OLEH :
RESTAIKA MANALU
NIM : 161009
Mengetahui Menyetujui
Ka. Prodi D-III Dosen Pembimbing
Teknik Elektromedik
Hardi P. Hutauruk, BE, ST, M.KKK Hardi P. Hutauruk, BE, ST, M.KKK
38
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
RESTAIKA MANALU
NIM : 161009
Mengesahkan
Ketua Program Studi Teknik Elektromedik
STIKes Binalita Sudama Medan
38
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah saya
buat ini merupakan hasil karya saya sendiri dan benar keasliannya. Apabila
ternyata dikemudian hari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan plagiat atau
aturan tata tertib di Prodi Teknik Elektromedik - STIKes Binalita Sudama Medan.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis
Restaika Manalu
NIM. 161009
38
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Restaika Manalu
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Sihorbo, 16 Oktober 1998
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Desa Rura Tanjung, Kec. Pakkat, Kab.
Humbang Hasundutan
5. Agama : Kristen Protestan
6. Status Perkawinan : Belum Kawin
7. Anak Ke : 4 (Empat) dari 6 (Enam) bersaudara
8. Pekerjaan : Mahasiswa
9. Kewarganegaraan : Indonesia
10. No. Telepon : 0813-8037-8304
11. E-mail : restaikamanalu1909@gmail.com
12. Nama Ayah : Marisi Manalu
13. Nama Ibu : Lincerida Gultom
14. Pekerjaan : Wiraswasta
15. Alamat Orang Tua : Desa Rura Tanjung, Kec. Pakkat, Kab.
Humbang Hasundutan
38
ABSTRAK
Patient monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi
fisiologis pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time,
sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga. Parameter-
parameter yang dapat ditampilkan di patient monitor EKG, NIBP, SpO2, laju
respirasi dan temperature. Laju respirasi adalah sinyal pernapasan yang dapat
diperoleh dari sinyal EKG. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan sinyal
respirasi dari EKG yaitu tingkat pernapasan diukur melalui lead putih (RA) dan
lead merah (LL) yang ada pada EKG. Pengubahan sinyal EKG menjadi sinyal
respirasi yaitu menggunakan metode transformator wavelet. Dalam transformasi
wavelet diskrit, LPF dan HPF mendekomposisi sinyal menjadi dua skala yang
berbeda. Dalam metode ini, EKG sinyal menjadi sinyal respirasi.
38
ABSTRACT
38
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas segala berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya
tugasnya . Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menganalisa
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini,
yaitu:
3. Bapak Tuful Zuchri Siregar, BE, ST, M.PH sebagai dosen penguji 1 dalam
38
4. Bapak Hendra Maranata Sitepu, BE, ST sebagai dosen penguji 2 dalam
5. Orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril, materil, maupun
6. Kakak, Adik, dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
menyadari masih ada hal-hal yang belum sempurna, baik itu dari bahasa yang
digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan Karya Tulis
Restaika Manalu
161009
38
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ...............................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ...............................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar Belakang . ..........................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
1.3 Batasan Masalah..........................................................................
1.4 Tujuan Penulisan . .......................................................................
1.5 Manfaat Penulisan .......................................................................
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
2.1 Pengertian Infuse Pump...............................................................
2.2 Prinsip Dasar Infuse Pump ..........................................................
2.3 Cara Pengoperasian Infuse Pump................................................
2.4 Blok Diagram Syringe Pump ......................................................
2.5 Motor Stepper .............................................................................
2.6 Blok Diagram Rangkaian Pendeteksi Putaran Motor ...............
38
BAB I
PENDAHULUAN
ilmu dan teknologi di bidang alat-alat kesehatan. Salah satu peralatan yang
perawatan intensif seperti ruang IGD, ICU, NICU dan yang lainnya.hal ini
secara intensif agar perawat dan dokter mengetahui apakah kondisi fisik
pasien dalam kondisi baik atau tidak. Kondisi vital pasien merupakan
patokan bagi perawat dan dokter dalam melakukan penanganan, mulai dari
monitor memberikan laporan secara real time kepada tenaga medis saat
membaca grafik yang tertera pada alat. Apabila ada hal buruk yang terjadi
pada kondisi pasien maka alat akan berbunyi sehingga dapat dilakukan
38
pernafasan dalam satu menit, sangat berbahaya jika terjadi gagal nafas
tingkat respirasinya juga rendah. Dan jika tingkat respirasi pada pasien
tentang:
38
1.3 Batasan Masalah
diharapkan, maka dalam hal ini penulis membatasi masalah yang dibahas
2. Untuk mengetahui hasil kerja rangkaian respirasi pada alat patient monitor
38
Bionet type BM3 Plus di Prodi D-III Teknik Elektromedik STIKes
selanjutnya.
pengertian atas isi Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis menyusunnya
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
38
BAB III : METODE PENELITIAN
Selain itu, di dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari
38
BAB II
LANDASAN TEORI
real-time, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga.
dokter untuk mengecek keadaan pasien selama 24 jam penuh secara real-time.
38
1. EKG, adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam
ditampilkan terus menerus pada layar CRT atau LCD sebagai saluran data
parameter dihitung pada data asli, seperti nilai maksimum, minimum dan
38
Perkembangan patient monitor dari dulu sampai saat ini adalah mulai
1. Analog
yang lain akan mengukur oksimetri nadi, EKG lain. Kemudian model
2. Digital
38
oksigen dalam darah, disebut sebagai SpO2, dan diukur dengan manset
lain-lain.
jantung dan dilindungi oleh tulang rusuk. Pada rongga dada inilah
dari beberapa bagian, antara lain trakea, bronkus primer, bronkiolus, dan
sistem respirasi.
38
Pada paru-paru, sebagian besar terdiri atas gelembung-gelembung
(alveoli), yang terdiri atas sel-sel epitel dan endotel (Wasripin, 2007).
adalah sekitar 14-16 kali pernapasan per menit. Satu kali pernapasan
sama dengan satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi (Ganong, 2005).
38
2.4 Suara Paru-paru Terdistorsi Suara Jantung
2.5 Respirasi
karbon dioksida (CO2) dan uap air. Jadi, tujuan dari pernapasan adalah
38
Pernapasan secara tidak langsung terjadi melalui dua tahap, yaitu
oksigen dari luar tubuh ke dalam aliran darah dan mengeluarkan karbon
yaitu proses pertukaran gas dari aliran darah ke sel-sel tubuh dan
pelepasan karbon dioksida oleh sel-sel tubuh. Berikut ini adalah tabel
Dewasa 12-18
berapa kali dada orang naik per menit. Berbagai jenis instrumen seperti
digunakan untuk merekam sinyal respirasi. Tapi itu tidak dapat digunakan
38
dalam segala kondisi seperti saat berolahraga dan kondisi tidur karena
EKG yaitu tingkat pernapasan diukur melalui lead putih (RA) dan lead
merah (LL) yang ada pada EKG. Tahap ekstraksi untuk memperoleh
akan mewakili apa yang diperoleh dari elektroda yang dipasang pada
dalam dunia klinis yaitu beberapa kali seseorang menarik nafas dalam
awal tahun 1980-an, dan berasal dari bahasa Prancis, ondellete yang
38
Jika dibandingkan antara wavelet dengan gelombang sinus
melewatkan sinyal tersebut pada LPF (Low Pass Filter) dan HPF (High
pernapasan Signal.
38
2.7 Buffer
buffer sinyal, teori buffer, definisi buffer, teori penyangga, dasar buffer
38
Gambar 2.3 Gambar Rangkaian buffer dari Op-Amp
Dengan metode hubung singkat antara jalur input inverting dan jalur
sebagai berikut.
V_{out}\approx V_{in}
Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1
Dari persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian operasional amplifier diatas tidak
input (impedansi input) yang sangat tinggi (10 – 1012Ω) dan dengan hambatan
output (impedansi output) sangat rendah (10-3 – 10-1Ω), yaitu mendekati kondisi
ideal. Rangkaian buffer ini disebut juga sebagai rangkaian pengikut (follower),
38
berfungsi sebagai penyangga (buffer) dengan penguatan = 1. Aplikasi rangkaian
buffer baik yang dibuat dari penguat transistor maupun penguat operasional (Op-
Amp) pada umumnya digunakan sebagai stabiliser sinyal. Salah satu aplikasi riil
dari rangkaian buffer adalah pada sistem transmisi sinyal dengan kabel (sistem
audio outdor).
38
sinyal yang sama dengan tanda input,
38
BAB III
METODE PENELITIAN
respirasi pada alat Patient monitor merk bionet type BM3 Plus.
Waktu penelitian Karya Tulis Ilmiah ini penulis jalankan pada saat
38
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Karya Tulis Ilmiah Prodi D-III Teknik Elektromedik
STIKes Binalita Sudama Medan Tahun 2019
Juni Juli
Kegiatan
I II III IV I II III
Pengumpulan
Data
Pembuatan
KTI
Bimbingan
KTI
Pengumpulan
KTI
Ujian Utama
KTI
38
3.4 Alat dan Bahan
1. Osiloskop
2. Obeng
3. Avometer
38
4. Printer board berfungsi sebagai out put dari digital board.
5. Display,berfungsi untuk menampilkan hasil pemeriksaan kondisi pasien.
38
BAB IV
PEMBAHASAN
38
4.2 Cara Kerja Wiring Diagram
Tegangan +5V masuk melalui hambatan R90 1KJ dan akan masuk ke
pin 6 pin INH dan pin 9 pin C, kemudian keluar melalui pin 4 Z dan
dan masuk melalui pin 6 dan keluar melalui pin 7 IC TL062CDR dan
nilai rata-rata seperti dibawah ini. Caranya yaitu menjumlahkan setiap nilai
dari data pengukuran pertama sampai data pengukuran ketiga. Bagi hasil
yang diperoleh dengan jumlah nilai n yaitu berapa kali data itu diambil.
Seperti data dibawah ini ada tiga kali pengukuran . Maka n yaitu 3 langkah
38
4.3.1 Hasil Analisa Pengukuran 40 Brpm
Setting
Data I Data II Data III
(40brpm)
TP1 56,6 56,0 56,8
TP2 64,8 64,8 63,6
TP3 59,2 60,8 60,8
TP4 58,0 58,8 58,0
Titik Pengukuran I
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
̅𝑋 =
𝑛
= √0,72
= 0,84
38
𝑆 0,84 0,84
U= = = = 0,49
√𝑛 √3 1,7
Titik Pengukuran II
a. ̅)
Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
= √0,765
= 0,87
38
̅
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
= √0,85
= 0,92
Titik Pengukuran IV
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
38
58,0 + 58,8 + 58,0
=
3
174,8
=
3
= 58,26 V
= √0,205
= 0,45
Setting
Data I Data II Data III
(60 brpm)
TP1 62,0 61,6 62,0
TP2 60,8 61,6 60,0
TP3 58,0 58,0 58,8
TP4 56,8 56,0 55,6
Titik Pengukuran I
38
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
62,0 + 61,6 + 62,0
=
3
185,6
=
3
= 61,86V
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
(62,0−61,86)2 +(61,6−61,86)2 +(62,0−61,86)2
=√ 3−1
= √0,06
= 0,24
Titik Pengukuran II
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
60,8 + 61,6 + 60,4
=
3
182,8
=
3
= 60,93 V
38
b. Menghitung standard deviasi (S)
̅̅̅2 + (𝑋2 − 𝑋)
(𝑋1 − 𝑋) ̅̅̅2 + (𝑋3 − 𝑋)
̅̅̅2
S =√
𝑛−1
(60,8−60,93)2 +(61,6−60,93)2 +(60,4−60,93)2
=√ 3−1
= √0,368
= 0,60
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
58,0 + 58,0 + 58,8
=
3
174,8
=
3
= 58,26V
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
(58,0−58,26)2 +(58,0−58,26)2 +(58,8−58,26)2
=√ 3−1
= √0,2125
= 0,460
38
c. Menghitung Ketidakpastian Type A
𝑆 0,460 0,460
U= = = = 0,270
√𝑛 √3 1,7
Titik Pengukuran IV
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
56,8 + 56,0 + 55,6
=
3
168,4
=
3
= 56,13 V
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
(56,8−56,13)2 +(56,0−56,13)2 +(55,6−56,13)2
=√ 3−1
= √0,372
= 0,609
Titik Pengukuran V
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
38
66,4 + 65,2 + 66,4
=
3
198
=
3
= 66 V
= √0,48
= 0,692
Setting
Data I Data II Data III
(80 brpm)
TP1 60,8 60,8 60,4
TP2 65,2 66,4 66,4
TP3 59,2 60,4 60,8
TP4 67,6 66,4 67,6
Titik Pengukuran I
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
38
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
60,8 + 60,8 + 60,4
=
3
182
=
3
= 60,66 V
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
(60,8−60,66)2 +(60,8−60,66)2 +(60,4−60,66)2
=√
3−1
= √0,0525
= 0,229
Titik Pengukuran II
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
65,2 + 66,4 + 66,4
=
3
198
=
3
= 66 V
38
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
(65,2−66)2 +(66,4−66)2 +(66,4−66)2
=√ 3−1
= √0,48
= 0,692
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
59,2 + 60,4 + 60.8
=
3
180,4
=
3
= 60,13 V
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
(59,2−60,13)2 +(60,4−60,13)2 +(60,8−60,13)2
=√ 3−1
= √0,692
= 0,831
38
c. Menghitung Ketidakpastian Type A
𝑆 0,831 0,831
U= = = = 0,488
√𝑛 √3 1,7
Titik Pengukuran IV
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
67,6 + 66,4 + 67,6
=
3
201,6
=
3
= 67,2 V
(𝑋1 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋2 − ̅̅̅
𝑋)2 + (𝑋3 − ̅̅̅
𝑋)2
S =√
𝑛−1
(67,6−67,2)2 +(66,4−67,2)2 +(67,6−67,2)2
=√ 3−1
= √0,48
= 0,69
Titik Pengukuran V
̅)
a. Menghitung nilai rata-rata (𝑿
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
𝑋̅ =
𝑛
38
64,8 + 65,2 + 64,8
=
3
194,8
=
3
= 64,9 V
= √0,055
= 0,23
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dapat mengukur tekanan darah, denyut jantung, dan nadi. Teknik yang
pernapasan diukur melalui lead putih (RA) dan lead merah (LL) yang ada
berada dalam kondisi istirahat dan menghitung berapa kali dada orang naik
sinyal respirasi.
5.2 Saran
Alat ukur serta kondisinya saat digunakan melakukan pengukuran sangat
38
memiliki sisitivitas tinggi, sehingga didapat hasil data yang lebih
38