Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN
DENGAN KISTEKTOMY

Dewi Oktaviani
PP Bedah Galaxy
Definisi
Kista cokelat atau endometrioma merupakan kista yang
biasanya terdapat diovarium, tampak kista-kista biru kecil
sampai kista besar, kadang-kadang sebesar tinju berisi darah
tua menyerupai cokelat.
(Sarwono, Ilmu kebidanan, )
Etiologi
Faktor yang menyebabkan gejala kista meliputi :
1. Gaya hidup tidak sehat. Diantaranya :
• Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
• Zat tambahan pada makanan
• Kurang olah raga
• Merokok dan konsumsi alcohol
• Terpapar dengan polusi dan agen infeksius
• Sering stress
2. Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen-gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu
yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena
makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu
atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen,
yaitu gen pemicu kanker.
Pathoflow
Tanda dan gejala
Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala
dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak
spesifik.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa :
• Gangguan haid
• Jika sudah menekan rectum atau vesika urinaria mungkin sering terjadi
konstipasi atau sering berkemih
• Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut
• Nyeri saat bersenggama
Pada stadium lanjut gejalanya berupa :
• Asites
• Penyebaran omentum (lemak perut) serta organ didalam
rongga perut (usus dan hati)
• Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan
• Gangguan buang air besar dan kecil
• Sesak nafas akibat penumpukan cairan dirongga dada
Pemeriksaan Penunjang
• Ultrasonografi (USG) untuk memastikan apakah ada tanda-tanda
kanker
• Biopsi untuk memastikan kista tersebut jinak atau ganas
• CT Scan dan Tumor marker dengan pemeriksaan darah
• Magnetik Resonance Imaging ( MRI )
• Diperlukan tindakan bedah → untuk menentukan stadium
penyakit dan mencari metastasis. Peningkatan kadar antigen sel
tumor ovarium. CA 125, pada wanita simtomatik atau wanita
dengan riwayat kanker ovarium atau payudara pada keluarganya,
dapat merupakan tanda awal adanya penyakit.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaaan
Pengangkatan kista tanpa pungsi terlebih dahulu dengan atau
tanpa salpingo ooforektomi tergantung besarnya kista.
Pengangkatan melalui proses laparaskopi, sehingga tidak perlu
dilakukan pengirisan dibagian perut penderita. Setelah dilakukan
pengangkat, pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah kista tersebut akan muncul kembali atau
tidak. Pembedahan dengan atau tanpa kemoterapi adalah
pengobatan pilihan bagi semua kanker saluran reproduksi. Bedah
laser atau bedah beku (Cryosurgery ) dapat diterapkan untuk
kanker vagina atau cervix.
Komplikasi
• Perdarahan kedalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit, sehingga berangsur-
angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala-gejala
klinik yang minimal
• Putaran tungkai dapat terjadi pada pada tumor bertangkai dengan diameter 5
cm atau lebih akan tetapi yang belum amat besar sehingga terbatas
gerakkannya. Adanya putaran tungkai menimbulkan tarikan melalui
ligamentum infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietal dan ini
menimbulkan rasa sakit.
• Infeksi pada tumor terjadi jika dekat pada tumor ada sumber kuman patogen
• Robek dinding kista terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai
akibat trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering pada
waktu bersenggama
• Perubahan keganasan dapat terjadi pada beberapa kista jinak, seperti
kistadenoma ovarii serosum, kistadenoma ovarii musinosum, dan kista
dermoid
Akep Pada Pasien Kistektomi
Pengkajian
1. Data Subjektif
Pre operasi
• Nyeri pada perut saat menstruasi
• Nyeri seperti diremas-remas dan hilang timbul
• Skala nyeri sampai 6
• Cemas
Post operasi
• Ekstremitas bawah belum bisa digerakkan
• Nyeri luka operasi
• Skala nyeri …
• Ada atau tidak demam
2. Data Obyektif
Pre operasi
• Gelisah karena nyeri dan cemas
• Keringat dingin dan pucat karena nyeri
• Teraba massa di abdomen
• Ekspresi wajah tegang
• Mual
Post operasi
• Ekpresi wajah meringis
• Terdapat luka operasi di abdomen
• Ada atau tidak tanda-tanda infeksi (Rubor, Kalor, Dolor, Tumor, Fungsio Laesa)
• Ada atau tidak PUS
• Kesadaran
• Tanda- tanda vital
• Ekstremitas bawah belum bisa digerakkan
Diagnosa dan Intervensi
Pre Operasi
Diagnosa keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan agen cidera
biologis : Kista Ovari ditandai dengan :

Data Subyektif :
• Pasien mengatakan nyeri perut seperti diremas-remas
• Pasien mengatakan nyeri hilang timbul

Data Obyektif :
• Ekspresi wajah meringis
• Teraba massa di abdomen
• Keringet dingin
• Gelisah karena nyeri
• Tanda- tanda vital
• Skala nyeri ( 0 - 10 )
Intervensi Keperawatan
• Observasi tanda-tanda vital
• Berikan posisi yang nyaman untuk pasien
• Libatkan keluarga untuk mengajarkan tehnik relaksasi nafas
dalam saat nyeri
• Pend Kes ke pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi nafas
dalam saat nyeri
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy analgetik
Diagnosa keperawatan 2
Gangguan rasa nyaman : Ansietas berhubungan
dengan akan dilakukan tindakan pembedahan
ditandai dengan :
Data Subyektif :
• Pasien mengatakan cemas akan dilakukan tindakan operasi
Data Obyektif :
• Tingkat cemas pasien >2
• Ekspresi wajah pasien tampak tegang
Intervensi keperawatan
• Kaji tingkat ansietas, catat perilaku pasien (gelisah, tidak ada
kontak mata, peka rangsang, menolak)
• Berikan lingkungan yang tenang, dan anjurkan tetap rileks
• Libatkan keluarga/ orang terdekat pasien untuk memberikan
perhatian
• Jelaskan mengenai prosedur persiapan pembedahan, dan berikan
penjelasan secara akurat, dan nyata tentang tindakan yang akan
dilakukan
• Kolaborasi dengan dokter anasthesi dalam pemberian obat sesuai
dengan indikasi ; sedatif
Intra Operasi
Diagnosa keperawatan 3
Resiko tinggi cidera operasi berhubungan dengan
Posisi pembedahan, kehilangan sensori protektif
sekunder terhadap anasthesi ditandai dengan :
Data Subyektif :
• Pasien mengatakan kedua kaki tidak bisa digerakkan (spinal anasthesi)
Data Obyektif :
• Posisi operasi supine
• Terpasang patient plat di betis kanan pasien
• Kehilangan sensori pada bagian tubuh ekstremitas bawah (spinal
anasthesi)
Intervensi keperawatan
• Kaji apakah pasien mempunyai faktor resiko sebelumnya, mis :
kedinginan, luka bakar, injuri
• Kurangi kerentanan terhadap cidera jaringan/ anggota tubuh :
• Luruskan leher dan tulang belakang secara bersamaan
• Jangan abdusikan sendi lebih dari 90 º C
• Pasang alat elektromedik; eletrokoagulasi sesuai dengan protokol
• Observasi selama operasi berlangsung apakah ada penekanan
pada anggota tubuh pasien dengan alat-alat, dan penekanan dari
anggota tubuh tim operasi
• Pend Kes tentang prosedur pemasangan alat elektromedik
• Kolaborasi kepada ahli anestesi, untuk memindahkan
pasien/merubah posisi pasien yang sudah dianestesi
Diagnosa keperawatan 4
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kelemahan/penurunan energi efek sekunder anestesi,
peningkatan ekspansi paru ditandai dengan :

Data Subyektif : -

Data Obyektif :
• Pola nafas cepat dangkal/cepat dalam
• Adanya sianosis
• Pasien tampak gelisah
• Menggunakan otot bantu pernafasan
• Tanda- tanda vital
Intervensi keperawatan
• Kaji pola pernafasan (kecepatan/ kedalaman), auskultasi bunyi
nafas, perhatikan adanya sianosis, gelisah atau bingung
• Berikan ganjalan/ bantalan pada bahu bila diindikasikan
• Berikan Pend Kes terhadap keluarga tentang efek pembiusan
setelah operasi
• Libatkan keluarga untuk mengingatkan tehnik nafas dalam dan
batuk efektif
• Kolaborasi dengan dokter anasthesi untuk pemberian oksigen
sesuai kebutuhan pasien
Diagnosa keperawatan 5
Resti Injuri berhubungan dengan kelemahan fisik,
pasca anestesi dan pembedahan ditandai dengan :
Data Subyektif :
• Pasien mengatakan kedua kaki belum bisa digerakkan

Data Obyektif :
• Pasien masih dalam pengaruh anasthesi
• Pasien tampak lemah
• Kedua kaki pasien belum bisa digerakkan dan masih baal
Intervensi keperawatan
• Kaji tingkat aktivitas/ kemampuan mobilisasi pasien
• Pasang penghalang tempat tidur/ kereta dorong serta kunci
tempat tidur
• Libatkan keluarga untuk tidak meninggalkan pasien sendirian
• Pend Kes efek pembiusan yang mungkin terjadi pada pasien
• Kolaborasi dengan dokter anasthesi jika terjadi gangguan sensori
Diagnosa keperawatan 6
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan
dengan terputusnya kontinuitas jaringan efek insisi
pembedahan, spasme otot ditandai dengan :
Data subyektif :
• Pasien mengatakan nyeri daerah operasi

Data Obyektif :
• Skala nyeri >2
• Ekspresi wajah tegang
• Adanya luka operasi daerah abdomen
• Tanda- tanda vital normal
Intervensi keperawatan
• Kaji nyeri, catat lokasi, karekteristik, beratnya (0-10), selidiki dan
laporkan perubahan nyeri dengan tepat
• Pertahankan istirahat dengan posisi senyaman mungkin
• Libatkan keluarga untuk mengajarkan tehnik relaksasi nafas
dalam saat nyeri
• Pend Kes kepada pasien dan keluarga tehnik relaksasi nafas dalam
saat nyeri
• Kolaborasi dengan dokter anasthesi untuk pemberian analgetik
sesuai indikasi
Diagnosa Keperawatan 7
Resti gangguan eliminasi : Konstipasi
berhubungan dengan efek sekunder anasthesi
ditandai dengan :
Data Subyektif :
• Pasien mengatakan belum BAB sejak … hari post operasi

Data Obyektif :
• Pasien belum BAB sejak … hari post operasi
• Teraba massa di abdomen kiri bawah
Intervensi Keperawatan
• Kaji pola frekuensi BAB pasien setelah operasi
• Berikan diet tinggi serat
• Pend kes ke pasien tentang pentingnya makanan tinggi serat
untuk mengatasi konstipasi
• Libatkan keluarga untuk memberikan makanan tinggi serat ke
pasien
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy pencahar
Diagnosa Keperwatan 8
Resti infeksi berhubungan dengan adanya luka
operasi ditandai dengan :
Data Subyektif :
• Pasien mengatakan tentang kondisi luka operasi, adanya demam atau
tidak

Data Obyektif :
• Terdapat luka operasi di abdomen
• Ada atau tidaknya rembesan pada luka operasi
• Ada atau tidaknya tanda-tanda infeksi (Rubor, Kalor, Dolor, Tumor,
Fungsio Laesa)
• Ada atau tidaknya PUS
Intervensi Keperawatan
• Observasi TTV pasien terutama suhu
• Berikan makanan tinggi protein
• Pend kes tentang pentingnya menjaga kebersihan terutama
tangan
• Libatkan keluarga untuk menjaga kebersihan dan memberikan
makanan tinggi protein
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy antibiotic
Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan rencana
tindakan keperawatan dan juga di artikan dengan
memberikan asuhan keperawatan secara nyata dan
langsung.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien
dengan Kistektomy sesuai dengan perencanaan
yang dibuat dan berdasarkan prioritas
Evaluasi
Evaluasi adalah pengukuran keberhasilan rencana tindakan yang
telah dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pasien. Evaluasi
dapat menunjukkan empat kemungkinan yang akan menentukan
langkah asuhan keperawatan selanjutnya :
• Masalah dapat teratasi seluruhnya
• Masalah dapat teratasi sebagian
• Masalah tidak teratasi
• Timbul masalah baru
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai