Anda di halaman 1dari 18

1

PENGGOLONGAN SENSOR DAN TRANSDUSCER

Sensor digolongkan berdasarkan variabel yang digunakan untuk


mengindera perubahan fisik:
1. Pergeseran (displacement)
2. Kecepatan (velocity)
3. Gaya (force)
4. Tekanan fluida (fluid pressure)
5. Aliran zat cair (liquid flow)
6. Liquid level
7. Temperature
8. Kedekatan (proximity)
1. DISPLACEMENT
→ Linier (pengukuran ketebalan bahan lembaran, gap / jarak
/separasi antar suku cadang (part), posisi suatu suku cadang)
→ Angular/gerakan sudut (memonitor perubahan sudut as, dll)
a. Potensiometer
Terdiri atas elemen bersifat resistif dengan kontak geser yang
dapat bergeser secara linier maupun rotari
2

b. Elemen strain gauge

Strain gauge elektrik perubahan resistansi (electric resistance


strain gauge) dibuat dari: kawat metal, keping film metal (metal
element), keping semikonduktor.
Bentuk: seperti wafer dan dapat menempel pada suatu
permukaan seperti perangko
Jika SG mengalami regangan (strain = ∆L/L), maka resistensinya
(R) berubah proporsional dengan regangannya (ε), dgn
persamaan:
∆R/R = Gε
Dimana G = gauge faktor
Salah satu tipe SG yang digunakan untuk linier displacement dari
1 mm – 30 mm memiliki kesalahan non linier sebesar 1% dari full
range
Dengan demikian jika SG dengan Resistensi (R) = 100Ω dan gauge
faktor (G) = 2.0, maka perubahan resistensi pada strain = 0,001
adalah: ∆R= 100*2,0*0.001 = 0,2Ω
3

c. Elemen Capasitif
4

εr εo A
C=
d
(1) salah satu keping sejajar bergerak vertikal sehingga nilai
capasitansi berubah
(2) salah satu keping sejajar bergerak horizontal sehingga nilai
capasitansi berubah
(3) bahan dielektrikum bergerak sehingga nilai capasitansi
berubah
(4) terdiri atas dua kapasitor 1: keping tengah dengan atas, 2:
keping tengah dengan bawah. Jika dirangkaikan dengan
“jembatan AC” (ac bridge), keluaran dari jembatan ac
proporsional dengan geseran
Range: beberapa milimeter hingga ratusan milimeter, non
linierity dan histerisis error ≈ 0,01% full range
5

d. Differential Transformers (LVDT)


High
permeability
material Secondary
coil A

Primary Output
coil

Secondary
Plunger coil B

Displacement

Terdiri atas satu kumparan primer di tengah-tengah dan dua


kumparan sekunder identik, kumparan sekunder terhubung seri
dengan dengan output saling berkebalikan (beda fase 180o)
sehingga:
Pada saat core (inti besi HPM) berada pada keadaan setimbang
induksi dari kumparan primer menimpa kumparan sekunder sama
besar. Karena kumparan sekunder dihubungkan saling
berkebalikan maka ggl induksi kumparan sekunder saling
meniadakan sehingga Output = 0 volt.
Jika inti besi bergerak salah satu arah kumparan sekunder, maka
kumparan tersebut akan menghasilkan ggl induksi lebih besar
dari pada kumparan yang lain.
Semakin besar displacement, semakin besar perbedaan ggl
induksi antara dua kumparan.
Range: 2 mm – 400 mm
Non linierity error: 0,25%
Respon: bisa cepat atau lambat tergantung frekuensi AC sumber
Keuntungan: tidak ada kontak antara inti dengan kumparan
6

RVDT: Rotary VDT


Memiliki prinsip yang sama dengan LVDT
Guna: pengukuran putaran
Inti: cardoid –shaped (IluvU)
Range: 40o, Linierity error: 0,5% dari range
High
permeability
material Secondary
coil A

Displacement

Primary Output
coil

Secondary
As coil B
(sumbu)
7

e. Optical encoders
Encoder: alat yang menghasilkan sinyal digital sebagai hasil
pergeseran linier atau anguler
Slot

Light
Lamp sensor

Shaft

Fixed Rotating
disc disc
Incremental encoder: mengukur pergeseran anguler secara
relatif (dari suatu acuan/datum).
Sinar menembus slot fixed dic, kemudian menembus slot
rotating disc, sinar diterima oleh sensor cahaya.
Sinyal output: sinar dirubah menjadi pulsa segiempat
Posisi angular ditentukan dari jumlah pulsa yang dicacah
berdasarkan posisi acuan/datum.
Jumlah slot bervariasi dari 60 hingga ribuan slot. Untuk 60 slot
pada 1 revolusi, tiap slot mewakili jarak 60o/360o = 6o
8

Slot 1111 0000


0001
1110

0010
1101

1100 0011

1011 0100

1010 0101

1001 0110

Fixed disc 1000 0111


Rotating
disc
Track0(LSB)
Track1 Light
Track2 sensor
Track3(MSB)
Lamp
Shaft

Absolut encoder: mendeteksi posisi aktual dari pergeseran


anguler
Sinyal output: bilangan biner dengan bit bervariasi tergantung
jumlah track pada slot rotating disc, menentukan juga jumlah
lampu dan sensor.
Jumlah track: umumnya 10 – 12 track
Jika menggunakan 10 track maka jumlah bit = 10, sehingga
jumlah posisi yang bisa dideteksi adalah 210 = 1024, sehingga
memiliki resolusi 360o/1024 = 0,35o
9

Untuk linier displacement dapat menggunakan incremental


encoder dengan kondisi sebagai berikut ini.

encoder

Rotating
displacement

Tracking Linear
wheel displacement

f. Pneumatic sensor
Supply
pressure

Orifice
Pressure
measurement Ps
P, gauge pressure

x Nozzle
Atmospheric pressure 0 x

Flapper
Supply: udara terkompresi dengan tekanan konstan (Ps) melalui
orifice lalu keluar lewat nozzle menuju ke atmosfir
Tekanan terukur (P) tekanan udara antara orifice dengan nozzle
Jika x = 0 (flapper melekat pada nozzle) → tidak ada udara
lolos, sehingga tekanan terukur (P) = Ps
Jika x bertambah maka P berkurang
Jika x sangat besar dan maksimal maka P = Patm
Sehingga nilai P proporsional dengan displacement dari flapper
Sensitifitas: tinggi. Range: kecil ±0,05 mm:
10

2. VELOCITY
a. Incremental encoder
Dengan mencacah pulsa yang dihasilkan oleh incremental encoder
per satuan waktu, maka dapat di ukur besarnya kecepatan sudut.
b. Tachogenerator
N

R otating coil
11

3. FORCE
a. Strain gauge load cell
G aya R esistance increase

Length increase

A rea A rea A rea


F orce
F orce

C ross sectional area


d ecrease
R esistance decrease

Length decrease

A rea A rea A rea


S train Force Force
G auge
G aya C ross sectional area
increase
Strain gauge load cell: silinder pejal dengan strain gauge yang
melekat di permukaannya, guna: mendeteksi gaya yang dikenakan
padanya.
Cara kerja: Resistansi meningkat dengan pertambahan panjang
silinder seiring dengan pemendekan diameter (1)
Resistansi berkurang dengan berkurangnya panjang silinder
seiring dengan penambahan diameter (2)

Penambahan resistansi proporsional dengan gaya yang


menghasilkan perubahan panjang dan area.
Range: hingga 10 MN
NL error = 0,03%, H error = 0,02%, Repeatability error = 0,02%
dari full range.

Strain gauge metal element yang dilekatkan pada strain gauge


load cell digunakan untuk gaya yang lebih kecil: Range 0 – 5 KN;
0 – 50 KN
12

Strain gauge untuk mendeteksi gaya penyebab lengkungan

4. FLUID PRESSURE
Modul membahas teori dan operasi dari pressure detectors:
1. Bourdon tubes
2. Diaphragms
3. Bellows
Teori Dasar
Tekanan (pressure) merupakan variabel pengukuran yang umum
dilakukan, meliputi:
→ measurement of steam → condenser pressure
pressure
→ feed water pressure → lubricating oil pressure
13

Tekanan dinyatakan: gaya yang dikenakan pada luasan suatu


permukaan.
Force F
Preassure = atau: P=
Area A
Satuan pengukuran bisa dalam pounds per square inch (PSI) pada
British units atau
Pascals (Pa) pada satuan metric
1 PSI = 6894,757 Pa

Skala Tekanan
Tekanan bervariasi tergantung dari ketinggian diatas permukaan laut
(altitude above sea level), weather pressure fronts dan keadaan lain.

→ Tekanan relatif (gauge)


Pengukuran tekanan
→ Tekanan absolut (absolute)
Gauge pressure: satuan (unit) yang umum digunakan sehari-hari
(tekanan ban dalam tekanan relatif)

Alat ukur tekanan relatif menunjukkan nilai tekanan NOL jika


diekspose pada tekanan atmosfir (atmospheric pressure) dengan kata
lain tekanan relatif memiliki referensi tekanan atmosfir.
Tekanan relatif dinyatakan (g) pada akhir satuan, contoh: 100 kPa (g)

Tekanan absolut menyertakan efek dari tekanan atmosfir dengan


tekanan relatif, dinyatakan dengan (a) diakhir satuan, contoh: 100
kPa (a)
Alat ukur tekanan absolut akan menunjukkan tekanan atmosfir
jika diekspose pada tekanan atmosfir → tidak menunjukkan nilai NOL
Tekanan absolut = tekanan relatif + tekanan atmosfir
14

S kala S kala
absolut relatif

T ekanan 10 1,3 0 T ekanan


A tm osfir kPa(a) kPa(g) A tm osfir

0 -10 1,3
kPa(a) kPa(g)
Base point skala relatif [0 kPa (g)] adalah standard tekanan atmosfir
101.3 kPa (a).
Pengukuran absolut digunakan jika tekanan dibawah atmosfir contoh:
pada kondensor dan vaccum

Jenis sensor tekanan yang umum: disebut diatas 1-4


Pada sensor2 ini gerakan fisiknya (physical motion) sebanding dengan
tekanan yang diaplikasikan pada rentang operasi tertentu

Differential pressure: perbedaan tekanan antara dua sistem atau


alat
15

a. Bourdon Tubes
Yi: Pipa melingkar dengan penampang melintang berbentuk oval.
gerakan Tekanan medium beraksi dalam
pipa. Tekanan pada bagian
melintang oval mendorong shg
penam pang berbentuk bundar. Bentuk kurva
m elintang
dari ring bourdon menyebabkan
tube bourdon membelok pada
arah panah.
Karena kontruksi yang kokoh
digunakan pada lingkungan yang
keras bertekanan tinggi maupun
rendah. Response time: paling
T ekanan
lama dibanding bellows atau
diaphragm.

tanpa ditekan
tekanan

b. Bellows
gerakan Bellows (pengembus-puputan)
konstruksi: pipa terbuat dari
membran yang melilit
disekelilingnya
Satu sisi membran melekat
pada sumber tekanan, satu sisi
F lex ib le
b ellow s
lain indikator
Sifat: range yang lebar
berdasar gerakan sepeti tanda
panah jika diberi tekanan

T ekanan
16

c. Diaphragms
gerakan Diaphragm: membran melingkar
yang sisi luar dilekatkan pada
keliling permukaan pipa,
sedangkan sisi dalam dilekatkan
pada indikator
Flexib le Ujung pipa yang lain
m em b rane berhubungan dengan sumber
tekanan
Sifat: reaksi cepat dan akurat.
Tapi, gerakan atau tembakan
T ekanan
tidak sebesar bellows

d. Capsules
G erakan

Flexib le
m em b rane

K elim K elim
(pelipit/
seam )

T ekanan
Kontruksi: reaksi thd tekanan seperti diaphragm hanya saja
mengembang pada kedua sisi, seperti balon.
Capsule terdiri dua sisi melingkar, dilingkupi membrane (bahan:
stainless steel)
Sifat: reaksi cepat dan akurat. Gerakan lebih besar dari
diaphragm
17

Differential pressure transmitter (dp transmitter)


4 - 20 mA
D etector
seal
F orce
b ar

S illicone oil
filling

H igh Low
preasurre preasurre

DP H ousing
preasurre
M etal
d iaphragm
B ack up
plate
Type lain dari capsule adalah DP transmitter. Capsule terdiri
atas dua diaphragms, ruangan dalam diisi dengan pelumas yang
kental. Tekanan diaplikasikan pada dua permukaan diaphragm
dan menyebabkan deflesi menuju tekanan rendah.
Solid plate: mengatasi tekanan berlebih
Kebanyakan DP capsule bisa menahan tekanan statis sampai 14
MPa (2000 psi) pada dua sisi capsul tanpa rusak.
Sensitivitas: rendah, pada perbedaan tekanan (∆P) ratusan Kpa.
Force bar akan meneruskan gerakan capsul dan disambung pada
position detector, melalui system elektronik menghasilkan arus
4 - 20 ma yang proporsional dengan gerakan force bar.
4 mA → ∆P 20 kPa dan 20 mA → ∆P 30 kPa.
18

Resistive Pressure Transmitter

Strain gauge melekat pada permukaan capsul tekanan atau pada


force bar.
Perubahan tekanan → gerakan → ∆ R pada strain gauge →
menghasilkan 4 - 20 mA signal.

Capacitance Capsule
Pemasangan sama dengan strain gauge, capasitor dipasang
didalam DP cell capsule.
Perbedaan tekanan → gerakan → ∆C

Anda mungkin juga menyukai