Anda di halaman 1dari 30

Definisi

Psikiatri : Cabang ilmu kedokteran yang


mempelajari mengenai emosi, persepsi, kognisi
dan perilaku
Psikologi : Ilmu yang mempelajari perilaku
dalam kehidupan sehari-hari
Gangguan jiwa adalah suatu sindoma yang
secara klinis bermakna dan menimbulkan
disfungsi dalam pekerjaan.
- PPDGJ III, gangguan jiwa adalah pola perilaku
atau psikologik yang secara klinis bermakna dan
secara khas berkaitan dengan gejala,
penderitaan (distress) serta hendaya
(impairment) dalam fungsi psikososial.

Klasifikasi Gangguan Jiwa


menurut PPDGJ III
Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut
PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki
penyakit yang tercantum paling atas mempunyai
hierarki tertinggi dan mencakup gejala-gejala
pada hierarki yang ada dibawahnya. Selain itu
penggunaan hierarki mempunyai makna bahwa
penyakit yang diatas mempunyai
kecenderungan lebih berat dan mengancam
jiwa.
F0-F9

F0. Gangguan Mental Organik


F0.0-9. Gangguan mental organik termasuk
gangguan mental simtomatik
GMO adalah gangguan mental yang berkaitan
dengan kondisi medik/penyakit
Kondisi medik/penyakit tersebut secara
langsung atau tidak langsung menyebabkan
disfungsi pada otak
Langsung pada otak
Tidak langsung akibat sekunder penyakit/
gangguan sistemik di luar otak

F0

Gambaran utama :
1. Gangguan fungsi kognitif (gg daya ingat)
2. Gangguan sensorium (gg kesadaran, gg
perhatian)
3. Gangguan pada persepsi, isi pikir,
suasana perasaan

Klasifikasi F0
Demensia :
Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat
kronik-progresif dan terdapat gangguan fungsi
tertinggi (luhur) yang multipel seperti daya ingat,
bahasa, daya nilai, dll
Ditanai dengan penurunan fungsi kognitif dan
adanya gangguan dalam fungsi eksekutif (fungsi
harian/ADL)
Tidak terdapat gangguan kesadaran
Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular
(F01)

Klasifikasi F0 (2)
Demensia Alzheimer :
Onset bertahap dengan kemunduran lambat
Onset : early onset bila dibawah 65 tahun

Late onset bila diatas 65 tahun


Etiologi : genetik, neurotransmiter asetilkolin
dan norepinefrin, regulasi yang abnormal dari
metabolisme membran sel phospolipid dll.
Demensia Vaskular :
Onset mendadak atau kemunduran bertahap
Gangguan Neurologis fokal

F0(3)
Delirium
Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran
berkabut-koma, 3P terganggu
Gangguan kognitif secara umum : distorsi
persepsi (ilusi, halusinasi (visual)), disorientasi,
hendaya daya ingat segera dan pendek
Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas
Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala
memburuk di malam hari
Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut,
mudah marah, apatis, kehilangan akal
Onset cepat, hilang timbul sepanjang hari kurang
dari 6 bulan

F0(4)
Gangguan mental lainnya akibat kerusakan
dan disfungsi otak dan penyakit fisik
Adanya penyakit fisik/medik, kerusakan atau
disfungsi otak yang berhubungan dengan satu
sindroma mental yang tercantum
Adanya hubungan waktu (bbrp minggu atau
bulan) antara perkembangan penyakit dgn
sindroma mental
Gangguan mental sembuh setelah gangguan
fisik hilang
Tidak ada bukti penyebab lain

F0(5)
Jenis-jenisnya :
1. Halusinosis organik
2. Gangguan katatonik organik
3. Gg waham organik
4. Gg afektif organik
5. Gg cemas organik
6. Gg kepribadian organik

F1. Gangguan mental dan perilaku


akibat pengunaan zat
Gangguan mental yang diakibatkan oleh karena
penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif
Intoksikasi akut menggunakan zat sehingga
menimbulkan perubahan kesadaran
Penggunaan yang merugikan
Sindroma ketergantungan
Putus zat
Gangguan psikotk, amnestik, anxietas,
kepribadian karena zat

F2. Skizofrenia, Gangguan


Skizotipal, dan gangguan waham
Skizofrenia
Ditandai dengan penyimpangan dari
pikiran dan persepsi, afek yang tidak wajar
(inappropriate) atau tumpul
Kesadaran jernih
Kemampuan intelektual biasanya
terpelihara

Pedoman diagnosis Skizofrenia


Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas :
Tought echo, tought insertion/ithdrawal, broadcasting
Delusion of control, influence, passivity, perception
Halusinasi auditorik
Waham2 menetap jenis lainnya yang tidak wajar dan
mustahil
Atau Sedikitnya 2 gejala secara jelas :
Halusinasi pancaindera mana saja yang menetap,
disertai waham yang mengambang
Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan
inkoherensi, neologisme
Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing,
negativisme, mutisme, stupor
Gejala-gejala negatif apatis, bicara< , menarik diri, dll

Telah berlangsung > 1 bulan


Jenis-jenis :
1. Skizofrenia paranoid halusinasi, waham
2. Skizofrenia katatonik perilaku katatonik,
negativisme, fleksibilitas cerea
3. Skizofrenia hebefrenik disorganisasi
4. Skizofrenia tak terinci tdk penuhi
5. Depresi pasca skizofrenia depresi setelah 1
tahun skizofrenia
6. Skizofenia residual gejala negatif setelah 1
tahun skizofrenia
7. Skizofrenia simpleks gejala negatif

F2
Gangguan Skizotipal (F21) eksentrik, mistik
Gangguan waham menetap (F22) waham yang
menonjol, sistematik, khas pribadi, waktu > 3 bulan.
Tidak ada halusinasi.
Gangguan psikotik akut dan sementara (F23)
polimorik akut, lir skizofrenia, psikotik akut lainnya,<
1 bulan
Gangguan waham terinduksi (F24) dua atau lebih
orang punya sistem waham yang sama, punya
hubungan dekat, satu orang menginduksi yang lain
Gangguan skizoafektif (F25) gejala skizofrenia dan
afektif menonjol bersama dan timbul bersama tipe
manik, tipe depresi

F3. Gangguan suasana perasaan


Perubahan suasana perasaan (mood)
kearah depresi atau kearah elasi
(meningkat)
F30. Episode manik mood yang
meningkat, perilaku meningkat :
hipomanik F30.0
Mania tanpa gejala psikotik F30.1
Mania dengan gejala psikotik F30.2

F3(2)
F31. Gangguan afektif bipolar : terdapat episode
mania-depresi yang berulang (sekurangnya 2
episode).
Khas : terjadi penyembuhan sempurna antar episode
Episode manik : 2 minggu-5 bulan
Episode depresi : rata-rata 6 bulan
F31.1.Bipolar kini manik tanpa ciri psikotik
F31.2.Bipolar kini manik dengan ciri psiotik
F31.4.Bipolar kini depresi berat tanpa ciri psikotik
F31.5.Bipolar kini depresi berat dengan ciri psikotik
F31.6.Bipolar episode kini campuran

F3(3)
F32. Episode Depresi
Gejala utama :
- Afek depresi
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi
Gejala lainnya :
- konsentrasi dan perhatian berkurang
- harga diri dan kepercayaan diri berkurang
- Ide rasa bersalah dan tidak berguna
- Pandangan masa depan suram dan pesimis
- Tidur terganggu
- Nafsu makan terganggu
Waktu sekurangnya 2 minggu

F3(4)
F32.0. Episode depresi ringan (2 utama, 2
tambahan)
F32.1. Episode depresi sedang (2 utama, 3-4
tambahan)
F32.2. Episode depresi berat tanpa gejala
psikotik (3 utama, 4 tambahan)
F32.3. Episode depresi berat dengan gejala
psikotik (disertai adanya waham atau halusinasi)
F33.Gg depresi berulang
F34. Gg mood menetap : siklotimia, distimia

F4. Gangguan Neurotik, gangguan


somatoform, dan gangguan terkait stres
F40. Gg anxietas fobik : dicetuskan oleh
adanya situasi atau objek yang
sebenarnya tidak membahayakan,
dihindari dan bila dihadapi dengan
kecemasan hebat
F40.0. Agorafobia : takut tempat terbuka
F40.1. Fobia sosial : situasi sosial tertentu
F40.2. Fobia khas

F4(1)

F41.0. Gangguan panik :


Serangan anxietas berat berulang dalam satu bulan
Timbul tiba-tiba
Berlangsung sebentar (5-15 menit)
F41.1. Gangguan cemas menyeluruh :
Gejala anxietas primer yang berlangsung hampir
setiap hari dalam waktu beberapa minggu-bulan
Mengenai kehidupan sehari-hari,
Bersifat free floating
Gejala berupa : kecemasan, ketegangan motorik,
overaktivitas otonom
F41.2. Gangguan campuran anx-dep : anxietas dan
depresi tidak berat

F4(2)
F42. gangguan obsesif kompulsif :
- Gejala obsesif atau kompulsif ditemukan hampir
setiap hari selama 2 minggu berturut-turut
Gejala obsesif :
- pikiran disadari berasal dari diri sendiri,
- terkadang tidak berhasil dilawan,
- bila dilakukan hanya menimbulkan perasaan
lega
- Pikiran tersebut berulang-ulang dan tidak
menyenangkan

F4(3)
F43. Reaksi terhadap stres berat dan gg
penyesuaian
F43.0. Reaksi stres akut :
- Reaksi terhadap trauma/stresor bersifat
katastropik, biasanya setelah beberapa menit
atau segera, menghilang dalam beberapa hari
(3 hari)
- Gejala yang timbul : terpaku (daze), dapat
disertai gejala cemas,depresi, marah, menarik
diri dll

F4(4)
F43.1. Gangg stres pasca trauma
- Dalam kurun waktu 6 bulan setelah
kejadian traumatik
- Gejala flashback, re-experience,
avoidance
F43.2. Gangguan penyesuaian
- Reaksi terhadap stres dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini tergantung dari berat
ringan stres, kepribadian seseorang

F4(5)
F44. Gangguan disosiatif (konversi)
- Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau
seluruh integrasi normal antara ingatan masa
lalu, identitas, kontrol terhadap gerakan tubuh
- Ada bukti penyebab psikologis yang bersifat
stresful
- Amnesia disosiatif (daya ingat) (F44.0), fugue
dis (perjalanan)(F44.1), stupor dis (hilang
respon terhadap rangsangan) (F44.2), trans
dis /kesurupan (hilangnya kesadaran identitas)
(F44.3)

F4(6)
F45. Gangguan somatoform
- Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang, disertai
dengan permintaan pemeriksaan medik tidak
ditemukan kelainan
- Menyangkal adanya konflik
- Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter
F45.0. Gg Somatisasi : banyak keluhan fisik 2 tahun
F45.1. Gg somatoform tak terinci : keluhan> tapi tidak
penuhi somatisasi
F45.2. Gg hipokondrik : keyakinan menetap adanya
penyakit fisik yang serius
F45.3. Disfungsi otonomik : keluhan otonomik berulang
F45.4. Nyeri somatoform menetap : gejala nyeri dominan
dan menetap

F5. Sindrom perilaku yang berhubungan


dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik
F5.0. Gangguan makan
F5.1. Gangguan tidur non organik
F5.2. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh
gangguan atau penyakit organik
F5.3. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan
dengan masa nifas YTK
F5.4. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan
dengan gangguan atau penyakit YDK
F5.5. Penyalahgunaan zat yang tidak menyebaban
ketergantungan
F5.9. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan
gangguan fisiologis dan faktor fisik

F6. Gangguan kepribadian dan perilaku


masa dewasa
F6.0. Gangguan kepribadian khas
F6.1. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya
F6.2. Perubahan kepribadian yang berlangsung lama
yang tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit
F6.3. Gangguan kebiasaan dan impuls (judi,trikotilo)
F6.4. Gangguan identitas jenis kelamin
(transeksualisme, transvetisme peran ganda)
F6.5. Gangguan preferensi seksual (fetisme, pedofil)
F6.6. Gangguan psikologis dan perilaku yang
berhubungan dengan perkembangan dan orientasi
seksual

F7. Retardasi Mental


Retardasi mental adalah suatu keadaan
perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak
lengkap, ditandai oleh hendaya ketrampilan
selama masa perkembangan mempengaruhi
kecerdasan secara menyeluruh IQ
F7.0. Retardasi mental ringan (IQ 50-69)
F7.1. Retardasi mental sedang ( 35-49)
F7.2. Retardasi mental berat (20-34)
F7.3. Retardasi mental sangat berat (<20)

F8. Gangguan perkembangan


psikologis
F8.0. Gangguan perkembangan khas berbicara
dan berbahasa
F8.1. Gangguan perkembangan belajar khas
F8.2. Gangguan perkembangan motorik khas
F8.3. Gangguan perkembangan khas campuran
F8.4. Gangguan perkembangan pervasif
F8.8. Gangguan perkembangan psikologis
lainnya
F8.9. Gangguan perkembangan psikologis YTT

F9. Gangguan perilaku dan emosional dengan


onset biasanya pada masa kanak dan remaja

F9.0. Gangguan hiperkinetik


F9.1. Gangguan tingkah laku
F9.2. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi
F9.3. Gangguan emosional dengan onset khas pada
masa kanak
F9.4. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada
masa kanak dan remaja
F9.5. Gangguan Tic
F9.8. Gangguan perilaku dan emosional lainnya
dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja
(contoh : pica pada bayi dan kanak)

Anda mungkin juga menyukai