Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN STATUS KLINIS STASE SPORT

Anterior Cruciate Ligament (ACL)

OLEH:
Dewa Ayu Eka Agustiniari (19031003)
Gusti Ayu Putu Laksmi Patni (19031004)
I Kadek Doni Arisaputra (19031005)
Kartika Ratna Dewi (19031008)
Ni Putu Octa Anggendary (19031011)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2023
FORM STATUS KLINIS

ASSESSMENT
I. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. J.P
b. Umur : 28 Tahun
c. Jenis Kelamin : laki-laki
d. Alamat : Br. Dinas Kaja, Busung Biu, Buleleng.
e. Pekerjaan : Guru Olahraga
f. Agama : Hindu
g. No. RM :-

II. Pemeriksaan Subjektif


a. Keluhan Utama (KU)

Pasien mengeluh nyeri gerak, dan tekan pada lutut kanan dan keterbatasan
gerak seperti menekuk, berjalan dengan menggunakan lutut kanan.

b. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

Pasien datang pada tanggal 29-3-2023 dengan alat bantu dan keluhan nyeri
knee dextra terutama saat digerakan fleksi-ekstesi. Pasien memiliki riwayat
cidera saat bermain basket pada bulan februari 2023 dan masih belum
mendapatkan tindakan medis karena sedang mengikuti perlombaan.
Sebulan kemudian pasien merasakan nyeri pada knee dextra yang tidak
tertahankan dan memutuskan untuk memeriksakan ke RS.X. Setelah itu
pasien di diagnose adanya kerobekan ACL. Sehingga kemudian dilakukan
rekontruksi ACL pada knee dekstra. 4 hari kemudian pasien dirujuk ke
fisioterapi untuk menjalankan terapi dan memasuki rehabilitasi fase 1.

c. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) & Penyakit Penyerta

-
d. Riwayat Kesehatan Keluarga

e. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan seorang guru olahraga yang tinggal bersama keluarga


selain itu pasien juga merupakan atlet basket.
III. Pemeriksaan Objektif
a. Vital Sign
Absolut Tambahan*

TD : 127/73 mmhg Saturasi Oksien : 95%


HR : 80x / menit Kesadaran : composmentis
RR : 18x / menit
Suhu : 36,5 oC

b. Pemeriksaan Per-Kompetensi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil

Inspeksi dinamis - Pasien datang menggunakan alat bantu kruk


- Adanya keterbatasan gerak fleksi dan ekstesi pada
knee dextra
- Pasien tampak kesulitan saat bangkit dari posisi duduk
ke berdiri
- Tidak ada rasa pusig atau kunang-kuang saat kepala
digerakkan
- Tampak pola perapasan pasien normal
Inspeksi statis - Pasien tidur terlentang dengan adanya luka icisi pada
knee dekstra
- Ekspresi wajah pasien tampak menahan nyeri saat
knee saat tidur terlentang
- Posisi knee dekstra semi fleksi saat tidur terlentang
Palpasi - Suhu tubuh pasien normal
- Ada oedem pada knee dextra
- Ada nyeri tekan pada knee dextra
- Teraba thigness pada hamstring
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
Pemeriksaan Hasil

Aktif
Sendi Gerakan ROM Nyeri

Knee Fleksi 60° +


joint
Ekstensi 10o +
(dextra)

Knee Fleksi 138o -


joint 0o
Ekstensi -
(sinstra)

Interpretasi :
Range of motion pada knee dextra terbatas oleh karena adanya
nyeri dan luka operasi pada saat menggerakkan kearah fleksi dan
ektensi knee.
Pasif
Sendi Gerakan ROM Nyeri

Knee Fleksi 65o +


joint 7o +
Ekstensi
(dextra)

Knee Fleksi 140o -


joint 0o -
Ekstensi
(sinistra)

Interpretasi :
Range of motion pada knee dextra saat gerakan pasif terbatas
pada gerakan fleksi dan ekstensi knee dextra
Isometrik Sendi Gerakan Nyeri Tahanan
Knee Fleksi + Tidak mampu menahan
dextra Ekstensi + tahanan minimal

Knee Fleksi - Mampu melawan


sinistra Ekstensi - tahanan maksimal

Interpretasi :
Pada knee dextra terdapat nyeri dan tidak bisa melawan tahanan
minimal. Sedangkan pada knee sinistra tidak terdapat nyeri pada
fleksi knee dan mampu melawan tahanan maksimal.

Pengukuran dilakukan pada tanggal 29 Maret 2023

Pengukuran Alat Ukur Hasil

Kekuatan MMT
otot Knee
Gerakan Dextra Sinistra
Fleksi 3 5
Ekstensi 3 5

Interpretasi :
Pada pemeriksaan diatas didapatkan hasil nilai pada
gerakan fleksi ekstensi dekstra yaitu 3 yang artinya
mampu melawan grafitasi. Sedangkan pada sisi sehat
(sinistra) pada gerakan fleksi ekstensi yaitu 5 yang artiya
mampu melawan tahanan maksimal

Pemeriksaan Goniometer
ROM Regio Dextra Sinistra

Knee S = 10o-10o-60o S = 0o-0o-138o


Interpretasi :
Didapatkan kesimpulan adanya keterbatasan gerak pada
knee dextra .
Sensibilitas Benda Saat diberikan sentuhan pada knee dextra, hasilnya pasien
tajam bisa merasakan perbedaan saat diberikan tes tajam tumpul
tumpul dan mampu merasakan sentuhan ringan karena tidak
(pulpen) adanya gangguan sensasi sensorik
Lingkar Midline
Regio Dextra Hasil
segmen
Knee Middle Patella 46 cm
10 cm diatas MP 52 cm
20 cm diatas MP 62 cm
Regio Sinistra Hasil
Knee Middle Patella 44 cm
10 cm diatas MP 50 cm
20 cm diatas MP 60 cm

Interpretasi :
Didapatkan kesimpulan adanya oedema pada knee dextra
Panjang Midline
Regio Sinistra Hasil
tungkai
Knee True Lenght 103 cm
Upper Lenght 108 cm
Bone Lenght 95 cm
Regio Dextra Hasil
Knee True Lenght 105 cm
Upper Lenght 109 cm
Bone Lenght 96 cm

Interpretasi :
Didapatkan kesimpulan adanya perbedaan panjang tungkai
pada knee dextra

Nyeri Visual Nyeri diam : 0/10


Analog Nyeri gerak : 5/10
Scale Nyeri tekan : 8/10
(VAS)
Interpretasi :
Skala nyeri 0-1 : Tidak Nyeri
Skala nyeri 1-3 : Nyeri Ringan
Skala nyeri 3-7 : Nyeri Sedang
Skala nyeri 7-9 : Nyeri Berat
Skala nyeri 9-10 : Nyeri Sangat Berat
Dari hasil pengukuran didapatkan nyeri diam 0/10, nyeri
tekan 8/10, nyeri gerak 5/10.
Pemeriksaan Womex 1. Berjalan 0 1 2 3 4
ADL
2. Menaiki tangga 0 1 2 3 4

Nyeri 3. Pada malam 0 1 2 3 4


hari
0 1 2 3 4
4. Saat istirahat

5. Membawa beban 0 1 2 3 4

1. Kekakuan di pagi 0 1 2 3 4
hari
Kekakuan 2. Kekakuan yang 0 1 2 3 4
terjadi di kemudian
hari

Fungsi 1. Menuruni tangga 0 1 2 3 4


fisik

2. Menaiki tangga 0 1 2 3 4
3. Berdiri dari 0 1 2 3 4
duduk
0 1 2 3 4
4. Berdiri
5. Berbelok ke lantai 0 1 2 3 4
6. Berjalan di atas permukaan 0 2 3 4

yang datar
7. Masuk atau keluar mobil 0 1 2 3 4
8. Pergi berbelanja 0 1 2 3 4
9. Menaruh kaos kaki 0 1 2 3 4
10. Berbaring di tempat tidur 0 1 2 3 4
11. Membuka/mengambil 0 1 2 3 4
kaos kaki
12. Bangkit dari tempat tidur 0 1 2 3 4
13. Masuk/keluar bak tempat 0 1 2 3 4
mandi
14. Duduk 0 1 2 3 4
15. Keluar/masuk toilet 0 1 2 3 4
16. Melakukan tugas rumah 0 1 2 3 4
tangga ringan
17. Melakukan tugas rumah 0 1 2 3 4
tangga berat

Interpretasi :
Pemeriksaan ADL menggunakan womax dengan hasil 53
yang artinya berat.
c. Algoritma Pemeriksaan

Post OP ACL knee Dextra Nyeri gerak dan tekan pada knee dextra diikuti keterbatasan gerak

Pasien mengeluh nyeri gerak, dan tekan pada lutut kanan dan keterbata

YA
Anamnesis
Pasien datang pada tanggal 29-3-2023 dengan alat bantu dan keluhan n

YA

Vital Sign
HR: 80x/mnt
BP: 127/73mmHg
RR: 18x/menit
SPO2:96%, BB: 60kg
suhu: 36,5 °C

YA Inspeksi Dinamis :
 Pasien datang menggunakan alat bantu kruk
Pemeriksaan fisik Inspeksi dinamis dan statis  Adanya keterbatasan gerak fleksi dan ekstesi pada knee dextra
 Pasien tampak kesulitan saat bangkit dari posisi duduk ke berdiri
 Tidak ada rasa pusig atau kunang-kuang saat kepala digerakkan
 Tampak pola perapasan pasien normal
Inspeksi Statis :

 Pasien tidur terlentang dengan adanya luka icisi pada knee dekstra
 Ekspresi wajah pasien tampak menahan nyeri saat knee saat tidur
terlentang
 Posisi knee dekstra semi fleksi saat tidur terlentang

YA  Suhu tubuh pasien normal


Palpasi  Ada oedem pada knee dextra
 Ada nyeri tekan pada knee dextra
 Teraba thigness pada hamstring

Pemeriksaan Umum Aktif : saat di lakukan gerakan aktif didapatkan kesimpulan yaitu
Pemeriksaa
n Fugsi pasien belum mampu menggerakan Full ROM.
Gerak Dasar Pasif : saat di lakukan gerakan pasif didapatkan kesimpulan yaitu
pasien belum mampu menggerakan Full ROM
Isometrik : Pada knee dextra terdapat nyeri dan tidak bisa melawan
tahanan minimal. Sedangkan pada knee sinistra tidak terdapat nyeri pada
fleksi knee dan mampu melawan tahanan maksimal.
1. Nyeri diam: 0/10
Pengukuran nyeri dengan VAS (Visual Analoge2.Scale)
Nyeri tekan: 8/10
3. Nyeri gerak: 5/10

Adaya penurunan kekuatan otot pada


Pengukuran kekuatan otot knee dextra
menggunakan MMT
Luas gerak sendi dengan menggunakan
goniometer didapatkan hasil perbedaan
Pengukuran ROM menggunakan
lingkup gerak sendi pada knee dextra
Goniometer
dan sinistra

Pengukuran Sensibilitas Saat diberikan sentuhan pada knee


dextra, hasilnya pasien bisa merasakan
perbedaan saat diberikan tes tajam
tumpul dan mampu merasakan sentuhan
ringan karena tidak adanya gangguan
sensasi sensorik

Didapatkan kesimpulan adanya oedema


Pengukuran Lingkar Segmen
pada knee dextra

Didapatkan kesimpulan adanya


Pengukuran Panjang Tungkai perbedaan panjang tungkai pada knee dextra

Pemeriksaan ADL menggunakan


Pengukuran ADL (Womax) womax dengan hasil 53 yang artinya
berat.

Diagnosa
Adanya nyeri gerak, gangguan aktivitas fungsional dan keterbatasan
gerak pada knee dextra et cause Post Op ACL Knee Dextra
DIAGNOSIS

ICF Coding
I. Impairment (Body Structure & Body Function Impairment)

Body fuction :

- B7303 Muscle power lower half body


- b7405 Endurance muscke group
- b730 Muscle power functions
- b710 Mobility joint
function Body sructure :

- s750 Structure of lower extremity


- s75002 Muscle thighness
- s7501 Knee joint
- s75013 Ligament lower leg

II. Activity Limitation

- d4101 Squatting
- d4102 Kneeling
- d4152 Maintaining a kneeling position
- d4502 Walking long distance

III. Participation of Restriction

- d640.1 Doing housework


- d9204 Hobbies
IV. Contextual Factor
a. Personal Factor

 Kognitif :
Pasien dapat melakukan latihan dengan baik sesuai dengan
instruksi dari fisioterapis.
 Intrapersonal
Pasien memiliki motivasi sembuh yang sangat tinggi
 Interpersonal
Pasien memiliki keinginan yang kuat untuk pulih kembali.
b. Environmental Factor

Fasilitator:
1. Support and relationship of immediate familly (e310)
Adanya support dari keluarga untuk kesembuhan pasien.
2. Health Profesionals (e355)
Mendapatkan penanganan yang baik dari fisioterapis.
Barier:
1. Individual attitudes of health professionals (e450)
Kebiasaan buruk dalam dirinya yang belum mampu dirubah.

Diagnosis Fisioterapi
Adanya nyeri gerak, gangguan aktivitas fungsional dan keterbatasan gerak pada knee
dextra et cause Post Op ACL Knee Dextra

PROGNOSIS
I. Quo ad vitam
Bonam
II. Quo ad sanam
Bonam
III. Quo ad cosmeticam

Bonam

IV. Quo ad Functionam

Dubia ad Bonam

PLANNING
I. Jangka Pendek

- Mengurangi nyeri knee dextra

- Meningkatkan ROM knee dextra


- Menurukan odema knee dekstra
- Meningkatkan kekuatan otot knee dextra
II. Jangka Panjang

- Melanjutkan planning jangka pendek

- Pasien dapat meningkatkan Activty Daily Living


III. Clinical Reasoning
INTERVENSI

I. Tabel Intervensi

Intervensi Metode Pelaksanaan Dosis Evidence Based

Kompres ice Pemberian kompres T : 15 menit Herman, Muhammad, and


ice dapat sesudah latihan Dwi Rosella Komalasari.
mengurangi rasa "Penatalaksanaan Fisioterapi
nyeri yang dialami Post Operative Anterior
oleh pasien Cruciate Ligament: Studi
Kasus." Physiotherapy
Health Science (PhysioHS)
4.1 (2022): 31-35.

Range of Motion Range of Motion F : 2x sehari Arif Pristianto, Taufik Dwi


(ROM) exercise. (ROM) exercise atau Raharjo , Rita Setiyaningsih.
I : 10 kali repetisi
latihan Lingkup 2019. Case Report: Intervensi
Gerak sendi T : 2-3x Set Fisioterapi dalam
merupakan latihan T : aktif Peningkatan Kemampuan
yang menggunakan Fungsional Pasien pasca
prinsip gerakan Total Knee Replacement et
dasar pada sendi causa Gonitis Tuberkulosis di
manusia . Gerakan RS Orthopedi Prof. Dr.
yang dilakukan Soeharso Surakarta. Program
dapat berupa gerak Studi Fisioterapi/Fakultas
aktif maupun gerak Ilmu Kesehatan, Universitas
pasif ke arah gerak Muhammadiyah Surakarta :
dan bidang gerak University Research
yang dimiliki Colloqium
masing-masing
sendi. Dalam latihan
ini harus
diperhatikan posisi
klien dan fisioterapis
serta handling pada
region yang
bergerak/digerakkan.

Strenghthening Latihan ini dapat Dosis 8 x Mayeda, N. L., Komalasari,


meningkatkan repetisi/set, 1 set D. R., & Rohayani, I. (2022).
kekuatan otot dari Penatalaksanaan Fisioterapi
pasien, Paska Rekontruksi Anterior
menyebabkan Cruciate Ligament Pattelar
peningkatan jumlah Autograft: Studi
serabut otot (myosin Kasus. Physiotherapy Health
dan filament actin Science (PhysioHS), 4(1), 11-
yang penting dalam 17.
proses kontraksi
otot) dan sarkomer
sehingga saat terjadi
pembentukan serabut
otot baru yang dapat
meningkatkan
kekuatan otot

Ankle pumping Dengan melakukan Dilakukan selama 1 Karimah, I. (2022).


Penatalaksanaan Fisioterapi
gerakan pergelangan menit di setiap
Dengan Terapi Latihan Pada
kaki secara gerakan dengan Post Op Rekonstruksi
maksimal ke atas jeda 2 menit Anterior Cruciate Ligament
Dextra (Doctoral
dan ke bawah istirahat kemudian Dissertation, Universitas
dikombinasikan diulang sebanyak 4 Widya Husada Semarang).
dengan elevasi kaki menit dan 4 menit
yang dimana akan istirahat dan
tercipta sirkulasi dilakukan sampai
darah yang lancar 9x

Gait Training Latihan ini bertujuan Dilakukan Arif Pristianto, Taufik Dwi
Raharjo , Rita Setiyaningsih.
untuk memperbaiki sebanyak 10 kali
2019. Case Report: Intervensi
performa gerak baik repetisi dalam 2 Fisioterapi dalam
kemampuan meraih, kali sehari. Peningkatan Kemampuan
Fungsional Pasien pasca
mengenggam, Total Knee Replacement et
maupun causa Gonitis Tuberkulosis di
RS Orthopedi Prof. Dr.
berjalan dilaksanaka Soeharso Surakarta. Program
n dengan latihan Studi Fisioterapi/Fakultas
Ilmu Kesehatan, Universitas
penguatan, lingkup Muhammadiyah Surakarta :
gerak sendi, University Research
Colloqium
keseimbangan,
kontrol postural

II. Edukasi

Edukasi Evidence Based


1. Pasien dianjurkan untuk Arif Pristianto, Taufik Dwi Raharjo , Rita Setiyaningsih. 2019.
mengurangi aktivitas Case Report: Intervensi Fisioterapi dalam Peningkatan

yang menggunakan Kemampuan Fungsional Pasien osteoartritis genu et causa


Gonitis Tuberkulosis di RS Orthopedi Prof. Dr. Soeharso
pembebanan sendi lutut
Surakarta. Program Studi Fisioterapi/Fakultas Ilmu Kesehatan,
yang berlebihan, seperti
Universitas Muhammadiyah Surakarta : University Research
naik turun tangga.
Colloqium
2. Pasien dianjurkan
melakukan latihan di
rumah sesuai dengan apa
yang diajarkan oleh
terapis.
3. Pasien di anjurkan pada
saat pasien merasakan
nyeri pada lututnya
pasien dapat
mengompres lututnya
dengan air hangat

III. Home Program


I. Home Program Evidence Based

Static contraction Margaret B. Schache, Jodie A. McClelland and


Kate E. Webster. 2016. Does the addition of hip
merupakan kontraksi otot yang tidak
strengthening
disertai perubahan panjang otot. Static
contraction bertujuan untuk melatih exercises improve outcomes following total knee
kontraksi otot pasien, selain itu static arthroplasty? A study protocol for a randomized
contraction bertujuan untuk trial. The trial protocol was registered with the
mengurangi oedema. Posisikan pasien Australian Clinical Trial Registry
supine lying, kemudian letakkan (ACTRN12615000863538). BMC Musculoskeletal
handuk dibawah lutut pasien, minta Disorders 17:259
pasien untuk menggerakan lutut
DOI 10.1186/s12891-016-1104-x
dengan menekan handuk dengan
posisi lutut lurus. Gerakan ini diselingi
dengan menarik napas dalam untuk
rileksasi.
Range of Motion (ROM) exercise Margaret B. Schache, Jodie A. McClelland and
Gerakan yang dilakukan dapat berupa Kate E. Webster. 2016. Does the addition of hip
gerak aktif maupun gerak pasif ke arah strengthening
gerak dan bidang gerak yang dimiliki
exercises improve outcomes following total knee
masing-masing sendi. Dalam latihan
arthroplasty? A study protocol for a randomized
ini harus diperhatikan posisi klien dan
trial. The trial protocol was registered with the
fisioterapis serta handling pada region
Australian Clinical Trial Registry
yang bergerak/digerakkan.
(ACTRN12615000863538). BMC Musculoskeletal
Disorders 17:259

DOI 10.1186/s12891-016-1104-x

EVALUASI

Dilakukan pada tanggal 29 Maret 2023


1. Vital Sign

Absolut Tambahan*

TD : 127/73 mmhg Saturasi Oksien : 95%


HR : 80x / menit Kesadaran : composmentis
RR : 18x / menit
Suhu : 36,5 oC

2. Pengukuran

Pengukuran Alat Ukur Hasil

Kekuatan MMT
otot Knee
Gerakan Dextra Sinistra
Fleksi 3 5
Ekstensi 3 5
Interpretasi :
Pada pemeriksaan diatas didapatkan hasil nilai pada
gerakan fleksi ekstensi dekstra yaitu 3 yang artinya
mampu melawan grafitasi. Sedangkan pada sisi sehat
(sinistra) pada gerakan fleksi ekstensi yaitu 5 yang artiya
mampu melawan tahanan maksimal

Pemeriksaan Goniometer
ROM Regio Dextra Sinistra

Knee S = 10o-10o-63o S = 0o-0o-140o

Interpretasi :
Didapatkan kesimpulan adanya keterbatasan gerak pada
knee dextra .
Sensibilitas Benda Saat diberikan sentuhan pada knee dextra, hasilnya pasien
tajam bisa merasakan perbedaan saat diberikan tes tajam tumpul
tumpul dan mampu merasakan sentuhan ringan karena tidak
(pulpen) adanya gangguan sensasi sensorik
Lingkar Midline
Regio Dextra Hasil
segmen
Knee Middle Patella 46 cm
10 cm diatas MP 52 cm
20 cm diatas MP 62 cm
Regio Sinistra Hasil
Knee Middle Patella 44 cm
10 cm diatas MP 50 cm
20 cm diatas MP 60 cm

Interpretasi :
Didapatkan kesimpulan adanya oedema pada knee dextra
Panjang Midline
Regio Sinistra Hasil
tungkai
Knee True Lenght 103 cm
Upper Lenght 108 cm
Bone Lenght 95 cm
Regio Dextra Hasil
Knee True Lenght 105 cm
Upper Lenght 109 cm
Bone Lenght 96 cm

Interpretasi :
Didapatkan kesimpulan adanya perbedaan panjang tungkai
pada knee dextra
Nyeri Visual Nyeri diam : 0/10
Analog Nyeri gerak : 4/10
Scale Nyeri tekan : 8/10
(VAS)
Interpretasi :
Skala nyeri 0-1 : Tidak Nyeri
Skala nyeri 1-3 : Nyeri Ringan
Skala nyeri 3-7 : Nyeri Sedang
Skala nyeri 7-9 : Nyeri Berat
Skala nyeri 9-10 : Nyeri Sangat Berat
Dari hasil pengukuran didapatkan nyeri diam 0/10, nyeri
tekan 8/10, nyeri gerak 5/10.
Pemeriksaan Womex 1. Berjalan 0 1 2 3 4
ADL
2. Menaiki tangga 0 1 2 3 4

Nyeri 3. Pada malam 0 1 2 3 4


hari
0 1 2 3 4
4. Saat istirahat
5. Membawa beban 0 1 2 3 4

2. Kekakuan di pagi 0 1 2 3 4
hari
Kekakuan 3. Kekakuan yang 0 1 2 3 4
terjadi di kemudian
hari

Fungsi 1. Menuruni tangga 0 1 2 3 4


fisik

2. Menaiki tangga 0 1 2 3 4
3. Berdiri dari duduk 0 1 2 3 4
4. Berdiri 0 1 2 3 4
5. Berbelok ke lantai 0 1 2 3 4
7. Berjalan di atas permukaan 0 1 2 3 4
yang datar
7. Masuk atau keluar mobil 0 1 2 3 4
8. Pergi berbelanja 0 1 2 3 4
9. Menaruh kaos kaki 0 1 2 3 4
10. Berbaring di tempat tidur 0 1 2 3 4
12. Membuka/mengambil 0 1 2 3 4
kaos kaki
12. Bangkit dari tempat tidur 0 1 2 3 4
14. Masuk/keluar bak tempat 0 1 2 3 4
mandi
14. Duduk 0 1 2 3 4
15. Keluar/masuk toilet 0 1 2 3 4
17. Melakukan tugas rumah 0 1 2 3 4
tangga ringan
18. Melakukan tugas rumah 0 1 2 3 4
tangga berat

Interpretasi :
Pemeriksaan ADL menggunakan womax dengan hasil 53
yang artinya berat.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai