Anda di halaman 1dari 30

F2 Skizofrenia,

Gangguan Skizotipal,
Gangguan Waham
Pembimbing:
dr. Asmarahadi, Sp.KJ

Disusun Oleh:
Ermenilda Sonia Dacamis - 112019236

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa


Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
Periode 05 September – 02 Oktober 2021
F20-F29
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, DAN GANGGUAN
WAHAM

F20. Skizofrenia
F21. Gangguan Skizotipal
F22. Gangguan Waham Menetap
F23. Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
F24. Gangguan Waham Terinduksi
F25. Gangguan Skizoafektif
F28. Gangguan Psikotik Non-organik lainnya
F29. Psikosis Non-oragnik YTT
F20 Skizofrenia

SEJARAH
Skizofrenia pertama kali di perkenalkan oleh Emil Kraeplin dengan nama Demensia Prekoks
yang artinya penurunan kognitif secara bertahap di masa muda. Terdiri dari 2 kata: Skizo =
pecah dan Frenia = kepribadian

Kemudian Eugen Bleuler memperkenalkan 4A gejala fundamental dari skizofrenia yaitu:


1. Autisme --> bicara sendiri, tertawa sendiri
2. Ambivalensi --> perasaan yang bertentangan
03 dalam hubungan interpersonal
3. Asosiasi terganggu --> bicara menjadi kacau
4. Afek terganggu --> tidak sesuainya afek dan mood dengan situasi
atau pendataran afek.
F20 Skizofrenia
• Menyerang ±1% populasi
Epidemiologi • Usia puncak awitan  15-25 tahun untuk pria dan 25-35 tahun
untuk wanita

klasifikasi symptom pada Skizofrenia


• Gejala Positif : Halusinasi, waham, pembicaraan dan perilaku disorganisasi
• Gejala Negatif : berkurangnya ekspresi emosi dan fungsi mental misalnya afek tumpul,
avolisi, alogia, anhedonia, penarikan diri secara social, kurang merawat diri
• Gejala Kognitif : misalnya deficit memori kerja, atensi, verbalisasi
03

3 fase
Skizofrenia
Prodromal Aktif Residu
Pedoman diagnostic PPDGJ - III
Minimal 1 gejala jelas atau 2 kurang Atau 2 gejala jelas
jelas
• Gangguan isi pikir • Halusinasi dari panca indra apa saja
• Delusion • Inkoherensi
• Halusinasi auditorik • Perilaku katatonik
• Waham menetap jenis lain ( dianggap • Gejala negative
tidak wajar) (pengurangan/kehilangan fungsi
normal)

• Berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih


• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari
beberapa aspek perilaku pribadi.
F20 Skizofrenia
 F20.0 Skizofrenia paranoid
 F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
 F20.2 Skizofrenia Katatonik
 F20.3 Skizofrenia Tak Terinci
 F20.4 Depresi Pasca Skizofrenia
 F20.5 Skizofrenia Residual
 F20.6 Skizofrenia Simpleks
 F20.7 Skizofrenia Lainnya
 F20.8 Skizofrenia YTT
F20 Skizofrenia
F20.0 Skizofrenia Paranoid F20.1 Skizofrenia Hebefrenik

• Pedoman diagnostic PPDGJ-III: ● Pedoman diagnostic PPDGJ-III :


• Gejala waham dan halusinasi harus menonjol ● Jenis kepribadian pemalu, senang menyendiri
menonjol
• Gangguan afektif dan katatonik tidak
● Afek dangkal dan tidak wajar, proses pikir
menonjol : bicara kacau, afek tidak sesuai kacau, pembicaraan tidak menentu berlangsung
selama 2-3 bulan
• Pasien biasanya tegang, mudah curiga, berjaga- ● Gejala Halusinasi dan waham tidak menonjol
jaga, berhati-hati, kadang bersikap bermusuhan ● Umum ditemukan pada pasien usia remaja
atau agresif, namun dapat mengendalikan diri atau dewasa muda
secara adekuat pada situasi social. ● Penampilan pribadi dan perilaku social
berantakan, respons emosional tidak sesuai.
F20 Skizofrenia
F20.2 Skizofrenia Katatonik F20.3 Skizofrenia Tak Terinci

• Pedoman diagnostic PPDGJ-III :


● Gangguan psikomotor yang menonjol
• Gejala psikotik menonjol
● Satu atau lebih gejala dibawah harus • Pedoman diagnostic PPDGJ-III:
mendominasi : • Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
● Stupor paranoid, hebrefenik atau katatonik
● Gaduh gelisah • Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
● Menampilkan posisi tubuh abnormal
● Negativisme
residual atau depresi pasca
● Rigiditas skizofrenia
● Fleksibilitas cerea
● Command automatism
F20 Skizofrenia
F20.4 Depresi Pasca Skizofrenia F20.5 Skizofrenia Residual

• Episode depresif yang timbul setelah pasien • Pasien dalam kondisi remisi, terdapat sisa gejala
mengidap skizofrenia • Pedoman diagnostic PPDGJ-III :
• Pedoman diagnostic PPDGJ-III: ● Gejala negative menonjol : aktifitas
menurun, afek tumpul, pasif, gangguan
• Pasien menderita skizofrenia 12 bulan komunikasi verbal
terakhir ● Minimal terdapat satu Riwayat episode
• Gejala skizofrenia tidak mendominasi psikotik skizofrenia
gambaran klinis ● Sudah melewati 1 tahun sejak pertama kali
• Gejala depresif menonjol, berlangsung ≥ muncul gejala waham/halusinasi, timbul
2 minggu sindrom negative skizofrenia
● Tidak ada gangguan otak organik.
F20 Skizofrenia
F20.6 Skizofrenia Simpleks F20.8 Skizofrenia Lainnya

• Pedoman diagnostic PPDGJ-III :


● Gejala berkembang perlahan dan
progresif dari gejala negative khas Skizofrenia yang memenuhi pedoman
skizofrenia residual tanpa riwayat diagnostik umum Skizofrenia tetapi
halusinasi/waham tidak termasuk dari semua kriteria
● Kehilangan minat, tidak memiliki tujuan skizofrenia sebelumnya
hidup, dan antisosial
● Gejala psikotik kurang jelas dibanding
tipe lain
F21. Gangguan Skizotipal

Pedoman diagnostic PPDGJ-III:


• Terdapat tiga atau lebih gejala yang terjadi terus menerus atau episodic selama ≥ 2 tahun, sbb :
a. Afek yang tidak wajar
b. Perilaku atau penampilan yang aneh
c. Hubungan social yang buruk dengan orang lain
d. Kepercayaan yang aneh (Percaya hal mistis yang tidak diterima budaya sekitarnya)
e. Kecurigaan atau ide-ide paranoid
f. Pikiran obsesif berulang-ulang yang tak terkendali
g. Presepsi pancaindera yang tidak lazim
h. Pikiran yang bersifat samar-samar, penuh kiasan, berputar-putar
i. Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara biasanya terjadi tanpa
provokasi dari luar
F22 Gangguan Waham Menetap

F22.0 Gangguan
F22.0 Gangguan F22.1 Gangguan
F22.8 Gangguan F22.2 Gangguan
F22.9 Gangguan
Waham
Waham Waham Menetap
Waham Menetap Waham Menetap
Waham Menetap
Lainnya
Lainnya YTT
YTT

Waham Kejar
Serangkaian gangguan dengan
 Waham Cemburu
waham-waham yang
berlangsung lama dan Waham Erotomania
merupakan satu-satunya gejala Waham Somatik
klinis yang khas atau yang paling Waham Kebesaran
mencolok dan tidak dapat Waham Campuran
digolongkan sebagai gangguan
Waham Tak Terinci
organik, skizofrenik atau afektif.
F22 Gangguan Waham Menetap

Jenis Gangguan Waham Ciri dan Gejala


Menetap
F22.0 Gangguan • Gejala waham menonjol, berlangsung ≥ 3 bulan
Waham • Jika terdapat riwayat depresi, Waham menetap setelah
depresi hilang
• Tidak ada penyakit organik otak
• Tidak ada gejala halusinasi audiotorik
• Tidak ada riwayat gejala skizofrenia
F22.8 Gangguan • Tidak memenuhi kriteria waham
Waham Menetap • Berlangsung ≤ 3 bulan
Lainnya • Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan
SEMENTARA

• F23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia


• F23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia
• F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut
• F23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham
• F23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya
• F23.9 Gangguan psikaotik akut dan sementara YTT
F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan
SEMENTARA

• Urutan prioritas:
❑ Onsetnya akut ( £ 2 minggu)
❑ Sindrom polimorfik atau schizophrenia-like
❑ Ada stresor yang jelas
❑ Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan
berlangsung
• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif
• Tidak ada penyebab organik
F23.0 Gangguan  Onset harus akut (<2 minggu)
psikotik polimorfik  Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang
akut tanpa gejala berubah dalam jenis dan itensitasnya dari hari ke hari atau
dalam hari yang sama,
skizofernia  Harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya
● Walaupu gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun
dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi
kriteria skizofrenia(F20) atau episode manik (F30) atau
episode depresi (F23).

F23.1 Gangguan • Memenuhi kriteria khas untuk gangguan psikotik


psikotik polimorfik polimorfik akut
• Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria
akut dengan gejala untuk diagnosis skizofrenia
skizofernia • Gejala yang menetap ≥ 1 bulan : diagnosis
dirubah menjadi Skizofrenia
F23.2 GANGGUAN PSIKOTIK LIR-
SKIZOFRENIA AKUT
Pedoman Diagnosis
 Onset gejala psikotik harus akut (dua minggu atau kurang)
 Memenuhi kriteria skizofrenia
 Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut
F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan
Predominan Waham
Pedoman Diagnostik
a) onset dari gejala psikotik harus akut (2 minggu atau
kurang dari keadaan nonpsikotik sampai jelas
psikotik)
b) waham dan halusinasi harus sudah ada dalam
sebagian besar waktu sejak berkembangnya
keadaan psikotik yang jelas dan
c) baik kriteria untuk skizofrenia (F20.-) maupun untuk
gangguan psikotik polimorfik akut (F23.-) tidak
terpenuhi
F23.8 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
Lainnya

Gangguan psikotik akut lain yang


tidak dapat diklasifikasi ke dalam
kategori manapun dalam F23.
Tatalaksana Psikotik akut

Indikasi rawat inap


 Pemeriksaan dan perlindungan pada pasien.
Farmakoterapi
 Obat utama Antipsikotik (Haloperidol) dan
Benzodiazepin.
Psikoterapi
 Psikoterapi individual, kelompok, dan keluarga
 Mengatasi stresor dan episode psikotik
 Mengembalikan harga diri dan kepercayaan
F24 GANGGUAN WAHAM
INDUKSI
Pedoman Diagnostik

Diagnosis gangguan waham karena induksi harus dibuat hanya jika:


a) dua orang atau lebih mengalami waham atau sistem waham yang sama, dan
saling mendukung dalam keyakinan waham itu
b) mereka mempunyai hubungan dekat yang tak lazim dalam bentuk seperti
diuraikan diatas
c) ada bukti dalam kaitan waktu atau konteks lainnya bahwa waham tersebut
diinduksi pada anggota yang pasif dari suatu pasangan atau kelompok melalui
kontak dengan anggota yang aktif (hanya satu orang anggota aktif yang
menderita gangguan psikotik yang sesungguhnya, waham diinduksi pada anggota
pasif, dan biasanya waham tersebut menghilang bila mereka dipisahkan)
F25 GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Adanya gejala skizofrenia dan gangguan
afektif yang menonjol secara bersamaan

• F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik


• F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresi
• F25.2 Gangguan skizoafektif tipe campuran
• F25.8 Gangguan skizoafektif lainnya
• F25.9 Gangguan skizoafektif YTT
F25 GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF
Pedoman Diagnostic PPDGJ -III

❖ Gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan afek sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan, atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit
yang sama, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau
depresif.

❖ Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif
tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.

❖ Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode
psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalam
episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F25.1) atau campuran
dari keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau dua episode skizoafektif terselip di antara
episode manik atau depresif (F30-F33).
F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe
Manik
Pedoman Diagnostik

• Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif


tipe manik yang tunggal maupun untuk gangguan
berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif
tipe manik.
• Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
Meningkatnya rasa harga diri & ide
peningkatan afek yang tak begitu menonjol kebesaran, kadang kegelisahan/iritabilitas
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang lebih jelas & disertai perilaku
memuncak. agresif.Terdapat juga peningkatan energi,
• Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya aktivitas berlebihan, konsentrasi terganggu
satu, atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang & hilangnya hambatan sosial yang normal.
khas
F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe
Depresif
Pedoman Diagnostik

Kategori ini harus dipakai baik untuk episode Depresi suasana perasaan disertai
skizoafektif tipe depresif yang tunggal, dan untuk insomnia, hilangnya energi, hilangnya
gangguan berulang dimana sebagian besar episode nafsu makan, penurunan berat badan,
didominasi oleh skizoafektif tipe depresif. berkurangnya minat, konsentrasi
Afek Depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya terganggu, perasaan bersalah,
dua gejala khas, baik depresif maupun kelainan keputusasaan sampai pikiran bunuh diri.
perilaku terkait sperti tercantum dalam uraian untuk Secara bersamaan terdapat gejala
episode depresif (F32) skizofrenik: meyakini bahwa pikirannya
disiarkan/diganggu/dikendalikan, yakin
Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada sedang dimata-matai/diincar. Mungkin
satu, dan sebaiknya ada dua, gejala khas skizofrenia terdengar suara yang menghina,
(sebagaimana ditetapkan dalam pedoman diagnostik mengutuk/bahkan membunuhnya.
skizofrenia, F20.
F25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe
Campuran
Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia (F20.-)
berada secara bersama-sama dengan gejala-
gejala afektif bipolar campuran (F31.6).

F25.8 Gangguan Skizoafektif lainnya

F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT


Tatalaksana Skizoafektif

1. Penanganan pasien gangguan skizoafektif meliputi :


perawatan rumah sakit, medikasi, dan terapi psikososial.

2. Farmakoterapi
• Mood stabilizer: lithium karbonat (1 x 400
mg)/karbamazepin (2-3 x 200 mg/hari)
• Antipsikotik: olanzapine (1 x 10-20 mg/hari)/risperidone (2
x 1-3 mg/hari)/aripiprazole (1 x 10-30 mg/hari)
• Antidepresan (untuk tipe depresif): fluoksetin (1 x 10-20
mg/hari)/sertraline (1 x 50 mg/hari)
F28 GANGGUAN PSIKOTIK
NONORGANIK LAIN

Segala gejala psikotik yang tidak memenuhi kriteria


Skizofrenia (F20), gangguan afektif bertipe psikotik (F30-
F39), dan gangguan waham menetap (F22).

F29 GANGGUAN PSIKOTIK


NONORGANIK YTT
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai