S
PSIKIATRI
Pembimbing: dr. Sherly Yakobus, Sp. KJ
Pendahuluan
Perilaku manusia bermanifestasi
dalam 3 aspek:
Perilaku
Pikiran
Perasaan
Kriteria gangguan jiwa
01 Gejala klinis
03 Disfungsi/hendaya
02 Distress
Proses Diagnosis Gangguan Jiwa
Anamnesis Pemeriksaan Diagnosis Terapi
• Aksis I: klinis
• Alasan berobat • Aksis II:
• Fisik-diagnostic
• RPS kepribadian
• Status mental • Farmakoterapi
• RPD • Aksis III: kondisi
• Laboratorium • Psikoterapi
• Riwayat medis
• Radiologik • Terapi social
perkembangan • Aksis IV:
• Evaluasi • Terapi okupasi
diri Psikososial
psikologi
• Latar belakang • Aksis V: taraf
fungsi
Diagnosis Multiaksial
• Gangguan Klinis dan Kondisi Lain Yang Menjadi Fokus
AKSIS I Perhatian Klinis. Semua gangguan jiwa yang terdapat
dalam blok F0 sampai dengan F9
Urutan hierarkis umumnya merupakan gangguan-gangguan jiwa yang secara hierarkis terletak
dalam urutan di atas mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dari gangguan jiwa yang terletak
dalam blok di bawahnya
Urutan Hierarki Blok Diagnosis Gangguan Jiwa Berdasarkan
PPDGJ III
I Gangguan mental organic&simptomatik (F00-F09)
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
II Skizofrenia, gangguan skizotipal, dan gangguan waham (F20-F29)
IV Gangguan neurotic, gangguan somatoform, dan gangguan yang berkaitan dengan stress (F40-F48)
V Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik (F50-F59)
IX Gangguan perilaku dan emosional dengan awitan biasanya pada masa anak dan remaja (F90-F98)
Blok F2 Skizofrenia, gangguan skizotipal, dan gangguan waham (gangguan psikotik “nonorganic”)
Blok F4 Gangguan neurotic, gangguan somatoform, dan gangguan yang berkaitan dengan stres
Blok F5 Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik
Blok F9 Gangguan perilaku dan emosional dengan awitan biasanya pada masa anak dan remaja
Blok F0: Gangguan Mental Organik atau
Simptomatik
Ciri khas:
Gejala:
Ciri khas:
Ciri khas:
Gangguan dasarnya ialah gejala psikotik:
halusinasi, waham, perilaku kataton, perilaku
kacau, pembicaraan kacau yang umumnya
tidak sertai tilikan yang buruk
F22: Gangguan Waham Menetap Hanya terdapat waham yang tidak aneh dan berlangsung paling sedikit 3
bulan
F23: Gangguan Psikotik Akut dan Terjadi gejala psikotik yang timbul akut (awitan berlangsung < 2 minggu dari
Sementara keadaan premorbid yang normal.
Gejala psikotik sembuh sempurna dalam waktu <3 bulan
F24: Gangguan Waham Terinduksi Terdapat waham pada satu atau lebih orang akibat dia atau mereka diinduksi
oleh seorang penderita. Gangguan waham yang berhubungan akrab sekali
dengan dirinya/mereka
F25: Gangguan Skizoafektif Terdapat episode psikotik dimana terdapat gejala skizofrenia dan gejala
mood/afektif secara bersama-sama dalam episode itu
F28: gangguan Psikotik lainnya Terdapat gejala khas skizofrenia dan berlangsung minimal selama 1 bulan
Blok F3: Gangguan Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
Ciri khas:
Gangguan Makan
Gangguan Tidur Nonorganic
Disfungsi Seksual Bukan Disebabkan
Oleh Gangguan Atau Penyakit Organic,
Gangguan Jiwa Dan Perilaku Yang
Berhubungan Dengan Masa Nifas Yang
Tak Diklasifikasikan Di Tempat Lain
(YTK)
Faktor Psikologis dan Perilaku yang
Berhubungan Dengan Gangguan atau
Penyakit YDK (Yang Dikalsifikasikan Di
Tempat Lain)
F50 Gangguan Makan
F50.0 Anoreksia Nervosa mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu dan atau dipertahankan
oleh penderita
F50.1 Anoreksia Nervosa tdk khas Diagnosis ini digunakan untuk penderita yang tdk menunjukan satu atau
lebih gambaran utama (key features) dari anoreksia nervosa seperti
amenore atau kehilangan berat badan, tetapi masih ada gambaran klinis
yang agak khas.
F50. 2. Bulimia Nervosa Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan, dan ketagihan makanan
yang sulit dilawan
Pasien berusahan melawan efek kegemukan
F50.3 Bulimia Nervosa tdk khas Penderita tdk menunjukan satu atau lebih gambaran bulimia nervosa tetapi
masih ada gambaran klinis yang agak khas.
Blok F6: Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa
Dewasa
Kelompok ini meliputi gangguan dari kepribadian dan perilaku dewasa yang berkembang
setelah mengalami katastrofik atau stres yang sangat berkepanjangan, atau setelah
mengalami gangguan jiwa yang berat, pada penderita yang tanpa gangguan kepribadian
sebelumnya.
Diagnosis hanya dibuat apabila terbukti adanya perubahan yang jelas dan berlangsung
lama dari pola seseorang dalam memandang, berhubungan dengan, atau berpikir tentang
lingkungan dan dirinya sendiri. Perubahan kepribadian ini berkaitan dengan perilaku yang
menjadi tidak luwes (inflexibel) dan maladaptif yang mengarah ke kegagalan dalam fungsi
interpersonal, sosial dan pekerjaan
F62.0 Perubahan Kepribadian Yang Berlangsung
Lama Setelah Mengalami Katastrofa
Perubahan kepribadian harus berlangsung lama
dan bermanifestasi dalam gambaran perilaku Perubahan kepribadian ini harus sudah berlangsung
yang tidak luwes dan maladaptif yang menjurus paling sedikit selama 2 tahun dan tidak berkaitan
kepada disabilitas dalam hubungan interpersonal, dengan gangguan kepribadian yang sebelumnya
sosial dan pekerjaan. Perubahan kepribadian ini sudah ada atau dengan gangguan jiwa (kecuali
harus dipastikan dengan keterangan dari orang- gangguan stress pasca trauma, F43.1)
orang terdekat. Harus disingkirkan adanya kerusakan atau penyakit
Untuk menegakkan diagnosis memantapkan otak yang dapat memberikan gambaran klinis yang
adanya gambaran berikut (tidak tampak serupa.
sebelumnya) adalah esensial, misalnya : (a) Termasuk : perubahan kepribadian setelah suatu
sikap bermusuhan atau tidak percaya terhadap pengalaman di kamp konsentrasi, berada dalam
semua orang; (b) menarik diri dari kehidupan sekapan yang berkepanjangan yang disertai ancaman
masyarakat (c) perasaan hampa atau putus asa; kemungkinan dibunuh, seperti menjadi korban
(d) perasaan terpojok (on edge) yang khronis, terorisme atau penyiksaan
seperti terus menerus merasa terancam; (e)
keterasingan;
F62.1 Perubahan Kepribadiaan Yang Berlangsung Lama Setelah Menderita Gangguan Jiwa
Temuan diagnostik untuk jenis perubahan kepribadian ini harus mencakup gambaran klinis sebagai berikut :
a) ketergantungan yang berlebihan pada orang lain dan sikap selalu minta dibantu;
b) tuduhan bahwa dirinya berubah atau cacat oleh karena penyakit terdahulu, menjurus kepada ketidak-
mampuan membentuk dan mempertahankan hubungan pribadi yang dekat dan dapat dipercaya serta isolasi
sosial;
c) pasif, minat berkurang, dan menurunnya keterlibatan dalam aktifitas rekreasi;
d) selalu mengeluh sakit, yang mungkin berhubungan dengan keluhan hipokondrik dan perilaku sakit;
e) afek yang disforik atau labil, yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan jiwa saat ini atau gangguan jiwa
sebelumnya dengan gejala afektif residual.
f) hendaya yang bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan dibandingkan dengan keadaan sebelum sakit;
Manifestasi tersebut diatas harus sudah ada selama kurun waktu 2 tahun atau lebih
Perubahan bukan terjadi karena kerusakan atau penyakit otak yang berat. Adanya diagnosis skizofrenia
sebelumnya tidak menyingkirkan kemungkinan diagnosis ini
F63. GANGGUAN KEBIASAAN DAN F63.1 Bakar Patologis (Piromania)
IMPULS
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :
F63.0 Judi Patologis a) berulang-ulang melakukan pembakaran tanpa motif yang
jelas, misalnya motif untuk mendapatkan uang, balas
dendam atau alasan politis;
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah berjudi secara
b) sangat tertarik menonton peristiwa kebakaran; dan
berulang yang menetap (persistently repeated gambling), yang
c) perasaan tegang meningkat sebelum melakukan , dan
berlanjut dn seringkali meningkat meskipun ada konsekuensi
sangat terangsang (intense excitement) segera setelah
sosial yang merugikan seperti menjadi miskin, hubungan dalam
berhasil dilaksanakan.
keluarga terganggu, dan kekacauan kehidupan pribadi.
Bakar patologis harus dibedakan dari :
Judi patologis harus dibedakan dari :
a) sengaja melakukan pembakaran tanpa gangguan jiwa yang
a) judi dan taruhan untuk kesenangan atau sebagai upaya
nyata (dalam kasus demikian motifnya jelas);
mendapatkan uang; orang ini dapat menahan diri apabila
b) pembakaran oleh anak muda dengan gangguan tingkah
kalah banyak atau ada efek lain yang merugikan;
laku (F91.1), dimana didapatkan gangguan perilaku lain
b) judi berlbihan oleh penderita gangguan manik (F30.-);
seperti mencuri, agresi atau membolos sekolah;
c) judi pada kepribadian dissosial (F60.2); (disini terdapat lebih
c) pembakaran oleh orang dewasa dengan gangguan
banyak gangguan dalam perilaku sosial lain yang menetap,
dissosial (F60.2), dimana didapatkan gangguan perilaku
terlihat pada tindakan-tindakan agresif atau cara-cara lain
sosial lain yang menetap seperti agresi atau indikasi lain
yang menunjukkan sangat kurang peduli terhadap
perihal kurangnya peduli terhadap minat dan perasaan
kesejahteraan dan perasaan orang lain).
orang lain;
F63.2 Curi Patologis (Kleptomania)
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :
• adanya peningkatan rasa tegang sebelum dan rasa puas selama F63.3 Trikotilomania
dan segera sesudahnya, melakukan tindakan pencurian; Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :
• meskipun upaya untuk menyembunyikan biasanya dilakukan, kerontokan rambut kepala yang tampak jelas
tetapi tidak setiap kesempatan yang ada digunakan (noticeable) disebabkan berulang kali gagal menahan
• pencurian biasanya dilakukan sendiri (solitary act), tidak bersama- diri terhadap impuls untuk mencabut rambut;
sama dengan pembantunya; pencabutan rambut biasanya didahului oleh ketegangan
• individu mungkin tampak cemas, murung dan rasa bersalah pada yang meningkat dan setelahnya diikuti dengan rasa lega
waktu diantara episode pencurian, tetapi hal ini tidak atau puas;
mencegahnya mengulangi perbuatan tersebut; Diagnosis ini jangan dibuat apabila sebelumnya adanya
Curi patologis harus dibedakan dari : peradangan kulit atau apabila pencabutan rambut
a) (a) pencurian berulang di toko tanpa gangguan jiwa yang nyata, adalah respons terhadap waham atau halusinasi. Tidak
dimana perbuatannya direncanakan dengan lebih hati-hati dan termasuk : gangguan gerakan stereotipi dengan
terdapat motif keuntungan pribadi yang jelas; (b) mencabuti rambut (F98.4)
b) gangguan mental organik (F00-F09), dimana berulangkali gagal
untuk membayar barang belanjaan sebagai konsekuensi F63.8 Gangguan Kebiasaan dan Impuls Lainnya
berkurangnya daya ingat dan kemerosotan fungsi intelektual lain; Termasuk : gangguan eksplosif intermite
(c) F63.9 Gangguan Kebiasaan dan Impuls YTT yang
c) gangguan depresif dengan pencurian (F30-F33); beberapa Tidak Tergolongka
penderita depresi melakukan pencurian dan mungkin akan tetap
mengulanginya selama gangguan depresif masih ada;
FG4. GANGGUAN IDENTITAS JENIS KELAMIN
F64.0 Transseksualisme
Untuk menegakkan diagnosis, identitas transseksual harus sudah
F64.2 Gangguan Identitas Jenis Kelamin Masa
menetap selama minimal 2 tahun dan harus bukan merupakan gejala Kanak
dari gangguan jiwa lain seperti skizofrenia atau berkaitan dengan Gambaran esensial untuk diagnosis adalah:
kelainan interseks, genetik atau kromosom. • keinginan anak yang ‘mendalam’ (pervasive) dan
Gambaran identitas tsb : ‘menetap’ (persistent) untuk menjadi (atau keteguhan
• adanya hasrat untuk hidup dan diterima sebagai anggota dari bahwa dirinya adalah) jenis kelamin lawan jenis-nya,
kelompok dari lawan jenisnya, biasanya disertai perasaan risih atau disertai penolakan terhadap perilaku, atribut dan/ atau
ketidakserasian dengan anatomi seksualnya; dan pakaian yang sesuai untuk jenis kelaminnya; tidak ada
• adanya keinginan untuk mendapatkan terapi hormonal dan rangsangan seksual dari pakaian;
pembedahan untuk membuat tubuhnya semirip mungkin dengan • yang khas adalah bahwa manifestasi pertama timbul pada
jenis kelamin yang diinginkan. usia prasekolah.
Gangguan harus sudah tampak sebelum pubertas;
• pada kedua jenis kelamin, kemungkinan ada
F64.1 Transvestisme Peran penyangkalan terhadap struktur anatomi jenis
Mengenakan pakaian dari lawan jenisnya sebagai bagian dari kelaminnya sendiri, tetapi hal ini jarang terjadi.
eksistensi dirinya untuk menikmati sejenak pengalaman sebagai • ciri khas lain anak dengan gangguan identitas jenis
anggota lawan jenisnya; kelamin, menyangkal bahwa dirinya terganggu,
Tanpa hasrat untuk mengubah jenis kelamin secara lebih meskipun mereka mungkin tertekan oleh konflik dengan
permanen atau berkaitan dengan tindakan bedah; keinginan orang tua atau kawan sebayanya dan oleh
Tidak ada perangsangan seksual yang menyertai pemakaian ejekan dan/ atau penolakan oleh orang-orang yang
pakaian lawan jenis tersebut, yang membedakan gangguan ini berhubungan dengan dirinya;
dengan transvestisme fetishistik (F65.1)
F65.1 Transvestisme Fetishistik
Mengenakan pakaian dari lawan jenis dengan tujuan
F65 GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL pokok untuk mencapai kepuasan seksual.
F65.0 Fetishisme Gangguan ini harus dibedakan dari fetishisme (F65.0)
Mengandalkan pada beberapa benda mati (non living dimana pakaian sebagai objek fetish bukan hanya
object) sebagai rangsangan untuk membangkitkan sekedar dipakai, tetapi juga untuk menciptakan
keinginan seksual dan memberikan kepuasan seksual. penampilan seorang dari lawan jenis kelaminnya.
Kebanyakan benda tersebut (objek fetish) adalah Biasanya lebih dari satu jenis barang yang dipakai dan
ekstensi dari tubuh manusia seperti pakaian atau sepatu. seringkali suatu perlengkapan yang menyeluruh,
Diagnosis ditegakkan apabila objek fetish hanya benar termasuk rambut palsu dan tata rias wajah.
merupakan sumber yang utama dari rangsangan seksual Transvestisme fetishistik dibedakan dari transvestisme
atau penting sekali untuk respons seksual yang transseksual oleh adanya hubungan yang jelas dengan
memuaskan. bangkitnya gairah seksual dan keinginan/hasrat yang
Fantasi fetishistik adalah lazim, tidak menjadi suatu kuat untuk melepaskan baju tersebut apabila orgasme
gangguan kecuali apabila menjurus kepada suatu ritual sudah terjadi dan rangsangan seksual menurun.
yang begitu memaksa dan tidak semestinya sampai Adanya riwayat transvestisme fetishistik biasanya
mengganggu hubungan seksual dan menyebabkan dilaporkan sebagai suatu fase awal oleh para penderita
penderitaan bagi individu. transseksualisme dan kemungkinan merupakan suatu
Fetishisme terbatas hampir pada pria saja. stadium dalam perkembangan transseksualisme.
F65.3 Voyeurisme
Kecenderungan yang berulang atau menetap
F65.2 Ekshibisionisme untuk melihat orang yang sedang berhubungan
Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk seksual atau berperilaku intip seperti sedang
memamerkan alat kelamin kepada asing (biasanya lawan jenis menanggalkan pakaian.
kelamin) atau kepada orang banyak ditempat umum, tanpa Hal ini biasanya menjurus kepada rangsangan
ajakan atau niat untuk berhubungan lebih akrab. seksual dan masturbasi yang dilakukan tanpa
Ekshibisionisme hampir sama sekali terbatas pada laki-laki orang yang diintip menyadarinya.
heteroseksual yang memamerkan pada wanita, remaja atau F65.4 Pedofilia
dewasa biasanya menghadap mereka dalam jarak yang aman Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya
ditempat umum. Apabila yang menyaksikan itu terkejut, takut prapubertas, atau awal masa pubertas, baik laki-
atau terpesona, kegairahan penderita menjadi meningkat. laki maupun perempuan.
Pada beberapa penderita, ekshibisionisme merupakan satu- Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan.
satunya penyaluran seksual tetapi pada penderita lainnya Preferensi tersebut harus berulang dan menetap.
kebiasaan ini Termasuk : laki-laki dewasa yang mempunyai
Kebanyakan penderita ekshibisionisme mendapatkan kesulitan preferensi partner seksual dewasa, tetapi karena
dalam mengendalikan dorongan tersebut dan dorongan ini mengalami frustasi yang kronis untuk mencapai
bersifat ’ego-alien’ (suatu benda asing bagi dirinya) hubungan seksual yang diharapkan, maka
kebiasaannya beralih kepada anak-anak sebagai
pengganti.
F65.5 Sadomasokisme
Preferensi terhadap aktifitas seksual yang melibatkan pengikatan atau
menimbulkan rasa sakit atau penghinaan; (individu yang lebih suka untuk
menjadi resipien dari perangsangan demikian disebut ‘masochism’, sebagai
pelaku = ‘sadism’).
Seringkali individu mendapatkan rangsangan seksual dari aktifitas sadistik
maupun masokistik.
Kategori ini hanya digunakan apabila aktifitas sadomasokistik merupakan
sumber rangsangan yang penting untuk pemuasan seks.
Harus dibedakan dari kebrutalan dalam hubungan seksual atau kemarahan
yang tidak berhubungan dengan erotisme. F65.6 Gangguan Preferensi
Seksual Multipel
Kombinasi yang paling sering : fetishisme, transvestisme, sadomasokisme
Bila menggunakan tes IQ baku yang tepat, maka IQ berkisar antara 50 sampai 69 menunjukan
retardasi mental ringan.
Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat, dan masalah
kemampuan berbicara yang mempengaruhi perkembangan kemandirian dapat menetap sampai
dewasa. Walaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa tetapi sebagian besar dapat
mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-hari. Kebanyakan juga dapat mandiri penuh
dalam merawat diri sendiri dan mencapai ketrampilan praktis dan ketrampilan rumah tangga, walaupun
tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal. Kesulitan utama biasanya tampak dalam
pekerjaan sekolah yang bersifat akademik, dan banyak masalah khusus dalam membaca dan menulis.
Etologi organik hanya dapat didefinisikan pada sebagian kecil penderita.
Keadaan lain yang menyertai seperti autisme, gangguan perkembangan lain, epilepsi, gangguan
tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi. Bila terdapat gangguan
demikian, maka harus diberi kode diagnosis tersendiri.
F71 RETARDASI MENTAL SEDANG Suatu etologi organik dapat di-identifikasi pada kebanyakan
penyandang retardasi mental sedang.
Autisme masa kanak atau gangguan perkembangan
pervasive lainnya terdapat pada sebagian kecil kasus, dan
mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe
IQ biasanya berada dalam rentang 35 sampai 49. penatalaksanaan yang dibutuhkan. Epilepsi, disabilitas
Umumnya ada profil kesenjangan (discrepancy) dari neurologik dan fisik juga lazim ditemukan meskipun
kemampuan, beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih kebanyakan penyandang retardasi mental sedang mampu
tinggi dalam ketrampilan visuo-spasial dari pada tugas-tugas berjalan tanpa bantuan. Kadang-kadang didapatkan
yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya gangguan jiwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan
sangat canggung namun dapat mengadakan interaksi sosial bahasanya yang terbatas sehingga sulit menegakkan
dan percakapan sederhana. Tingkat perkembangan bahasa diagnosis dan harus tergantung dari informasi yang
bervariasi: ada yang dapat mengikuti percakapan sederhana, diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. Setiap
sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi seadanya gangguan penyerta harus diberi kode diagnosis tersendiri.
untuk kebutuhan dasar mereka
F72 RETARDASI MENTAL BERAT
IQ biasanya berada dalam rentang 20 sampai 34
Pada umumnya mirip dengan retardasi mental sedang dalam
hal :
• gambaran klinis,
• terdapatnya etiologi organik, dan
• kondisi yang menyertainya,
• tingkat prestasi yang rendah
Kebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita
gangguan motorik yang mencolok atau defisit lain yang
menyertainya, menunjukan adanya kerusakan atau
penyimpangan perkembangan yang bermakna secara klinis
dari susunan saraf pusat.
F73 RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT
F78 RETARDASI MENTAL LAINNYA
IQ biasanya dibawah 20.
Pemahaman dan penggunaan bahasa terbats, Kategori ini hanya diunakan bila penilaian
paling banter mengerti perintah dasar dan dari tingkat retardasi mental dengan
sederhana tentang memilih dan mencocokan memakai prosedur biasa sangat sulit atau
mungkin dapat dicapainya, dan dengan tidak mungkin dilakukan karena adanya
gangguan sensorik atau fisik, misalnya
pengawasan dan petunjuk yang tepat penderita buta, bisu tuli, dan penderita yang
mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis perilakunya terganggu berat atau fisiknya
dan rumah tangga. tidak mampu.
Suatu etilogi organic dapat di-identifikasi pada
sebagian besar kasus. F79 RETARDASI MENTAL YTT
Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain
yang berat yang mempengaruhi mobilitas, seperti Jelas terdapat retardasi mental, tetapi
epilepsy dan hendaya daya lihat dan daya dengar. tidak ada informasi yang cukup untuk
menggolongkannya dalam salah satu
Sering ada gangguan perkembangan pervasive kategori tersebut diatas.
dalam bentuk sangat berat khususnya autisme yang
tidak khas (atypical autism), terutama pada
penderita yang dapat bergerak.
Blok F8: Gangguan Perkembangan Psikologis
F94 Gangguan Fungsi sosial dengan awitan khas pada masa kanak
dan remaja
F95 Gangguan Tik
F90. GANGGUAN HIPERKINETIK
Z00 : Pemeriksaan kesehatan umum dr seseorang tanpa keluhan dan diagnosis yg dilaporkan, termasuk pemeriksaan psikiatrik
umum
Z03 : Observasi dan evaluasi medis untuk penyakit dan kondisi yang dicurigai (mis: observasi untuk ggn. Jiwa dan perilaku yg
dicurigai spt membakar, mencopet, mencuri tanpa manifestasi ggn psikiatrik)
Z04 : Pemeriksaan dan observasi untuk alasan lain (mis: pemeriksaan untuk alasan medicolegal)
Z50 : Pelayanan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi (Mis : Rehabilitasi alkohol, obat, tembakau, psikoterapi
YTK, terapi okupasional dan vokasional)
Z60 : Problem yg berkaitan dg lingkungan social (Mis. Transmisi siklus kehidupan; “Atypical parenting situation”. Hidup
sendirian; kesulitan akulturasi; pengucilan/penolakan oleh lingkungan, sasaran diskriminasi dan penganiayaan.)
Z61 : Problem yg berkaitan dg kejadian yg negative dlm masa kanak (Mis. Kehilangan kasih sayang dalam masa kanak,
pindah rumah, hubungan keluarga yang berubah, kehilangan harga diri, dugaan penyalahgunaan seskual anak (sexual abuse)
oleh kelompok pendukung utama; pengalaman yang menakutkan dalam masa kanak.)
Z62 : Problem lainnya yang berkaitan dengan pengasuhan (Mis: Pengawasan dan konrol yang tidak adekuat dari orangtua,
perlindungan yang berlebihan oleh orangtua; pengasuhan di institusi, permusuhan dan perkambinghitaman terhadap
anak,penelantaran secara emosional terhadap anak, tekanan orangtua yang tidak sepatutunya dan kualitas pengasuhan yang
abnormal)
Kode Z
Z63 : Problem lainnya yg berkaitan dengan kelompok pendukung utama, termasuk keluarga (Mis. Poblem dalam hubungan
dengan pasangan/partner, orang tua, mertua, dukungan keluarga yang tidak adekuat, ketidakhadiran anggota keluarga,
kehilangan dan kematian anggota keluarga; kekacauan keluarga oleh perpisahan dan perceraian; sanak yang bergantung
pada orang lain memerlukan perawatan di rumah; kejadian kehidupan yang lain yang penuh stres)
Z64 : Problem psikososial tertentu (Mis. Kehamilan yang tidak dikehendaki;mencari dan menerima tindakan penanganan fisik,
nutrisi dan bahan kimia yang berisiko dan berbahaya, mencari dan menerima tindakan penanganan perilaku dan psikilogis
yang beresiko dan berbahaya; perselisihan dengan pembimbing konseling.)
Z71 Pengunjung fasilitas pelayanan kesehatan untuk konseling dan nasehat medis lainnya. Mis : Konseling untuk
penyalahgunaan alcohol, obat, tembakau.
Z72 Problem yang berkaitan dengan gaya hidup. Mis : Penggunaan zat, kurang latihan fisik, diet dan kebiasaan makan yang
tidak tepat, perilaku seksual berisiko tinggi, main judi dan taruhan, merusak diri sendiri
Z73: Problem yang berkaitan dengan kesulitan pengelolaan hidup. Mis : “burn out syndrome”, peruncingan ciri kepribadian
(termasuk pola kepribadian tipe A); kurang santai, kurang waktu luang, stress YTK, ketrampilan sosial yang tidak adekuat,
konflik menganai peran sosial.
Z75: Problem yang berkaitan dengan fasilitas medis dan pelayanan kesehatan lainnya. Mis. Orang yang menunggu untuk
rawat inap di fasilitas yang adekuat di tempat lain; masa menunggu untuk suatu pemeriksaan dan pemberian tindakan;
perawatan sebagai masa berlibur.
Z76 Pengunjung fasilitas pelayanan dalam keadaan lain. Mis. Berpura-pura (simulasi secara sadar, termasuk berpura-pura
sakit dengan suatu motivasi yang jelas)
Kode Z
Z82 Riwayat keluarga dengan disabilitas tertentu dan penyakit kronis yang menimbulkan ketidakmampuan
Z86 Riwayat pribadi dengan penyakit lain tertentu (Mis; dengan penyalahgunaan zat psikoaktif; dengan gangguan jiwa dan perilaku lainnya;
dengan penyakit sususan saraf dan alat indera)
Z87 Riwayat pribadi dengan penyakit dan kondisi lain. Mis. Dengan malformasi kongenital, deformasi, dan kelainan kromosom
Z91 Riwayat pribadi dengan faktor berisiko YTK. Mis. Riwayat pribadi dengan ketidaktaatan pada tindakan medis dengan trauma psikologis,
dengan perilaku membahayakan diri sendiri (self harm), (termasuk parasuicide, peracunan diri, percobaan bunuh diri)
Terima kasih