A. Identitas Klien
1. NRM : 127666
2. Nama : Tn.C
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Tanggal Lahir : 6 Mei 1965/52 tahun
5. Alamat : Makassar
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan :
8. Hobi : Bersepeda dengan cucu
9. Tanggal masuk :
10. Diagnosa medis : Acute Fraktur Femoral
11. Medika mentosa :
B. Assessment/Pemeriksaan
1. Anamnesis
a. Keluhan utama :
Pasien merasakan nyeri pada paha kiri
b. Keluhan penyerta : -
c. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien pulang dari kerja boncengan naik sepeda motor bersama
temannya. Pasien mengalami kecelakaan tiba-tiba ditabrak sepeda
motor dari belakang. Pada saat itu pasien masih sadarkan diri
kemudian pasien dibawa pulang, saat malam hari pasien merasakan
nyeri pada pahanya kemudian pasien dibawa ke RS. Di RS pasien
dilakukan pemeriksaan foto rontgen, esok harinya pasien di operasi.
d. Riwayat penyakit dahulu : -
2. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 82x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 36,8ﹾC (Axilla)
Kooperatif/tidak : Kooperatif
3. Pemeriksaan Fisioterapi
a. Inspeksi
1) Statis :
Kulit utuh (tidak terdapat luka robek), adanya perbedaan panjang
tungkai (tungkai sinistra pasien lebih pendek), adanya bengkak,
adanya deformitas angulasi ke lateral
2) Dinamis :
Pasien merasakan sakit pada saat bergerak
b. Palpasi
Terdapat nyeri tekan pada hip sinistra pasien
Terdapat oedema pada hip sinistra pasien
c. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar Aktif Hip Sinistra
Gerakan ROM Normal ROM Pasien Nyeri
Fleksi Hip 120 45 (+)
Ekstensi Hip 5-20 5 (+)
Abduksi Hip 40 15 (+)
Adduksi Hip 25 10 (+)
Fleksi Knee 135 35 (+)
Ekstensi Knee 0 0 (+)
f. Pemeriksaan Khusus :
1) Pemeriksaan Antropometri
a) Panjang segmen
Dari SIAS ke maleolus medial melalui patella
Dextra : 79
Sinistra : 76
Dari Umbilikus ke maleolus lateral melalui patella
Dextra : 86
Sinistra : 83
Dari Trochanter major ke tuberositas tibia
Dextra : 73
Sinistra : 70
C. Problem Fisioterapi
Nyeri
Oedema
Deformitas
Keterbatasan ROM
D. Diagnosa Fisioterapi
Adanya gangguan berdiri, berjalan pada pasien karena adanya nyeri dan
oedema pada lower extremity sinistra pasien (paha) sehingga pasien tidak
dapat beraktivitas dengan normal dan bersepeda dengan cucunya disebabkan
oleh Fraktur Femur 1/3 Tengah (Acute Femoral Fracture)
E. Perencanaan Fisioterapi
1. Jangka Panjang
Pasien dapat berdiri dan berjalan dengan normal
2. Jangka Pendek
Mengurangi intensitas nyeri, mengurangi oedema
3. Rencana Intervensi
Meningkatkan ROM sendi hip dan knee
Mengurangi nyeri
Mengurangi bengkak
Meningkatkan kemampuan fungsional dasar dan ADL
F. Intervensi
PRICE (Proteksi, Ice, Compression, Elevation
Latihan jalan
dilakukan bila penderita sudah mampu dan keseimbangannya sudah
baik. Latihan jalan dapat dilakukan dengan kruk ,menggunakan cara
partial weight bearing (PWB) yaitu pasien berjalan dengan
menumpu sebagian berat badan, yang kemudian ditingkatkan dengan
cara full weight bearing (FWB) yaitu pasien berjalan dengan
menumpu berat badan penuh. Latihan berjalan dilakukan dengan
metode swing through. Dimana swing through merupakan latihan
berjalan dengan cara kruk diayunkan lebih dulu kemudian kaki
melangkah melebihi kruk
G. Evaluasi
No. Komponen yang Treatment Treatment ke
dievaluasi pertama enam
1. ROM Hip
Aktif S : 5-0-45 S : 15-0-100
F : 15-0-10 F : 35-0-20
Pasif S : 10-0-115 S : 15-0-120
F : 20-0-15 F : 40-0-25
2. ROM Knee
Aktif S : 0-0-35 S : 0-0-50
Pasif S : 0-0-50 S : 0-0-60
3. Tingkat Nyeri
Nyeri diam Nyeri sangat ringan Tidak nyeri
Nyeri tekan Nyeri berat Nyeri tidak berat
Nyeri gerak Nyeri berat Nyeri ringan