Anda di halaman 1dari 19

PENGGOLONGAN &

DIAGNOSIS
GANGGUAN JIWA
Dr Edi Hermeni Sp KJ
Proses Diagnosis
Gangguan Jiwa
Proses Diagnosis Gangguan Jiwa
mengikuti prosedur klinis yg lazim
dilakukan dalam praktek kedokteran klinis,
yaitu meliputi langkah langkah :
 Anamnesis lengkap
 Diagnosis
 Terapi
 Follow up
Diagnosis Gangguan Jiwa
Menggunakan
 PPDGJ III
nomor kode dan diagnose gangguan jiwa
merujuk ke ICD X (the international
classification of diseasses and related health
problems, tenth edition, 1992) diterbitkan oleh
WHO.
konsep klasifikasi dengan hirarki tertinggi.

 DSM IV ( diagnostic and statistical manual of


mental disorder, fourth edition, diterbitkan oleh
American Psychiatric Association.
JENIS JENIS GANGGUAN JIWA
F00-F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Jenis jenis gangguan jiwa yg mempunyai dasar penyebab
penyakit, cedera atau roda paksa otak yg berakibat disfungsi
otak (bisa primer atau sekunder).
F00-F03 Demensia
Kemunduran fungsi mental umum, terutama intelegensi
disebabkan krn kerusakan jaringan otak yg tidak dpt
kembali lagi.

F04 Sindroma Amnestik Organik


sindroma ditandai dg gangg daya ingat jangka pendek dan
jangka panjang yg amat menomjol. Sedangkan daya ingat
segera masih baik. Kemampuan belajar materi baru jelas
terganggu dan mengakibatkan amnesia dan disorientasi
waktu.
F05 Delirium
sindroma otak organik karena gangguan fungsi
atau metabolisme otak secara umum atau krn
keracunan yang menghambat metabolisme otak

F06 Gangguan Mental lainnya akibat


kerusakan & disfungsi otak & penyakit
fisik.

F07 Gangguan Kepribadian & Perilaku akibat


penyakit, kerusakan dan disfungsi otak.
F10 - F19 Gangguan Mental dan Perilaku

Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif

 F10 Gangguan Mental dan Perilaku akibat


penggunaan alkohol
 F11 Gangguan Mental dan Perilaku akibat
penggunaan opioida
 F12 Gangguan Mental dan Perilaku akibat
penggunaan kanabinoida
 F13 Gangguan Mental dan Perilaku akibat
penggunaan sedativa dan hipnotika
 F14 Gangguan Mental dan Perilaku akibat
penggunaan kokain
 F15 Gangguan Mental dan Perilaku akibat
penggunaan stimulansia lain termasuk kafein
 F16 Gangguan Mental dan Perilaku akibat penggunan
halusinogenika
 F17 Gangguan Mental dan Perilaku akibat
penggunaan tembakau
 F18 Gangguan Mental dan Perilaku akibat
penggunaan pelarut yg mudah menguap
 F19 Gangguan Mental Dn Perilaku akibat penggunaan
zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya
F20–F29 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal &
Gangguan Waham

F20 Skizofrenia
Suatu psikosa fungsional dg ggn utama pd proses berfikir serta
disharmoni antara proses berfikir, afek/emosi, kemauan dan
psikomotor disertai distorsi kenyataan, terutama waham dan
halusinasi, asosiasi terbagi-bagi sehingga timbul inkoherensia,
afek dan emosi menjadi tidak serasi, psikomotor menunjukkan
penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar
Jenis-jenis Skizofrenia
F20.0Skizofrenia Paranoid
F20.1Skizofrenia Hebefrenik
F20.2Skizofrenik Katatonik
F20.3Skizofrenik tak terinci
F20.4Depresi pasca skizofrenia
F20.5Skizofrenia Residual
F20.6Skizofrenia Simpleks
F20.9Skizofrenia YTT
F21 Gangguan Skizotipal
Gangguan yg ditandai secara khas oleh perilaku yg
eksentrik dan anomali-anomali dalam berfikir dan dalam
afek yg menyerupai skizofrenia, walaupun anomali
skizofrenik yg khas dan nyata tidak pernah terjadi pada
stadium manapun.

F22 Gangguan Waham Menetap


Suatu jenis psikosa nonorganik yang ditandai oleh waham
sebagai gejala utamanya.

F23 Gangguan Psikotik Akut & Sementara


Suatu jenis psikosa nonorganik yg timbul setelah adanya
stresor yang berat, berlangsung dalam wkt beberapa jam
sampai 2 minggu
F24 Gangguan Waham Terinduksi
Suatu jenis gangguan waham yg jarang terjadi, dialami
oleh 2 orang atau kadang lebih yg mempunyai
hubungan emosional erat.

F25 Gangguan Skizoafektif


Ada gangguan-gangguan bersifat episodik dg gejala
afektif dan skizofrenik yg sama menonjol dan secara
bersamaan ada dalam episode yg sama dari penyakit
itu.

F28 Gangguan Psikotik Nonorganik lainnya


F30-F39 Gangguan Suasana Perasaan

Jenis psikosa nonorganik dimana terdapat ggn


berat dlm komponen afek, alam pikiran dan
disertai sindroma manik atau depresif.

F30 Episode Manik


Ditandai adanya afek yg meningkat, impulsif,
iritabel, aktifitas meningkat, bicara banyak,
lompat gagasan, harga diri melambung, tidur
kurang, perhatian mudah teralih, aktifitas dg
risiko tinggi, boros, aktivitas seksual berlebihan.
F31 Gangguan Afektif Bipolar
Gangguan bersifat episode berulang yg
menunjukkan suasana perasaan px dan tingkat
aktivitasnya terganggu, dan ggn ini pd wkt tertentu
terdiri dr peninggian suasana perasaan serta
peningkatan energi & aktivitas, dan pd wkt lain
berupa penurunan suasana perasaan serta
pengurangan energi dan aktivitas.

F32 Episode Depresif


Individu biasanya menderita suasana perasaan yg
depresif, kehilangan minat & kegenbiraan, dan
berkurangnya energi yg menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktivitas.
F40-F48 Gangguan Neurotik, Gangguan
Somatoform & Ggn yg berkaitan dg Stres

Gangguan Neurotik adalah:


Kesalahan penyesuaian diri scr emosional krn
tidak dpt diselesaikannya suatu konflik tak sadar.
Kecemasan yg timbul dirasakan scr langsung
atau diubah oleh berbagai mekanisme
pembelaan psikologik & muncul gejala subyektif
lain yg mengganggu.

F40 Gangguan Anxietas Fobik


- obyek kecemasan dari luar
- pasien menghindari obyek atau keadaan tsb
F41 Gangguan Anxietas lainnya

F41.0Gangguan Panik
Adalah suatu gangguan cemas yg ditandai oleh
kecemasan yg spontan, periodik dan hebat

F40.1 Gangguan Anxietas Menyeluruh


 Kecemasan mengambang bebas
 Khawatir & waspada berlebihan
 Ketegangan motorik
 Hiperaktivitas saraf otonom
F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif
 Obyek kecemasan dari dalam
 Pasien menuruti pikiran dan dorongan itu

F43 Reaksi terhadap Stres berat dan


Ggn Penyesuaian

F43.1Gangguan Stres Pasca Trauma


Suatu keadaan kecemasan yg hebat setelah
individu mengalami stres psikologik yg berat
F44 Gangguan Disosiatif (Konversi)

F44.6 Anestesia dan kehilangan


sensorik disosiatif
 Kecemasan dikonversikan kearah ggn
susunan syaraf somato motorik dan
somato sensorik
 Terdapat primary gain dan secondary
gain
 Pasien tidak peduli thd gejala
F45 Gangguan Somatoform

F45.2 Gangguan Hipokondrik


 Penafsiran tidak realistik thd tanda
tanda perasaan fisik
 Ketakutan dirinya menderita penyakit
serius
 Belanja dokter
F50-F59 Sindroma Perilaku yg berhubungan
dengan gangguan psikologik dan faktor fisik

F50. Gangguan Makan


F51 Gangguan Tidur Nonorganik
F52 Disfungsi Seksual
F53 Gangguan Perilaku
F54 Faktor psikologis dan Perilaku yg
berhubungan dg ggn atau peny
F55 Penyalahgunaan zat yg tidak
menyebabkan ketergantungan
F56 Sindroma Perilaku yg berhub dg ggn
psikologis dan faktor fisik

Anda mungkin juga menyukai