TULISAN ILMIAH
Jakarta
2023
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN
PUBLIKASI
NPM 21117750
Tanggal Lulus :
Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan
dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan
dalam bentuk apa pun telah mengikuti kaidah, etika yang berlaku. Mengenai isi
dan tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas
Gunadarma. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan
penuh kesadaran.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul PI : Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui Sensor RTC Dan
Ultrasonic Berbasis NODEMCU ESP8266 Menggunakan
Telegram
NPM : 21117850
Tanggal Sidang :
Tanggal Lulus :
Menyetujui
Ketua Jurusan
iii
ABSTRAK
Dzaki Yunan Dhiya
Gazalla, 21117850.
Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui Sensor RTC Dan Ultrasonic
Berbasis NODEMCU ESP8266 Menggunakan Telegram.
( xiii + 41 + Lampiran )
Abstrak
Didalam budidaya perikanan, pakan menjadi salah satu faktor yang sangat
penting, persediaan pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Banyak penduduk pedesaan yang
membudidayakan ikan nila secara swadaya. Melihat sekitar pedesaan banyak yang
membuka rumah makan atau resto termasuk pesanan dari resto diperkotaan maka
banyak permintaan, sehingga penduduk setempat memiliki prospek yang
menjanjikan masa depan. Berdasarkan uraian yang dijabarkan, maka dirancang
dan dibuat alat berupa purwarupa untuk memberikan pakan ikan nila secara
otomatis yang dikendalikan oleh NODEMCU menggunakan Bahasa
pemprograman C melalui sensor RTC dan Ultrasonic. Analisa dilakukan dengan
mengamati langsung ke kolam ikan, milik perorangan dan UKM budidaya
perikanan. Saat ini ikan nila banyak di minati oleh banyak orang, karena memiliki
kandungan protein yang baik untuk tubuh, seperti vitamin A, B3 dan B13. RTC
sebagai pengatur waktu pemberian pakan ikan setiap harinya secara otomatis dari
kotak yang disediakan dan dideteksi oleh sensor ultrasonic. Sensor Ultrasonik
menandakan pakan ikan bila sudah habis pada tempat pakan ikan. Alat akan diuji
dalam 3 hari, dengan setiap 1 hari 3 kali pemberian pakan. Pakan diisi dengan full
pada kotak yang sudah disediakan, jika pakan telah habis sensor ultrasonic akan
membaca jika pakan habis dan pakan penuh. Hasil program yang dibuat
mengaktifkan wifi untuk menampilkan pesan pada telegram.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmatnya dan
karunia yang telah di curahkan selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan ilmiah ini. Tulisan Ilmiah ini disusun guna melengkapi syarat dalam
mencapai gelar Setara Sarjana Muda pada jurusan Sistem Komputer, Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma. Penulisan
ilmiah ini dengan judul “Pemberian Pakan Ikan Nila Otomatis Melalui Sensor
RTC Dan Ultrasonic Berbasis NODEMCU ESP8266 Menggunakan Telegram”.
vi
7. Sahabat dan teman teman peneliti yang ikut membantu dalam
pembuatan Penelitian Ilmiah ini dan selalu memberi semangat
dalam mengerjakan Penelitian Ilmiah ini.
Ucapan khusus peneliti haturkan pada Mama yang selalu mendoakan dan
memotivasi pada pengerjaan penulisan ilmiah dan papa memberi motivasi dalam
mengerjakan Penulisan Ilmiah ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan ini. Oleh Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga penulisan ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak yang membacanya.
vii
DAFTAR ISI
Halama
n LEMBAR JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................vi
DAFTAR ISI....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii
1. PENDAHULUAN........................................................................................1
2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
viii
2.2.1 Cara kerja Sensor Ultrasonik.....................................................6
2.5 Arduino.............................................................................................14
2.6 Telegram...........................................................................................15
2.8 Algoritma..........................................................................................18
2.9.1 Crumble...................................................................................20
2.9.2 Pelet.........................................................................................20
2.9.3 Flake........................................................................................21
ix
3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT..............................23
3.1 Analisa..............................................................................................23
3.1.2 Aktivator..................................................................................26
4. PENUTUP.................................................................................................41
4.1 Simpulan..........................................................................................41
4.2 Saran................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
xiii
1. PENDAHULUAN
2
2. Studi laboratorium
Merancang alat dan membuat purwarupa dilakukan di labolatorium
sistem komputer kampus Universitas Gunadarma, mulai dari menggambar
blok diagram, membuat rangkaian keseluruhan untuk memasang komponen
yang dibutuhkan, melakukan tahapan kinerja alat dan tahapan pembuatan
program dilengkapi dengan flowchart. Setelah semua dikerjakan, dilakukan
implementasi alat.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
4
Table 2.1 deskripsi modul RCT DS3132
5
2.2. Sensor Ultrasonik
6
Gambar 2.2 Cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver.
a. Piezoelektrik
Piezoelektronik berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Bahan piezoelekronik adalah material yang memproduksi
medan listrik Ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis.
Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan
mengalami reganan atau tekanan mekanis. Jika rangkaian pengukur
beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama, maka
dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang
ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi
kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka
tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.
7
b. Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar
gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz)
yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi
40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari
osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi
ditentukan oleh komponen RLC / kristal tergantung dari disain osilator
yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik
yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga
bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar
frekuensi pada osilator.
c. Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan
piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan
yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu
benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter.
Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible,
elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat
gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan
menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.
8
Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Ultrasonik HC-SR04
Power Suplay +5V DC
Arus daya 15mA
Sudut efektif <15o
Pembacaan jarak 2cm – 400cm
Pengukuran Sudut 30o
9
Gambar 2.4 Timing diagram pengoperasian sensor ultrasonik HC-SR04
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor
DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear
yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan
resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran
poros motor servo.
12
2.4.1 Prinsip Kerja Motor Servo
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada
posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan
eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor
servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang
dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan
posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms
(mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan
pada posisinya. [5]
13
2.5 Software Arduino
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat
operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan
dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk
pemrograman dengan Arduino.
2.6 Telegram
15
Gambar 2.10 Aplikasi Telegram
17
2.7 Internet of things (IoT)
IoT merupakan singkatan dari Internet of things, atau IOT adalah sistem
perangkat komputasi yang saling terkait, mesin mekanik dan digital, objek, hewan
atau orang yang dilengkapi dengan pengidentifikasi unik atau UID (Unique
Identifiers) dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa
memerlukan campur tangan manusia untuk interaksi manusia atau manusia ke
komputer berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Techtarget.
Melalui internet tersebut kita dapat melakukan berbagai macam aktivitas
seperti berbagi data kontrol, dan berbagai macam hal lainnya. Internet of Things
(IOT) mengacu pada tren yang sedang berlangsung untuk menghubungkan semua
jenis objek fisik ke internet.
IOT terdiri ini dari smart devices atau perangkat pintar yang berkemampuan
web bekerja dengan menggunakan prosesor built-in (tertanam), sensor, dan
hardware atau perangkat keras komunikasi untuk mengumpulkan, mengirim, dan
bertindak berdasarkan data yang mereka peroleh dari lingkungan mereka.
Perangkat IOT berbagi data sensor yang mereka kumpulkan dengan
menghubungkan ke gateway IOT atau perangkat tepi lainnya tempat dimana data
dikirim ke cloud untuk analisa atau dianalisis secara lokal.
perangkat ini berkomunikasi dengan perangkat terkait lainnya dan
bertindak berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari satu sama lain.
Perangkat melakukan sebagian besar pekerjaan tanpa campur tangan manusia,
meskipun orang atau manusia juga dapat berinteraksi dengan perangkat.
18
“Internet
19
of Things”, objek dapat “berkomunikasi” satu sama lain, tanpa campur tangan
manusia.
Adapun rantai industri IOT dalam prinsip IOT, dapat dibagi menjadi 4 (empat)
bagian, antara lain adalah:
1. Identitas
2. Penginderaan
3. Pemrosesan, dan
4. Transmisi informasi
Teknologi utama dari masing-masing bagian adalah seperti RFID, Sensor,
Chip cerdas dan jaringan telekomunikasi nirkabel masing-masing. Terminal
sensing, koneksi jaringan dan perhitungan latar belakang adalah 3 (tiga) teknologi
utama yang terdapat dalam prinsip IOT, dimana terminal Sensing disini
merupakan dasar dari ketiganya.[8]
2.8. Algoritma
Menurut Donald E. Knuth, algoritma yang baik memiliki kriteria sebagai berikut
(Sitorus, 2015):
1. Input
Suatu algoritma harus memiliki 0 (nol) atau lebih masukan (input).
Artinya, suatu algoritma itu dimungkinkan tidak memiliki masukan secara
langsung dari pengguna tetapi dapat juga memiliki beberapa masukan.
Algoritma yang tidak memiliki masukan secara langsung dari pengguna,
maka semua data dapat diinisialisaikan atau dibangkitkan dalam algoritma.
20
2. Output
Suatu algoritma harus memiliki satu atau lebih algoritma. Suatu algoritma
yang tidak memiliki keluaran (output) adalah suatu algoritma yang sia sia,
yang tidak perlu dilakukan. Algoritma dibuat untuk tujuan menghasilkan
sesuatu yang diinginkan, yaitu berupa hasil keluaran. Universitas Sumatera
Utara.
3. Finiteness
Setiap pekerjaan yang dikerjakan pasti berhenti. Demikian juga algoritma
harus dapat dijamin akan berhenti setelah melakukan sejumlah langkah
proses.
4. Definiteness
Algoritma tersebut tidak menimbulkan makna ganda (ambiguous). Setiap
baris aksi/pernyataan dalam suatu algoritma harus pasti, artinya tidak
menimbulkan penafsiran lain bagi setiap pembaca algoritma, sehingga
memberikan output yang sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna.
5. Effectiveness
Setiap langkah algoritma harus sederhana sehingga dikerjakan dalam
waktu yang wajar. [9]
Pakan ikan buatan adalah pakan ikan yang dibuat dengan mengkombinasikan
bahan-bahan tertentu kemudian dicampurkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang ada. Biasannya pakan ikan dibuat dalam berberapa bentuk. Berikut adalah
macam-macam bentuk ikan buatan yang biasanya ada dipasaran.
21
Gambar 2.11 macam macam Pakan ikan
2.9.1. Crumble
Crumble adalah pakan ikan buatan yang biasanya dibuat dalam bentuk
remah-remah. Pakan semacam ini biasanya dibuat untuk ikan yang masih dalam
bentuk anakan (kecil), karena pakan semacam ini lebih mudah dicerna.
Kelemahan pakan semacam ini adalah karena ukurannya yang halus maka mudah
larut dalam air sehingga tingkat pencemaran air jadi meningkat.
2.9.2 Pelet
Pelet ikan adalah salah satu jenis pakan ikan buatan yang paling banyak
dipergunakan petani ikan dalam proses pembudidayaan ikan (Gambar 2.12). Pelet
ikan terdiri dari berberapa campuran komposisi pakan ikan yang telah
diformulasikan terlebih dahulu. Komposisi ini biasanya terdiri dari bahan bahan
yang memiliki gizi yang dibutuhkan oleh ikan seperti karbohidrat, protein, lipid
dan sebagainya.
Pelet biasanya diberikan untuk ikan yang telah besar atau dewasa. Biasanya
diberikan ketika ikan sudah berumur lebih dari 120 hari masa perkembanganya
22
(http://www.iptek.net.id, 2008). Pelet yang telah jadi adalah pelet yang dapat
mengapung berberapa saat dan memiliki tingkat ketahanan yang bagus ketika
berada dalam air (tidak mudah hancur). Pelet biasanya dicetak dalam bentuk padat
dan kering serta memiliki ukuran yang berbeda–beda, hal ini dimaksudkan agar
pakan ikan yang diberikan dapatlah dicerna oleh ikan dengan baik dan dapat
mengurangi tingkat pencemaran air kolam yang disebabkan adanya pakan ikan
yang berlebihan.
2.9.3 Flake
Flake adalah pakan ikan buatan yang dibuat dalam bentuk lembaran-
lembaran (Gambar 2.12). Pakan ini biasanya dipergunakan sebagai pakan ikan
tambahan untuk ikan hias. Pakan semacam ini memiliki kelemahan yakni mudah
larut dalam air.[10]
23
2.10.1. Bentuk Flowchart
Menurut Sulindawati dan Fathoni (2010:8) flowchart terbagi atas lima jenis,
yaitu:
A. Sistem Flowchart
Sistem Flowchart merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa
yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan
urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
B. Flowchart Dokumen
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.
C. Flowchart Skematik
D. Flowchart Program
E. Flowchart Proses
24
3. PEMBAHASAN
3.1 Analisa
Analisa dan perancangan alat dibuat, berdasarkan metode penelitian dan
batasan masalah. Analisa dilakukan dengan mengamati langsung ke kolam ikan,
milik perorangan dan UKM budidaya perikanan. Saat ini ikan nila banyak di
minati oleh banyak orang, karena memiliki kandungan protein yang baik untuk
tubuh, seperti vitamin A, B3 dan B13. Pemberian pakan ikan, umumnya dilakukan
tiga kali sehari dengan cara disebar kedalam kolam. Pemberian pakan ikan dengan
cara tersebut, dapat mengakibatkan air kolam menjadi keruh, ada kemungkinan
ikan bisa terjangkit penyakit, selain itu ada juga ikan yang mati. Dari hasil
Analisa, maka dirancang alat pemberi pakan ikan seperti pada gambar 3.1 yang
terdiri dari ; RTC sebagai pengatur waktu pemberian pakan ikan setiap harinya
secara otomatis dari kotak yang disediakan dan dideteksi oleh sensor ultrasonic.
Sensor Ultrasonik menandakan pakan ikan bila sudah habis pada tempat pakan
ikan. Kedua sensor mengirim sinyal ke NODEMCU ESP8266 yang sudah di
program dengan Bahasa pemprograman C. Hasil program yang dibuat
mengaktifkan Wifi, sebagai pengantarmukaan koneksi mikrokontroler ke
handphone untuk menginformasikan pakan telah diberikan atau pakan telah habis
ke notifikasi telegram. Dikolam ikan, Motor Servo secara otomatis mengatur buka
tutup kotak pakan dari kiri kanan. Pemberian pakan ikan pada kotak pakan masih
dilakukan secara trandisional.
25
3.1.1 Blok Diagram
Power
AKTIVATOR
5V
Dari gambar 3.1, dirancang alat pakan ikan otomatis yang dibagi menjadi tiga
blok diagram, yaitu: Input, Peoses, dan Output. Pada bagian blok input
menjelaskan tentang masukan untuk mikrokontroller serta media masukanya. blok
poses menjelaskan tentang pemprosesan yang didapat dari masukan agar
mendapatkan output yang sesuai, sedangkan output menjelaskan tentang keluaran
yang dihasilkan oleh media keluaranya.
25
3.1.2 Aktivator
Aktivator yang dibutuhkan rangkaian ini adalah +5V DC. Aktivator tersebut
diperoleh dari kabel data atau bisa menggunakan powerbank, aktivator tersebut
digunakan untuk mengaktifkan NodeMCU ESP8266 beserta komponen RTC,
Sensor Ultrasonik, dan Motor servo.
26
3.1.4. Blok Proses
NODEMCU ESP8266 yang telah diprogram, akan membaca perintah-
perintah sesuai dengan tahapan pembuatan program dengan Bahasa
pemprograman
C. Bagian Inisialisasi, digunakan untuk pendeklarisian port-port apa saja yang
digunakan pada alat ini. Program dibuat untuk memberi inputan pada RTC
DS3231 dan Sensor Ultrasonik yang nantinya hasil proses digunakan untuk
mengendalikan komponen pada blok output.
27
Gambar 3.5 Output Motor Servo
28
3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail
Aktivator yang dibutuhkan adalah +5V. Aktivator tersebut diperoleh dari
kabel data atau menggunakan powerbank. Aktivator ini digunakan untuk
mengaktifkan NodeMCU ESP8266 dan komponen lainnya,(Lampiran 1).
komponen yang digunakan adalah RTC, sensor ultrasonik, NodeMCU ESP8266
dan motor servo.
Pin-pin yang digunakan untuk alat ini yaitu pin (D1, D2, D4, ,D7, dan D8)
dimana pin tersebut terhubung terhadap komponen lain serta memiliki fungsi yang
berbeda. Pin D1 dan D2 terhubung pada RTC untuk mengatur waktu makanan
yang akan dikeluarkan. Pin D4 terhubung ke motor servo, berguna untuk
keluarnya Pakan ikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pin D7 dan D8
terhubung pada sensor ultrasonik yang berfungsi untuk mendeteksi apakan kotak
pakan yang menampung pakan ikan telah habis.
Flowchart ini dari alat Pakan tambak otomatis ikan nila berbasis NODEMCU
ESP8266 menggunakan Telegram dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Start
Baca RTC
Baca Sensor
Ultrasonic
T
END
30
Gambar 3.7 Diagram Flowchart
Pada Gambar 3.7 Flowchart tersebut, alur program dimulai pada “Start”.
Kemudian, terjadi inisialisasi segala sesuatu seperti, input dan output yang
dibutuhkan agar berjalan sesuai yang diharapkan. Langkah pertama yaitu baca
RTC, digunakan untuk menjadwalkan kapan keluarnya pakan ikan nila. Terdapat
kondisi dimana waktu menunjukan pukul 07:00 WIB, 12:00 WIB dan 18:00 WIB,
maka motor servo akan terbuka dengan sudut sebesar 40 o selama 1 detik. Data
tersebut akan dikirimkan ke telegram sebagai notifikasi bahwa pakan telah
diberikan pada jam tersebut.
31
3.5 Analisa Program
Berikut dibuat program dan coding,(Lampiran 2).
32
void connectwifi(){ Pada program ini
// Attempt to connect to Wifi network: befungsi
Serial.print("Connecting Wifi: "); mengkoneksikan alat
Serial.println(ssid); dengan wifi.
33
Wire.begin(); Program ini penjelasan
RTC.begin(); untuk memulai
servo.attach(D4); pengaktifan komponen
pinMode(D4,OUTPUT); yang digunakan.
pinMode(trigerPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
34
void loop(){ Void loop digunakan
TBMessage msg; untuk menjalankan
myBot.getNewMessage(msg); program secara
berulang-ulang.
35
if (now.hour()==07 && now.minute()==00) { Pada program ini
//servo.write(0); digunakan untuk
servo.write(30); mensetting waktu dan
delay(1000); menjadwalkan kapan
servo.write(0); pakan harus
myBot.sendMessage(id, "Jam 07:00 Telah diberi dikeluarkan. Servo
Makan"); akan terbuka sebesar
} 40 derajat selama 1
if (now.hour()==12 && now.minute()==00) { detik dan
//servo.write(0); mengirimkan
servo.write(30); notifikasi ke telegram.
delay(1000);
servo.write(0);
myBot.sendMessage(id, "Jam 12:00 Telah diberi
Makan");
}
if (now.hour()==18 && now.minute()==00) {
//servo.write(0);
servo.write(30);
delay(1000);
servo.write(0);
myBot.sendMessage(id, "Jam 18:00 Telah diberi
Makan");
}
else {
servo.write(0);
}
delay(10000);
36
digitalWrite(trigerPin, LOW); Program ini digunakan
delayMicroseconds(8); untuk mengatur
digitalWrite(trigerPin, HIGH); kondisi pada sensor
delayMicroseconds(8); ultrasonic.
digitalWrite(trigerPin, LOW);
delayMicroseconds(8);
37
3.6 Pembuatan Output
Dari blok diagram dan flowchart terlihat bahwa Telegram digunakan untuk
menerima notifikasi pesan jika telegram terhubung, alat siap digunakan, pakan
habis dan pakan ikan telah diberikan. Untuk mendapatkan notifikasi pesan dari
telegram kita harus membuat Bot pada aplikasi telegram. Bot ini berfungsi untuk
menerima pesan dari alat.
Pertama cari dan add BotFather pada telegram untuk mendapatkan token.
39
3.7 Implementasi Alat Dan Uji Coba
Setelah purwarupa pakan ikan selesai dibuat dan program dijalankan, maka
dilakukan analisa data, untuk menguji keberhasilan semua yang terkait dengan
purwarupa dan dilengkapi dengan tabel uji coba alat.
41
telah habis. sensor ultrasonic akan membaca jika pakan habis dan pakan penuh
cm. pakan penuh bisa dilihat pada serial monitor Digambar 4.1
Bisa dilihat pada tabel pengujian 3.1. Hari pertama, pada jam 07.00 WIB,
pakan telah di beri makan dan sensor ultrasonic membaca jika pakan masih penuh
2 cm. pada jam 12.00 WIB, pakan telah diberi makan Kembali, dan ultrasonic
membaca pakan masih penuh 2 cm. dan pada jam 18.00 WIB, ikan telah diberi
makan paka masih penuh 3 cm. kesmpulan pada hari pertama ikan nila telah
diberi makan secara teratur, dan pakan masih penih hanya berkurang 1 cm saja.
40
Tabel 3.2 Pengujian Alat hari ke-2
NO Waktu Hari ke- 2 Pakan ikan
pemberian pakan turun / habis
(jarak)
1 07.00 WIB Telah diberi makan 3 cm
2 12.00 WIB Telah diberi makan 3 cm
3 18.00 WIB Telah diberi makan 4 cm
Selanjutnya pada tabel pengujian 3.2 hari ke 2 pakan secara rutin diberikan.
Pada jam 07.00 WIB, ikan telah diberi makan, pakan ikan penuh 3 cm . pada
waktu selanjutnya jam 12.00 WIB, ikan telah diberi makan dan pakan masih
penuh 3 cm. pada jam 18.00 WIB, ikan telah diberi makan dan pakan ikan penuh
4 cm berhurang 1 cm.
Pada hari ke3 jam 07.00 WIB, ikan telah diberi makan kondisi pakan ikan
penuh 4 cm. pada jam 12.00, WIB ikan telah diberi makan dan kondisi pakan ikan
penuh 4 cm. pada jam 18.00, WIB ikan telah diberi makan, dan saya melakukan
percobaan jika pakan ikan habis 9 cm, maka pakan ikan telah habis, karena telah
melebihi batas 8 cm, maka notifikasi akan dikirimkan ke telegram pakan habis.
41
Berikut contoh aplikasi yang ditampilkan dilayar handphone melalui telegram,
bisa dilihat pada gambar 3.12
Pada tampilan telegram kondisi awal bahwa Telegram terhubung dan alat siap
digunakan. Pakan belum diisi sehingga jarak pakan habis adalah 9 cm. setelah
diisi alat siap digunakan. Setiap jam ikan telah diberi makan, dan jarak 9 cm,
tanda pakan ikan dalam kotak penyimpanan pakan habis.
42
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Alat yang telah berhasil dibuat dapat dikembangkan lagi dengan
menambahkan turbidity sensor untuk melihat tingkat kekeruhan air pada kolam
ikan.
43
DAFTAR PUSTAKA
L1
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <CTBot.h>
#include <WiFiClientSecure.h>
#include "Servo.h"
#include <Wire.h>
#include "RTClib.h"
CTBot myBot;
//Konek WIFI
void connectwifi(){
// Attempt to connect to Wifi network:
Serial.print("Connecting Wifi: ");
Serial.println(ssid);
L2
Serial.begin(115200);
connectwifi();
Wire.begin();
RTC.begin();
servo.attach(D4);
servo.write(0);
pinMode(D4,OUTPUT);
pinMode(trigerPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
if(myBot.testConnection()) {
Serial.println("Telegram Terhubung");
}
else {
Serial.println("Telegram Terputus");
}
myBot.sendMessage(id, "Telegram Terhubung");
if (! RTC.begin()) {
Serial.println("Couldn't find RTC");
while (1);
}
L3
Serial.print(now.year(), DEC); //menampilkan tahun
Serial.print(' ');
Serial.print(now.hour(), DEC); //menampilkan jam
Serial.print(':');
Serial.print(now.minute(), DEC); //menampilkan menit
Serial.print(':');
Serial.print(now.second(), DEC); //menampilkan detik
Serial.println();
delay(1000);
digitalWrite(trigerPin, LOW);
delayMicroseconds(8);
digitalWrite(trigerPin, HIGH);
delayMicroseconds(8);
digitalWrite(trigerPin, LOW);
delayMicroseconds(8);
L4
Serial.print("jarak sensor");
Serial.print(" : ");
Serial.print(jarak);
if(jarak > 8 ){
Serial.println("cm pakan habis");
myBot.sendMessage(id, jar, "");
}
else{
Serial.println("cm pakan penuh");
}
delay(35000);
}
Lampiran 2 Listing Program
L5
Lampiran 3 Tampak depan
L6
Lampiran 5 Tampak samping
L7
Lampiran 7 Output Telegram
L8