Anda di halaman 1dari 67

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

TULISAN ILMIAH

Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui Sensor RTC Dan


Ultrasonik Berbasis NODEMCU ESP8266 Menggunakan Telegram

Nama NPM : Dzaki Yunan Dhiya Gazalla


Jurusan : 21117850
Pembimbing : Sistem Komputer
: Yuli Fitriyani,ST.,MT

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam


Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda

Jakarta

2023
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN
PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Dzaki Yunan Dhiya Gazalla

NPM 21117750

Judul PI : Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui


Sensor RTC Dan Ultrasonic Berbasis
NODEMCU ESP8266 Menggunakan Telegram
Tanggal Sidang :

Tanggal Lulus :

Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan
dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan
dalam bentuk apa pun telah mengikuti kaidah, etika yang berlaku. Mengenai isi
dan tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas
Gunadarma. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan
penuh kesadaran.

Depok, 5 Mei 2023

(Dzaki Yunan Dhiya Gazalla)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul PI : Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui Sensor RTC Dan
Ultrasonic Berbasis NODEMCU ESP8266 Menggunakan
Telegram

Nama : Dzaki Yunan Dhiya Gazalla

NPM : 21117850

Tanggal Sidang :

Tanggal Lulus :

Menyetujui

Pembimbing Kasubag. Sidang PI

(Yuli Fitriyani,ST.,MT) (Dr.Sri Nawangsari, SE., MM.,Mlkom)

Ketua Jurusan

(Dr. Nur Sultan Salahuddin, S.Kom,. MT)

iii
ABSTRAK
Dzaki Yunan Dhiya
Gazalla, 21117850.
Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui Sensor RTC Dan Ultrasonic
Berbasis NODEMCU ESP8266 Menggunakan Telegram.

Penulisan Ilmiah Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi


Informasi, Universitas Gunadarma, 2022.

Kata kunci : NodeMCU ESP8266, Pakan Ikan, RTC, Telegram ,Ultrasonik,.

( xiii + 41 + Lampiran )

Abstrak

Didalam budidaya perikanan, pakan menjadi salah satu faktor yang sangat
penting, persediaan pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Banyak penduduk pedesaan yang
membudidayakan ikan nila secara swadaya. Melihat sekitar pedesaan banyak yang
membuka rumah makan atau resto termasuk pesanan dari resto diperkotaan maka
banyak permintaan, sehingga penduduk setempat memiliki prospek yang
menjanjikan masa depan. Berdasarkan uraian yang dijabarkan, maka dirancang
dan dibuat alat berupa purwarupa untuk memberikan pakan ikan nila secara
otomatis yang dikendalikan oleh NODEMCU menggunakan Bahasa
pemprograman C melalui sensor RTC dan Ultrasonic. Analisa dilakukan dengan
mengamati langsung ke kolam ikan, milik perorangan dan UKM budidaya
perikanan. Saat ini ikan nila banyak di minati oleh banyak orang, karena memiliki
kandungan protein yang baik untuk tubuh, seperti vitamin A, B3 dan B13. RTC
sebagai pengatur waktu pemberian pakan ikan setiap harinya secara otomatis dari
kotak yang disediakan dan dideteksi oleh sensor ultrasonic. Sensor Ultrasonik
menandakan pakan ikan bila sudah habis pada tempat pakan ikan. Alat akan diuji
dalam 3 hari, dengan setiap 1 hari 3 kali pemberian pakan. Pakan diisi dengan full
pada kotak yang sudah disediakan, jika pakan telah habis sensor ultrasonic akan
membaca jika pakan habis dan pakan penuh. Hasil program yang dibuat
mengaktifkan wifi untuk menampilkan pesan pada telegram.

Daftar Pustaka (2014 – 2022)

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmatnya dan
karunia yang telah di curahkan selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan ilmiah ini. Tulisan Ilmiah ini disusun guna melengkapi syarat dalam
mencapai gelar Setara Sarjana Muda pada jurusan Sistem Komputer, Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma. Penulisan
ilmiah ini dengan judul “Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui Sensor
RTC Dan Ultrasonic Berbasis NODEMCU ESP8266 Menggunakan Telegram”.

Walaupun banyak kesulitan yang Penulis harus hadapi ketika menyusun


Penulisan Ilmiah ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
akhirnya tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu Penulis sangat
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas
Gunadarma.
2. Prof. Dr. rer-nat Achmad Benny Mutiara, SSi., SKom., selaku
Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma.
3. Dr. Nur Sultan Salahuddin, SKom., MT., selaku Ketua Jurusan
Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi Universitas Gunadarma.
4. Dr. Sri Nawangsari, SE., MM., M.Ikom selaku Kepala Sub Bagian
Sidang Penulisan Ilmiah Universitas Gunadarma.
5. Yuli Fitriyani, ST., MT selaku Dosen Pembimbing yang
membimbing dan memberi masukan dalam Penulisan Ilmiah ini.
6. Seluruh Civitas Akademika Universitas Gunadarma yang telah
memberikan ilmu pengetahuanya kepada peneliti dari mulai proses
belajar sampai ke penelitian ini.

vi
7. Sahabat dan teman teman peneliti yang ikut membantu dalam
pembuatan Penelitian Ilmiah ini dan selalu memberi semangat
dalam mengerjakan Penelitian Ilmiah ini.
Ucapan khusus peneliti haturkan pada Mama yang selalu mendoakan dan
memotivasi pada pengerjaan penulisan ilmiah dan papa memberi motivasi dalam
mengerjakan Penulisan Ilmiah ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan ini. Oleh Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga penulisan ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, 5 Mei 2023

Dzaki Yunan Dhiya Gazalla

vii
DAFTAR ISI

Halama

n LEMBAR JUDUL.............................................................................................i

PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI.....................................ii

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iii

ABSTRAK.........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR........................................................................................vi

DAFTAR ISI....................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii

1. PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Batasan Masalah.................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................2

1.4 Metode Penelitian...............................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan.........................................................................3

2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4

2.1 RTC DS3231......................................................................................4

2.1.1 Konfigurasi Pin Module RTC DS3231.....................................4

2.1.2 Fitur Module RTC DS3231.......................................................5

2.2 Sensor Ultrasonik...............................................................................6

viii
2.2.1 Cara kerja Sensor Ultrasonik.....................................................6

2.2.2 Rangkaian Sensor Ultrasonik....................................................7

2.5.3 Sensor Ultrasonik(HC-SR04)....................................................8

2.3 NodeMCU ESP8266........................................................................10

2.4 Motor Servo......................................................................................12

2.4.1 Prinsip Kerja Motor Servo.......................................................13

2.5 Arduino.............................................................................................14

2.5.1 Menulis Skatch........................................................................15

2.6 Telegram...........................................................................................15

2.7 Internet Of Thing (IoT)....................................................................17

2.7.1 Cara Kerja IoT.........................................................................17

2.7.2 Prinsip Kerja IoT.....................................................................17

2.8 Algoritma..........................................................................................18

2.9 Pakan Ikan Buatan............................................................................19

2.9.1 Crumble...................................................................................20

2.9.2 Pelet.........................................................................................20

2.9.3 Flake........................................................................................21

2.10 Diagram Alir Program (Flowchart)................................................21

2.10.1 Bentuk Flowchart..................................................................22

ix
3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT..............................23

3.1 Analisa..............................................................................................23

3.1.1 Blok Diagram..........................................................................25

3.1.2 Aktivator..................................................................................26

3.1.3 Blok Input................................................................................26

3.1.4 Blok Proses..............................................................................27

3.1.5 Blok Output.............................................................................27

3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail.....................................................28

3.3 Tahapan Kinerja Alat.......................................................................28

3.4 Rancangan Secara Flowchart...........................................................29

3.5 Analisa Program...............................................................................31

3.6 Pembuatan Output............................................................................37

3.7 Implementasi Dan Uji Coba.............................................................39

3.7.1 Pemasangan Alat.....................................................................39

3.7.2 Pengoprasian Alat....................................................................39

3.7.3 Pengujian Alat.........................................................................39

4. PENUTUP.................................................................................................41

4.1 Simpulan..........................................................................................41

4.2 Saran................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

2.1 RTC DS3231................................................................................................. 4


2.2 Cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver..............7
2.3 Konfigurasi pin dan tampilan sensor ultrasonik HC-SR04............................9
2.4 Timing diagram pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04................10
2.5 NODEMCU ESP8266..........................................................................10
2.6 Pin mapping NodeMcu.........................................................................11
2.7 Motor Servo.................................................................................................. 12
2.8 Motor Servo PWM......................................................................................... 13
2.9 Software Arduino IDE..........................................................................14
2.10 Aplikasi Telegram.................................................................................16
2.11 macam macam Pakan ikan....................................................................20
3.1 Blok Diagram........................................................................................23
3.2 Komponen Aktivator............................................................................26
3.3 Input Ultrasonic dan RTC.....................................................................26
3.4 Proses NodeMCU ESP8266.................................................................27
3.5 Output Motor Servo..............................................................................27
3.6 Rangkaian.............................................................................................28
3.7 Diagram Flowchart ..............................................................................29
3.8 Cari BotFather.......................................................................................35
3.9 Pesan BotFather....................................................................................35
3.10 Memunculkan IDbot.............................................................................36
3.11 Token dan Id pada Arduino IDE...........................................................36
3.12 Serial monitor........................................................................................40
3.13 Notifikasi Telegram..............................................................................42

xi
DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

2.1 Deskripsi modul RCT DS3132........................................................................ 5


2.2 Spesifikasi Sensor Ultrasonik HC-SR04................................................9
2.3 Spesifikasi pin pada Sensor HC-SR04...................................................9
3.1 Analisa Program.....................................................................................28
3.2 Pengujian Alat hari ke-1.........................................................................40
3.3 Pengujian Alat hari ke-2.........................................................................41
3.4 Pengujian Alat hari ke-3.........................................................................41

xii
DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

Lampiran 1 Rangkaian Alat...................................................................................L1


Lampiran 2 Listing Program.................................................................................L4
Lampiran 3 Tampak Depan...................................................................................L5
Lampiran 4 Tampak Belakang..............................................................................L5
Lampiran 5 Tampak samping................................................................................L6
Lampiran 6 Tampak Atas......................................................................................L6
Lampiran 7 Output Telegram................................................................................L7

xiii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dibidang ilmu sistem komputer, mikrokontroler adalah komponen yang
paling menjadi unggulan, karena mikonkontroler dapat menyimpan program
Bahasa pemprograman kedalam dirinya untuk mengendalikan semua komponen-
komponen yang dibutuhkan sesuai dengan objek yang diteliti. Sebagai ilustrasi
mikrokontroler dapat mengendalikan peralatan termogun yang digunakan pada
saat pandemi COVID19, Drone untuk menyiram desifektan, sampai
mengendalikan robot-robot industri, termasuk mengendalikan peralatan peralatan
dibidang budidaya yang dilakukan UKM atau perorangan.
Budidaya perikanan, pakan menjadi salah satu faktor yang sangat penting,
persediaan pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan
hidup ikan yang dibudidayakan. Pemberian pakan yang teratur adalah salah satu
hal terpenting, melalui pemberian pakan yang tepat waktu, dapat membuat ikan
bertumbuh besar dengan cepat dan lebih sehat. Jika pemberian pakan berlebihan,
akan membuat kandungan pH air berubah. Maka dari itu, pemberian pakan ikan
harus sesuai dengan seberapa banyak ikan dan nutrisi yang di butuhkan ikan.
Saat ini ikan nila banyak di minati oleh banyak orang, karena memiliki
kandungan protein yang baik untuk tubuh, seperti vitamin A, B3 dan B13.
Sehingga banyak penduduk pedesaan yang membudidayakan ikan nila secara
swadaya. Melihat sekitar pedesaan banyak yang membuka rumah makan atau
resto termasuk pesanan dari resto diperkotaan maka banyak permintaan, sehingga
penduduk setempat memiliki prospek yang menjanjikan masa depan. Budidaya
ikan nila tidaklah sulit, ikan nila termasuk ikan pemakan segala atau omnivore.
Makanan alaminya plankton, tumbuhan air, cacing dan hewan air lainnya. Jika
pemberian pakan berlebih kemungkinan akan menjadi racun untuk ikan nila.
Berdasarkan uraian yang dijabarkan, maka dirancang dan dibuat alat berupa
purwarupa untuk memberikan pakan ikan nila secara otomatis yang dikendalikan
oleh NODEMCU menggunakan Bahasa pemprograman C melalui sensor RTC
dan
1
Ultrasonic. Hasil program yang dibuat mengaktifkan wifi untuk menampilkan
pesan pada telegram.

1.2 Batasan Masalah


Berdasarkan metode penelitian dan pengamatan langsung, maka dirancang
alat yang dapat dilihat pada gambar 3.1 dan dibuat purwarupa berikut gambar dan
rekam video dengan Batasan sebagai berikut :
1. RTC sebagai pengatur waktu pemberian pakan ikan.
2. Sensor Ultrasonic untuk menandakan pakan ikan bila sudah habis pada
tempat pakan ikan.
3. NODEMCU ESP8266 sebagai pengendali komponen-komponen terhubung,
diprogram dengan Bahasa pemprograman C sesuai dengan alur pemberikan
pakan ikan.
4. Wifi sebagai pengantarmukaan untuk mengkoneksikan mikrokontroler ke
handphone untuk mengaktifkan aplikasi telegram sesuai dengan coding yang
dibuat.
5. Motor Servo untuk mengatur buka tutup pintu kotak pakan dari kiri kanan.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang alat pakan ikan nila
otomatis berbasis NODEMCU ESP8266 dengan menggunakan RTC dan sensor
Ultrasonik sebagai inputan serta menggunakan aplikasi telegram untuk
monitoring.

1.4 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan dua metode, sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Mengambil teori-teori pendukung dari para ahli sesuai dengan judul
penelitian dan menggunakan perpustakaan kampus menggunakan jaringan
online dan perpustakaan elektronik.

2
2. Studi laboratorium
Merancang alat dan membuat purwarupa dilakukan di labolatorium
sistem komputer kampus Universitas Gunadarma, mulai dari menggambar
blok diagram, membuat rangkaian keseluruhan untuk memasang komponen
yang dibutuhkan, melakukan tahapan kinerja alat dan tahapan pembuatan
program dilengkapi dengan flowchart. Setelah semua dikerjakan, dilakukan
implementasi alat.

1.5 Sistematika Penulisan


Agar penulisan ini terlihat sistematis, maka disusun menjadi lima bab
sebagai berikut :
1.Pendahuluan, berisi latar belakang, batasan masalah, tujuan penelitian
dan metode penelitian. 2. Tinjauan pustaka, berisi semua teori-teori
pendukung sesuai dengan judul penelitian. 3. Pembahasan, berisi
perancangan alat, rangakain keseluruan, tahapan kinerja alat dan tahapan
pembuatan program dilengkapi dengan flowchart. Setelah semua
dikerjakan, dilakukan implementasi alat, berisi hasil analisa kerja alat dan
dilengkapi dengan tabel uji coba alat. 4. Penutup, berisi kesimpulan dan
saran.

3
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. RTC DS3231

RTC atau Real-Time Clock adalah sebuah IC yang berfungsi menghitung


waktu berupa tahun, bulan, tanggal, jam, menit, dan detik. Modul ini mengupdate
Tanggal dan Waktu secara berkala, sehingga kita dapat menerima Tanggal dan
Waktu yang akurat dari Modul RTC kapanpun kita butuhkan. Modul RTC berupa
IC yang dilengkapi dengan komponen seperti crystal sebagai sumber clock dan
baterai sebagai sumber energi cadangan agar fungsi dari rtc sendiri dapat berjalan.
Komunikasi data dari IC RTC adalah I2C yang merupakan kepanjangan dari Inter
Integrated Circuit. Pengaksesan data dilakukan dengan sistem serial yang hanya
membutuhkan dua jalur untuk mengirim informasi data clock dan jalur data yang
membawa data. Dengan fungsi I2C kita tidak perlu repot lagi dengan
mendefinisikan protocol komunikasi I2C, tapi cukup memanggil beberapa fungsi
yang telah disediakan oleh CodeVisionAR.

2.1.1 Konfigurasi Pin Modul RTC DS3231

Gambar 2.1 RTC

Pada modul RTC DS3231 terdapat 6 pin yaitu :

 2 pin untuk sumber daya (VCC + GND)


 2 pin untuk komunikasi I2C (SDA + SCL)
 2 pin optional untuk output Square Wave dan Oscillator(SQW + 32K)

4
Table 2.1 deskripsi modul RCT DS3132

Nama Pin deskripsi


VCC Terhubung pada sumber tengangan positif
GND Terhubung pada Ground
SDA Serial Data Pin (12C interface)
SCL Serial Clock Pin (12C interface)
SQW Square Wave output pin
32K 32K Oscillator output

2.1.2 Fitur modul RTC DS3231

 RTC menghitung detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun.


 Antarmuka 400Khz I2C(two-wire).
 Voltase operasi modul DS3231: 2.3V – 5.5V.
 Voltase maksimun pada SDA, SCL: VCC + 0.3V.
 Dapat beroperasi pada voltase rendah.
 Mengkonsumsi sekitar 500nA saat menggunakan baterai cadangan dengan
operasional osilator
 Temperatur operasi: -450C sampai +800C.
 Sinyal keluaran gelombang-kotak terprogram(Programmable squareware).
 Dapat membunyikan alarm dau kali sehari.
 Deteksi otomatis kegagalan-daya(power-fail) dan rangkaian switch. [1]

5
2.2. Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah


besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini
didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat
dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi
tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan
gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi


sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga
manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan
lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.
Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan
reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi
ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

2.2.1 Cara kerja Sensor Ultrasonik

Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah


alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini
akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika
sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan
menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah
gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor,
kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan
waktu gelombang pantul diterima.

6
Gambar 2.2 Cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver.

2.2.2 Rangkaian Sensor Ultrasonik

Rangkaian penyusun sesnnor ultrasonik ini terdiri dari trasmitter, receiver,


dan komparator. Selain itu, gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah kristal
tipis bersifat piezolektrik. Bagian-bagian sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:

a. Piezoelektrik
Piezoelektronik berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Bahan piezoelekronik adalah material yang memproduksi
medan listrik Ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis.
Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan
mengalami reganan atau tekanan mekanis. Jika rangkaian pengukur
beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama, maka
dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang
ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi
kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka
tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

7
b. Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar
gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz)
yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi
40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari
osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi
ditentukan oleh komponen RLC / kristal tergantung dari disain osilator
yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik
yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga
bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar
frekuensi pada osilator.

c. Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan
piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan
yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu
benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter.
Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible,
elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat
gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan
menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.

2.2.3 Sensor Ultrasonik (HC-SR04)

HC-SR04 merupakan sensor ultrasonik yang dapat digunakan untuk


mengukur jarak antara penghalang dan sensor. Sensor ini mampu mendeteksi
jarak tanpa sentuhan langsung dengan akurasi yang tinggi dan pembacaan yang
stabil. Sensor ini sudah tersedia modul trasmitter dan receiver gelombang
ultrasonik. Berikut ini spesifikasi dari sensor HC-SR04.

8
Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Ultrasonik HC-SR04
Power Suplay +5V DC
Arus daya 15mA
Sudut efektif <15o
Pembacaan jarak 2cm – 400cm
Pengukuran Sudut 30o

Tabel 2.3 Spesifikasi pin pada Sensor HC-SR04


Nama Pin Keterangan
VCC Sumber tenaga 5V
Trig Pemicu sinyal sonar dan sensor
Echo Penangkap sinyal sonar dan sensor
GND Ground

Gambar 2.3 Konfigurasi pin dan tampilan sensor ultrasonik HC-SR04

Prinsip pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut:


awali dengan memberikan pulsa Low (0) ketika modul mulai dioperasikan,
kemudian berikan pulsa High (1) pada trigger selama 10 µs sehingga modul mulai
memancarkan 8 gelombang kotak dengan frekuensi 40 KHz, tunggu hingga
transisi naik terjadi pada output dan mulai perhitungan waktu hingga transisi turun
terjadi, setelah itu gunakan persamaan 2.1 untuk mengukur jarak antara sensor
dengan objek. Timing diagram diperlihatkan pada gambar berikut.[2]

9
Gambar 2.4 Timing diagram pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04

2.3 NodeMCU ESP8266

Gambar 2.5 NODEMCU ESP8266

NodeMcu merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan Kit


yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer
dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan
arduino IDE. Pengembangan Kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang
mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC , 1-Wire dan ADC
(Analog to Digital Converter) semua dalam satu board. Keunikan dari Nodemcu
ini sendiri yaitu Boardnya yang berukuran sangat kecil yaitu panjang 4.83cm,
lebar 2.54cm, dan dengan berat 7 gram. Tapi walaupun ukurannya yang kecil,
board ini sudah dilengkapi dengan fitur wifi dan firmwarenya yang bersifat
opensource. Penggunaan NodeMcu lebih menguntungkan dari segi biaya maupun
efisiensi tempat, karena NodeMcu yang ukurannya kecil, lebih praktis dan
harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Arduino Uno. Arduino Uno
sendiri merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang banyak diminati dan
memiliki Bahasa
10
pemrograman C++ sama seperti NodeMcu, namun Arduino Uno belum memiliki
modul wifi dan belum berbasis IoT. Untuk dapat menggunakan wifi Arduino Uno
memerlukan perangkat tambahan berupa wifi shield. NodeMcu merupakan salah
satu prduk yang mendapatkan hak khusus dari Arduino untuk dapat menggunakan
aplikasi Arduino sehingga bahasa pemrograman yang digunakan sama dengan
board Arduino pada umumnya.[3]

Gambar 3.6 Pin mapping NodeMcu

Spesifikasi yang dimliki oleh NodeMCU sebagai berikut [4] :


1. Board ini berbasis ESP8266 serial WiFi SoC (Single on Chip)
dengan onboard USB to TTL. Wireless yang digunakan adalah
IEE 802.11b/g/n.
2. 2 tantalum capasitor 100 micro farad dan 10 micro farad.
3. 3.3v LDO regulator.
4. Blue led sebagai indikator.
5. Cp2102 usb to UART bridge.
6. Tombol reset, port usb, dan tombol flash.
7. Terdapat 9 GPIO yang di dalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC Channel,
dan pin RX TX
8. 3 pin ground.
9. S3 dan S2 sebagai pin GPIO 4
10. S1 MOSI (Master Output Slave Input) yaitu jalur data dari master dan
masuk ke dalam slave, sc cmd/sc.
11
11. S0 MISO (Master Input Slave Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan
masuk ke dalam master.
12. SK yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai
clock.
13. Pin Vin sebagai masukan tegangan.
14. Built in 32-bit MCU.

2.4. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor
DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear
yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan
resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran
poros motor servo.

Gambar 2.7 Motor Servo

12
2.4.1 Prinsip Kerja Motor Servo

Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa


(Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal
kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor
servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan
memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5
ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah
jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka
poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum
jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 2.8 Motor Servo PWM

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada
posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan
eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor
servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang
dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan
posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms
(mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan
pada posisinya. [5]

13
2.5 Software Arduino

IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment,


atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan
untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui
software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi
yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa
pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino
(Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam
melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC
mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang
berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat
operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan
dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk
pemrograman dengan Arduino.

Gambar 2.9 : Software Arduino IDE


14
2.5.1 Menulis Sketch

Program yang ditulis dengan menggunaan Arduino Software (IDE) disebut


sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file
dengan ekstensi .ino. Teks editor pada Arduino Software memiliki fitur” seperti
cutting/paste dan seraching/replacing sehingga memudahkan kamu dalam menulis
kode program.

Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box berwarna


hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti pesan error, compile, dan
upload program. Di bagian bawah paling kanan Sotware Arduino IDE,
menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang digunakan. [6]

2.6 Telegram

Telegram memang sudah lama populer jauh sebelum masa smartphone.


Telegram dulu merupakan fasilitas kantor pos yang digunakan untuk mengirimkan
pesan tulis jarak jauh dengan cepat. Tetapi setelah teknologi berkembang cepat,
fasilitas ini tegerus dan tidak digunakan lagi. Sekarang nama Telegram diambil
oleh sebuah starup yang dikembangkan menjadi sebuah aplikasi. Telegram adalah
aplikasi pesan instan berbasis cloud yang fokus pada kecepatan dan keamanan.
Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling berkirim pesan teks,
audio, video, gambar dan sticker dengan aman (Fahana & Ridho, 2018). Secara
default, seluruh konten yang ditransfer akan dienskripsi berstandar internasional.
Dengan demikian, pesan yang terkirim sepenuhnya aman dari pihak ketiga bahkan
dari Telegram sekalipun. Bukan hanya teks, gambar dan video, Telegram juga
bisa jadi sarana untuk mengirimkan dokumen,musik,berkas zip,lok asi real-time
dan kontak yang tersimpan keperangkat orang lain.

15
Gambar 2.10 Aplikasi Telegram

Telegram merupakan aplikasi berbasis cloud, yang memudahkan


penggunanya dapat mengakses satu account Telegram dari perangkat yang
berbeda dan secara bersamaan. Serta dapat membagikan jumlah berkas yang tak
terbatas hingga 1,5 GB. Aplikasi telegram diprakasai oleh dua bersaudara asal
Rusia, Nikolai Durov dan Pavel Durov. Keduanya saling berbagi tugas, Nikolai
fokus pada pengembangan aplikasi dengan menciptakan protokol MTProto yang
menjadi motor bagi telegram. Sementara Pavel bertanggung jawab dalam hal
pendanaan dan infrastruktur melalui pendanaan Digital Fortress.(“Telegram,”
2020).

Keunggulan Aplikasi Telegram :


1. Telegram adalah aplikasi gratis dan akan terus gratis (tidak akan pernah ada
iklan atau biaya untuk selamanya).
2. Telegram mengirim pesan lebih cepat karna berbasis cloud.
3. Telegram lebih ringan ketika dijalankan, ukuran aplikasi lebih kecil
Telegram versi v3.31 untuk android yang dikeluarkan pada 25 November
2015 memiliki ukuran 16.00MB (16,775,108 bytes).
4. Telegram dapat diakses dari berbagai perangkat secara bersamaan
diantaranya : smartphone, tablet, komputer, laptop dan lain ± lain secara
bersamaan.
5. Telegram mengijinkan kita berbagi foto,video,file (doc,zip,mp3) dengan
16
ukuran maksimum 1,5 GB perfile.[7]

17
2.7 Internet of things (IoT)

IoT merupakan singkatan dari Internet of things, atau IOT adalah sistem
perangkat komputasi yang saling terkait, mesin mekanik dan digital, objek, hewan
atau orang yang dilengkapi dengan pengidentifikasi unik atau UID (Unique
Identifiers) dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa
memerlukan campur tangan manusia untuk interaksi manusia atau manusia ke
komputer berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Techtarget.
Melalui internet tersebut kita dapat melakukan berbagai macam aktivitas
seperti berbagi data kontrol, dan berbagai macam hal lainnya. Internet of Things
(IOT) mengacu pada tren yang sedang berlangsung untuk menghubungkan semua
jenis objek fisik ke internet.

2.7.1 Cara Kerja IoT

IOT terdiri ini dari smart devices atau perangkat pintar yang berkemampuan
web bekerja dengan menggunakan prosesor built-in (tertanam), sensor, dan
hardware atau perangkat keras komunikasi untuk mengumpulkan, mengirim, dan
bertindak berdasarkan data yang mereka peroleh dari lingkungan mereka.
Perangkat IOT berbagi data sensor yang mereka kumpulkan dengan
menghubungkan ke gateway IOT atau perangkat tepi lainnya tempat dimana data
dikirim ke cloud untuk analisa atau dianalisis secara lokal.
perangkat ini berkomunikasi dengan perangkat terkait lainnya dan
bertindak berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari satu sama lain.
Perangkat melakukan sebagian besar pekerjaan tanpa campur tangan manusia,
meskipun orang atau manusia juga dapat berinteraksi dengan perangkat.

2.7.2 Prinsip Kerja IoT

IOT adalah aplikasi terintegrasi yang memanfaatkan teknologi terkini, yang


melibatkan banyak bidang teknis, seperti teknologi sensor, Integrated Circuit (IC)
atau sirkuit terpadu, komunikasi data, otomatisasi, komputasi mutakhir,
pemrosesan informasi, dan keamanan serta lain sebagainya. Dalam istilah

18
“Internet

19
of Things”, objek dapat “berkomunikasi” satu sama lain, tanpa campur tangan
manusia.
Adapun rantai industri IOT dalam prinsip IOT, dapat dibagi menjadi 4 (empat)
bagian, antara lain adalah:
1. Identitas
2. Penginderaan
3. Pemrosesan, dan
4. Transmisi informasi
Teknologi utama dari masing-masing bagian adalah seperti RFID, Sensor,
Chip cerdas dan jaringan telekomunikasi nirkabel masing-masing. Terminal
sensing, koneksi jaringan dan perhitungan latar belakang adalah 3 (tiga) teknologi
utama yang terdapat dalam prinsip IOT, dimana terminal Sensing disini
merupakan dasar dari ketiganya.[8]

2.8. Algoritma

Algoritma adalah prosedur komputasi yang didefinisikan dengan baik yang


mengambil beberapa nilai yaitu seperangkat nilai sebagai input dan output yang
menghasilkan nilai (Sedgewick & Wayne, 2011). Secara umum algoritma
merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-
perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah
tersebut dapat berupa apa saja dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria
kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma.

Menurut Donald E. Knuth, algoritma yang baik memiliki kriteria sebagai berikut
(Sitorus, 2015):

1. Input
Suatu algoritma harus memiliki 0 (nol) atau lebih masukan (input).
Artinya, suatu algoritma itu dimungkinkan tidak memiliki masukan secara
langsung dari pengguna tetapi dapat juga memiliki beberapa masukan.
Algoritma yang tidak memiliki masukan secara langsung dari pengguna,
maka semua data dapat diinisialisaikan atau dibangkitkan dalam algoritma.
20
2. Output
Suatu algoritma harus memiliki satu atau lebih algoritma. Suatu algoritma
yang tidak memiliki keluaran (output) adalah suatu algoritma yang sia sia,
yang tidak perlu dilakukan. Algoritma dibuat untuk tujuan menghasilkan
sesuatu yang diinginkan, yaitu berupa hasil keluaran. Universitas Sumatera
Utara.

3. Finiteness
Setiap pekerjaan yang dikerjakan pasti berhenti. Demikian juga algoritma
harus dapat dijamin akan berhenti setelah melakukan sejumlah langkah
proses.

4. Definiteness
Algoritma tersebut tidak menimbulkan makna ganda (ambiguous). Setiap
baris aksi/pernyataan dalam suatu algoritma harus pasti, artinya tidak
menimbulkan penafsiran lain bagi setiap pembaca algoritma, sehingga
memberikan output yang sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna.

5. Effectiveness
Setiap langkah algoritma harus sederhana sehingga dikerjakan dalam
waktu yang wajar. [9]

2.9. Pakan Ikan Buatan

Pakan ikan buatan adalah pakan ikan yang dibuat dengan mengkombinasikan
bahan-bahan tertentu kemudian dicampurkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang ada. Biasannya pakan ikan dibuat dalam berberapa bentuk. Berikut adalah
macam-macam bentuk ikan buatan yang biasanya ada dipasaran.

21
Gambar 2.11 macam macam Pakan ikan

2.9.1. Crumble

Crumble adalah pakan ikan buatan yang biasanya dibuat dalam bentuk
remah-remah. Pakan semacam ini biasanya dibuat untuk ikan yang masih dalam
bentuk anakan (kecil), karena pakan semacam ini lebih mudah dicerna.
Kelemahan pakan semacam ini adalah karena ukurannya yang halus maka mudah
larut dalam air sehingga tingkat pencemaran air jadi meningkat.

2.9.2 Pelet

Pelet ikan adalah salah satu jenis pakan ikan buatan yang paling banyak
dipergunakan petani ikan dalam proses pembudidayaan ikan (Gambar 2.12). Pelet
ikan terdiri dari berberapa campuran komposisi pakan ikan yang telah
diformulasikan terlebih dahulu. Komposisi ini biasanya terdiri dari bahan bahan
yang memiliki gizi yang dibutuhkan oleh ikan seperti karbohidrat, protein, lipid
dan sebagainya.

Berberapa komposisi bahan tidaklah sama untuk setiap jenis ikan


tergantung kepada jenis kelompok ikan (herbivora, karnivora, omnivora), habitat,
serta ukuran dan umur dari budi daya ikan itu sendiri (http://www.o-fish.com,
2008). Bahan- bahan komposisi diatas kemudian dicampurkan dengan binder
(pasta). Pasta di sini berfungsi untuk sebagai lem perekat antar bahan-bahan
campuran. Pasta dapat berupa galatin atau tepung tapioka.

Pelet biasanya diberikan untuk ikan yang telah besar atau dewasa. Biasanya
diberikan ketika ikan sudah berumur lebih dari 120 hari masa perkembanganya

22
(http://www.iptek.net.id, 2008). Pelet yang telah jadi adalah pelet yang dapat
mengapung berberapa saat dan memiliki tingkat ketahanan yang bagus ketika
berada dalam air (tidak mudah hancur). Pelet biasanya dicetak dalam bentuk padat
dan kering serta memiliki ukuran yang berbeda–beda, hal ini dimaksudkan agar
pakan ikan yang diberikan dapatlah dicerna oleh ikan dengan baik dan dapat
mengurangi tingkat pencemaran air kolam yang disebabkan adanya pakan ikan
yang berlebihan.

Berdasarkan ukuran, ikan dapat dikompokkan atas 3 macam : ikan ukuran


kecil (biasanya ikan semacam ini adalah ikan-ikan hias yang berukuran kecil
seperti ikan mas koki, ikan nila, dan lainnya), ikan jenis ini memakan pellet
dengan ukuran kecil. Ikan ukuran sedang (biasanya sejenis ikan gurami, ikan mas,
ikan lele dan lain-lain), ikan jenis ini memakan pelet dengan ukuran sedang dan
ukuran kecil. Ikan ukuran besar (biasanya sejenis ikan kerapu, ikan patin dan
sejenisnya), ikan ini biasanya memakan pelet dengan ukuran yang besar, sedang
dan kecil.

2.9.3 Flake

Flake adalah pakan ikan buatan yang dibuat dalam bentuk lembaran-
lembaran (Gambar 2.12). Pakan ini biasanya dipergunakan sebagai pakan ikan
tambahan untuk ikan hias. Pakan semacam ini memiliki kelemahan yakni mudah
larut dalam air.[10]

2.10 Diagram Alir Program (Flowchart)

Pengertian Menurut Wibawanto (2017:20) “Flowchart adalah suatu bagan


dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara
mendetail dan hubungan antara suatu proses (intruksi) dengan proses lainnya
dalam suatu program”. Diagram alur dapat menunjukan secara jelas, arus
pengendalian suatu algoritma yakni bagaimana melaksanakan suatu rangkaian
kegiatan secara logis dan sistematis.

23
2.10.1. Bentuk Flowchart
Menurut Sulindawati dan Fathoni (2010:8) flowchart terbagi atas lima jenis,
yaitu:

A. Sistem Flowchart

Sistem Flowchart merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa
yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan
urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.

B. Flowchart Dokumen

Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.

C. Flowchart Skematik

Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan


suatu sistem atau prosedur. Flowchart skematik ini bukan hanya menggunakan
simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar
komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam
sistem.

D. Flowchart Program

Flowchart Program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart program


merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap Langkah
program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.

E. Flowchart Proses

Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial


yang memecah dan menganalisa langkah-langkah selanjutnya dalam suatu
prosedur atau sistem.

24
3. PEMBAHASAN

3.1 Analisa
Analisa dan perancangan alat dibuat, berdasarkan metode penelitian dan
batasan masalah. Analisa dilakukan dengan mengamati langsung ke kolam ikan,
milik perorangan dan UKM budidaya perikanan. Saat ini ikan nila banyak di
minati oleh banyak orang, karena memiliki kandungan protein yang baik untuk
tubuh, seperti vitamin A, B3 dan B13. Pemberian pakan ikan, umumnya dilakukan
tiga kali sehari dengan cara disebar kedalam kolam. Pemberian pakan ikan dengan
cara tersebut, dapat mengakibatkan air kolam menjadi keruh, ada kemungkinan
ikan bisa terjangkit penyakit, selain itu ada juga ikan yang mati. Dari hasil
Analisa, maka dirancang alat pemberi pakan ikan seperti pada gambar 3.1 yang
terdiri dari ; RTC sebagai pengatur waktu pemberian pakan ikan setiap harinya
secara otomatis dari kotak yang disediakan dan dideteksi oleh sensor ultrasonic.
Sensor Ultrasonik menandakan pakan ikan bila sudah habis pada tempat pakan
ikan. Kedua sensor mengirim sinyal ke NODEMCU ESP8266 yang sudah di
program dengan Bahasa pemprograman C. Hasil program yang dibuat
mengaktifkan Wifi, sebagai pengantarmukaan koneksi mikrokontroler ke
handphone untuk menginformasikan pakan telah diberikan atau pakan telah habis
ke notifikasi telegram. Dikolam ikan, Motor Servo secara otomatis mengatur buka
tutup kotak pakan dari kiri kanan. Pemberian pakan ikan pada kotak pakan masih
dilakukan secara trandisional.

25
3.1.1 Blok Diagram

Power
AKTIVATOR
5V

INPUT PROSES OUTPUT


RTC
NodeMCU WiFi
Telegram
ESP8266
sensor ultrasonik Motor servo

Gambar 3.1 Blok Diagram

Dari gambar 3.1, dirancang alat pakan ikan otomatis yang dibagi menjadi tiga
blok diagram, yaitu: Input, Peoses, dan Output. Pada bagian blok input
menjelaskan tentang masukan untuk mikrokontroller serta media masukanya. blok
poses menjelaskan tentang pemprosesan yang didapat dari masukan agar
mendapatkan output yang sesuai, sedangkan output menjelaskan tentang keluaran
yang dihasilkan oleh media keluaranya.

25
3.1.2 Aktivator
Aktivator yang dibutuhkan rangkaian ini adalah +5V DC. Aktivator tersebut
diperoleh dari kabel data atau bisa menggunakan powerbank, aktivator tersebut
digunakan untuk mengaktifkan NodeMCU ESP8266 beserta komponen RTC,
Sensor Ultrasonik, dan Motor servo.

Gambar 3.2 Komponen Aktivator

3.1.3 Blok Input


Pada blok input terdapat RTC dan sensor ultrasonik, terlihat pada gambar
3.3. RTC yang berfungsi untuk mengatur waktu, mulai dari detik, menit, jam,
tanggal, hari, bulan dan tahun. Selain itu, pada rangkaian ini RTC digunakan
untuk men-set atau menjadwalkan waktu agar otomatis, untuk memberi pakan
ikan nila. Sensor ultrasonic digunakan untuk mendeteksi, apabila pakan ikan
sudah habis, lalu mengirim sinyal ke NODEMCU ESP8266.

Gambar 3.3 Input Ultrasonik dan RTC

26
3.1.4. Blok Proses
NODEMCU ESP8266 yang telah diprogram, akan membaca perintah-
perintah sesuai dengan tahapan pembuatan program dengan Bahasa
pemprograman
C. Bagian Inisialisasi, digunakan untuk pendeklarisian port-port apa saja yang
digunakan pada alat ini. Program dibuat untuk memberi inputan pada RTC
DS3231 dan Sensor Ultrasonik yang nantinya hasil proses digunakan untuk
mengendalikan komponen pada blok output.

Gambar 3.4 Proses NodeMCU ESP8266


3.1.5. Blok Output
Blok output menghasilkan keluaran ke wifi, motor servo, dan aplikasi
telegram. Motor servo digunakan untuk mengeluarkan pakan ikan yang telah
diproses oleh sensor RTC DS3231. Telegram akan menginformasikan output atau
keluaran dari komponen komponen yang sudah diprogram, dan tersimpan
NODEMCU ESP8266.

27
Gambar 3.5 Output Motor Servo

28
3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail
Aktivator yang dibutuhkan adalah +5V. Aktivator tersebut diperoleh dari
kabel data atau menggunakan powerbank. Aktivator ini digunakan untuk
mengaktifkan NodeMCU ESP8266 dan komponen lainnya,(Lampiran 1).
komponen yang digunakan adalah RTC, sensor ultrasonik, NodeMCU ESP8266
dan motor servo.

Gambar 3.6 Rangkaian

Pin-pin yang digunakan untuk alat ini yaitu pin (D1, D2, D4, ,D7, dan D8)
dimana pin tersebut terhubung terhadap komponen lain serta memiliki fungsi yang
berbeda. Pin D1 dan D2 terhubung pada RTC untuk mengatur waktu makanan
yang akan dikeluarkan. Pin D4 terhubung ke motor servo, berguna untuk
keluarnya Pakan ikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pin D7 dan D8
terhubung pada sensor ultrasonik yang berfungsi untuk mendeteksi apakan kotak
pakan yang menampung pakan ikan telah habis.

3.3 Tahapan Kinerja Alat


1. VCC pada setiap komponen disatukan dan dihubungkan pada pin 3V
2. RTC DS3231 dihubungkan pada pin D1 untuk SCL dan D2 untuk SDA.
3. Sensor Ultrasonik dihubungkan pada pin D8 untuk trigger dan D7 untuk echo.
4. Setelah semua terpasang pada NodeMCU selanjutnya NodeMCU
dihubungkan menggunakan charger atau powebank.
5. Motor Servo dihubungkan pada pin D4
6. Ground pada setiap komponen disatukan pada protoboard dan di hubungkan
29
pada pin Gnd

3.4 Rancangan Secara Flowchart

Flowchart ini dari alat Pakan tambak otomatis ikan nila berbasis NODEMCU
ESP8266 menggunakan Telegram dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Start

Inisialisasi pin RTC,


Ultrasonik, Motor Servo

Baca RTC

Jika Y NodeMCU Servo buka


Kirim notifikasi
memproses pintu
pukul 7 ke telegram

Jika NodeMCU Servo buka


Y Kirim notifikasi
pukul 12 memproses pintu
ke telegram

Jika Y NodeMCU Servo buka


pukul 18 memproses Kirim notifikasi
pintu
ke telegram

Baca Sensor
Ultrasonic

Y Pakan Habis NodeMCU kirim notifikasi ke


Jika Jarak
memproses telegram
<8

T
END

30
Gambar 3.7 Diagram Flowchart

Pada Gambar 3.7 Flowchart tersebut, alur program dimulai pada “Start”.
Kemudian, terjadi inisialisasi segala sesuatu seperti, input dan output yang
dibutuhkan agar berjalan sesuai yang diharapkan. Langkah pertama yaitu baca
RTC, digunakan untuk menjadwalkan kapan keluarnya pakan ikan nila. Terdapat
kondisi dimana waktu menunjukan pukul 07:00 WIB, 12:00 WIB dan 18:00 WIB,
maka motor servo akan terbuka dengan sudut sebesar 40 o selama 1 detik. Data
tersebut akan dikirimkan ke telegram sebagai notifikasi bahwa pakan telah
diberikan pada jam tersebut.

Berikutnya, baca sensor ultrasonik digunakan untuk mengetahui apakah pakan


telah habis. kondisi pada flowchart jika jarak lebih dari 8 cm maka pakan yang
terdapat pada wadah penampungan telah habis. Data dikirim ke telegram sebagai
notifikasi bahwa pakan habis.

31
3.5 Analisa Program
Berikut dibuat program dan coding,(Lampiran 2).

Tabel 3.1 Analisa program


Program Penjelasan

#include <ESP8266WiFi.h> Menyatakan Library


#include <CTBot.h> yang akan dipakai
#include <WiFiClientSecure.h> pada program
#include "Servo.h"
#include <Wire.h>
#include "RTClib.h"

CTBot myBot; Pendefinisian dari


myBot

String ssid = "Percobaan 8"; String pass = Pendeklarasian


"Percobaan9";
ssid dan password
dari jaringan.
String token = "1539260744:AAGMEpX0k3_ mengghubungkan
x4v7NvWIQt_wC8SdbZmq5HDA"; alat dengan bot
const int id = 1225880268 telegram agar
dapat mengirim
notifikasi pada
telegram.
int trigerPin = D8;
int echoPin = D7; Pendefinisian

long duration, cm, m, jarak; komponen yang

Servo servo; dipakai dan

RTC_DS3231 RTC; menjelaskan


char daysOfTheWeek[7][12] = {"Sunday", satuan yang
"Monday", "Tuesday", "Wednesday", "Thursday", dipakai dalam
"Friday","Saturday"}; satuan
komponen.

32
void connectwifi(){ Pada program ini
// Attempt to connect to Wifi network: befungsi
Serial.print("Connecting Wifi: "); mengkoneksikan alat
Serial.println(ssid); dengan wifi.

// Set WiFi to station mode and disconnect from an


AP if it was Previously
// connected
WiFi.mode(WIFI_STA);
WiFi.begin(ssid, pass);

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {


Serial.print(".");
delay(500);
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.print("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());

void setup() { //Pengaturan Pin dan Variabel Void setup digunakan


Serial.begin(115200); untuk menjalakan
program Arduino.
connectwifi();
Menentukan kecepatan
pengiriman dan
penerimaan data
melalui port serial.

33
Wire.begin(); Program ini penjelasan
RTC.begin(); untuk memulai
servo.attach(D4); pengaktifan komponen
pinMode(D4,OUTPUT); yang digunakan.
pinMode(trigerPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);

//koneksi dengan telegram Program ini berfungsi


myBot.wifiConnect(ssid,pass); mengkoneksikan pada
myBot.setTelegramToken(token); telegram, mengecek
status koneksi dan
if(myBot.testConnection()) { mengirimkan
Serial.println("Telegram Terhubung"); notifikasi.
}
else {
Serial.println("Telegram Terputus");
}

myBot.sendMessage(id, "Telegram Terhubung");

if (! RTC.begin()) { Mensetting waktu


Serial.println("Couldn't find RTC"); RTC sesuai dengan
while (1); waktu yang terdapat
} pada perangkat yang
RTC.adjust(DateTime(F( DATE ), digunakan dan
F( TIME ))); mengirim notifikasi
bahwa alat siap
Serial.println("Alat siap digunakan..."); digunakan.

myBot.sendMessage(id, "Alat Siap Digunakan");


}

34
void loop(){ Void loop digunakan
TBMessage msg; untuk menjalankan
myBot.getNewMessage(msg); program secara
berulang-ulang.

DateTime now = RTC.now(); //menampilkan rtc pada Pada program ini


variabel now digunakan untuk
menampilkan waktu,
Serial.print(daysOfTheWeek[now.dayOfTheWeek()]); yaitu hari, bulan,
Serial.print(','); tahun, jam, menit, dan
Serial.print(now.day(), DEC); //menampilkan hari detik yang akan
Serial.print('/'); ditampilkan pada
Serial.print(now.month(), DEC); //menampilkan serial monitor.
bulan
Serial.print('/');
Serial.print(now.year(), DEC); //menampilkan tahun
Serial.print(' ');
Serial.print(now.hour(), DEC); //menampilkan jam
Serial.print(':');
Serial.print(now.minute(), DEC); //menampilkan
menit
Serial.print(':');
Serial.print(now.second(), DEC); //menampilkan
detik
Serial.println();
delay(1000);

35
if (now.hour()==07 && now.minute()==00) { Pada program ini
//servo.write(0); digunakan untuk
servo.write(30); mensetting waktu dan
delay(1000); menjadwalkan kapan
servo.write(0); pakan harus
myBot.sendMessage(id, "Jam 07:00 Telah diberi dikeluarkan. Servo
Makan"); akan terbuka sebesar
} 40 derajat selama 1
if (now.hour()==12 && now.minute()==00) { detik dan
//servo.write(0); mengirimkan
servo.write(30); notifikasi ke telegram.
delay(1000);
servo.write(0);
myBot.sendMessage(id, "Jam 12:00 Telah diberi
Makan");
}
if (now.hour()==18 && now.minute()==00) {
//servo.write(0);
servo.write(30);
delay(1000);
servo.write(0);
myBot.sendMessage(id, "Jam 18:00 Telah diberi
Makan");
}
else {
servo.write(0);
}
delay(10000);

36
digitalWrite(trigerPin, LOW); Program ini digunakan
delayMicroseconds(8); untuk mengatur
digitalWrite(trigerPin, HIGH); kondisi pada sensor
delayMicroseconds(8); ultrasonic.
digitalWrite(trigerPin, LOW);
delayMicroseconds(8);

duration = pulseIn(echoPin, HIGH); memasukan rumus


yang digunakan pada
jarak = (duration / 2) / 29.1; senso untrasonik dan
Serial.print("jarak sensor"); mencetak pada serial
Serial.print(": "); monitor.
Serial.print(jarak);

String jar = "Jarak: "; Program ini


jar += int(jarak); pendeklarasian jarak
jar +=" cm \n"; untuk dikirimkan
jar += "Pakan habis \n"; otomatis pada
telegram jika jarak
if(jarak > 8 ){ lebih dari 8 cm.
Serial.println("cm pakan habis");
myBot.sendMessage(id, jar, "");
}
else{
Serial.println("cm pakan tersisa");
}
delay(35000);
}

37
3.6 Pembuatan Output

Dari blok diagram dan flowchart terlihat bahwa Telegram digunakan untuk
menerima notifikasi pesan jika telegram terhubung, alat siap digunakan, pakan
habis dan pakan ikan telah diberikan. Untuk mendapatkan notifikasi pesan dari
telegram kita harus membuat Bot pada aplikasi telegram. Bot ini berfungsi untuk
menerima pesan dari alat.

Pertama cari dan add BotFather pada telegram untuk mendapatkan token.

Gambar 3.8 Cari BotFather

Lalu buat BotFather, ketik /start. kemudian ketik /newbot, selannjutnya


membuat nama bot dan username nya jika sudah BotFather akan memberi
tokennya.

Gambar 3.9 Pesan BotFather


38
Selanjutnya kita harus mengetahui id Telegram kita, caranya cari IDbot, lalu
buka IDbot dan ketik /start dan ketik /getid untuk medapatkan id tersebut.

Gambar3.10 Memunculkan IDbot


Setelah mendapatkan token dan id lalu copy token dan id tersebut dan masukan
ke program pada Arduino IDE. Token dan id tersebut beruna untuk
menghubungkan Arduino dengan Telegram.

Gambar 3.11 Token dan Id pada Arduino IDE

39
3.7 Implementasi Alat Dan Uji Coba

Setelah purwarupa pakan ikan selesai dibuat dan program dijalankan, maka
dilakukan analisa data, untuk menguji keberhasilan semua yang terkait dengan
purwarupa dan dilengkapi dengan tabel uji coba alat.

Berikut ini dilakukan implementasi alat dari Analisa data pengamatan,


berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan peneliti, dengan
pengimplementasian langsung purwarupa pakan ikan. Sumber tegangan yang
mendukung pengaktifan alat ini menggunakan kabel data atau powerbank.

3.7.1 Pemasangan Alat

Pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara memasangkan setiap


komponen pada ModeMCU ESP8266. Setiap komponen akan dihubungkan
mengunakan jumper. Selain itu dibutuhkan protoboard untuk menghubungkan
ground dan VCC menjadi satu, dapat dilihat di lampiran 1. Berikut di lakukan
Langkah pemasangan alat seperti yang telah disampaikan pada tahapan kinerja
alat:

3.7.2 Pengoprasian Alat


Setelah pemasangan alat selesai, maka alat diberi sumber tegangan pada
NodeMCU diperoleh menggunakan kabel data atau powebank. NodeMCU
ESP8266 akan melakukan inisialisasi pin dari komponen dan membaca program
yang ada didalamnya. Setelah itu NodeMCU aktif maka semua komponen
menyala dan secara otomatis NodeMCU akan memberi pesan kepada user melalui
telegram.

3.7.3 Pengujian Alat


Setelah alat dioprasikan berjalan dengan baik, maka selanjutnya dilakukan
pengujian alat,(Lampiran 3). Alat akan diuji dalam 3 hari, dengan setiap 1 hari 3
kali pemberian pakan. Awalnya Pengisian kedalam dikotak yang sudah
disediakan, dan berkurang dari 1cm sampai dengan 8 cm, jika sudah lebih dari 8
40
cm maka pakan

41
telah habis. sensor ultrasonic akan membaca jika pakan habis dan pakan penuh
cm. pakan penuh bisa dilihat pada serial monitor Digambar 4.1

Gambar 3.11 Serial monitor

Tabel 3.1 Pengujian Alat hari ke-1


NO Waktu Hari ke- 1 Pakan ikan
pemberian turun / habis
pakan (jarak)
1 07.00 WIB Telah diberi makan 2 cm
2 12.00 WIB Telah diberi makan 2 cm
3 18.00 WIB Telah diberi makan 3 cm

Bisa dilihat pada tabel pengujian 3.1. Hari pertama, pada jam 07.00 WIB,
pakan telah di beri makan dan sensor ultrasonic membaca jika pakan masih penuh
2 cm. pada jam 12.00 WIB, pakan telah diberi makan Kembali, dan ultrasonic
membaca pakan masih penuh 2 cm. dan pada jam 18.00 WIB, ikan telah diberi
makan paka masih penuh 3 cm. kesmpulan pada hari pertama ikan nila telah
diberi makan secara teratur, dan pakan masih penih hanya berkurang 1 cm saja.

40
Tabel 3.2 Pengujian Alat hari ke-2
NO Waktu Hari ke- 2 Pakan ikan
pemberian pakan turun / habis
(jarak)
1 07.00 WIB Telah diberi makan 3 cm
2 12.00 WIB Telah diberi makan 3 cm
3 18.00 WIB Telah diberi makan 4 cm

Selanjutnya pada tabel pengujian 3.2 hari ke 2 pakan secara rutin diberikan.
Pada jam 07.00 WIB, ikan telah diberi makan, pakan ikan penuh 3 cm . pada
waktu selanjutnya jam 12.00 WIB, ikan telah diberi makan dan pakan masih
penuh 3 cm. pada jam 18.00 WIB, ikan telah diberi makan dan pakan ikan penuh
4 cm berhurang 1 cm.

Tabel 3.3 Pengujian Alat hari ke-3


NO Waktu Hari ke- 3 Pakan ikan
pemberian pakan turun / habis
(jarak)
1 07.00 WIB Telah diberi makan 4 cm
2 12.00 WIB Telah diberi makan 4 cm
3 18.00 WIB Telah diberi makan 9 cm

Pada hari ke3 jam 07.00 WIB, ikan telah diberi makan kondisi pakan ikan
penuh 4 cm. pada jam 12.00, WIB ikan telah diberi makan dan kondisi pakan ikan
penuh 4 cm. pada jam 18.00, WIB ikan telah diberi makan, dan saya melakukan
percobaan jika pakan ikan habis 9 cm, maka pakan ikan telah habis, karena telah
melebihi batas 8 cm, maka notifikasi akan dikirimkan ke telegram pakan habis.

41
Berikut contoh aplikasi yang ditampilkan dilayar handphone melalui telegram,
bisa dilihat pada gambar 3.12

Gambar 3.12 Notifikasi Telegram

Pada tampilan telegram kondisi awal bahwa Telegram terhubung dan alat siap
digunakan. Pakan belum diisi sehingga jarak pakan habis adalah 9 cm. setelah
diisi alat siap digunakan. Setiap jam ikan telah diberi makan, dan jarak 9 cm,
tanda pakan ikan dalam kotak penyimpanan pakan habis.

42
4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Program pada mikrokontroler telah berfungsi sesuai dengan program yang


telah dibuat, sehingga berhasil meng inisialisasi semua pin pada komponen dan
membaca program yang ada didalamnya. Sehingga alat telah ter-uji sesuai dengan
percobaan selama 3 hari. Diberikan pakan mulai dari penuh sampai berkurang
sesuai dengan jarak dalam satuan cm, dengan kisaran 1 sampai dengan 9 cm.
sehingga dapat diterima dilayar handphone dengan isi pesan antara lain pakan : 9
cm, pakan telah habis, jam 07.00 Telah diberi makan, bisa dilihat pada gambar
4.2.

4.2 Saran
Alat yang telah berhasil dibuat dapat dikembangkan lagi dengan
menambahkan turbidity sensor untuk melihat tingkat kekeruhan air pada kolam
ikan.

43
DAFTAR PUSTAKA

Nn-Digital (2019, 11 Agustus) Contoh Program Module RTC DS3231 +


AT24C32 Dengan Arduino https://www.nn-digital.com/blog/2019/08/11/
contoh-program-module-rtc-ds3231-at24c32-dengan-arduino/

Elangsakti (Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian, & Aplikasinya)


https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik. html

Tulle, Christian Dendi Novian(2017) MONITORING VOLUME


CAIRAN DALAM TABUNG (DRUM SILINDER) DENGAN
SENSOR ULTRASONIK BERBASIS WEB.
https://eprints.akakom.ac.id/4911/3/3_143310017_BAB_II.pdf

Dionysius Ferdian Arranda (2017, 28 Agustus) KONTROL LAMPU


RUANGAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN NODEMCU ESP8266
https://eprints.akakom.ac.id/4904/3/3_143310003_BAB_II.pdf

Trikueni Dermanto (2014, 19 Maret) Prinsip Kerja Motor Servo


https://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Motor-
Servo. html

sinauarduino (2016, 6 Maret) Mengenal Arduino Software (IDE)


https://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-software-ide/

Fifit Fitriansyah, Aryadillah (2020, 2 September) Penggunaan Telegram


Sebagai Media Komunikasi Dalam Pembelajaran Online
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/download/893
5/pdf

Rifqi Mulyawan (2019, 20 April) Apa itu Internet of Things? Menurut


Ahli, Sejarah, Prinsip, Kelebihan dan Kekurangannya!
https://rifqimulyawan.com/blog/pengertian-iot-internet-of-things/

Sari, Winda Permata(2016 Oktober 10) Perbandingan Algoritma Cocktail


Shaker Sort dan 4 Way Merge Sort Dalam Pengurutan Data
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/61732

Santoso, Whisnu Yogiaji Iman (2008) Perancangan Sistem Pembuatan


Pakan Ikan (Pelet) Berbasis Programmable Logic Controller
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3035/4/01410200047_2008_BA
B-II.pdf
LAMPIRAN

Lampiran 1 Rangkaian Alat

L1
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <CTBot.h>
#include <WiFiClientSecure.h>
#include "Servo.h"
#include <Wire.h>
#include "RTClib.h"

CTBot myBot;

//Masukan Nama WiFi dan Password


String ssid = "GRATIS";
String pass = "BAM99999";
String token =
"1539260744:AAGMEpX0k3_x4v7NvWIQt_wC8SdbZmq5HDA";
const int id = 1225880268;

int trigerPin = D8;


int echoPin = D7;
long duration, cm, m, jarak;
Servo servo;
RTC_DS3231 RTC;
char daysOfTheWeek[7][12] = {"Sunday", "Monday", "Tuesday",
"Wednesday", "Thursday", "Friday","Saturday"};

//Konek WIFI
void connectwifi(){
// Attempt to connect to Wifi network:
Serial.print("Connecting Wifi: ");
Serial.println(ssid);

// Set WiFi to station mode and disconnect from an AP if it was Previously


// connected
WiFi.mode(WIFI_STA);
WiFi.begin(ssid, pass);

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {


Serial.print(".");
delay(500);
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.print("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
}

void setup() { //Pengaturan Pin dan Variabel

L2
Serial.begin(115200);

connectwifi();

Wire.begin();
RTC.begin();
servo.attach(D4);
servo.write(0);
pinMode(D4,OUTPUT);
pinMode(trigerPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);

//koneksi dengan telegram


myBot.wifiConnect(ssid,pass);
myBot.setTelegramToken(token);

if(myBot.testConnection()) {
Serial.println("Telegram Terhubung");
}
else {
Serial.println("Telegram Terputus");
}
myBot.sendMessage(id, "Telegram Terhubung");

if (! RTC.begin()) {
Serial.println("Couldn't find RTC");
while (1);
}

RTC.adjust(DateTime(F( DATE ), F( TIME )));

Serial.println("Alat siap digunakan...");

myBot.sendMessage(id, "Alat Siap Digunakan");


}
void loop(){
TBMessage msg;
myBot.getNewMessage(msg);

DateTime now = RTC.now(); //menampilkan rtc pada variabel now


Serial.print(daysOfTheWeek[now.dayOfTheWeek()]);
Serial.print(',');
Serial.print(now.day(), DEC); //menampilkan hari
Serial.print('/');
Serial.print(now.month(), DEC); //menampilkan bulan
Serial.print('/');

L3
Serial.print(now.year(), DEC); //menampilkan tahun
Serial.print(' ');
Serial.print(now.hour(), DEC); //menampilkan jam
Serial.print(':');
Serial.print(now.minute(), DEC); //menampilkan menit
Serial.print(':');
Serial.print(now.second(), DEC); //menampilkan detik
Serial.println();
delay(1000);

if (now.hour()==07 && now.minute()==00) {


//servo.write(0);
servo.write(40);
delay(1000);
servo.write(0);
myBot.sendMessage(id, "Jam 07:00 Telah diberi Makan");
}
if (now.hour()==12 && now.minute()==00) {
//servo.write(0);
servo.write(40);
delay(1000);
servo.write(0);
myBot.sendMessage(id, "Jam 12:00 Telah diberi Makan");
}
if (now.hour()==18 && now.minute()==00) {
//servo.write(0);
servo.write(40);
delay(1000);
servo.write(0);
myBot.sendMessage(id, "Jam 18:00 Telah diberi Makan");
}
else {
servo.write(0);
}
delay(10000);

digitalWrite(trigerPin, LOW);
delayMicroseconds(8);
digitalWrite(trigerPin, HIGH);
delayMicroseconds(8);
digitalWrite(trigerPin, LOW);
delayMicroseconds(8);

duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

jarak = (duration / 2) / 29.1;

L4
Serial.print("jarak sensor");
Serial.print(" : ");
Serial.print(jarak);

String jar = "Jarak: ";


jar += int(jarak);
jar +=" cm \n";
jar += "Pakan habis \n";

if(jarak > 8 ){
Serial.println("cm pakan habis");
myBot.sendMessage(id, jar, "");
}
else{
Serial.println("cm pakan penuh");
}
delay(35000);
}
Lampiran 2 Listing Program

L5
Lampiran 3 Tampak depan

Lampiran 4 Tampak belakang

L6
Lampiran 5 Tampak samping

Lampiran 6 Tampak atas

L7
Lampiran 7 Output Telegram

Lampiran 8 Serial Monitor

L8

Anda mungkin juga menyukai