Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN

KONTROL BIOSISTEM

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Instrumentasi dan Kontrol Biosistem

Oleh
Nama : Andi Yusuf Sudrajat
NIM : 201710201006
Kelas : TEP A
Acara : Acara 8
Asisten : Eustolia Dyah Palupi

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN


INSTRUMENTASI PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rangkaian listrik digital dibangun dari sebuah gerbang logika. Gerbang
dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan
antara masukan dan keluaran atau input dengan output. Output pada suatu
rnagkaian logika dapat dianalisis dengan menggunakan aljabar Boole dengan
mengacu pada suatu persamaan logika. Gerbang sendiri merupakan elemen
dasar dari suatu rangkaian yang menggunakan sistem digital.
Gerbang logika merupakan dasar dari pembentukan sistem digital yang kita
kenal saat ini. Gerbang logika yang sering dipakai merupakan gabungan dari
gerbang dasar yaitu gerbang AND, NOT dan OR dengan memodifikasi gerbang
dasar tersebut sehingga didapatkan berbang baru yaitu gerbang NAND, NOR
dan XOR. Gerbang dasar ini terdiri dari satu atau lebih input dan hanya satu
output.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum gerbang logikaadalah sebagai berikut :
1. Apa saja maca-macam gerbang logika ?
2. Bagaimana prinsip gerbang logika ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum gerbang logika adalah sebagai beikut :
1. Untuk mengetahui macam-macam gerbang logika.
2. Untuk mengetahui prinsip dari gerbang logika.
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum gerbang logika adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui macam-macam dari gerbang logika.
2. Dapat mengetahui prinsip dari gerbang logika.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerbang Logika


Gerbang-gerbang dasar logika merupakan elemen rangkaian digital dan
rangkaian digital merupakan kesatuan dari gerbang-gerbang logika dasar
yang membentuk fungsi pemrosesan sinyal digital (Narendro Arifia, 2013)
Gerbang logika dapat tersusun dari saklar sederhana, relay, transistor,
dioda, atau IC. Gerbang logika dapat mempunyai beberapa masukan yang
masing-masing mempunyai salah satu dari dua keadaan logika, yaitu 0 atau 1.
Gerbang logika berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis yaitu gerbang AND, OR, NAND, NOR, dan NOT (Siregar dan
Parinduri, 2017).
2.2 Jenis-jenis gerbang logika
Gerbang Logika terbagi menjadi 2 yaitu gerbang logika inverter
(pembalik) contohnya gerbang logika NOT (NOT Gate) dan gerbang logika
Non-Inverter contohnya gerbang logika AND, OR, NAND, NOR, XO,
XNOR (Hidayati, tanpa tahun). Jenis-jenis gerbang logika antara lain gerbang
NOT (gerbang invers atau kebalikan), gerbang AND (gerbang perkalian),
gerbang OR (gerbang penjumlahan), gerbang NAND (gerbang invers dari
gerbang AND) dan gerbang NOR (gerbang invers dari gerbang NOR)
(Siregar dan Parinduri, 2017).
2.3 Tabel kebenaran
Tabel kebenaran merupakan tabel matematika yang digunakan dalam
logika untuk menentukan nilai kebenaran dari suatu ekspresi logika yang
masing-masing nilai kombinasinya diambil dari variabel logika. Tabel
kebenaran dapat digunakan untuk mencari tahu apakah ekspresi proposisi
tersebut bernilai benar untuk semua nilai input yang valid secara logis
(Hasanah et all, tanpa tahun).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum acara 8 mengenai gerbang logika dilaksanakan
pada hari Senin, 08 November 2021 secara daring di rumah
masing-masing melalui media Zoom Meeting pada pukul 13:20-
16:00 WIB.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Software Proteus 8 Professional
2. Laptop
Komponen yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. IC gerbang NAND 7400 TTL
2. LED
3. Resistor 1 K Ω
4. Catu daya DC 5 volt

3.3 Metodologi
Metodologi pembuatan rangkaian praktikum disajikan dalam diagram sebagai
berikut.
Mulai

Mempersiapkan alat
dan bahan

Membuka software proteus 8

Menyambungkan catu daya pada IC


dan hidupkan catu daya pada saklar

Merubah nilai pada logicstate sesuai


dengan tabel pada modul

Mencatat hasil pengukuran

Data hasil pengukuran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir pengukuran gerbang logika


Penjelasan:
1. Mulai, membuka aplikasi proteus.
2. Menyambungkan catu daya pada modul debouceless switch dan IC 7400.
3. Menghidupkan catu daya dan mengoperasikan saklar debouceless switch.
4. Mengamati warna LED yang sesuai dengan posisi saklar dan mengamati
penunjukan lampu sesuai dengan saklar.
5. Mencatat hasil pengukuran.
6. Melanjutkan langkah diatas untuk percobaan gerbang logika lain.

3.4 Skema Rangkaian


Skema rangkaian pengukuran pada saat praktikum menggunakan Software
Proteus Professional 8.0 adalah sebagai berikut.
1. Gerbang Logika NOT

2. Gerbang Logika AND

3. Gerbang Logika NAND

4. Gerbang Logika OR
5. Gerbang Logika NOR

6. Gerbang Logika XOR


BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Gerbang Logika
Hasil rangkaian gerbang logika disajikan sebagai berikut.
4.1.1 Gerbang Logika NOT (Inverting)
Hasil rangkaian gerbang logika NOT disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai
berikut.
A NOT A
1 0
0 1
Table 4.1 Kebenaran Gerbang NOT
Berdasarkan Tabel 4.1 mengenai rangkaian gerbang logika NOT dengan
input A senilai 1 menghasilkan output senilai 0 atau mati dan untuk A senilai 0
menghasilkan output senilai 1 atau menyala. Hal ini disebabkan oleh pada gerbang
logika NOT nilai logika yang dihasilkan berbanding terbalik dengan nilai logika
pada saluran input. Gerbang NOT digunakan untuk menghasilkan logika yang
kebalikan dari inputnya (Siregar dan Prinduri, 2017).

4.1.2 Gerbang Logika AND


Hasil rangkaian gerbang logika AND disajikan dalam Tabel 4.2 sebagai
berikut.
A B A AND B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Tabel 4.2 Kebenaran Gerbang AND
Berdasarkan Tabel 4.2 mengenai rangkaian logika AND dengan input A
maupun B sama-sama senilai 1 maka menghasilkan output senilai 1 juga atau
menyala. Sedangkan jika input A maupun B tidak sama-sama bernilai 1 maka
menghasilkan output senilai 0 atau mati. Hal ini terjadi karena kekuatan input
pada kaki A maupun B dapat menghasilkan output yang maksimal yaitu ketika
kaki A maupun B sama-sama memiliki nilai input 1. Gerbang AND digunakan
untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan berlogika 1, jika tidak maka
output yang dihasilkan akan berlogika 0 (Siregar dan Parinduri, 2017).
4.1.3 Gerbang Logika NAND
Hasil rangkaian gerbang logika NAND disajikan dalam Tabel 4.3 sebagai
berikut.
A B A NAND B
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel 4.3 Kebenaran Gerbang NAND

Berdasarkan Tabel 4.3 mengenai rangkaian logika NAND dengan input


A maupun B yang sama-sama memiliki nilai 0 atau 1 maka menghasilkan output
senilai 1 atau 0 hidup dan mati. Sedangkan jika input A maupun B tidak sama-
sama memiliki nilai 0 atau 1 maka menghasilkan output senilai 1 atau menyala.
Gerbang NAND merupakan gerbang AND yang outputnya gerbang NOT,
digunakan untuk menghasilkan logika 0 jika semua masukan berlogika 1, jika
tidak maka output yang dihasilkan akan berlogika 1 (Siregar dan Parinduri, 2017).

4.1.4 Gerbang Logika OR


Hasil rangkaian gerbang logika OR disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai
berikut.
A B A OR B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Tabel 4.4 Kebenaran Gerbang OR
Berdasarkan Tabel 4.4 mengenai rangkaian logika OR dengan input A
maupun B sama-sama senilai 0 maka menghasilkan output senilai 0 juga atau
mati. Sedangkan jika input A maupun B salah satu atau keduanya bernilai 1 maka
menghasilkan output senilai 1 atau menyala. Gerbang OR digunakan untuk
menghasilkan logika 0 jika semua masukan berlogika 0, jika tidak maka output
yang dihasilkan akan berlogika 1 (Siregar dan Parinduri, 2017).

4.1.5 Gerbang Logika NOR


Hasil rangkaian gerbang logika NOR disajikan dalam Tabel 4.5 sebagai
berikut.
A B A NOR B

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

Tabel 4.5 Kebenaran Gerbang NOR

Berdasarkan Tabel 4.5 mengenai rangkaian logika NOR dengan input A


maupun B sama-sama senilai 0 maka menghasilkan output senilai 1 atau menyala.
Sedangkan jika input A maupun B salah satu atau keduanya bernilai 1 maka
menghasilkan output 0 atau mati. Gerbang NOR merupakan gerbang OR yang
outputnya ditambah dengan gerbang NOT, digunakan untuk menghasilkan logika
1 jika semua masukan berlogika 1 jika tidak maka output yang dihasilkan akan
berlogika 0 (Siregar dan Parinduri, 2017).

4.1.6 Gerbang Logika XOR


Hasil rangkaian gerbang logika XOR disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai
berikut.
A B A XOR B

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Tabel 4.6 Kebenaran Gerbang XOR


Berdasarkan Tabel 4.6 mengenai rangkaian logika XOR dengan input A
maupun B yang keduanya sama-sama senilai 0 atau 1 maka menghasilkan output
senilai 0 atau mati. Sedangkan jika input A maupun B yang keduanya tidak sama-
sama bernilai 0 atau 1 maka menghasilkan output 1 atau menyala.

4.2 Pengertian Simbol


Simbol A pada gerbang logika sering disebut dengan NOT A dimana
NOT A kebalikan dari A. NOT A merupakan suatu lambang dari gerbang logika
NOT atau inverter. Inverter dapat digunakan untuk membalikkan logika tegangan
input dengan tegangan outputnya. Jika nilai inputnya 0 maka nilai outputnya 1.

4.3 Perbedaan Operasi OR terhadap Operasi Penjumlahan pada Umumnya


Gerbang logika OR dilakukan dengan memasukkan nilai input 0 pada
kaki A dan B yang terdapat pada gerbang logika OR dimana hasil nilai outputnya
juga 0. Jika tidak terdapat nilai output yang dihasilkan atau bernilai 0 maka nilai
inputnya adalah 1. Prinsip dari gerbang logika OR adalah jika nilai output yang
dihasilkan bernilai 1 maka salah satu nilai inptunya adalah 1. Sedangkan pada
operasi penjumlahan pada umumnya tidak ada ketentuan nilai yang dihasilkan
dari nilai penjumlahan berapapun.

4.4 Rangkaian Percobaan OR, NOR dan XOR (dengan Gerbang Universal
NAND)

Gambar 4.1 Percobaan Rangkaian NOR dengan gerbang NAND


Gambar 4.2 Percobaan Rangkaian OR dengan gerbang NAND

Gambar 4.3 Percobaan Rangkaian XOR dengan gerbang NAND

4.5 Tipe IC TTL dan CMOS


Integrated Circuit (IC) merupakan komponen elektronik yang terbuat dari
bahan semikonduktor, dimana IC merupakan gabungan dari komponen seperti
resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah
rangkaian yang berbentuk chip. IC digital dibedakan menjadi 2 yaitu TTL
(Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide
Semiconductor). Perbedaan keduanya terletak pada tegangan catu yang
digunakan. IC digital jenis TTL harus dicatu dengan tegangan positif yang lebih
stabil (5 + 5%) volt DC, sedangkan IC digital jenis CMOS lebih fleksibel dengan
jangkauan tegangan dari +3 sampai +18 volt. IC CMOS beroperasi pada tegangan
kerja yang bervariasi, maka taraf tegangan untuk logika 0 dan logika 1 juga akan
bervariasi sesuai dengan tegangan kerja (VDD) yang digunakan. IC TTL pada
umumnya diawali dengan angka 74 atau dapat pula diawali dengan angka 54. IC
TTL terdiri dari IC 7402, IC 7404, IC 7408 dan IC 7432 yang digunakan sebagai
gerbang logika dasar yang nantinya akan terhubung dengan push bottom untuk
yang memiliki nilai logika input 1 atau hight dan yang memiliki nilai logika 0
atau low. IC CMOS diawali dengan angka 40. IC CMOS terdiri dari IC 4011, IC
4030, IC 4069, IC 4071, dan IC 4081 (Siswoko et all, 2019).
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
1. Saat melakukan pengukuran gerbang logika nilai output yang dihasilkan
tergantung dari nilai input yang digunakan pada gerbang logika.
2. Jenis-jenis gerbang logika dasar yaitu gerbang logika NOT (inverter), AND,
NAND, OR, NOR dan XOR.
3. Simbol Apada gerbang logika sering disebutndengan NOT A dimana NOT
A merupakan kebalikan dari A.
4. Hasil penjumlahan pada gerbang logika OR berbeda dengan hasil
penjumlahan pada umumnya karena pada penjumlahan gerbang logika OR
hanya menggunakan bilangan biner yaitu 0 dan 1.
5. IC digital dibagi menjadi 2 yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan
CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor).
5.2 Saran
Untuk praktikan sebaiknya lebih memahami modul praktikum u=agar tidak
terjadi kesalahan pada saat melakukan praktikum dan merangkaian rangkaian
gerbang logika apabila ada kesalah pada rangkaian maka akan memperngaruhi
data yang dihasilkan
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, I., B. H. Hayadi dan M. Ropianto. Tanpa Tahun. Materi Tabel Kebenaran
Logika Informatika. Universitas Ibnu Sina. Indonesia.
Hidayati, Nuroh. Tanpa Tahun. Pengenalan Gerbang Logika. Universitas Jember.
Saputra, Heru. 2010. Simulasi Gerbang Logika Berbasis Multimedia. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Siregar, H. F. dan I. Parinduri. 2017. Prototype Gerbang Logika (AND, OR, NOT,
NAND, NOR) pada Laboratorium Elektronika STIMK Royal Kisaran.
Jurnal Teknologi Informasi. 1(1):38-47.
Siswoko, H. Singgih dan A. Komarudin. 2019. Disain Perancangan Alat Uji IC
TTL / CMOS untuk Penunjang Laboratorium Elektronika Digital. Jurnal
Eltek. 17(2):120-134.
Syahbani, A. K., Ana, S., Fikynindita, I. K. 2018. RANCANGAN BANGUN
ALAT PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA DASAR NERNASIS OP-
AMP. Journal of Teaching and Learning Physics 3. 2:07-13.
LAMPIRAN
1. Rangkaian gerbang NAND

2. Rangkaian gerbang AND


3. Rangkaian gerbang NAND
4. Rangkaian gerbang OR
5. Rangkaian gerbang NOR
6. Rangkaian gerbang XOR

Anda mungkin juga menyukai