c. Elemen Capasitif
4
εr εo A
C=
d
(1) salah satu keping sejajar bergerak vertikal sehingga nilai
capasitansi berubah
(2) salah satu keping sejajar bergerak horizontal sehingga nilai
capasitansi berubah
(3) bahan dielektrikum bergerak sehingga nilai capasitansi
berubah
(4) terdiri atas dua kapasitor 1: keping tengah dengan atas, 2:
keping tengah dengan bawah. Jika dirangkaikan dengan
“jembatan AC” (ac bridge), keluaran dari jembatan ac
proporsional dengan geseran
Range: beberapa milimeter hingga ratusan milimeter, non
linierity dan histerisis error ≈ 0,01% full range
5
Primary Output
coil
Secondary
Plunger coil B
Displacement
Displacement
Primary Output
coil
Secondary
As coil B
(sumbu)
7
e. Optical encoders
Encoder: alat yang menghasilkan sinyal digital sebagai hasil
pergeseran linier atau anguler
Slot
Light
Lamp sensor
Shaft
Fixed Rotating
disc disc
Incremental encoder: mengukur pergeseran anguler secara
relatif (dari suatu acuan/datum).
Sinar menembus slot fixed dic, kemudian menembus slot
rotating disc, sinar diterima oleh sensor cahaya.
Sinyal output: sinar dirubah menjadi pulsa segiempat
Posisi angular ditentukan dari jumlah pulsa yang dicacah
berdasarkan posisi acuan/datum.
Jumlah slot bervariasi dari 60 hingga ribuan slot. Untuk 60 slot
pada 1 revolusi, tiap slot mewakili jarak 60o/360o = 6o
8
0010
1101
1100 0011
1011 0100
1010 0101
1001 0110
encoder
Rotating
displacement
Tracking Linear
wheel displacement
f. Pneumatic sensor
Supply
pressure
Orifice
Pressure
measurement Ps
P, gauge pressure
x Nozzle
Atmospheric pressure 0 x
Flapper
Supply: udara terkompresi dengan tekanan konstan (Ps) melalui
orifice lalu keluar lewat nozzle menuju ke atmosfir
Tekanan terukur (P) tekanan udara antara orifice dengan nozzle
Jika x = 0 (flapper melekat pada nozzle) → tidak ada udara
lolos, sehingga tekanan terukur (P) = Ps
Jika x bertambah maka P berkurang
Jika x sangat besar dan maksimal maka P = Patm
Sehingga nilai P proporsional dengan displacement dari flapper
Sensitifitas: tinggi. Range: kecil ±0,05 mm:
10
2. VELOCITY
a. Incremental encoder
Dengan mencacah pulsa yang dihasilkan oleh incremental encoder
per satuan waktu, maka dapat di ukur besarnya kecepatan sudut.
b. Tachogenerator
N
R otating coil
11
3. FORCE
a. Strain gauge load cell
G aya R esistance increase
Length increase
Length decrease
4. FLUID PRESSURE
Modul membahas teori dan operasi dari pressure detectors:
1. Bourdon tubes
2. Diaphragms
3. Bellows
Teori Dasar
Tekanan (pressure) merupakan variabel pengukuran yang umum
dilakukan, meliputi:
→ measurement of steam → condenser pressure
pressure
→ feed water pressure → lubricating oil pressure
13
Skala Tekanan
Tekanan bervariasi tergantung dari ketinggian diatas permukaan laut
(altitude above sea level), weather pressure fronts dan keadaan lain.
S kala S kala
absolut relatif
0 -10 1,3
kPa(a) kPa(g)
Base point skala relatif [0 kPa (g)] adalah standard tekanan atmosfir
101.3 kPa (a).
Pengukuran absolut digunakan jika tekanan dibawah atmosfir contoh:
pada kondensor dan vaccum
a. Bourdon Tubes
Yi: Pipa melingkar dengan penampang melintang berbentuk oval.
gerakan Tekanan medium beraksi dalam
pipa. Tekanan pada bagian
melintang oval mendorong shg
penam pang berbentuk bundar. Bentuk kurva
m elintang
dari ring bourdon menyebabkan
tube bourdon membelok pada
arah panah.
Karena kontruksi yang kokoh
digunakan pada lingkungan yang
keras bertekanan tinggi maupun
rendah. Response time: paling
T ekanan
lama dibanding bellows atau
diaphragm.
tanpa ditekan
tekanan
b. Bellows
gerakan Bellows (pengembus-puputan)
konstruksi: pipa terbuat dari
membran yang melilit
disekelilingnya
Satu sisi membran melekat
pada sumber tekanan, satu sisi
F lex ib le
b ellow s
lain indikator
Sifat: range yang lebar
berdasar gerakan sepeti tanda
panah jika diberi tekanan
T ekanan
16
c. Diaphragms
gerakan Diaphragm: membran melingkar
yang sisi luar dilekatkan pada
keliling permukaan pipa,
sedangkan sisi dalam dilekatkan
pada indikator
Flexib le Ujung pipa yang lain
m em b rane berhubungan dengan sumber
tekanan
Sifat: reaksi cepat dan akurat.
Tapi, gerakan atau tembakan
T ekanan
tidak sebesar bellows
d. Capsules
G erakan
Flexib le
m em b rane
K elim K elim
(pelipit/
seam )
T ekanan
Kontruksi: reaksi thd tekanan seperti diaphragm hanya saja
mengembang pada kedua sisi, seperti balon.
Capsule terdiri dua sisi melingkar, dilingkupi membrane (bahan:
stainless steel)
Sifat: reaksi cepat dan akurat. Gerakan lebih besar dari
diaphragm
17
S illicone oil
filling
H igh Low
preasurre preasurre
DP H ousing
preasurre
M etal
d iaphragm
B ack up
plate
Type lain dari capsule adalah DP transmitter. Capsule terdiri
atas dua diaphragms, ruangan dalam diisi dengan pelumas yang
kental. Tekanan diaplikasikan pada dua permukaan diaphragm
dan menyebabkan deflesi menuju tekanan rendah.
Solid plate: mengatasi tekanan berlebih
Kebanyakan DP capsule bisa menahan tekanan statis sampai 14
MPa (2000 psi) pada dua sisi capsul tanpa rusak.
Sensitivitas: rendah, pada perbedaan tekanan (∆P) ratusan Kpa.
Force bar akan meneruskan gerakan capsul dan disambung pada
position detector, melalui system elektronik menghasilkan arus
4 - 20 ma yang proporsional dengan gerakan force bar.
4 mA → ∆P 20 kPa dan 20 mA → ∆P 30 kPa.
18
Capacitance Capsule
Pemasangan sama dengan strain gauge, capasitor dipasang
didalam DP cell capsule.
Perbedaan tekanan → gerakan → ∆C