Pengaturan Uap
Oleh :
Yeremia Bastian Mulia Tumon
NIM 17.04.091
NIM : 17.04.091
Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa karya tulis ini
adalah hasil karya saya sendiri kecuali cuplikan dan ringkasan masing-masing telah saya jelaskan
sumbernya. Jika pada waktu selanjutnya ada pihak lain yang mengklaim bahwa karya tulis ini
sebagai karyanya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk
dibatalkan gelar Ahli Madya Teknik Elektromedik saya berserta segala hak dan kewajiban yang
ii
STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
PERNYATAAN PERSETUJUAN
NIM` : 16.04.037
Karya Tulis ini telah di setujui untuk di pertahankan di hadapan penguji ujian Akhir
Program Pendidikan Diploma III Teknik Elektromedik STIKES Widya Husada Semarang
Menyetujui
Pembimbing
iii
PENGESAHAN KARYA TULIS
NIM` : 17.04.091
Karya Tulis ini telah diujikan dan dipertahankan di hadapan tim penguji Ujian Akhir
Program Pendidikan Diploma III Teknik Elektromedik STIKES Widya Husada Semarang pada
Dewan Penguji :
iv
ABSTRAK
Nebulizer Ultrasonic adalah alat yang digunakan untuk memberikan terapi pengobatan pada
pasien mengalami ngangguan pernapasan atau asma dengan memanfaatkan cairan obat dengan
menghasilkan uap.uap yang sudah dicampur dengan cairan obat akan menuju paru paru pasien
untuk melongarkan saluran pernapasan yang menyempit.
Untuk itu tugas akhir ini penulis tertarik untuk membuat alat nebulizer ultrasonic dilengkapi
pengaturan uap.Cara kerja alat yaitu taruh cairan obat ke alat, maka plezoelektrik akan
menghasilkan uap,pasang masker kepada pasien yang mengalami ngangguan pernapasan,dan
jika ingin mengatur jumlah pengeluaran uap,blower akan mengatur pengeluaran uap dari
settingan low,medium,high.
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang merupakan syarat kelulusan
Program Studi Diploma III Teknik Elektromedik STIKES Widya Husada Semarang, dengan
Dengan demikian penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas akhir ini, khususnya kepada:
1. Tuhan Yesus karena atas karunia dan berkatnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
vii
2. Kedua Orang tua yang telah mendukung pendidikan saya selama berada di STIKES Widya
3. Buat Tante Lilin yang selalu mendukung pendidikan saya selama berada di STIKES Widya
Husada Semarang baik dari segi moral maupun material, sehingga penulis dapat
4. Para dosen yang telah membimbing dan mendidik saya selama berada di STIKES Widya
Husada Semarang.
5. Bapak Mulyono, M.KOM. selaku dosen wali saya selama kuliah di STIKES Widya Husada
Semarang.
6. Bapak Basuki Rahmat, M.T. selaku pembimbing karya tulis ilmiah yang telah membimbing
7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2017 yang telah berjuang bersama selama 3 tahun.
8. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian KTI ini
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari adanya berbagai kekurangan
dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat
viii
Yeremia Bastian Mulia Tumon
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Nebulizer ultrasonik adalah alat yang digunakan untuk terapi pernapasan pada pasien
yang mengalami asma atau ngangguan penapasan.alat ini hanya mengandalkan getaran yang
dihasilkan dengan frekuensi yang guna untuk mengubah cairan obat menjadi uap.Obat tersebut
akan masuk menuju ke paru paru untuk melonggarkan saluran penapasan yang
menyempit.Nebulizer adalah pilihan terbaik pada kasus-kasus yang berhubungan dengan
penderita asma atau penyakit paru obstruksi kronis (Winariani,2002).
Prinsip kerja nebulizer ultrasonik yaitu dengan cara mengatur tebal kabut dan menggunakan
waktu yang dibutuhkan.Alat ini mengunakan plezoelektrik yang menghasilkan getaran yang
berfungsi untuk memecah obat.
Tetapi alat ini tidak menggunakan sistem waktu yang dibutuhkan,hanya menggunakan blower
untuk mengatur jumlah kabut yang dikeluarkan pada plezoelektrik
Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada tahun 2014,
asma menjadi penyebab kematian terbesar ke-13 di Indonesia. Secara global, Indonesia
menempati peringkat ke-20 sebagai negara dengan tingkat kematian akibat asma terbanyak.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah ini penulis ingin membuat alat “Nebulizer Ultrasonik
Dilengkapi Pengaturan Uap” menggunakan plezoelektrik untuk menghasilkan uap dan pemilihan
kecepatan blower dari pilihan low,medium,dan high
1
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan karya tulis ini antara lain :
1. Terwujudnya karya tulis yang dapat menjadi tambahan wawasan secara khusus bagi
mahasiswa Prodi DIII Teknik Elektromedik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya
Husada Semarang dan secara umum bagi profesi teknik elektromedik.
2. Terwujudnya karya tulis yang dapat menjadi tambahan wawasan bagi mahasiswa
Prodi DIII Teknik Elektromedik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada
Semarang.
3. Membuat alat NEBULIZER ULTRASONIK DILENGKAPI PENGATURAN UAP
yang dapat berfungsi sesuai keinginan.
2
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Resistor
Gambar 1. Resistor
3
2.1.1 Rangkaian Seri Resistor
Sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih resistor yang disusun secara sejajar atau
berbentuk seri.dengan rangkaian seri ini kita bisa mendapatkan nilai resistor pengganti yang kita
inginkan.Rumus dari rangkaian seri resistor adalah:
Rtotal = R1 + R2 + R3 + …. + Rn
Dimana:
4
Gambar 3. Rangkaian Paralel Resistor
Dimana:
2.2 Kapasitor
Gambar 4. Kapasitor
salah satu jenis komponen elektronika yang memiliki kemampuan dapat menyimpan
muatan arus listrik di dalam medan listrik selama batas waktu tertentu dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik tersebut. Kapasitor juga
5
memiliki sebutan lain, yaitu kondensator.Kata kondensator tersebut diambil dari bahasa Italia
“condensatore”, yang berarti kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik.Cara kerja
kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika terbilang sederhana.Listrik dialirkan menuju ke
kapasitor atau kondensator.
2.Sebagai penyaring atau filter dalam sebuah rangkaian elektronika seperti power supply
atau adaptor.
4.Sebagai kopling antara rangkaian elektronika satu dengan rangkaian elektronika yang
lain.
6.Sebagai isolator atau penahan arus listrik untuk arus DC atau searah.
7.Sebagai konduktor atau menghantarkan arus listrik untuk arus AC atau bolak-balik.
6
Gambar 5. Rangkaian Paralel Kapasitor
Ctotal = C1 + C2 + C3 + C4 + …. + Cn
Dimana:
Ctotal adalah total nilai kapasintasi kapasitor
c1 adalah kapasitor ke-1
c2 adalah kapasitor ke-2
c3 adalah kapasitor ke-3
C4 aadalah kapasitor ke-4
cn adalah kapasitor ke-n
2.2.2 Rangkaian Seri Kapasitor (Kondensator)
Rangkaian Seri Kapasitor adalah Rangkaian yang terdiri dari 2 buah dan lebih Kapasitor
yang disusun sejajar atau berbentuk Seri. Seperti halnya dengan Rangkaian Paralel, Rangkaian
Seri Kapasitor ini juga dapat digunakan untuk mendapat nilai Kapasitansi Kapasitor pengganti
yang diinginkan. Hanya saja, perhitungan Rangkaian Seri untuk Kapasitor ini lebih rumit dan
sulit dibandingkan dengan Rangkaian Paralel Kapasitor.Rumus rangkaian seri kapasitor yaitu:
7
Gambar 6. Rangkaian Seri Kapasitor (Kondensator)
1/Ctotal=1/C1+1/C2+1/C3+1/C4+….+1/Cn
Dimana:
Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi tetap dan tidak dapat
diubah-ubah. Pada kategori kapasitor tetap, terdapat 2 jenis kapasitor yang dapat dibedakan
berdasarkan polaritas elektrodanya.
8
1.Kapasitor Polar / Bipolar
kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika.
Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang
kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk
aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan
dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau
dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper
dan lainnya.
kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah atau kapasitansinya dapat diatur sesuai
keinginan dengan batas maksimal sesuai yang tertera pada kapasitor tersebut. Contoh suatu
kapasitor variabel (Varco/trimer kapasitor) tertulis 100pF maka kapasitansi kapasitor tersebut
dapat diatur maksimal 100pF sampai mendekati 0 pF.Aplikasi dari kapasitor variabel ini
dapat ditemukan pada rangkaian penerima radio atau pembangkit gelombang, kapasitor
variabel ini juga dapat ditemui pada pemancar radio. Fungsi kapasitor variabel ini pada
rangkaian tersebut adalah untuk mengatur nilai frekuensi resonansi yang dihasilkan dari
rangkaian pembangkit gelombang, dan sebagai trimer impedansi pemancar dan antena pada
pemancar radio.
9
2.3 Dioda
Gambar 7. Dioda
Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai
fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian
Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan
Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor
yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak
dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
2.4 Transformator
suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.Maksud
dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke
12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat
yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan Transformator,
kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi
10
(Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan
magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet)
tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua
(sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder.
Gambar 8. Transformator
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan lempengan-
lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk
mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk
mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
2.5 Piezoelektrik
Salah satu komponen elektronika banyak digunakan untuk perangkat yang berhubungan
dengan bunyi ataupun sebagai transduser yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik.Piezoelektrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi getaran
disebut juga piezoelektrik buzzer.Efek piezoelektrik ini akan menghasilkan kemampuan suatu
11
benda material tertentu untuk bergetar ketika diberikan tegangan listrik.
Suatu perangkat yang berfungsi untuk menciptakan aliran gas berkelanjutan secara mekanis.
Kegunaan ini biasanya diaplikasikan pada sebuah sistem pendingin yang memanfaatkan udara
sebagai media penghantarnya. Struktur fan terdiri atas baling-baling, impeller, dan motor.
Beberapa fan juga memungkinkan mekanisme pergerakan fan dapat diatur untuk menghasilkan
aliran udara sentrifungsal atau aksial.
2.7 Saklar
12
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau
untuk menghubungkannya. Jadi, saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus
aliran listrik. Selai untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat
komponen elektronika arus lemah.
13
BAB III
Perencanaan Alat
Dalam bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam meralisasikan dan
UAP yang dibuat perencanaan pembuatan modul serta karya tulis, penulis melakukan langkah-
langkah dalam pelaksanaan dan penyelesaian pembuatan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
penulis saat pembuatan modul serta karya tulis nantinya dan juga agar hasil yang dicapai sesuai
Adapun tahap–tahap yang penulis lakukan selama tahapan perencanaan alat adalah
sebagai berikut :
1. Merancang blok diagram dan wiring diagram dari modul yang akan dibuat berdasarkan
7. Menyusun hasil dalam bentuk karya tulis ilmiah berdasarkan pada teori-teori yang
14
3.1 Spesifikasi Alat
Display : 16 x 2 Karakter
Sensor : Piezoelektrik
Setting On/Off
Blower
3.2.1 Keterangan :
15
5) Osilator :
6) Piezoelektrik :
7) Nebulizer Kit :
Power supply digunakan untuk memberikan tegangan pada semua bagian blok.On/Off
berfungsi mematikan dan menyalakan alat saat sudah memberikan tegangan dari power
supply Osilator bekerja untuk pembangkit frekuensi pada piezoelektrik untuk
mengaktifkan.Piezoelektrik berfungsi untuk menghasilkan uap dari cairan obat yang
sudah diberikan.Blower bekerja untuk mendorong uap yang dihasilkan pada
piezoelektrik.Setting blower akan mengatur jumlah kecepatan pada uap yang dihasilkan
piezoelektrik
16
DAFTAR PUSTAKA
[2] Computer Sarjana, Resistor : Pengertian, Fungsi, Kode Warna, Macam Macam dan Gambar,
July 2018.
17