tatalaksana
Faktor resiko:
• Usia farmako
• Aktifitas berat Non farmako
• Postur tubuh tidak baik
• Duduk terlalu lama
Hipotesis
Sumber :
Wong et al. Scoliosis and Spinal Disorders. 2017 12:14
Patrianingrum et al. Prevalensi dan Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah di
Lingkungan Kerja Anestesiologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Jurnal Anestesi Perioperatif. 2015;3(1): 47-56
Zaman, Hubungan Beberapa Faktor Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Pada Karyawan Kantor. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2014 ; 2(4): 163-167
1. Jelaskan faktor resiko terjadinya
nyeri punggung! (sania)
• Faktor yang tidak bisa dimodifikasi
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Genetik
4. Pekerjaan terdahulu
1. Aktivitas: lakukan aktivitas normal. Penting untuk melanjutkan kerja seperti biasanya.
2. Tirah baring: tidak dianjurkan sebagai terapi, tetapi pada beberapa kasus dapat
dilakukan tirah baring 2-3 hari pertama untuk mengurangi nyeri.
3. Olahraga : harus dievaluasi lebih lanjut jika pasien tidak kembali ke aktivitas sehari-
harinya dalam 4-6 minggu.
4. Manipulasi: dipertimbangkan untuk kasus-kasus yang membutuhkan obat penghilang
nyeri ekstra dan belum dapat kembali bekerja dalam 1-2 minggu.
5. Modalitas lain: (a) intervensi fisik: orthosis, pemijatan, mobilisasi, manipulasi, traksi, (b)
modalitas termal: ultrasound terapeutik, diatermi, bantalan pemanas (kering atau
lembab), pemanas inframerah, hidroterapi, kantong es (dengan atau tanpa pemijatan) (c)
terapi elektrik: stimulasi galvanic, arus interferensial, arus mikro, stimulasi saraf
transkutaneus elektrik, stimulasi neuromuscular, (d) terapi olahraga: terapi rentang
gerakan, program penguatan (isometric, kinetik), program latihan aerobic, program
latihan aqua, control neuromuscular, koreksi postural, (e) magnet, (f) terapi meridian:
akupunktur, elektroakupunktur, (g) terapj laser, (h) terapi lingkungan:; biofeedback dan
relaksasi, (i) intervensi edukasi, (j) terapi kombinasi atau multimodalitas
Terapi Farmakologis
1. Asetaminofen
2. NSAID
3. Relaksan Otot
4. Opioid
5. Antidepresan ajuvan dan Antikonvulsan
6. Hipnotik sedatif
7. Steroid
Sumber :
8. Chou R, Qaseem A, Snow V, et al. Diagnosis and treatment of low back pain: a joint
clinical practice guideline from the american college of physicians and the
american pain society. Ann Intern Med 2007; 147: 478-491
9. Purba JS, Ng DS. Nyeri punggung bawah: patofisiologi, terapi farmakologi dan non-
farmakologi akupunktur. Medicinus 2008; 21(2): 38-42.
5. Diagnosis dan dd pada pemicu (arsyi)
• Cara mendiagnosisnya
• Anamnesis
• Awitan
• Lama dan frekuensi serangan
• Lokasi dan penyebaran
• Faktor yang memperberat/memperingan
• Kualitas/itensitas
• Pemeriksaan fisik
• Inspeki
• Palpasi
• Pemeriksaan motoris
• Pemeriksaan sensorik
Fraktur kompresi Riwayat trauma(kecuali osteoporosis), titik nyeri di tulang belakang, nyeri
memburuk saat fleksi, dan menarik dari telentang ke posisi duduk dan dari
duduk ke posisi berdiri.
Hernia nukleus Nyeri kaki lebih besar daripada nyeri punggung dan memburuk ketika duduk;
pulposus (HNP) rasa sakit dari akar saraf L1-L3 menyebar sampai pinggul dan / atau paha
anterior, rasa sakit dari akar saraf L4-S1 menyebarkan ke bawah lutut
Lumbal tegang/ Sakit punggung yang menyebar dengan atau tanpa nyeri bokong, nyeri
Keseleo memburuk saat bergerak dan membaik saat istirahat
Stenosis Tulang Nyeri kaki lebih besar daripada nyeri punggung; nyeri memburuk saat berdiri
Belakang dan berjalan, dan membaik saat istirahat atau ketika tulang belakang fleksi;
nyeri dapat bersifat unilateral (stenosis foraminal) atau bilateral (stenosis
foraminal pusat atau bilateral)
Spondylolisthesis Nyeri kaki lebih besar dari nyeri punggung; nyeri memburuk saat berdiri dan
berjalan, dan meningkatkan dengan istirahat atau ketika tulang belakang fleksi;
nyeri dapat bersifat unilateral atau bilateral
Spondylolysis Sakit punggung pada remaja, meskipun belum jelas apakah hal itu
menyebabkan nyeri punggung pada orang dewasa; nyeri memburuk saat
ekstensi tulang belakang dan beraktivitas
Inflammatory Nyeri intermiten pada malam hari, rasa sakit dan kekakuan pada pagi hari,
spondyloarthropathy ketidakmampuan untuk membalikkan dari lordosis lumbal ke fleksi lumbal
5. Diagnosis dan dd pada pemicu
(yevi)
Pemeriksaan
Anamnesis
• Keluhan utama
• Lama dan frekuensi serangan
• Lokasi dan penyebaran
• Faktor yang memperberat/memperingan
• Kualitas/intensitas
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi
• Palpasi
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Pemeriksaan Radiologis
Diagnosis banding
1. Ketegangan tulang belakang pada usis 20-40
tahun dengan lokasi nyeri punggung , pantat,
paha atas dengan tanda nyeri local dengan
pergerakan tulang belakang terbatas
1. Artritis rematoid
2. Spondilitis angkilopoetika
Sumber:
yasufumi
H.Classification,
Diagnosis, and
treatment of low
back pain. Tokyo.
JMAJ. 2004
9. Jelaskan mekanisme gerak musculoskeletal!
(arsy)
Sumber: Vivekanantham et al.(2019). The association between headache and low back
pain: a systematic review: The Journal of Headache and Pain 20:82
10. Jelaskan nyeri punggung dapat menyebabkan
cephalgia (inayah)