Server

Kemudian klik DHCP Setup hingga muncul tampilan seperti dibawah ini, untuk interfacenya pilih
wlan dan klik next next saja.
Kemudian untuk DHCP Poolnya sesuaikan dengan soal pada modul, yaitu 192.168.20.10-
192.168.20.50 dan klik next next saja hingga finish.

Setelah itu lakukan pengecekan, yaitu dengan mencoba terhubung pada jaringan wireless yang
sudah kita buat seperti dibawah ini.
Kemudian lakukan ping pada 8.8.8.8 dan www.google.com

Configure Hotspot

Setelah kita berhasil melakukan konfigurasi WLAN, selanjutnya kita perlu menambahkan fitur
manajemen tambahan pada WLAN agar pemakaian jaringan lebih efektif dengan pergi ke IP >
Hotspot
Kemudian klik Hotspot Setup dan pilih wlan1 sebagai interface seperti dibawah ini, selanjutnya klik
next next saja.

Hingga sampai pada DNS Server, disini kita sebenarnya bebas menggunakan IP Address DNS Server
manapun seperti dengan menggunakan gateway pada ISP, akan tetapi disini saya menggunakan DNS
Server Public dari google saja yaitu 8.8.8.8
Setelah itu untuk bagian DNS Name disini juga bebas, akan tetapi harus disesuaikan dengan soal
pada modul, jika untuk pembuatan video project kita harus menggunakan nama kelompok seperti
kelompok11.co.id dan untuk pengujian perorangan harus menggunakan nama pribadi seperti
dibawah ini, kemudian klik next next saja hingga finish.

Setelah berhasil melakukan hotspot setup, selanjutnya pergi ke tab User Profiles dan klik “+” lakukan
konfigurasi seperti dibawah ini lalu klik OK.

Note : Bagi kalian yang tidak tahu fungsinya ini apa, ini berfungsi sebagai settingan template yang
nantinya akan kita panggil/pakai saat pembuatan Users, untuk yang tidak tahu maksud dari Rate
Limit 512K/512K, jadi 512K(Kecepatan upload)/512K(Kecepatan download)
Lakukan hal yang sama seperti diatas akan tetapi perhatikan Rate limitnya sesuaikan dengan soal
pada modul.
Setelah berhasil membuat template untuk users, selanjutnya kita akan menambahkan users dengan
pergi ke tab Users dan klik “+” kemudian masukkan konfigurasi dibawah ini sesuai dengan soal pada
modul dan selalu pastikan bagian Profile diisi sesuai dengan template masing-masing user.

Lakukan hal yang sama seperti diatas akan tetapi sesuaikan dengan soal pada modul seperti dibawah
ini.
Setelah berhasil menambahkan users selanjutnya pergi ke tab Server Profiles dan klik dua kali pada
hsprof1 dan matikan centang pada Cookie.

Note : Bagi kalian yang tidak tahu tujuan dari mematikan centang pada Cookie, kalian tau website
e-prakerin sekolah kita? Pada tampilan login kita diberikan opsi untuk centang selalu ingat saya
yang fungsinya Ketika kita mengakses e-prakerin kita tidak perlu memasukkan user-password atau
bisa dibilang otomatis, jadi tujuannya mematikan centang pada Cookie agar ketika users sudah
logout maka users harus memasukkan user-password Kembali.
Setelah berhasil mengkonfigurasi hotspot users, selanjutnya kita peru mengubah tampilan login
ssesuai dengan petunjuk soal pada modul, yaitu menambahkan pesan “Selamat Datang di SMKN 2
Banjarmasin”. Pertama kita bisa pergi ke menu Files dan cari file dengan nama hotspot/login.html >
klik kanan > download.

Selanjutnya pilih path/tempat menyimpan hasil downloadnya, disini saya memilih Data (D:) sebagai
tempat menyimpannya.
Setelah berhasil didownload, pergi ke tempat file login.html sebelumnya didownload lalu klik kanan
pada file login.htmlnya dan cari notepad, jika tidak muncul klik Choose another app.

Setelah mengklik choose another file maka cari Notepad lalu klik OK.
Setelah berhasil dibuka, maka tampilannya akan seperti ini.

Selanjutnya tekan Ctrl + F lalu cari kata “Please” dan klik Find text.

Note : Fungsi Ctrl + F adalah untuk mencari sebuah kata / find text dan mengapa yang dicari adalah
kata “Please” ? karena pesan tampilan login Mikrotik secara default adalah “Please login bla bla”.
Setelah itu blok dan ganti dengan “Selamat Datang Di Hotspot SMKN 2 BANJARMASIN”, kemudian
tekan Ctrl + S untuk save.
Setelah itu hapus file login.html default Mikrotik dengan memilih filenya dan tekan “-“.

Setelah itu, lakukan drag & drop dengan menggese file login.html yang ada pada folder kedalam File
list mikrotik seperti dibawah ini.
Setelah itu coba login dan tampilannya akan menjadi seperti ini.

Setelah itu lakukan uji coba pada semua user, coba login menggunakan user Kepalasekolah.
Terlihat jika kita mendapatkan IP Address yang sesuai dengan yang kita konfigurasi sebelumnya.

Selanjutnya pergi ke website fast.com untuk menguji coba kecepatan bandwith, jika bandwith lebih
kecil daripada bandwith yang dikonfigurasi maka bisa dibilang sudah berhasil, seperti dibawah ini
untuk user Kepalasekolah sebelumnya kita konfigurasi Rate Limitnya menjadi 512K/512K dan hasil
pada website menunjukkan angka dibawah 512K.
Selanjutnya lakukan hal yang berulang untuk semua user seperti Guru dan Siswa.
Configure Switch as manageable switch

Setelah kita berhasil mengkonfigurasi wlan, selanjutnya kita akan mencoba melakukan konfigurasi
terhadap switch, switch disini berfungsi sebagai distributor vlan dari ether 2 router menuju ke client,
sesuai teori soal pada modul, yaitu ether 2 pada router terhubung dengan ether 1 pada switch yang
berarti ether 1 pada switch adalah trunking port, ether2 sebagai port vlan 10, ether3 sebagai port
vlan 20 dan ether 4 terhubung ke laptop untuk konfigurasi.
Jika kabel utp/lan sudah terhubung dengan baik antara router dan switch, selanjutnya kita akan
mencoba untuk melakukan distribusi vlan, pertama kita akan membuat interface bridgenya terlebih
dahulu dengan pergi ke menu Brigde > klik + > OK

Note : Fungsi bridge adalah untuk membuat beberapa interface menjadi satu segment jaringan,
akan tetapi mengapa kita disini menggunakan bridge untuk distribusi vlan ? karena pada bridge ada
sebuah fitur yaitu hardware offload, jadi data yang dikirimkan akan dikirimkan melalui switch chip.
Lengkapnya ada pada link dibawah ini

https://citraweb.com/artikel/270/

Setelah membuat interface bridge, selanjutnya pergi ke tab Ports dan klik “+” kemudian pilih ether1
dan pastikan Hardware Offload dicentang.
Lakukan hal berulang seperti diatas pada ether 2 dan 3 seperti dibawah ini.
Setelah itu pergi ke menu switch > VLAN > klik “+” dan lakukan konfigurasi seperti dibawah ini.

Note : Pada port, kita perlu menambahkan 2 port, yaitu ether 1 dan ether 2 yang dimaksudkan
adalah ether 1 sebagai trunking port dan ether 2 sebagai access port, jadi ketika ether 2/VLAN 10
ingin berkomunikasi ke router maka akan melewati ether 1.

Lakukan hal berulang seperti diatas untuk VLAN 20, pastikan ether 1 menjadi port trunking dan
ether3 sebagai access port VLAN 20 seperti dibawah ini.
Setelah itu pergi ke tab port, lalu klik dua kali pada ether 1, kemudian konfigurasikan VLAN Mode
menjadi secure dan VLAN Header menjadi add if missing seperti dibawah ini.

Note : Untuk penjelasan VLAN Mode dan VLAN Header bisa kunjungi link dibawah ini.

https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Switch_Chip_Features

Setelah itu lakukan hal berulang pada ether2, ubah VLAN Mode menjadi secure dan VLAN Header
menjadi always strip seperti dibawah ini.
Lakukan hal yang sama pada seperti ether2 pada ether3.

Selesai tinggal uji coba pada vlan 10 dan vlan 20 apakah terhubung ke internet

Anda mungkin juga menyukai