F0
Gambaran utama :
1. Gangguan fungsi kognitif (gg daya ingat)
2. Gangguan sensorium (gg kesadaran, gg
perhatian)
3. Gangguan pada persepsi, isi pikir,
suasana perasaan
Klasifikasi F0
Demensia :
Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat
kronik-progresif dan terdapat gangguan fungsi
tertinggi (luhur) yang multipel seperti daya ingat,
bahasa, daya nilai, dll
Ditanai dengan penurunan fungsi kognitif dan
adanya gangguan dalam fungsi eksekutif (fungsi
harian/ADL)
Tidak terdapat gangguan kesadaran
Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular
(F01)
Klasifikasi F0 (2)
Demensia Alzheimer :
Onset bertahap dengan kemunduran lambat
Onset : early onset bila dibawah 65 tahun
F0(3)
Delirium
Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran
berkabut-koma, 3P terganggu
Gangguan kognitif secara umum : distorsi
persepsi (ilusi, halusinasi (visual)), disorientasi,
hendaya daya ingat segera dan pendek
Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas
Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala
memburuk di malam hari
Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut,
mudah marah, apatis, kehilangan akal
Onset cepat, hilang timbul sepanjang hari kurang
dari 6 bulan
F0(4)
Gangguan mental lainnya akibat kerusakan
dan disfungsi otak dan penyakit fisik
Adanya penyakit fisik/medik, kerusakan atau
disfungsi otak yang berhubungan dengan satu
sindroma mental yang tercantum
Adanya hubungan waktu (bbrp minggu atau
bulan) antara perkembangan penyakit dgn
sindroma mental
Gangguan mental sembuh setelah gangguan
fisik hilang
Tidak ada bukti penyebab lain
F0(5)
Jenis-jenisnya :
1. Halusinosis organik
2. Gangguan katatonik organik
3. Gg waham organik
4. Gg afektif organik
5. Gg cemas organik
6. Gg kepribadian organik
F2
Gangguan Skizotipal (F21) eksentrik, mistik
Gangguan waham menetap (F22) waham yang
menonjol, sistematik, khas pribadi, waktu > 3 bulan.
Tidak ada halusinasi.
Gangguan psikotik akut dan sementara (F23)
polimorik akut, lir skizofrenia, psikotik akut lainnya,<
1 bulan
Gangguan waham terinduksi (F24) dua atau lebih
orang punya sistem waham yang sama, punya
hubungan dekat, satu orang menginduksi yang lain
Gangguan skizoafektif (F25) gejala skizofrenia dan
afektif menonjol bersama dan timbul bersama tipe
manik, tipe depresi
F3(2)
F31. Gangguan afektif bipolar : terdapat episode
mania-depresi yang berulang (sekurangnya 2
episode).
Khas : terjadi penyembuhan sempurna antar episode
Episode manik : 2 minggu-5 bulan
Episode depresi : rata-rata 6 bulan
F31.1.Bipolar kini manik tanpa ciri psikotik
F31.2.Bipolar kini manik dengan ciri psiotik
F31.4.Bipolar kini depresi berat tanpa ciri psikotik
F31.5.Bipolar kini depresi berat dengan ciri psikotik
F31.6.Bipolar episode kini campuran
F3(3)
F32. Episode Depresi
Gejala utama :
- Afek depresi
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi
Gejala lainnya :
- konsentrasi dan perhatian berkurang
- harga diri dan kepercayaan diri berkurang
- Ide rasa bersalah dan tidak berguna
- Pandangan masa depan suram dan pesimis
- Tidur terganggu
- Nafsu makan terganggu
Waktu sekurangnya 2 minggu
F3(4)
F32.0. Episode depresi ringan (2 utama, 2
tambahan)
F32.1. Episode depresi sedang (2 utama, 3-4
tambahan)
F32.2. Episode depresi berat tanpa gejala
psikotik (3 utama, 4 tambahan)
F32.3. Episode depresi berat dengan gejala
psikotik (disertai adanya waham atau halusinasi)
F33.Gg depresi berulang
F34. Gg mood menetap : siklotimia, distimia
F4(1)
F4(2)
F42. gangguan obsesif kompulsif :
- Gejala obsesif atau kompulsif ditemukan hampir
setiap hari selama 2 minggu berturut-turut
Gejala obsesif :
- pikiran disadari berasal dari diri sendiri,
- terkadang tidak berhasil dilawan,
- bila dilakukan hanya menimbulkan perasaan
lega
- Pikiran tersebut berulang-ulang dan tidak
menyenangkan
F4(3)
F43. Reaksi terhadap stres berat dan gg
penyesuaian
F43.0. Reaksi stres akut :
- Reaksi terhadap trauma/stresor bersifat
katastropik, biasanya setelah beberapa menit
atau segera, menghilang dalam beberapa hari
(3 hari)
- Gejala yang timbul : terpaku (daze), dapat
disertai gejala cemas,depresi, marah, menarik
diri dll
F4(4)
F43.1. Gangg stres pasca trauma
- Dalam kurun waktu 6 bulan setelah
kejadian traumatik
- Gejala flashback, re-experience,
avoidance
F43.2. Gangguan penyesuaian
- Reaksi terhadap stres dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini tergantung dari berat
ringan stres, kepribadian seseorang
F4(5)
F44. Gangguan disosiatif (konversi)
- Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau
seluruh integrasi normal antara ingatan masa
lalu, identitas, kontrol terhadap gerakan tubuh
- Ada bukti penyebab psikologis yang bersifat
stresful
- Amnesia disosiatif (daya ingat) (F44.0), fugue
dis (perjalanan)(F44.1), stupor dis (hilang
respon terhadap rangsangan) (F44.2), trans
dis /kesurupan (hilangnya kesadaran identitas)
(F44.3)
F4(6)
F45. Gangguan somatoform
- Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang, disertai
dengan permintaan pemeriksaan medik tidak
ditemukan kelainan
- Menyangkal adanya konflik
- Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter
F45.0. Gg Somatisasi : banyak keluhan fisik 2 tahun
F45.1. Gg somatoform tak terinci : keluhan> tapi tidak
penuhi somatisasi
F45.2. Gg hipokondrik : keyakinan menetap adanya
penyakit fisik yang serius
F45.3. Disfungsi otonomik : keluhan otonomik berulang
F45.4. Nyeri somatoform menetap : gejala nyeri dominan
dan menetap