SKRIPSI
Oleh:
Sebagai sivitas akademik Universitas Katolik Santo Thomas, saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Yosef Heru K. Nainggolan
NPM : 190840087
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Ilmu Komputer
Jenis Karya : Skripsi
1. Menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa skripsi ini
adalah hasil karya saya sendiri, kecuali cuplikan dan ringkasan masing-masing
telah saya jelaskan sumbernya. Jika pada waktu selanjutnya ada pihak lain yang
mengklaim bahwa Skripsi ini sebagai karyanya, yang disertai dengan bukti-
bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar Sarjana Komputer
saya beserta segala hak dan kewajiban yang melekat pada gelar.
2. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Katolik Santo Thomas Hak Bebas Royalti Nonekslusif
(NonExclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah saya tersebut, beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif
ini, Universitas Katolik Santo Thomas berhak menyimpan, mengolah media /
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Universitas Katolik Santo Thomas
Pada Tanggal : 25 Oktober 2023
Yang Menyatakan
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Disetujui Oleh
Pembimbing
Drs.Lamhot Sitorus,M.Kom
NIDN. 0124126801
Disahkan Oleh
iii
SKRIPSI
Dosen Pembimbing
Drs.Lamhot Sitorus,M.Kom
NIDN. 0124126801
Penguji I Penguji II
NIDN.0111067801 NIDN.0114046501
iv
ABSTRAK
Ternak babi merupakan salah satu sumber daging dan gizi yang sangat efisien,
sehingga arti ekonomi sebagai ternak potong cukup tinggi. Ternak babi sama seperti
makhluk hidup lainnya yang mengalami pertumbuhan terus menerus dan sangat
peka terhadap infeksi dari berbagai jenis penyakit dan parasit. Pada pokoknya
penyakit yang dapat menyerang ternak babi bisa digolongkan menjadi dua yaitu
penyakit menular dan penyakit tidak menular, sehingga dapat menurunkan nilai
ekonomi sebagai ternak potong. Hal yang demikian membuat para peternak harus
lebih mandiri dalam menangani ternak babi mereka dan tidak selalu mengandalkan
pakar dalam menyelesaikan masalah. Solusi dari permasalahan tersebut diatas yaitu
dengan pembangunan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit babi. Sistem pakar
ini dibangun dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySql
sebagai database serta menggunakan Metode Certainty Factor sebagai metode
penelitian. Dengan sistem pakar ini maka pengguna mendapat solusi dari
permasalahan mereka yaitu dapat mengetahui penyakit yang menyerang ternak babi
beserta nilai keyakinan terhadap hasil kesimpulan serta cara pencegahan penyakit
yang dapat dilakukan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan
kemurahan-Nya yang berkelimpahan sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ SISTEM PAKAR PENANGAN PENYAKIT BABI
PADA PT. ALLEGRINDO NUSANTARA’’ yang diajukan untuk
memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Sistem Informatika
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik Santo Thomas.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Maidin Gultom,SH.,M.Hum selaku Rektor Universitas
Katolik Santo Thomas.
2. Ibu Desinta Purba, ST., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer.
3. Ibu Masdiana Sagala,S.Kom.,M.Kom., selaku Kepala Program Studi
Teknik Informatika.
4. Bapak Drs.Lamhot Sitorus,M.Kom, selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu, serta mengarahkan penulis dalam
penyelesaikan laporan tugas akhir.
5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Katolik Santo Thomas.
6. Orang Tua penulis serta keluarga yang telah memberikan semangat
serta doa bagi penulis selama menyusun laporan tugas akhir.
7. Weldy Harywanto Nainggolan selaku penyumbang dana kuliah.
8. Pihak PT. Allegrindo Nusantara yang telah mengizinkan saya untuk
melakukan penelitian.
9. Seluruh Teman Seperjuangan PKL Klasis Berastagi.
10. Teman dekat serta alumni kost Pakul
vi
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang dapat membangun dan
memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi setiap pembaca,
khususnya bagi mahasiswa Sistem Informasi. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.
Penulis.
vii
DAFTAR ISI
viii
II.5.1. Interpretasi Nilai Certainty Factor (CF) ............................................ 13
II.6. Pemodelan Sistem Dalam Pembuatan Program ....................................... 14
II.6.1. UML (Unified Modelling Language) ............................................... 14
II.6.2. Keuntungan Menggunakan UML (Unified Modelling Language) ..... 14
II.6.3. Kerugian Menggunakan UML (Unified Modelling Language) .......... 15
II.6.4. Flowchart ......................................................................................... 16
II.7. PHP (Hypertext Preprocessor) ................................................................ 19
II.7.1. Sejarah PHP (Hypertext Preprocessor) ........................................... 19
II.7.2. Kelebihan PHP (Hypertext Preprocessor)........................................ 20
II.7.3. Kekurangan PHP (Hypertext Preprocessor)..................................... 22
II.7.4. Aturan Penulisan Kode PHP (Hypertext Preprocessor) ................... 23
II.8. MySQL .................................................................................................. 23
II.8.1. Sejarah MySQL ................................................................................ 24
II.8.2. Kelebihan MySQL............................................................................ 25
II.8.3. Kekurangan MySQL......................................................................... 26
BAB III ............................................................................................................. 28
ANALISA SISTEM DAN DESIGN SISTEM ................................................. 28
III.1. Analisa Sistem ....................................................................................... 28
III.1.1. Arsitektur Sistem............................................................................. 29
III.2. Analisa Masalah .................................................................................... 29
III.3. Metode Certainty Factor ........................................................................ 35
III.3.1. Proses Hitung Manual Atau Implementasi Metode Certainty Factor
(CF) ............................................................................................................ 37
III.4. Perancangan Sistem ............................................................................... 39
III.4.1. Use Case Diagram........................................................................... 39
III.4.2. Activity Diagram ............................................................................. 40
III.5. Perancangan Flowchart .......................................................................... 41
III.5.2. Flowchart Dalam Program............................................................... 42
III.6. Perancangan Database .......................................................................... 43
III.6.1. RELASI ANTAR TABEL ............................................................... 47
III.7. Perancangan User Interface.................................................................... 47
ix
BAB IV ............................................................................................................. 55
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ...................................................... 55
IV.1. Tampilan Antarmuka ............................................................................. 55
IV.1.1. Tampilan Menu ............................................................................... 55
IV.2. Pembahasan........................................................................................... 62
IV.2.1.Perangkat Keras ............................................................................... 63
IV.2.2.Perangkat Lunak .............................................................................. 63
BAB V............................................................................................................... 64
PENUTUP ........................................................................................................ 64
V.1. Kesimpulan............................................................................................. 64
V.2. Saran ...................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar IV. 12 Halaman Riwayat Diagnosa ....................................................... 61
Gambar IV. 13 Halaman Info Penyakit .............................................................. 61
Gambar IV. 14 Halaman Pengaturan .................................................................. 62
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dan bagaimana solusi dalam mengobati atau mencegah penyakit tersebut dengan
metode Certainty Factor.
Metode yang akan digunakan untuk menghitung besar kemungkinan ternak babi
menderita penyakit tertentu dengan menggunakan metode Certainty Factor.
Metode Certainty Factor adalah metode untuk membuktikan apakah suatu fakta itu
pasti atau tidak pasti yang berbentuk metric yang biasanya digunakan dalam sistem
pakar. Aplikasi akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis
pengetahuan sistem dibangun dengan menggunakan MySql serta menggunakan
apache sebagai web servernya. Sistem ini mampu menentukan jenis penyakit yang
diderita ternak serta memberikan informasi penanganan yang sesuai dengan alergi
yang diderita. Input dari sistem ini adalah bermacam-macam gejala penyakit ternak
babi, user memilih gejala yang dialaminya serta memilih intensitas terjadinya
gejala. Setelah input dimasukkan, maka sistem akan melakukan proses perhitungan
dengan menggunakan metode Certainty Factor. Output yang dihasilkan adalah
nama penyakit ternak babi dan pencegahan penyakit pada ternak babi.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul
“SISTEM PAKAR PENANGANAN PENYAKIT TERNAK BABI PADA
PT. ALLEGRINDO NUSANTARA” sebagai upaya untuk membantu masyarakat
khususnya para peternak untuk mengetahui penyakit ternak babi dan bagaimana
cara mengatasi agar penyakit tidak menyebar ke hewan ternak lainnya
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara komunikasi langsung dengan para
Narasumber untuk memperjelas data penelitian.
3. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara pencatatan segala hal tentang sistem yang
akan di bangun.
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
Pada bab inI berisi tentang kesimpulan atau hasil analisis dan
perancangn serta saran-saran yang diajukan kepada pihak-pihak
yang terkait dalam penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.2. Pakar
Pakar adalah orang yang ahli di bidang tertentu dengan kemampuan untuk
menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, sesuai dengan aturan dan
status oleh sesamanya ataupun khayalak. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang
terkait mereka, tetapi mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi.
5
6
Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar
yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu dengan
meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat
menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan
membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Berikut merupakan pengertian sistem menurut para ahli :
1. Menurut Rosnelly (2016) “Sistem pakar adalah sistem komputer yang ditujukan
untuk meniru semua aspek (emulates) kemampuan pengambilan keputusan
(decision making) seorang pakar. Sistem pakar memanfaatkan secara maksimal
pengetahuan khusus selayaknya seorang pakar memecahkan masalah”.
2. Menurut Budiharto & Suhartono (2016) “Sistem pakar merupakan salah satu
dari beberapa domain masalah atau area dari Artificial Intelligence (AI)
dan merupakan Sebuah program computer pintar (intelligent computer
program) yang memanfaatkan pengetahuan (knowledge) dan prosedur inferensi
7
4. Mesin inferensi
Masin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi
untuk panalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan
dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995).
5. Workplace
Workplace adalah area dari sekumpulan memori kerja (working memory).
Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan
yang dicapai.
6. Fasilitas penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem
kepada pemakai.
7. Perbaikan pengetahuan.
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerja
serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah
penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan
mampu menganalisa penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.
NO PENYAKIT BABI
1 Anemia (Penyakit Kekurangan Darah)
2 Agalactia
3 Rheumatik
4 Scours (Mencret)
5 Hog Cholera
6 Brucellosis ( Keguguran Menular)
7 Cacing Bulat (Ascarids)
antara antecedent dan consequent pada aturan kaidah produksi faktor kepastian
yang diisikan oleh pengguna untuk menunjukkan besarnya kepercayaan terhadap
keberadaan masing-masing elemen dalam antecedent.
Metode Certainty Factor atau faktor kepastian diperkenalkan pertama kali
pada tahun 1975 oleh shortliffe buchanan. Certainty factor adalah suatu metode
untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti atau tidak pasti. Notasi Metode
Certainty Factor (CF) didefinisikan sebagai berikut:
CF (h,e) = MB (h,e,) – MD (h,e)
dimana:
CF (h,e) : Factor kepastian
MB(h,e) : Ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan
evidence e (antara 0 dan 1).
MD(h,e) : Ukuran ketidakpercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan
evidence e (antara 0 dan 1).
h : Hipotesis
e : Peristiwa atau fakta (Evidence)
Merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa
pemograman yang berorientasi objek, saat ini UML akan mulai menjadi standar
masa depan bagi industri pengembangan sistem/perangkat lunak yang berorientasi
objek. Nugroho (2010:6) mengemukakan bahwa Unified Modeling Language
(UML) adalah „bahasa‟ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang
berparadigma „berorientasi objek‟. Menurut Rosa Dan Shalahuddin (2014:113)
menjelaskan bahwa “UML adalah satu standar bahasa yang banyak digunakan
didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain,
serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah
bahasa standar untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain,
serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman yang bersifat mengisi dan
melengkapi untuk pemahaman sistem perangkat lunak yang utuh.
II.6.4. Flowchart
Flowchart atau bagan alur adalah diagram yang menampilkan langkah-
langkah dan keputusan untuk melakukan sebuah proses dari suatu program. Setiap
langkah digambarkan dalam bentuk diagram dan dihubungkan dengan garis atau
arah panah.
Flowchart berperan penting dalam memutuskan sebuah langkah atau
fungsionalitas dari sebuah proyek pembuatan program yang melibatkan banyak
orang sekaligus. Selain itu dengan menggunakan bagan alur proses dari sebuah
program akan lebih jelas, ringkas, dan mengurangi kemungkinan untuk salah
penafsiran. Penggunaan flowchart dalam dunia pemrograman juga merupakan cara
yang bagus untuk menghubungkan antara kebutuhan teknis dan non-teknis.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya
untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan
stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman
berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa
pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan
ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan kode
PHP tanpa menginstall software server.
Versi terbaru dan stabil dari bahasa pemograman PHP saat ini adalah versi
7.0.16 dan 7.1.2 yang resmi dirilis pada tanggal 17 Februari 2017.
Ringkasnya, OOP hanya salah satu fitur di PHP yang bisa digunakan
ataupun tidak. Tentu ini suatu kekurangan karena OOP akan membentuk pola pikir
pengembang agar membangun aplikasi dengan lebih sistematis dan terstruktur.
II.8. MySQL
MySQL adalah Sebuah program database server yang mampu menerima
dan mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan peintah dasar
SQL ( Structured Query Language ). MySQL merupakan dua bentuk lisensi, yaitu
FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL
FreeSoftware yang berada dibawah Lisensi GNU/GPL ( General Public License ).
MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas
menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli
atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer
database bernama Michael Widenius . Selain database server, MySQl juga
merupakan program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berposisi
24
sebagai Server, yang berarti program kita berposisi sebagai Client. Jadi MySQL
adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai Client mupun server.
Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang
berbentuk database relasional atau disebut Relational Database Management
System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan yang bernama SQL
(Structured Query Language ).
28
29
Kode Gejala
Gejala
G1 Pucat
G2 Diare (mencret)
G3 Pertumbuhan terganggu dan kekurangan berat badan
G4 Gejala pertama biasanya nampak 3 hari sesudah melahirkan
G5 Babi tak mau makan, air susu sedikit atau gagal sama sekali
G6 Dari vagina keluar nanah (pus) berwarna keputihan atau kekuning-
kuningan
G7 Anak babi mencret
G8 Kadang-kadang tidak diketahui sampai anak babi kelaparan
G9 Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan
G10 Konstipasi, dan air kencing agak menjadi keruh
G11 Sering menunjukkan gejala dimana babi selalu
berbaring dan berteriak bila ditekan urat-urat sepanjang tulang
belakang
G12 Temperatur tubuh naik 104-1080F
G13 Nafsu makan hilang, sehingga tak mau makan tetapi minum cukup
banyak
G14 Pada tubuh bagian bawah (sekitar perut) berwarna merah keunguan
31
Kode Gejala
Gejala
G15 Seperti kedinginan yang menyebabkan babi berjejal-jejal atau saling
berimpitan
G16 Keguguran, anak mati didalam kandungan atau sangat lemah
G17 Pada jantan atau induk bisa steril yang sifatnya bisa sementara atau
permanen; kadang kadang lumpuh pada kaki belakang.
G18 Nafsu makan babi menurun, sehingga pertumbuhan kurang normal
G19 Timbul suatu goresan yang gatal, karena kutu menembus kulit
G20 Menyisir tubuh
G21 Batuk-batuk, pernapasan berbunyi dan terengah-engah, pernapasan
cepat dan dangkal
G22 Kaki nampak terbuka lebar
G23 Nafsu makan hilang
G24 Temperatur tubuh tinggi, moncong dan hidung panas serta kering
G25 Kulit dan bulu kasar, kering
Pada tabel diatas dijelaskan bahwa jika ternak terkena penyakit, maka yang
akan kelihatan adalah gejala. Dibawah ini adalah beberapa saran pengobatan atau
penanggulangan dari gejala penyakit tersebut. Saran dari gejala penyakit tersebut
dapat dilihat pada Tabel III.3.
Kode Saran
S1 Babi bunting diberi makanan tambahan mineral yang banyak
mengandung zat besi dan tembaga
S2 Anak babi bisa diberi zat besi dan tembaga dengan jalan injeksi:
misalnya pigdex, dengan dosis: untuk anak babi umur 2 - 4 hari 1cc /
ekor (tindakan pencegahan), umur 5 - 28 hari 1-2 cc / ekor dengan
cara injeksi intramuscular dibagian pantat (untuk tindakan
penyembuhan)
32
Kode Saran
S3 Makanan baik, dan kebersihan harus terjamin
S4 Untuk menghindarkan konstipasi, babi bisa diberi obat peluncur, atau
cairan gula (gula tebu) 6-10%, pada ransum, garam inggris
S5 Pengobatan dengan injeksi antibiotik (penicilin, penstrep, terramycin,
sulmet)
S6 Untuk menstimulir air susu bisa diberi suntikan dengan Oxytocin 5-
10 I.U dan 25 mg stillbestrol
S7 Peristiwa ini akan menimpa semua anak babi yang melahirkan . oleh
karena itu anak babi harus diberi susu extra
S8 Ransum harus baik, lebih-lebih vitamin A dan D haris cukup
S9 Kandang bersih, hangat dan kering
S10 Pengobatan dengan penicilin injeksi dan sulfa
S11 Vaksinasi dengan Serum Anti Cholera Babi atau Rovac Hog Cholera.
Sesudah babi berumur 6 minggu, diulangi setahun sekali. Babi-babi
dara atau induk sebaiknya 3 minggu sebelum dikawinkan, sedangkan
pejantan bisa sewaktu-waktu.
S12 Sanitasi
S13 Belilah bibit yang bebas dari penyakit Brucellosis
S14 Vaksinasi
S15 Obat belum diketemukan
S16 Ternak yang sakit harus diisolasi, supaya tak menular kepada yang
lain
Nama MB MD
Penyakit Gejala Penyakit (Kepas (Ketidak
tian) pastian)
Sering menunjukkan gejala
dimana babi selalu berbaring 1 0
dan berteriak bila ditekan urat-
urat sepanjang tulang belakang
Temperatur tubuh naik 104- 1 0
1080F
Nafsu makan hilang,Sehi-
ngga tak mau makan tetapi 1 0
minum cukup banyak
HOG CHOLERA Pada tubuh bagian bawah
(sekitar perut) berwarna merah 1 0
keunguan
Seperti kedinginan yang
menyebabkan babi saling 1 0
berhimpitan
Keguguran, anak mati didalam
kandungan atau sangat lemah 1 0
Dengan menggali hasil penelitian dan wawancara dengan seorang pakar, nilai
CF (Rule) didapat dari nilai interpretasi dari pakar menjadi nilai CF tertentu.
Interpretasi nilai CF dapat di lihat pada tabel Tabel III.5
Tabel III. 5 Interpretasi Nilai Certainty Factor (CF)
Gambar III.1. merupakan use case dari aplikasi sistem pakar penanganan penyakit
ternak babi yang akan dibangun dengan menggunakan metode Certainty Factor
2. Tabel Gejala
Secara umum struktur yang digunakan pada tabel gejala dapat dilihat pada
Tabel III.9.
Tabel III. 9 Tabel Gejala
3. Tabel Pengetahuan
Secara umum struktur yang digunakan pada tabel pengetahuan dapat dilihat
pada Tabel III.10.
Tabel III. 10 Tabel Pengetahuan
4. Tabel Penyakit
Secara umum struktur yang digunakan pada tabel saran dapat dilihat pada
Tabel III.11.
Tabel III. 11 Tabel Penyakit
8. Tabel User
Secara umum struktur yang digunakan pada tabel user dapat dilihat pada Tabel
III.15.
Tabel III. 15 Tabel User
55
56
2. Halaman Dashboard
Menu halaman dashboard ini merupakan tampilan utama pada saat sistem
dijalankan, dimana pada menu dashboard banyak terdapat pilihan menu lain
yang dapat digunakan untuk berpindah ke menu yang lainnya.
Menu dashboard dapat dilihat pada Gambar IV.2
IV.2. Pembahasan
Hasil perancangan perangkat lunak sistem pakar penanganan penyakit
ternak babi yang dibuat peneliti dapat kita gunakan dengan sangat mudah. Tampilan
pada sistem ini dapat berfungsi dan dapat digunakan oleh user dengan sangat
mudah. Didalam perancangan peranngkat lunak ini, sistem pakar ini diharapkan
dapat menjadi sangat penting bagi para pengguna, khususnya mereka yang punya
hewan ternak. Adapun tahap pembahasan dalam sistem ini terdiri dari pembahasan
interface, antara lain : form log in, form data gejala, data penyakit, dan riwayat
diagnosa.
63
IV.2.1.Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan sistem pakar penanganan
penyakit ternak babi ini adalah :
1. Mengggunakan bahasa pemograman JavaScript
2. Menggunakan Sublime Text sebagai text editor/ VSCode
3. Menggunakan Web Browser Google Chrome
4. XAMPP ( APACHE, MYSQL, PHP)
IV.2.2.Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan sistem pakar ini
penanganan penyakit ternak babi ini adalah :
1. Prosesor intel(R) Core(TM) i5-4300U CPU @1.90GHz (4 CPUs),~2,5GHz
2. Memory (RAM) 4.00 GB (2767 GB Usable)
3. Hardisk 211 MB
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan melalui laporan
ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pakar ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyakit pada ternak
babi berdasarkan gejala-gejala ysng ada beserta saran pencegahannya.
2. Sistem pakar ini sebagai alat bantu untuk para peternak untuk melakukan
diagnosa serta pencegahan pertama penyakit hewan ternak mereka.
3. Aplikasi sistem pakar ini dirancang beserta dengan outputnya yaitu berupa
saran pencegahan pada hewan ternak babi.
V.2. Saran
Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan melalui laporan
ini, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1. Pengetahuan sistem pakar penanganan penyakit ternak babi ini dapat semakin
diperkaya dengan penambahan kompleksitas gejala yang yang diberikan, agar
dapat memberikan penjelasan informasi ruang lingkup sistem lebih lanjut.
2. Adanya pengembangan ruang lingkup sistem lebih lanjut.
3. Dalam pengembangan sistem pakar ini, diharapkan adanya pengembangan
sumber informasi yang diperlukan untuk membantu melakukan identifikasi
penyakit ternak babi yang dapat dijadikan media yang tepat bagi penggunanya.
4. Menggunakan bahasa pemograman yang lain, dalam arti tidak terpaku pada
bahasa pemograman PHP saja, namun selanjutnya aplikasi ini dapat
dikembangkan dengan mobile dan terhubung ke internet agar peternak bisa
mengakses sistem.
5. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi penyakit
yang lebih banyak lagi, sehingga sistem ini menjadi lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA