Anda di halaman 1dari 50

TES INVENTORY

PSIKODIAGNOSTIK V
MATERI :
TUGAS :
Tes psikologi

Tes kemampuan

Tes kepribadian

Tes Kreatifitas

Tes neuropsikologi
DEFINISI

Tes inventory adalah tes – tes yang terutama menggunakan paper and pencil
test.

Min
at Sikap
Karakter Self Report
istik
Kepriba Nilai - nilai Questionnaire
dian

Nilai
– nilai
Sejumlah pertanyaan petanyaan / statement yang memungkinkan subyek
Bagaimana
memberikan respon selektif kombinasi dari item ke dalam pengukuran –
pengukuran yang mengarah pada skala. Beberapa permasalahan
wujud dari
personality inventory :
Tes inventory
??? 1. Definisi kepribadian banyak, sehingga seleksi yang tepat dari bermacam
– macam kepribadian perlu mendasari personality inventory
2. Tes inventory kepribadian tidak dapat bersifat culture free oleh karena
itu, selalu memertimbangakan aspek kultur .
3. Personality inventory terlalu sensitif terhadap perubahan maka sulit
memperoleh realiabiltas yang tinggi. Dalam hal ini yang penting adalah
kemampuan prediksinya untuk menilai apakah suatu personalitu
inventories baik / tidak
1. Instrinsik dan sosial
2. Stabilitas
Tes
Kepribadaian
yang baik
selalu
mengukur
dua aspek
1. Itemnya ambigous / perintah tidak jelas
2. OP ingin menunjukan kesan kesan tertentu pada
tester
3. Kesukara sistematik / penafsiran yang berbeda
4. Sikap OP yang tidak kooperatif / defensif
5. Faking / Tidak jujur
6. Acquisment , item – item yang dibuat mengarah
Kelemahan / pada jawaban – jawaban tertentu
Kekurangan 7. Inventory transparan
Inventory Kepribadian
Tes kepribadian


Motivasi dinamis

Simtom simtom gangguan stress

Kekuatan pribadi

Karakteristik sikap
Face validity

“Validitas berdasrkan hal yang tampak saja

Validitas yang Content Validity

dipakai
personality Validitas yang didasarkan pada isi / konsep tertentu
inventories
adalah : Emprical Validity

Validitas yes yang berdasrkan atas data – data empiris, gejala dan simtom
KEPRIBADIAN  KONSEPSI SUATU TINJUAN
Setiap orang memiliki konsistensi
dalam batas – batas tertentu. Kita
semua memiliki ciri, sifat atau
pembawaan dan pola – pola
tindakan yang muncul secara
berulan g.

Seti
ap
oran
g
me
mili
ki
perb
eda
an
dala
m
bata
s–
bata
s
tert
entu
,
terd
apat
perb
eda
an
prila
ku
dian
tara
indi
vidu

indv
idu.
Metode projective : Untuk deskriptif kategori tes demi
mempelajari kepribadian menggunakan stimulus tidak
terstruktur.

Peserta tes menjumpai stimuli yang ambigu dan maknanya


samar (Vague)

Hipotesis Peserta tes memberikan respon berdasarkan persepsi, imajinasi


atau ide – ide sendiri
Projective
Para pemberi tes meyakini bahwa stimulus yang tidak terstrutur,
samar – samar dan ambigu menciptakan situasi ideal untuk
mengungkapkan aspek – aspek mendalam kepribadian.

Asumsi sentral tes projective adalah bahwa respon terhadap tes


menunjukan proyeksi dari proses mental nirsadar yang terdalam
dari para partisipan,
Teori Dasar Kepribadian dan Konsepsi

Teori Psikoanalitik Kepribadiian

Teori tipe kepribadian

Teori Fenomenologis Kepribadian

Teori Prilaku dan pembelajaran sosial

Konsepsi trait Kepribadian


INTERPRETASI PRIBADI TERHADAP STIMULI YANG AMBIGU MENCERMINKAN

Kebu
tuhan

Moi
Interpre f

Konflik
nirsada
r
Hipotesis projectif
Frank yang memperkenalakan istilah metode projectif
untuk mendeskripsikan kategori tes demi mempelajari
kepribadian menggunakan stimulus tidak berstruktur.

Tes projectif, dimana tes menjumpai stimulus ambih


dan maknanya samar (vague)

Peserta tesmemberikan respons berdasarkan persepsi,


imajinasi atau ide – ide sendiri.

“Orang – orang yang mempelajari tes projectif


sangatlah berkiblat ke teori psikoanalistik dan populasi
mengenai aspek – aspek nirsaar dalam kepribadian.

Para pemberi tes meyakini bahwa stimulus yang tidak


terstruktur, samar – samar dan ambigu menciptakan
situasi ideal yntuk mengungkapkan aspek – aspek
mendalam kepribadian.
“ Tes projective adalah respon terhadap tes menunjukan “Proyeksi”
dari proses mental nir sadar yang mendalam dari para partisipan

“Konsepsi “ Stimulus ambigu pasti mencerminkan kebutuhan, motif, dan


konflik nirsadar peserta tes dikenal sebagai “hipotesis projective

Metode projectif menemukan beragam tehnik dan materi yang digunakan untuk
tujuan umum yang sama yakni memperoleh apa yang tidak dapat atau tidak mau
dikatakan yang sering kali terjadi kareana subyek tidak mengenal dirinya seniri
dan tidak menyadari ia mengungkapkan dirinya sendiri melalui proyeksi –
proyeksinya
Tantangan tes proyektif

Menguraikan atau mengartikan proses


kerpibadian nirsadar (kebutuhan, motif
dan konflik) Berdasarkan respon
personal, unik dan subyektif dari setiap
peserta tes.
Tehnik Asosiasi bercak tinta atau kata
Klasifikasi
tehnik Penysunan (Konstruksi) cerita atau rangkaian peristiwa
Projective
Penyelesaian kata – kata atau cerita

Penataan / pemilihan gambar atau kata – kata

Pengekspresian gambar atau kata


Tehnik Asosiasi

Tehnik asosiasi mencakup tes bercak Tokoh penggagas :


Tinnta Rorschach Rosarch

Diprioritaskan pada orang – orang yang mengalami


gangguan dan untuk meninjau kedalaman dari segi
kepribadian

5 bercak tinta berwarna


Tes Rorschach berupa hitam dan abu – abu latar
betuk bercak tinta yang belakang putuh 5 tahun ke
terdiri dari 10 bentuk atas
tinta
Berwarna dengan latar Real
belakang putih dewasa
Kartu tes rorschach
1. Duduk disamping  mengurangi komunikasi
bahasa tubuh
2. Fase asosiasi bebas “ Gambar apakah ini ?
“Klarifikasi”
3. Tempo lambat
4. Fase Inquairy  mengajukan pertanyaan untuk
mengklasifikasikan lokasi spesifik setiap bercak
Administrasi tinta nya
Seperti  bentuk, lokasi , warna, jumlah, kualitas
bentuk
W  Whole

Jika menggukan keseluruhan dari bercak tinta

F (form)

Pengkodin
gan Bercak dianggap penting oleh partisipan

M (Movment)

Memaknai bercak sebagai bentuk gerakan manusia

C (Coloring)

Warna dimaksud
CF (Color / Form) / FC (Form / collor)

tergantung apakah bentuk form dianggap promer , sekunder atau


tidak sama sekali dibanding dengan warna diterminan

H (Human

Orang

HD (Human detail)

Menunjukan orang secara detail

(An) Anatomy

Menunjukan bagian strutur anatomy manusia


• Analisis kemampuan berfikir
• Kecenderungan delusi
• Halusinasi
Apa saja • Kemampuan self control
• Kemampuan hubungan personal
yang bisa • Kemampuan dalam lingkungan sosial
ditinjau dari • Prilaku agresif
• Motivasi
alat tes ini ? • dll
Tehnik Penyelesaian

Dalam sebuah tes penyelesaian kalimat, responden disajikan kalimat tidak utuh
yang berisi beberapa patah kata, dan tugas partisipasi adalah melengkapo
kalimat tersebut.

Sikap Motivasi

Ketakutan
Konflik
Nir Sadar
Analisis Obyektif

Proses interpretasi

Analisis Subyektif

Kalimat yang disajikan mencerminkan


motivasi,sikap, konflik, dan ketakutan nirsadr
yang dimiliki responden
Contoh Alat tes yaitu
SSCT : Sack sentence Completion Test

1. Saya rasa bahwa ayahku jarang


2. Bila nasib menimpa diriku
3. Saya selalu ingin untuk
4. Bila saya bertugas
5. Bagiku masa depan tampak
6. Guru-guru saya
7. Saya tahu kalau aneh tapi saya tidak berani
8. Saya rasa bahwa teman yang sejati adalah
9. Sewaktu saya kecil
• Lovinger Wasington University Sentence
Completion Test
• Rotter Incomplete Sentences Blank
• Geriantric Sentece Completioan Form
Psychological Asessment Resources

Tehnik Kontruksi

 TAT terdiri dari 30 gambar yang menampilkan beragam


kejadian atau dalam gambar foto hitam putih, sebuah
kartu kosong (tidak berisi gambar apa – apa).

 Sebagian akan berriskan gambar yang aktifitas ambigu


 Beberapa diperuntukan untuk laki – laki
 Beberapa diperuntukan untuk perempuan
 Beberapa diperuntukan untuk laki – laki dan perempuan
 TAT diciptakan oleh Henry Muray
Contoh kartu
1. Kebutuhan / needs  Konsepsi murray
2. Tekanan

Konstruk
yang
diungkap
yakni
yakni
yaituupaya
, tingkah
u(Surabaya:
tingkah
yaitu
untuk
untuk
Hand tingkah
laku
menghilangkan
laku
yakni
outRapprochement
Construction
Recognition
pengenalan.
Cognizance
Acquisition
Dominance
berdiri
terdiri
avoidance
Autonomy
Assistance
Affiliation
an
Reference
yang
Activity
yang
motive
Hamim
IAIN Blank
Harm
tingkah
laku
bahwa
10)
12)
13)
14)
11)
17
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
-tRosidi,
Psikologi
Sunan
13 bersifat
dari:
bersifat
sendiri
yanglak
kejahatan.
bersifat
membebaskan.
dalam
membangun.
Kepribadian
Ampel), II kegiatan.
hal. 74
an

Needs/ kebutuhan: motivasi dari perilaku Macam-macam


Psychogenic NeedAbasement
Achievement
Affiliation
Aggression
Autonomy
Counteraction
Defendance
Deference
Dominance
Exhibition
Harmavoidance
Infavoidance
Nurturance
Order
Play
Rejection
SentienceSex
Succorance
Understanding
Cat “
Children
Apperceptio
n Test
Cat “
Children
Apperceptio
n Test
Cat “ Children Apperception Test

 Children Apperception Test dirancang sebagai


modifikasi langsung dari TAT.
 Terdiri dari 10 gambar dan cocok diterapkan bagi
anak berusia 3 hingga 10 tahun
 CAT menampilkan gambar – gambar binatang
pada situasi sosial yang sangat lazim dijumpai
manusia pada kehidupan sehari – hari
 Apa saja yang digali dalam test CAT :

1. Tema Utama
2. Hero Utama
3. Kebutuhan dan dorongan untama figure herro
4. Konsepsi gambaran mengenai lingkungan
5. Persepsi mengenai figure orang tua
6. Konflik – konflik
7. Kecemasan
8. Pertahanan diri
9. Super ego
10. Integrasi Ego ( Orisinalitas dan hasil akhir cerita)
Psikologi proyektif menentang aliran – aliran yang
telah berkembang sebelumnya :

1. Aliran Strukturalisme yang memandang individu


sebagai kumpulan bagian – bagian.
2. Aliran asosiasi yang memandang individu sebagai
Perkembang kumpulan tanggapan – tanggapan
3. Aliran behavioristik yang memandang individu
an Psikologi sebagai kumpulan tingkah laku.
Proyektif 4. Aliran reflexologi yang memandang indvidu sebagai
kumpulan reaksi – rekasi bersyarat.
Tehnik – tehnik Ekspresi

 Draw a perseption test : Menggambar Orang lengkap


  memberikan sehelai kertas kosong, sebatas pensil
HB
 Diminta untuk menuliskan jenis kelamin (Laki - laki /
lPerempuan)
 Meminta menggambar kembali jenis kelamin yang
berbeda
 Menceritakan gambar
 Usia
 Aktifitas
 Kelebihan
 Kekurangn
Contoh gambar
Baum / Pohon
 BAUM : Menggambar Pohon
  memberikan sehelai kertas kosong, sebatas pensil HB
 Diminta untuk menggambar pohon yang berkambium
 Memberikan keterangan gambar pohon yang digambar
HTP (House Tree PERSON

 HTP : Menggambar Pohon, rumah orang


  memberikan sehelai kertas kosong, sebatas pensil HB
 Diminta untuk menggambar Phon rumah orang
 Menceritakan gambar yang digambar
Tes proyeksi
dibagi
VEBAL
menjadi 2
kelompok
KOMUNIKASI ANTARA TESTEE

MATERI DENGAN TESTER DAN RESPON


SUBYEK BEREUJUD VERBAL
1. Stimulus bersifat tidak berstruktur (unstructured) yang
PRINSIP
memungkinkan subyek mempunyai alternative pilihan banyak
2. Stimulusnya bersifat ambiguous yang memungkinkan subyek
DASAR TES /
merespon stimulus / materi tes sesuai dengan interpretasinya
TEHNIKmasing – masing.
3. Stimulusnya bersifat kurang mempunyyai obyektifitas relative.
PROYEKSI
4. Global Approch
Isi
need
emosi
motif
ketidaksa
daran
Tat - tehnik proyeksi
1. Polivalensi yaitu memounyai banyak kemungkinaa. Kartu kartu dalam TAT
terdiri dari berbagai kemungkunan / situasi yaitu :
a. Figur Jelas – latar belakang kabur
b. Latar belakang kabur – figure jelas
c. Figur jelas – latar belakang jelas
d. Figur kabur _ latar belakang kabur

2. Polisemi yaitu salah satu jelas atau salah saty kabur


Maksudnya, bias figurnya yang jelas namun latar belakangnya kabur atau
sebaliknya. Dalam merespon subyek harus mengidentifikasi / membuat kepastian
pada stimulus / materi yang diuat kabur

3. Monosemi yaitu baik figure maupun latar belakang kedua – duanya relative
jelas.
4. Asemi yaitu baik figure maupun latar belakang kedua – duanya kabur. Stimulus /
materi demikian diyakini lebih mampu mengungkap ketidaksadaran.
KLASIFIKASI TES PROYEKSI

Tehnik Konstitutif (Menyusun)



Contoh: tes warteg, Tes Rorschach, Tes Finger Printing

Tehnik Konstruktif (membentuk)



Contoh :Mozaic Test, sub tes Block Design (dalam WAIS)

Tehnik Interpretatif (mengeinterpretasi)



Contoh :TAT, CAT, SSCT

Tehnik katartik

Contoh :Play tehnik (bermasin, psikodrama), lowenfeld Mozaic

Tehnik Refraktif / eksprensif



Contoh Grafis, grafologi, tes Bender Gestalt,Mykenetic Diagnosis
Lidzey

Tehnik Asosiasi
• Subyek diberika materi kemudian subyek diminta untuk merespon dengan cara
mengeluarkan / menyampaikan apa yang petama kali muncul dalam pikirannta
atas stimulus tersebut
• Contoh: Rorschah, SSTC

Tehnik Konstruksi
• Subyek diminta untuk menyusun materi yang belum berbentuk menjadi
suatu cerita /gambar.
• Contoh : TAT, CAT, sub tes mengatur gambar (dalam WAIS).

Tehnik melengkapi
• Subyek diberi materi yang belum lengkap kemudian diminta untuk melengkapi
Tehnik mengatur
• Subyek diberi materi / soal yang ada alternative jawaban
kemudian diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan
dirinya atau membuat urutan aras dasar pilihan jawaban yang
ada.
• Contoh: Study of value, Survey nterpersonal

Tehnik ekspresif
• Contoh : Finger Printing test, Project therapy, Achievment
Motivation Training
1. Raport dan Keleluasaan Penggunaan
2. Faking
Evaluasi
3. Varible tester dan situasi
tehnik
4. Norma
5. Reliabilitas
proyektif
6. Validitas

Anda mungkin juga menyukai