Anda di halaman 1dari 34

Nama: Ifa Insyirah Nuraini

Kelas: 2PA05

NPM: 13516373

Rangkuman Psikologi Kepribadian 1

BAB 1

Pengantar Teori Kepribadian

 Istilah “kepribadian” berasal dari bahasa Latin persona, atau topeng yang dipakai
orang untuk menampilkan dirinya pada dunia luar,tetapi psikolog memandang
kepribadian lebih dari sekedar penampilan luar.
 Kepribadian menurut psikologi :
 Allport : Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari
sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri
yang unik sifatnya terhadap lingkungan.
 George Kelly: Kepribadian sebagai cara unik individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya
 Sigmund Freud: Kepribadian sebagai struktur yang terdiri dari tiga sistem
yakni id, ego dan superego
 Feist & Feist: Kepribadian adalah suatu pola dari sifat yang cenderung
menetap dan karakteristik yang unik yang menyebabkan perilaku seseorang
konsisten dan individualitas.
 Teori adalah sekumpulan asumsi yang saling berkaitan yang memungkinan para
ilmuwan menggunakan penalaran deduktif logisnya untuk merumuskan hipotesis
yang dapat diuji.
 Beberapa konsep yang berkaitan dengan teori :
 Filsafat
- Filsafat artinya kecintaan akan kebijaksanaan.
- Filsuf adalah orang-orang yang mencari kebijaksanaan melalui pemikiran
dan perenungan.
- Filsafat memiliki beberapa cabang salah satunya adalah epistemologi
(nature of knowledge).
- Filsafat memiliki beberapa cabang ilmu,salah satunya adalah epistemologi
atau sifat dasar pengetahuan.
 Pemikiran atau Spekulasi
- Teori mengandalkan spekulasi, namun teori tidak hanya berasal dari
pikiran saja tetapi ada data empiris.
- Teori berguna sebagai alat bagi ilmuwan untuk memberikan makna dan
mengorganisasi hasil observasi.
 Hipotesis
- Hipotesis merupakan prediksi untuk diketahui validitasnya dengan
menggunakan metode ilmiah
- Hipotesis lebih spesifik dari teori.
- Dengan penalaran deduktif (dari umum ke khusus) ilmuwan
menginvestigasi hipotesis yang berasal dari teori. Hasilnya?
Mendukung/tidak? → feedback untuk teori
- Penalaran induktif (dari khusus ke umum); mengubah teori berdasarkan
hasil-hasil penelitian
 Taksonomi
- Taksonomi adalah klasifikasi berdasarkan hubungannya.
- Klasifikasi penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan karena tanpa
klasifikasi data ilmu pengetahuan tidak berkembang.
- Klasifikasi tidak menggantikan teori. Taksonomi dapat berkembang
dalam teori ketika mulai menggeneralisasikan hipotesis yang testable dan
menjelaskan temuan penelitian.
 Mengapa Teori berbeda ?
- Spekulasi-spekulasi dari pandangan teoritikus berkembang menjadi teori.
- Teoritikus mungkin subjektif dalam mengumpulkan data, namun
keputusan untuk mengumpulkan : data apa yang dikumpulkan dan
bagaimana data tersebut di interpretasikan adalah hal yang personal.
- Teori bukan merupakan hukum yang kekal.
- Teori-teori merefleksikan latar belakang pribadi teoritikus, pengalaman
masa kanak-kanak, filsafat hidup, hubungan interpersonal, cara unik dalam
memandang dunia
- Observasi diwarnai oleh kerangka berfikir observer
- Teori yang berguna adalah mampu mengeneralisasi hasil penelitian dan
menjelaskan data penelitian dan observasi lain.
 Kriteria teori yang baik :
- Mengembangkan penelitian
- Dapat dikaji ulang
- Mengorganisasi pengetahuan
- Memberi panduan pemecahan masalah
- Konsistensi internal
- Sederhana/Parsimoni
 Konsep sifat dasar manusia :
1. Determinism VS Kebebasan memilih
2. Pesimisme VS optimisme
3. Kausalitas VS Teleologi
4. Kesadaran vs Ketidaksadaran
5. Biologis VS Sosial
6. Keunikan VS kesamaan
 Penelitian dalam Teori Kepribadian :
1. Reliabilitas
- Sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya
2. Validitas
- Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (tes)
dalam melakukan fungsi ukurnya.

BAB 2

Sigmund Freud : Psikoanalisis

 Psikoanalisis merupakan jenis terapi psikis dan juga teori kepribadian.


 Dikembangkan oleh Sigmund Freud (1856 – 1939) yang dijuluki Bapak Psikoanalisis
dan pencipta teori kepribadian modern.
 Psikoanalisis mempunyai latar belakang ilmu kedokteran (Freud, dokter penyakit
jiwa).
 Freud belajar pada Charcot (1894)  terapi penyakit histeria dengan metode hipnosa.
 Freud belajar pada Breuer (1895)  terapi penyakit histeria dengan katarsis.
 Tahun 1900 Freud menulis buku terkenal yaitu Traumdeutung atau Interpretation of
Dream.
 Menurut Freud ada 3 tingkatan dalam kehidupan mental :
- Conscious-ness: Segala sesuatu yang kita sadari.
- Preconscious: Segala sesuatu yang membutuhkan sedikit usaha untuk
dibawa ke dalam kesadaran.
- Unconscious: Segala sesuatu yang sukar sekali muncul ke dalam
kesadaran (menghasilkan pikiran-pikiran dan dorongan-dorongan.
 Pengalaman awal masa kecil yang menyebabkan kadar kecemasan yang tinggi
biasanya ditekan ke dalam ketidaksadaran, dimana hal-hal tersebut akan
mempengaruhi perilaku,emosi,dan sikap seseorang selama bertahun-tahun.
 Kejadian yan tidak diasosiasikan dengan kecemasan tetapi hanya terlupakan menjadi
isi dari alam bawah sadar.
 Gambaran-gambaran kesadaran adalah hal-hal yang disadari dalam waktu apapun.
 Freud menemukan 3 bagian dari pikiran: id, ego, superego.
 Id tidak disadari, kacau, tidak berhubungan dengan realitas,dan mengikuti prinsip
kepuasan.
 Ego adalah bagian eksekutif dari kepribadian, berhubungan dengan dunia nyata,dan
mengikuti prinsip realitas.
 Superego mengikuti prinsip moral dan idealistis yang mulai terbentuk setelah masalah
Oedipus Complex terselesaikan.
 Semua motivasi dapat dirunut kembali pada dorongan seksual dan agresif. Perilaku
masa kecil yang berhubungan dengan seks dan agresi biasanya akan mendapatkan
hukuman,yang kemudian berakibat pada represi dan kecemasan.
 Menurut Freud ada 3 jenis kecemasan:
- Reality anxiety (timbul dari bahaya nyata)
- Neurotic anxiety (kekhawatiran jika id lepas kendali)  ketakutan pada
hukuman)
- Moral anxiety ( timbul jika individu akan atau sudah melanggar norma
yang tertanam dalam dirinya/ berasal dari kata hati)
 Freud menggaris bawahi 3 tahapan perkembangan yang utama:
 Tahap oral (0-1 tahun)
- Perilaku menghisap & menggigit
- Jika tidak terpenuhi:
a. Oral passive personality (kurang terbuka, tidak asertif)
b. Oral aggressive personality (suka mendebat/ ngeyel, sarkatis, mencaci)
 Tahap anal (1-3 tahun)
- Perilaku buang air besar dan kecil
- Jika tidak diajarkan  anal aggressive personality (tidak rapi, jorok,
sembarangan, seenaknya)
- Jika terlalu keras diajarkan  anal refentif personality (kurang berani,
pelit, kurang spontan)
 Tahap phalik (3-5 tahun)
- Kenikmatan pada perilaku yang berhubungan dengan alat kelamin
- Oedipus and Electra Complexes. The Oedipus represents a male child's
love for his mother and the fear/jealousy towards his father. The Electra is
the female version where the female child has anger toward her mother
and exhibits "penis envy".
- Jika dilarang:
a) withdrawal (menarik diri dari hubungan heteroseksual).
b) sangat feminin & cenderung tidak tertarik pada lawan jenis.
 Tahap laten (5-13 tahun)
- Perilaku, dorongan seks ditekan (masa tenang)
 Tahap genital (>13 tahun)
- Perilaku: mulai tertarik pada lawan jenis dan dorongan seksual mulai
timbul secara nyata
 Jenis-jenis mekanisme pertahanan diri (Defence Mechanisme)
- Represi: menekan impuls ke bawah sadar
- Regresi: mundur ke cara di masa lalu
- Reaction Formation: mengganti impuls dengan kebalikannya
- Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena fase berikutnya menimbulkan
kecemasan
- Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang besar/sulit, serta menganggap
besar atau penting hal-hal yang kecil/mudah dengan argumentasi yang
seakan-akan rasional.
- Displacement: mengalihkan pada objek lain yang lebih memungkinkan
- Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada orang lain (seolah-olah orla
yang memiliki impuls tersebut)

BAB 3

Alfred Adler : Psikologi Individul

 Psikologi individual adalah konsep yang menyajikan sebuah pandangan optimistik


tentang manusia dengan menitikberatkan sepenuhnya pada konsep kepedulian sosial,
yaitu sebuah perasaan kesatuan dengan seluruh umat manusia.
 Dikembangkan oleh Alfred Adler (1870- 1937).
 Prinsip dari psikologi individual :
 Kekuatan dinamis di balik perilaku manusia adalah berjuang untuk meraih
keberhasilan atau superioritas (striving for success or superiority).
 Persepsi subjektif mans membentuk perilaku dan kepribadiannya.
 Kepribadian itu menyatu dan konsistensi diri (unity of personality).
 Nilai dari semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang minat
sosial.
 Struktur keprib yg self-consistent berkembang menjadi gaya hidup seseorang.
 Gaya hidup dibentuk oleh daya kreatif manusia.
 Manusia memulai hidupnya dengan daya juang bawaan dan keterbatasan fisik,yang
keduanya menghasilkan perasaan tidak berdaya atau inferior.
 Manusia dengan perasaan inferior yang wajar melakukan kompensasi terhadap
ketidakberdayaan mereka dengan cara bekerja sama dengan orang lain dan
membangun tingkat sosial yang tinggi.
 Minat sosial atau kepedulian yang dalam terhadap kesejahteraan orang lain adalah
kriteria tunggal untuk menilai tindakan manusia.
 Ada 3 masalah utama dalam hidup: cinta, pekerjaam, dan seks yang hanya bisa diatasi
melalui minat sosial.
 Perilaku manusia tidak dibentuk oleh peristiwa masa lalu atau realitas objektif,tetapi
oleh persepsi subjektif seseorang terhadap suatu situasi.
 Keturunan dan lingkungan merupakan bahan dasar untuk memberntuk
kepribadian,namun daya kreatif seseorang menyebabkan munculnya gaya hidup yang
dijanin seseorang.
 Semua manusia, terutama orang-orang yang neurotik,menggunakan beberapa
kecenderungan untuk melindungi seperti membuat alasan,agresi, dan penarikan diri
sebagai usaha sadar atau tidak sadar untuk melindungi perasaan superioritas yang
belebihan terhadap rasa malu di depan umum.
 Masculine protest adalah keyakinan bahwa pria lebih unggul dari wanita adalah fiksi
yang mendasari banyak terjadinya neurosis,baik pada pria maupun wanita.
 Terapi Adlerian menggunakan urutan kelahiran,ingatan ingatan masa kecil,dan mimpi
untuk mendorong munculnya keberanian,harga diri,dan minat sosial.
 Freud Vs Adler :
 Persamaan :
- Sistem Psikodinamika: Sama-sama menggali pengalaman masa lalu dari
klien.
- Meneliti motif ketidaksadaran dan impuls.
- Melihat pengalaman masa kanak-kanak.
- Analisis mimpi.
 Perbedaan :
- Manusia banyak dimotivasi oleh pengaruh sosial dan perjuangannya
bukan seks dan agresi.
- Manusia mempunyai tanggung jawab besar akan siapa diri mereka bukan
manusia tidak mempunyai pilihan atau sedikit pilihan dalam membentuk
kepribadian mereka.
- Manusia yang sehat, biasanya menyadari tindakannya, bukan tidak sadar.

BAB 4

Carl Jung : Psikologi Analitik

 Psikoanalisis ortodoks dan membangun teori kepribadianyang terpisah yang disebut


dengan psikologi analitik, berasumsi bahwa fenomena yang berhubungan dengan
kekuatan gaib atau magis (occult) bisa berpengaruh pada kehidupan manusia.
 Psikologi analitik : Psikoanalisis ortodoks dan membangun teori kepribadianyang
terpisah, teori ini berasumsi bahwa fenomena yang berhubungan dengan kekuatan
gaib atau magis (occult) bisa berpengaruh pada kehidupan manusia.
 Dikembangkan oleh Carl Jung (1875).
 Jung mengemukakan 2 teori kepribadian:
- Orang dengan kepribadian ekstrover dan biasa menerima dunianya secara
objektif.
- Orang yang introvert dan melihat dunia secara subjektif
 Teori psikologi analitik :
A. Level Psyche
- Conscious (alam sadar/kesadaran)
o Ego bukan keseluruhan dari kepribadian dan harus dipenuhi
dengan diri (self). Diri inilah yang merupakan pusat dari
kepribadian yang kebanyakan diantaranya berupa ketidaksadaran.
Pada orang yang sehat secara psikologis, ego merupakan aspek
kedua dari ketidaksadaran diri.
o Jadi, kesadaran memainkan peranan yang relative kecil dalam
psikologi analitis.
- Unconscious (alam bawah sadar personal/ketidaksadaran personal)
o Isi alam bawah sadar personal ini disebut dengan
Kompleks(akumulasi dari kumpulan gagasan yang diwarnai oleh
perasaan).
o Pengalaman yang terlupakan, ditekan, atau dipersepsikan secara
sublimasi pada seseorang.
o Alam bawah sadar personal tersebut mengandung ingatan dan
impuls masa silam, kejadian yang terlupakan, serta berbagai
pengalaman yng disimpan dalam alam bawah sadar.
o Alam bawah sadar personal kita dibentuk oleh pengalaman
individual
- Collective unconscious (alam bawah sadar kolektif/ketidaksadaran
kolektif)
o Isi dari alam bawah sadar kolektif adalah kurang lebih sama pada
seluruh budaya di dunia ini (Jung, 1934/1959). alam bawah sadar
kolektif tidak merujuk pada ide yang diturunkan, tetapi lebih
kepada kecenderungan kuat manusia untuk bereaksi dengan cara
tertentu pada saat pengalaman mereka menstimulasikan
kecenderungan turunan secara biologis.
 Arketipe adalah bayangan-bayangan leluhur atau arkaik yang datang dari
ketidaksadaran kolektif.
 Macam-macam arketipe :
1. Persona
Mewakili sisi dari kepribadian yang diperlihatkan orang-orang kepada seluruh
dunia. Orang yang sehat secara psikoogis mengenali persona mereka,tetapi
jangan salah mengartikannya sebagai kepribadian secara keseluruhan.
2. Shadow (bayangan)
Kegelapan dan represi, mereprentasikan kualitas-kualitas yang tidak ingin kita
akui namun berusaha kita sembunyikan dari orang lain bahkan dirinya sendiri.
3. Anima
Sisi feminim dari seorang laki-laki yang bertaggung jawab atas suasana hati
irasional dan perasaan tidak logis.
4. Animus
Sisi maskulin dari seorang perempuan yang bertanggung jawab atas pemikiran
tidak logis dan pendapat-pendapat tidak masuk akal dari seorang wanita.
5. Great Mother (Ibu Agung)
Kesuburan atau kehancuran. Dimensi fertilitas dan pemeliharaan dari akretipe-
great mother disimbolkan sebagai pohon, kebun, kebun bunga, laut , surga,
rumah, negara, gereja dan berbagai objek kosong seperti oven dan peralatan
masak. Kadang disimbolkan sebagai Dewi,Ibu Tuhan,Ibu Alam,Ibu Bumi,ibu
tiri atau penyihir.
6. Wise Old Man (Orang tua yang bijak)
Kebijaksanaan dan keberartian yang menyimbolkan pengetahuan manusia
akan misteri kehidupan. Di dalam mimpi, arketipe wise old man muncul dalam
bentuk ayah, kakek, guru, filsuf, pembimbing spiritual, dokter, atau pendeta
(tampil dalam cerita dogeng).
7. Hero
Direpresentasikan dalam mitologi dan legenda sebagai seseorang yang sangat
kuat, bahkan terkadang merupakan bagian dari Tuhan, yang memerangi
kejahatan dalam bentuk naga, monster, atau iblis.
8. Self (Diri)
Memiliki kecenderungan, untuk bergerak menuju perubahan, kesempurnaan,
dan kelengkapan, yang diwarisi. Self disimbolkan sebagai ide seseorang akan
kesempurnaan, keutuhaan, dan kelengkapan. Self meliputi gambaran
ketidaksadaran personal dan kolektif.
B. Dinamika Kepribadian
- Kausalitas dan Teleologi
o Kausalitas meyakini bahwa peristiwa-peristiwa masa kini
menyajikan kondisi pada saat ini .
o Teleologi meyakini bahwa peristiwa-peristiwa masa kini
dimotivasikan oleh tujuan dan aspirasi-aspirasi kedepan yang
mengarahkan tujuan seseorang.
- Progresi dan Regresi
o Progresi : adaptasi pada dunia luar meliputi aliran keluar dari
energi psikis
o Regresi : adaptasi dengan dunia batin mengandalkan arus mundur
energy psikis/ langkah mundur yang dibutuhkan demi tercapainya
suatu tujuan sampai berhasil.
o Jung yakin bahwa langkah regeresif dibutuhkan untuk menciptakan
sebuah kepribadian yang seimbang dan untuk tumbuh menuju
perealisasian-diri.
C. Tipe-tipe Psikologis
1. Sikap
Kecenderungan untuk beraksi atau bereaksi kearah yang khas. Dia melihat
setiap orang memilki sikap yang terintroversi sekaligus terekstraversi,
meskipun yang satu berada di alam sadar sementara yang lain bawah
sadar.
2. Introversi
Membalikkan energi psikis kedalam sebuah orientasi subjektivitas.
Orang-orang yang introver selalu mendengarkan dunia batin mereka
dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang
terindividualisasikan.
3. Ekstraversi
Sikap yang mengarahkan energi psikis keluar sehingga seseorang
diorientasikan menuju sesuatu yang objektif dan menjauh dari yang
subjektif. Orang-orang yang ekstrover lebih banyak dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar mereka dari pada dunia batin mereka sendiri.
4. Fungsi
Terdiri dari mengindra, berpikir, merasa, dan mengintuisi.
5. Thinking (Berfikir)
Aktifitas intelektual logis yang menghasilkan rantai ide-ide. Orang yang
ektrover sangat mengandalkan pikiran – pikiran konkret, namun mereka
juga menggunakan ide abstrak jika ide di keluarkan oleh orang lain. Orang
yang introvert akan bereaksi terhadap stimuli eksternal namun interpretasi
mengenai suatu peristiwa akan lebih berwarna oleh makna internal yang
mereka berikan pada stimuli tersebut daripada fakta– fakta objektif itu
sendiri.
6. Feeling (Perasaan)
Proses evaluasi suatu idea atau peristiwa. Orang yang ekstrover akan
menggunakan data objektif untuk melakukan evaluasi. Orang yang
introvert akan melandaskan penetapan nilai utama pada persepsi subjektif
lebih daripada fakta objektif.
7. Sensing (Pengindraan)
Menerima stimuli fisik dan mentransmisikan ke sadar perceptual. Persepsi
ini tidak tergantung pada pemikiran logis atau perasaan, melainkan hadir
sebagai fakta dasar yang absolute pada diri setiap orang.
8. Intuition (Pengintuisian)
Persepsi yang melampaui kerja kesadaran. Intuisi berbeda dengan merasa
karena lebih kreatif bahkan sering kali menambahkan elemen – elemen
dari pengindraan alam sadar.
 Jung mengelompokkan 4 periode umum tahap-tahap perkembangan :
1. Masa kanak – kanak
- Fase anarkis : dicirikan oleh kesadaran yang khaos dan sporadic.
- Fase monarkis : anak-anak dicirikan oleh perkembangan ego dan oleh
permulaan pemikiran logis dan verbal.
- Fase dualistic : masa kanak-kanak saat ego terbagi menjadi subjektif dan
objektif.
2. Masa Muda
- Anak muda berjuang meraih kemandirian psikis dan fisik dari orang tua
mereka, menemukan belahan jiwanya, membentuk keluarga dan merebut
sebuah tempat dipanggung dunia ini.
- Kesulitan utama yang dihadapi orang muda adalah menaklukkan
kecenderungan alamiah untuk mengandalkan kesadaran sempit kanak-
kanak, agar terhindar dari masalah-masalah yang terus mengganggu
seumurhidup.
3. Paruh Baya
- Dimulai pada kira-kira usia 35 sampai 40 tahun.
- Jika orang paruh baya mempertahankan nilai-nilai social dan moral dari
hidup mereka sebelumnya, maka mereka menjadi sangat kolot dan fanatik
dalam upayanya mempertahankan daya tarik fisik dan ketangkasan
mereka.
4. Usia senja
- Pada masa ini orang akan mengalami penyusutan kesadaran dan mereka
mengalami rasa takut terhadap kematian.
 Metode Investigasi Jung :
 Asosiasi kata
 Analisis mimpi
 Imajinasi aktif
 Psikoterapi

BAB 5

Melanie Klien: Teori Relasi Objek

 Teori object relation tidak terlalu menekankan dorongan-dorongan biologis dan lebih
menekankan pada pentingnya pola yang konsisten dalam hubungan interpersonal.
 Cendrung lebih maternal dengan menekankan keintiman pengasuhan ibu.
 Umumnya lebih memandang kontak dan hubungan sebagai motif utama tingkah laku
manusia bukan kesenangan seksual.
 Dikembangkan oleh Melanie Klien (1882- 1960)
 Kehidupan Psyche Bayi :
1. Fantasi
- Representasi psikis dari kesadaran insting id yang tidak bisa di campur
adukkan dengan fantasi kesadaran yang dimiliki oleh anak-anak atau orang
dewasa.
- Salah satu dari fantasi adalah oedipus complex (keinginan anak untuk
menghancurkan salah satu orang tuanya dan untuk terlibat secara seksual
dengan salah satu orang tuanya).
2. Objek
- Dorongan lapar untuk mendapatkan payudara baik dorongan berhubungan
badan dan memiliki organ seksual.
 Posisi :
1. Paranoid-Schizoid
- Menurut Klein bayi mengembangkan posisi paranoid-schizoid ketika
berusia 3-4 bulan
- Pada saat ini egonya mempersepsi dunia eksternal sebagai dunia yang
subjektif dan fantastis bukan objektif
- Perasaan terancam pada bayi merupakan perasaan paranoid yaitu perasaan
yang tidak didasari oleh kenyataan / bahaya dunia
- Dalam dunia anak schizoid : kekerasan dan perasaan diasosiasikan dengan
payudara buruk sementara perasaan cinta dan nyaman diasosiasikan
dengan payudari baik.
2. Depresif
- Anak yang sedang berada pada posisi depresif dapat mengenali objek yang
dicintainya menjelma menjadi satu di waktu yang sama
- Mereka saling mendekati satu sama lain untuk keinginan menghancurkan
ibunya dan keinginan untuk memperbaiki atas penyerangan ini.
- Posisi depresif ini menghilang saat anak berkhayal bahwa mereka sudah
membuat perbaikan dan mengenali bahwa ibunya tidak akan menghilang
selamanya tetapi akan kembali setia kali ia pergi.
 Mekanisme Pertahanan Psikis
1. Introyeksi
- Khayalan yang diperoleh bayi mengenai persepsi dan pengalaman mereka
dengan objek eksternal yang asalnya dari payudara ibu.
- Biasanya bayi mengintroyeksikan objek-objek baik dan menyambut puting
ibunya sebagai pelindung dari rasa cemas.
- Namun bayi juga mengintroyeksikan objek-objek buruk. Ketika yang
diintroyeksikan berupa objek berbahaya,mereka menjadi ancaman internal
yang mampu menakut-nakuti sang bayi.
- Objek yang diintroyeksikan bukan representasi akurat dari objek
nyata,tetapi sudah dengan khayalan. Misalnya: Bayi berkhayal bahwa
ibunya selalu ada bersamanya sehingga mereka merasa sosok ibunya
berada di dalam badannya. Tentu saja sebenarnya seorang ibu tidak selalu
ada,namun bayi tidak ingin menghilangkan khayalannya mengenai
kehadiran ibunya sehingga sosok ibunya menjadi bjek internal.
2. Proyeksi
- Khayalan yang dirasakan oleh seseorang dan impuls-impuls yang
sebetulnya dipindahkan pada orang lain tidak berasal dari dalam diri
sendiri.
- Anak memproyeksikan gambaran buruk dan baik dalam objek eksternal
terutama objek mengenai orang tua mereka.
3. Splitting (Pemisahan)
- Ego sudah harus terpisah.
- Pemisahan bisa berakibat positif dan negatif pada anak.
- Jika pemisahan dilakukan tidak kaku dan tidak berlebihan, maka bisa
berdampak positif dan bermakna pada bayi dan orang dewasa.
- Jika pemisahan dilakukan kaku dan berlebihan, maka bisa menyebabkan
represi patologis.
- Pemisahan juga memungkinkan seseorang untuk melihat aspek postif dan
negatif pada kepribadiannya sendiri dan membedakan antara kepribadian
yang disukai dan tidak disukai.
4. Projective Identification (Identifikasi Proyektif)
- Mekanisme pertahanan psikis dimana bayi memisahkan bagian dari diri
mereka yang tidak dapat diterima.
- Identifikasi proyektif menghasilkan pengaruh yang sangat kuat pada
hubungan interpersonal orang dewasa.
- Identifikasi proyektif hanya ada dalam hubungan interpersonal yang nyata.
 Internalisasi adalah memasukkan aspek eksternal kemudian diolahnya menjadi rangka
kerja yang bermakna secara psikologis.
 Klein menekankan 3 internalisasi penting :
1. Ego
- Aspek yang tidak teratur namun ego kuat merasakan kecemasan untuk
mengunakan mekanisme pertahanan serta membentuk objek relasi awal pd
khayalan dan kenyataan.
2. Superego
- Semakin dewasa bahwa superego akan menghasilkan perasaan bersalah
dan inferior tetapi analisis pada anak-anak superego awal yang muncul
adalah perasaan terancam.
- Perbedaan superego klein berbeda dengan freud :
 Proses penggabungan yang terjadi pada waktu kehidupan yang
lebih awal.
 Pertumbuhan oedipus complex yang tidak mencukupi.
 Pandangan lebih keji dan kasar.
3. Oedipus Complex
- Terjadi bersamaan dengan tahap oral dan anal dan mencapai puncaknya
pada tahap genital (3-4 tahun).
- Ketakutan anak akan adanya ancaman dari orang tuanya karena anak
berkhayalan mengosongkan tubuh orang tuanya.
- Menekankan pentingnya anak-anak menjaga perasaan positif terhadap
kedua orang tuanya selama tahun-tahun Oedipal.
- Selama tahap-tahap awal, Oedipus Complex menyediakan kebutuhan yang
sama,baik terhadap anak laki-laki dan anak-anak perempuan.
- Perkembangan oedipal pada perempuan :
 Oedipal feminim yaitu selama bulan pertama dalam kehidupan
 Jika oedipus feminimberjalan mulus maka anak perempuan akan
menempatkan dirinya pada posisi feminim serta mengembangkan
hubungan yg + pada kedua orang tuanya
- Perkembangan oedipal pada laki-laki :
 Anak laki-laki mengantikan hasrat oralnya yg semula pada
payudara diganti terhadap penis ayahnya.
 Pada masa ini anak laki-laki sedang berada pada posisi feminim
dimana ia mengadopsi sikap homoseksual pasif terhadap ayahnya.
 Teori-teori tentang object relation :
1. Pandangan Margaret Mahler (1897-1985)
- Awalnya tertarik pada psikologi individual muncul pada minggu awal
dalam kehidupan setelah kelahiran dan berlanjut hingga 3 tahun.
- Menurut Mahler, psychological birth (kelahiran psikologis) : seorang anak
bisa menjadi individu yang terpisah dari pengaruh utamanya
(ibunya)pencapaian ini munculnya sense of identity (kepekaan identitas).
- Untuk mencapai kelahiran psikologi harus melewati perkembangan mayor
dan 4 sub tahap.
 Perkembangan Mayor :
1. Autisme Normal (dari lahir- 3 / 4 tahun)
o Meminjam analogi freud membandingkan kelahiran
psikologi dengan telor puyuh yang tidak menetas.
o Burung tersebut mampu memenuhi kebutuhan
nutrisinya secara autis (tanpa ada realita eksternal)
karena asupan makanan berada pada cangkang telur.
Hal ini sama saja dengan bayi baru lahir memenuhi
kebutuhannya dari asuhan ibunya.
o Mahler menekankan pada periode tidur yang relatif
panjang dan narsisme awal yang absolut di mana
seorang bayi tidak menyadari kehadiran orang lain. Ia
mengacu pada autisme normal sebagai tahap “tanpa
objek” (waktu dimana bayi secara alamiah mencari
payudara ibunya).
2. Simbosis Normal (4-5 minggu mencapai puncak 4-5 bulan)
o Selama masa ini bayi berperilaku (sistem omnipotent) :
berfungsi layaknya ia dengan ibunya.
o Jika dianalogikan dengan cangkak telur sudah nulai
retak,namum membran psikologis dalam membentuk
hubungan simbosis masih melindungi janin.
o Simbiosis ini ditandai dengan adanya sinyal-sinyal dari
seorang bayi ke ibunya. Bayi mengirimkan sinyal
kepada ibunya bahwa ia lapar,sakit,senang,dan lain-lain.
Ibunya merespon sinyal yang diperoleh dengan caranya
sendiri,misalnya:menyusui,memegang,atau tersenyum.
3. Pemisahan individuasi (4/5 bulan sampai 30-36 bulan)
o Anak-anak mengalami pemisahan secara psikologis dari
ibunya mencapai individuasi dan mulai
mengembangkan identitas personal.
o Mengalami delusi omnipotence dan mulai menghadapi
ketakutan mereka merasa ancaman eksternal karna takut
di tinggal ibunya.
 4 sub tahap :
1. Diferensiasi (5-7 bulan hingga usia 10 tahun)
o Ditandai oleh pemisahan pada orbit simbiotik antara
bayi dan ibunya
o Dianalogikan telur menetas
2. Pemisahan-individuasi (7-10 bulan hingga 16/15 bulan).
o Anak dengan mudah mencirikan tubuhnya dari milik
ibunya,menetapkan suatu ikatan yang spesifik dengn
ibunya dan mulai untuk mengembangkan ego yang
otonomi
3. Rapprochment (16-25 bulan)
o Kembali mengalami kedekatan dengan ibunya dan
menginginkan ibunya untuk kembali mendekatkan diri
bersama-sama baik secara fisik maupun psikologis
o Usaha kedekata tidak sepenuhnya berhasil. Oleh
karenanya pada usia ini anak-anak sering bertengkar
secara dramatis dengan ibynya yang disebut
rapprochment crisis.
4. Objek kesetian konstan (libidinal object constancy) (mendekati
usia 3 thn)
o Anak membuat representasi ibu secara konstan dalam
dirinya.
o Jika tiodak dapat mengembangkan objek kesetian
konstan ini maka mereka akan menjadi tergantung dan
memerlukan kehadiran ibu.
2. Pandangan Heinz Kohut (1913-1981)
- Menekankan pada proses dimana diri berkembang dari suatu gambaran
yang tak terdiferensiasi dan samar-samar hingga menjadi identitas individu
yang jelas dan tepat.
- Menurut kohut bayi memerlukan pengasuhan orang dewasa tidak hanya
untuk memuaskan kebutuhan secara fisik tetapi juga untuk mencukupi
kebutuhan dasar psikologis.
- Kohut percaya bahwa bayi mempunyai sifat narsistik alami
- Diri terbentuk dari kebutuhan narsistik yaitu :
o Kebutuhan untuk menampilkan kemegahan diri
o Kebutuhan untuk mencapai suatu gambaran ideal mengenai salah
satu atau kedua orang tuanya.
3. Teori John Bowlby (attachment/kedekatan 1907-1990)
- Proses kedekatan pada masa kanak-kanak berdampak penting terhadap
masa dewasa
- Bowlby mengamati 3 tahap kecemasan dari perpisahan :
o Tahap protes : Ketika pengasuh mereka tidak terlihat,bayi akan
menangis
o Tahap despair / putus asa : tahap yang menunjukkan reaksi bayi ketika
masih terpisah dari pengasuhnya(diam,sedih,pasif dll)
o Tahap detachment/melepaskan: mulai bisa melepaskan orang secara
emosional
- Attachment style (gaya kedekatan) : hubungan antara dua orang yaitu
hubungan yang dua arah baik bayi maupun pengasuh harus responsif
terhadap satu sama lain dan mempengaruhi perilaku satu sama lainnya.
4. Maria Ainsworth (Teori Situasi Asing 1919-1999)
- Mengembangkan suatu teknik untuk mengukur jenis gaya kedekatan yang
ada antara pengasuh dan bayinya yang dikenal dengan situasi asing
(strange situation)
- Ainsworth menemukan 3 skala gaya kedekatan :
o Secure attachment (rasa aman) : bayi merasa bahagia, dan antusias
ketika ibunya kembali
o Anxius-resitant (cemas-menolak) : bayi bersifat ambivalen. Ibu
mereka meninggalkan ruangan , mereka merasa kesal dengan cara
yang tidak biasa
o Anxius-avoidant (cemas menghindar): bayi tetap tenang ketika
ditinggalkan ibunya dan juga menerima kehadiran orang asing,
ketika ibu kembali mereka cenderung mengabaikan dan
menghindarinya. Bayi yang tergolong dalam 2 jenis kedekatan
cemas menghindar dan cemas menolak cenderung kurang memiliki
kemampuan untuk terlibat dalam permainan dan eksplorasi efektif

BAB 6

Karen Danielsen Horney : Teori Psikoanalitik Sosial

 Psikoanalitik sosial adalah asumsi kondisi sosial dan kultural, terutama pengalaman-
pengalaman masa kanak-kanak, sangat besar pengaruhnya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
 Dikembangkan oleh Karen Danielsen Horney (1885- 1952)
 Horney mengatakan bahwa seseorang melawan kecemasan dasar dengan melakukan
salah satu dari 3 cara pokok dalam berhubungan dengan orang lain yaitu :
1. Mendekati orang lain
2. Melawan orang lain
3. Menjauhi orang lain
 Orang-orang neurotik tingkah laku kompulsif mereka dapat berkembang menjadi
sebuah konflik intrapsikis dasar yang dapat berupa sebuah gambaran diri ideal atau
kebencian diri dalam bentuk :
1. Pencarian neurotik akan kemulian
2. Permintaan neurotik
3. Kebanggaan neurotik
 Perbedaan antara Horney dan Freud :
Horney mengkritik teori Freud :
- Mengikuti pandangan psikoanalis ortodoks/konvensional akan mengarah
pada tidak berkembangnya pemikiran teoritis dan praktek terapi
- Horney tidak sependapat dengan Freud tentang psikologi feminim
- Psikoanalisis sebaiknya menyoroti lebih dari teori insting dan menitik
beratkan pentingnya pengaruh kultur dalam bentuk kepribadian “manusia
tidak hanya diatur oleh prinsip kesenangan saja tetapi oleh 2 prinsip yaitu
keamanan dan kepuasan”.
 Pengaruh kultur
- Horney menitik beratkan pengaruh kultur sebagai dasar utama
perkembangan kepribadian neurotik dan kepribadian normal.
- Kultur modern terbentuk berdasarkan “ kompetisi antar individual” (setiap
orang adalah seorang pesaing yang nyata/pesaing yang potensial bagi
orang lain)
- Daya saing dan rasa permusuhan dasar yang timbulkan oleh kultur modern
menyebabkan perasaan terpisah
- Perasaan terpisah/sendirian di dunia akan meningkatnya needs fo affection
(kebutuhan kasih sayang)
- Kebutuhan cinta yang berlebihan akan menyebabkan neurosis.
 Pentingnya pengalaman masa kanak-kanak
- Konflik neurotik dapat muncul dari hampir semua tahapan
perkembangan,tetapi masa kanak-kanak adalah masa dimana sebagaian
besar masalah timbul
- Masa kanak-kanak berperan penting menimbulkan kebutuhan neurotik.
- Keseluruhan pengalaman masa kanak-kanak membentuk karakter
tertentu/hubungan yang terjalin di masa-masa awal membentuk
perkembangan kepribadian seseorang.
 Permusuhan dasar dan kecemasan dasar
- Pengaruh buruk yang menganggu kondisi anak :
o Ketidakmampuan/ketidakinginan orang tua untuk mencintai anak
mereka
o Orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan rasa aman dan
kepuasan pada anak akan menyebabkan basic hostility/permusuhan
dasar pada orang tua. Anak jarang memperlihatkan permusuhan
tetapi ia menekan rasa permusuhan tersebut.
o Perasaan permusuhan yang ditekan akan menyebabkan basic
anxiety (kecemasan dasar): perasaan kecil,tidak berdaya, terancam.
- 4 cara untuk menjaga diri dari perasaan terpisah/ sendirian di dunia :
o Kasih sayang
o submissiveness : orang yang neurotik dapat patuh kepada orang
lain.
o orang yang neurotik juga dapat melindungi diri mereka dengan
cara :
 Kekuasaan (power): pertahanan diri terhadap rasa
permusuhan dari orang lain yang nyata/khayalan dan biasa
muncul dalam wujud kecenderungan untuk mendominasi
orang lain
 Gengsi karena prestige (status sosial yang tinggi) :
perlindungan terhadap rasa malu dan biasanya
mempermalukan orang lain
 Possession (kepemilikan) : kecenderungan tidak suka
berbagi dengan orang lain
o Withdrawal (menjauh) : orang neurotik memisahkan diri secara
emosional dari orang lain,dengan menjauh ia merasa tidak bisa
disakiti orang lain.
 Dorongan kompulsif
- Pertahanan diri neurotik membutuhkan kebutuhan-kebutuhan kompulsif
untuk mengurangi kecemasan dasar (harga diri rendah, rasa permusuhan,
pencarian power, ketakutan yang terus menerus)
a. Kebutuhan-kebutuhan neurotik :
1. Need for affection and approval (kebutuhan kasih sayang dan
penerimaan diri)  mereka berusah memenuhi harapan orang lain
cenderung takut bahwa dirinya benar (self-assertion) cenderung
kurang nyaman dengan permusuhan dengan orang lain dan rasa
permusuhan dalam dirinya.
2. Need for a powerful partner (kebutuhan akan rekan yang kuat)
 penilaian yang terlalu tinggi terhadap cinta dan ketakutan jika
sendirian atau ditinggalkan
3. Need to restrict one’s life within narrow borders (kebutuhan untuk
membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit)  orang neurotik
berusaha tidak menonjol merasa puas dengan stimulus yang sedikit
4. Need for power (keb.akan kekuasaan)  kebutuhan akan
kekuasaan biasanya dibarengi adanya kebutuhan akan penghargaan
sosial .
5. Need to exploit others (kebutuhan memanfaatkan orang lain) 
untuk kepentingan mereka,tetapi pada saat yang sama, mereka
takut dimanfaatkan oleh orang lain.
6. Need for social recognition or prestige (kebutuhan akan
penghargaan sosial atau gengsi)  melawan kecemasan dasar
dengan berusaha menjadi orang pertama,orang paling penting,atau
menarik perhatian orang lain agar tertuju pada dirinya.
7. Need for personal admiration (kebutuhan akan kekaguman pribadi)
 harga diri mereka yang tinggi harus terus-menerus ditunjang
dengan kekaguman dan penerimaan diri orang lain.
8. Need for ambition and personal achievement (kebuthan akan
ambisi dan pencapaian pribadi)  mereka harus mengalahkan
orang lain untuk membuktikan keunggulan mereka
9. Need for self sufficiency and independence (kebutuhan akan
kemandirian dan kebebasan)  kebutuhan yang kuat untuk
menjauh dari orang lain, membuktikan bahwa mereka bisa
bertahan hidup tanpa orang lain
10. Need for perfection and unassailability (kebutuhan akan
kesempurnaan untuk salah)  mereka takut membuat kesalahan
dan mempunyai kelemahan pribadi sehingga mereka selalu
berusaha untuk menyembunyikan kelemahan mereka dari orang
lain.
b. Kecenderungan neurotik
 3 sikap dasar menurut Horney :
 Mendekati orang lain: mementingkan orang lain dari pada
dirinya (kepribadian yang penurut)
 Melawan orang lain : agresif dan memilih untuk melawan
orang lain
 Menjauhi orang lain : memisahkan diri dari orang lain
 Konflik intrapsikis
- Muncul dari pengalaman-pengalaman interpersonal,tetapi seiring dengan
perkembangannya menjadi bagian dari sistem keyakinan seseorang,
proses-proses intrapsikis tersebut menjadi berkembang secara
terpisah(sebuah hal yang terpisah dari konflik-konflik interpersonal yang
membentuknya).
- 2 macam konflik :
1. Gambaran diri ideal (idealized self-image)
 Orang neurotik tidak lagi sadar dengan diri mereka sebenarnya
dan mengunakan diri ideal sebagai standar evaluasi diri.
 Horney mengungkapkan ada 3 aspek gambaran ideal :
 Pencarian neurotik akan kemuliaan (the neurotic search
for glory)
Ada 3 elemen :
* Kebutuhan akan kesempurnaan
*Ambisi neurotik
*Dorongan untuk mencapai kesuksesan dengan cara
menjatuhkan orang lain
 Permintaan neurotik (neurotic claims) : tumbuh dari
kebutuhan dan harapan normal. Harapan normal tidak
terpenuhi -- frustrasi. Permintaan neurotik tidak
terpenuhi ---marah, bingung, dan tidak dapat memahami
mengapa orang lain tidak dapat memenuhi
permintaannya
 Kebanggan neurotik (neurotic pride) : gambaran yang
salah dari diri ideal,orang neurotik merasa orang yang
mulia dan hebat.
2. Kebencian diri
o Neurotik menyadari bahwa mereka tidak bisa memenuhi tuntutan
yang tak pernah terpuaskan tentang diri ideal mereka, mereka akan
mulai membenci dan menganggap rendahdiri mereka.
o 6 cara mengekspresikan kebencian diri :
 Tuntutan tak henti-henti terhadap diri
 Dakwaan terhadap diri yang kejam
 Penghinaan terhadap diri (meremehkan, merendahkan,
meragukan,mengolok-olok diri sendiri
 Frustrasi diri
 Penyiksaan diri/penganiayaan diri
 Tindakan dan dorongan menghancurkan diri
 Psikologi feminim
- Horney berpendapat kultur dan lingkungan berperan dalam perbedaan
psikologi pria dan wanita.
- Horney menyakini kecemasan dasar merupakan penyebab utama dari
kebutuhan pria untuk mengalahkan wanita dan dari keinginan wanita
untuk mempermalukan pria
- Horney menemukan konsep rasa iri akan penis (penis envy) dimana anak
perempuan menginginkan seperti laki-laki dan sebaliknya (menurut
pemikiran Adler keinginan neurotik)
 Psikoterapi
- Membantu pasien berkembang perlahan menuju realisasi diri
- Menghilangkan gambaran diri ideal mereka,menghentikan pencarian
neurotik akan kemulian mereka.
- Kecenderungan neurotik dapat digambarkan dengan istilah yang positif
(cinta,kebiasaan,kebebasan)
- Tugas terapis adalah meyakinkan pasien bahwa solusi mereka saat ini
lebih condong pada mendukung daripada mengurangi inti masalah dari
neurotik,tugas ini membutuhkan waktu dan kerja keras.
- Horney menganggap mimpi sebagai usaha untuk mengatasi konflik,tetapi
solusi yang diperoleh dapat berupa solusi neurotik/solusi yang sehat.
- Horney juga menganggap asosiasi bebas untuk mengatasi konflik,pasien
diminta untuk mengatakan segala hal yang muncul di pikiran mereka.
 Aplikasi teori psikoanalitik sosial :
a. Dorongan neurotik untuk menghindari hal-hal negatif
- Borkovec & sharpless,2004 : tingkat neurotisme yang tinggi diasosiasikan
dengan kemungkinan mengalami lebih banyak emosi negatif dan
kemungkinan mengembangkan masalah kecemasan umum.
- Elliot & Thrash,2002 : neurotisme diasosiasikan dengan penciptaan
tujuan-tujuan menjauh dimana seseorang menghindari hasil-hasil
negatif/tidak mampu lepas dari pola pikir menghindar
b. Mungkinkah neurotisme merupakan hal yang baik
- Michael robinson dan rekan-rekannya : “bagaimana seseorang bisa
menjadi seorang neurotik yang berhasil”
- Melakukan penelitian mencari tahu hubungan antara neurotisme,
pengenalan ancaman dan mood.
- Orang yang neurotisme yang tinggi, kemampuan mengenali ancaman
secara akurat dilingkungan berkaitan dengan penurunaan mood negatif.
- Robinson menemukan ada cara untuk menjadi “orang neurotik yang
sukses”
1. Secara spesifik
Kecenderungan menjadi neurotik, kemampuan mereka utk bereaksi
secara adaptif terhadap kesalahan (memperlambat respon dan berpikir
lebih berhati-hati) sambil menilai ancaman berhubungan dengan
mereka mengalami sedikit mood negatif dalam kehidupan sehari-hari
2. Secara garis besar
Menjadi neurotik dan terus menerus terobsesi dengan menjadi hasil-
hasil negatif bukanlah sebuah hal yang positif tetapi kemampuan kita
untuk mengkontrol kepribadian kita sangatlah terbatas

BAB 7

Erich Fromm : Psikoanalisis Humanistik

 Psikoanalisis humanistik adalah terpisahnya manusia dengan dunia alam


menghasilkan perasaan kesendirian dan isolasi, kondisi yang disebut sebagai
kecemasan dasar(basic anxiety).

 Asumsi dasar Fromm :


- kepribadian individu dapat dimengerti hanya dgn memahami sejarah
manusia
- Tidak memiliki insting yang kuat utk beradaptasi dengan dunia yang
berubah melainkan telah memperoleh kemampuan bernalar keadaan yang
disebut dilema manusia.
- Dikotomi eksistensial (eksistensi manusia)
o Dikotomi pertama : antara hidup dan mati
o Dikotomi kedua : manusia mampu membentuk konsep tujuan dari
realisasi diri utuh namun juga menyadari bahwa hidup terlalu
singkat untuk mencapai tujuan
o Dikotomi ketiga : manusia pada akhirnya hanya sendiri namun kita
tetap tidak bisa menerima pengucilan/isolasi
 Kebutuhan-kebutuhan manusia :
1. Relatedness (keterhubungan)
o Dorongan untuk bersatu dengan satu orang atau lebih
o 3 cara dasar bagi manusia untuk terhubung dengan dunia :
*Kepasrahan
*Kekuasaan
*Cinta
o Orang yang pasrah/submisif mencari hubungan dengan orang yang
dominan, pencari kekuasaan menyambut orang-orang pasrah yang menjadi
pasangannya.
o Ketika seseorang dominan dan seorang pasrah saling menemukan akan
menciptakan hubungan simbiosis yang memuaskan keduanya.
o Cinta adalah satu-satunya untuk seseorang bersatu dengan dunia akan
mencapai individualitas dan integritas
o Cinta sebagai kesatuan dengan seseorang/sesuatu di luar diri dengan
kondisi memegang teguh keterpisahan dan integritas diri sendiri
2. Transcendence (keunggulan)
o Dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan menuju
“alam penuh makna dan kebebasan”
o Keunggulan dapat dicari melalui pendekatan positif dan negatif
o Manusia dapat mengungguli sifat pasif baik dengan cara menciptakan
maupun menghancurkan kehidupan.
o Fromm menyatakan manusia satu-satunya spesies yang mengunakan
agresi keji (malignant aggresion) yaitu membunuh untuk mempertahankan
diri
3. Rootedness (keberakaran)
o Kebutuhan untuk berakar atau merasa berpulang kembali di dunia
o Keberakaran dapat dicari melalui cara produktif dan nonproduktif
o Cara produktif : manusia berhenti disapih oleh ibu dan mereka secara aktif
dan kreatif berhubungan dengan dunia dan menjadi utuh dan terintegrasi
o Cara nonproduktif yaitu fiksasi : keengganan yang kuat untuk bergerak
melampaui keamanan dan perlindungan yang diberikan ibu
o Orang yang mencari keberakaran melalui fiksasi adalah orang-orang yang
takut akan langkah selanjutnya setelah kelahiran dan untuk berhenti
disapih oleh ibunya (memiliki keinginan kuat utk dirawat, diasuh, dan
dilindungi)
o Keberakaran juga dapat dilihat secara filogenetis dan evolusi spesies
manusia. fromm setuju dengan freud keinginan untuk melakukan
hubungan sedarah adalah universal. Namun tidak setuju dengan freud
bahwa hubungan yang diinginkan secara esensial adalah hubungan seksual
o Menurut fromm oedipus complex adalah keinginan untuk kembali ke
rahim ibu
4. Sense of identity (kepekaan akan identitas)
o Kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud terpisah. Kita
harus membentuk konsep akan diri dan untuk mampu berkata “saya adalah
saya”
o Tanpa kepekaan akan identitas manusia tidak dapat mempertahankan
kewarasan mereka dan ancaman ini mendorong mereka untuk melakukan
hampir segala hal untuk mendapatkan kepekaan akan identitas
o Orang yang neurotik berusaha untuk mengikat dengan orang yang lebih
berkuasa.
5. Frame of orientation (kerangka orientasi)
o Kerangka orientasi membuat manusia bisa mengatur berbagai macam
rangsang yang menganggu mereka.
o Setiap orang memiliki filosofi suatu cara konsisten dalam memandang
sesuatu. Banyak orang terlalu menganggap benar filosofi dan kerangka
panduan mereka sehingga apapun yang asing dalam pandangan mereka
akan dinilai “gila/tidak masuk akal” apapun yang konsisten dengan filosofi
dan kerangka panduan mereka dianggap “akal sehat (common sense)”
 Kelima kebutuhan ini berevolusi dari keberadaan manusia sebagai spesies terpisah
dan menggerakkan manusia ke arah kesatuan kembali dengan dunia alam.
 Beban kebebasan
Anak lebih mandiri dan tidak membutuhkan ibunya, mereka mendapat kebebasan
lebih untuk mengungkapkan individualitas mereka. Disaat bersamaan mereka
merasakan beban dari kebebasan yaitu bebas dari rasa aman saat berada dekat dengan
ibunya. ditingkat sosial beban ini menciptakan kecemasan dasar (basic anxiety) yaitu
perasaan sendirian di dunia
a. Mekanisme pelarian
o Kecemasan dasar menghasilkan rasa keterasingan dan kesendirian yang
menakutkan maka manusia berusaha untuk lari dari kebebasam melalui
berbagai macam mekanisme pelarian. Ada 3 mekanisme dasar pelarian :
1. Authoritarianism
 Authoritarianism adalah kecenderungan untuk menyerahkan
kemandirian seseorang secara individu dan meleburkannya dengan
seseorang sesuatu diluar dirinya demi mendapatkan kekuatan yang
tidak dimilikinya.
 Kebutuhan untuk bersatu dengan mitra yang kuat ini dapat berupa
hal masokisme atau sadisme. Masokisme timbu dari rasa
ketidakberdayaan, lemah serta rendah diri dan tujuan untuk
menggabungkan diri dengan orang/institusi yang lebih kuat.
Sadisme lebih neurotik dan lebih berbahaya
2. Sifat merusak (destructiveness)
Berasal dari perasaan kesendirian, keterasingan, dan ketidakberdayaan.
Namun beda dengan sadisme dan masokisme sifat merusak tidak
bergantung pada hubungan berkesenambungan dengan orang lain
melainkan mencari jalan untuk menghilangkan orang lain.
3. Konformitas
 Orang yang konformitas berusaha melarikan diri dari rasa
kesendirian dan keterasingan dengan menyerahkan
individualitas mereka dan menjadi apapun yang orang lain
inginkan
 Manusia dapat lepas dari siklus konformitas dan
ketidakberdayaan ini hanya mencapai realisasi diri dan
kebebasan positif
 Kebebasan positif dengan pengungkapan penuh dan spontan
dari potensi rasional maupun emosionalnya. Kebebasan positif
merepresentasikan keberhasilan mencari solusi bagi dilema
manusia menjadi bagiandari dunia alam, namun juga terpisah
darinya.
b. Orientasi karakter
o Orientasi karakter yaitu cara relatif manusia yang permanen untuk
berhubungan dengan orang.
o Kepribadia menurut From adalah keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi
dan diperoleh yang merupakan karakteristik individu dan menjadikannya
individu yang unik.
o Yang paling penting bagi kepribadian adalah karakter yaitu sistem yang
relatif permanen dari semua dorongan noninstigtif di mana melaluinya
manusia menghubungkan dirinya dengan dunia manusia dan alam.
Karakter pernganti kurangnya insting.
o Secara umum manusia dapat menghubungkan dirinya dengan hal/orang
lain dengan cara nonproduktif maupun produktif
a. Orientasi nonproduktif
1. Reseptif : menerima sesuatu dengan pasif. Sikap + :
kesetian,penerimaan, rasa percaya diri. Sikap - :
kepasifan,kepasrahan dan kurang percaya diri
2. Eksploitatif : mengambil sesuatu dengan paksa. Sikap + :
impulsif,bangga,menarik dan percaya diri. Sikap - : egosentris,
angkuh,arogan, penggoda
3. Menimbun : menyimpan apa yang sudah mereka dapatkan.
Mereka cenderung hidup dimasa lalu dan menolak sesuatu yang
baru. Sikap + : keteraturan,kebersihan,ketepatan waktu. Sikap - :
kekakuan, kegersangan, bersikeras, perilaku kompulsif dan kurang
kreativitas.
4. Memasarkan : perkembangan dari perniagaan modern dimana
perdagangan bukan lagi sesuatu yang pribadi namun dijalankan
oleh perusahaan besar tanpa identitasyang jelas.sikap + : berubah,
berpikiran terbuka, kemampuan adaptasi dan kemurahan hati.
Sikap - : oportunistis, tidak konsisten dan sia-sia
b. Orientasi produktif
 Memiliki 3 dimensi yaitu bekerja, mencintai, bernalar.
 Cinta yang produktif digambarkan melalui 4 kualitas cinta (rasa
peduli,tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan
 Orang yang sehat memiliki biofilia yaitu cinta penuh hasrat
akan hidup dan segala sesuatu yang hidup
 Pemikiran produktif tidak dapat dipisahkan dengan kerja dan
cinta produktif serta didorong oleh ketertarikan akan
orang/objek lain.
 Gangguan kepribadian
- Nekrofilia : cinta akan kematian dan biasanya mengacu pada kelainan
seksual dimana seseorg menginginkan kontak seksual dengan mayat.
Kepribadian nekrofilia membenci kemanusian
- Narsisme berat : manusia yang sehat menunjukan bentuk narsisme yang
baik yaitu ketertarikan akan tubuh sendiri. Keterpakuan pada tubuh
menyebabkan hipokondriasis/perhatian obsesif akan kesehatan seseorang.
- Simbiosis inses : ketergantungan ekstrem akan ibu/penganti ibu. Simbiosis
inses adalah bentuk berlebihan dari fiksasi terhadap ibu yang lebih umum
dan lebih baik. pria dengan fiksasi terhadap ibu membutuhkan wanita yang
peduli , memanjakan, dan mengagumi mereka.
 Metode investigasi Fromm :
a. Karakter sosial sebuah desa di Meksiko
 Fromm percaya bahwa karakter memasarkan adalah hasil perniagaan
modern da
 n cendrung ada dalam masyarakat di mana perdagangan bukan lagi
sesuatu yang pribadi dan manusia menganggap diri mereka komoditas.
 Peneliti menemukan 3 tipe karakter yaitu :
* Tipe reseptif nonproduktif : mengidolakan orang lain
*Karakter menimbun produktif : tergolong pekerja keras, produktif,
dan mandiri
*Kepribadian eksploitatif nonproduktif : cendrung terlibat perkelahian
dengan pisau/pistol. Para wanita menjadi penyebar gosip
b. Studi psikohistoris mengenai Hitler
 Fromm menganggap Hitler sebagai contoh manusia dengan sindrom
pembusukan yang paling jelas di dunia.
 Hitler dimanjakan dengan ibunya namun kelembutan ibunya tidak
menyebabkan patologi. Perlakuan ibunya membesarkan rasa narsistis
akan pentingnya diri sendiri.
 Hitler ketika memegang kekuasaan ia menuntut musuh-musuhnya
bukan saja untuk menyerah, namun juga untuk dimusnahkan
 Sifat Hitler juga termanifestasi adalah narsis berat
 Hitler memiliki simbiosis inses yang tidak terlihat dari pengabdiannya
pada ibunya, melainkan pada ras Jerman
 Penelitian terkait
1. Kerenggangan kultur dan kesejahteraan
o Kepribadian Fromm mencakup kerenggangan dan keterasingan
o Bernard dan rekan-rekannya (2006) mencoba menguji komponen-
komponen utama dari teori Fromm dengan menggunakan pengukuran
penilaian diri dalam sampel mahasiswa program sarjana di Inggris
o Hasil penelitian : semakin seseorang menyatakan bahwa nilai-nilai mereka
berbeda dengan masyarakat secara umum,semakin ia cendrung merasakan
kerenggangan(Bernard, Gebauer, & Maio, 2006)
o Penelitian ini menunjukkan bahwa kerenggangan dgn masyarakat
membuat org rentan terhadap depresi, namun perasaan ini dapat berkurang
apabila seseorg menemukan sekelompok org di mana ia bisa berbagi
keyakinan.
2. Beban kebebasan dan bujukan politik
o Mekanisme pelarian sebagai tanggapan dari beban kebebasan terimplikasi
dalam keyakinan politik, khususnya dalam authoritarianism dan
konfirmitas
o Authoritarianism cth mencakup perolehan kekuatan dengan cara bersatu
dengan seseorg /sistem keyakinan yang lebih kuat daripada individu yg
mencari kekuatan
o Konfirmitas mencakup penyerahan individualitas dan menjadi apapun
yang orang lain inginkan.

BAB 8

Harry Stack Sullivan : Teori Interpersonal

 Teori interpersonal adalah ragam tahapan perkembangan masa bayi, kanak-kanak,


juvenil, praremaja, remaja awal, remaja akhir, dan dewasa. Pekembangan manusia
yang sehat bergantung pada kemampuan manusia untuk mencapai keintiman dengan
orang lain,namun sayangnya kecemasan dapat menggagalkan hubungan interpersonal
yang memuaskan pada usia berapapun.
 Dikembangkan oleh Harry Stack Sullivan (1892)
 Pengalaman terjadi pada 3 tingkatan :
1. Prototaksis  primitif,prasimbolis
2. Parataksis  tidak berkomunikasi dengan orang lain secara akurat
3. Sintaksis  komunikasi akurat
 Aspek pengalaman ada 2 macam:
1. Ketegangan (potensi untuk tindakan) ada 2 jenis :
1) Kebutuhan
Ketegangan yang di bawa oleh keseimbangan biologis antara
seseorang dengan lingkungan fisiokimiawi, baik didalam maupun
luar organisme. Kebutuhan paling mendasar adalah kelembutan
(tenderness),yaitu kebutuhan umum termasuk oksigen, makanan,
dan air. Berlawanan dengan kebutuhan zona khusus (zonal needs)
yang timbul dari area tertentu pada tubuh.
2) Kecemasan
Kekuatan pengganggu utama yang menghambat perkembangan
hubungan interpersonal yang sehat. Bersifat memisahkan, lebih
tersebar, dan samar. Kecemasan muncul dari orang tua ke anak
melalui proses empati.
Kecemasan menghasilkan perilaku :
o Mencegah manusia untuk belajar dari kesalahan mereka
sendiri
o Membuat orang tetap mengejar keinginan kekanak-kanakan
demi rasa aman.
o Secara garis besar memastikan bahwa manusia tidak akan
belajar dari pengalaman mereka.
2. Transformasi energi (tindakan atau perilaku)
 Dinamisme
Pola tingkah laku umum yang membangun karakter seseorang
sepanjang hidup mereka. Memiliki 2 kelas utama:
1. Berkaitan dengan zona khusus pada tubuh termasuk
mulut,anus,dan alat genital
2. Berkaitan dengan ketegangan terdiri dari 2 kategori :
a) Disjungtif
o Kedengkian
Kejahatan dan kebencian yang ditandai oleh
perasaan hidup diantara musuh-musuh. Tindakan
dengki dapat berupa sifat penakut, kenakalan,
kekejaman, dan tingkah laku antososial lainnya.
o Berahi
Kecenderungan mengasingkan, tidak membutuhkan
siapapun untuk memenuhinya.
b) Konjungtif
o Keintiman
Hubungan interpersonal erat dengan kelompok
teman dengan status setara.
o Sistem diri
Pola tingkah laku konsisten yang mempertahankan
rasa aman interpersonal manusia dengan
melindunginya dari kecemasan.
 Personifikasi
Tahapan perkembangan manusia memperoleh gambaran tertentu akan diri mereka dan
orang lain.
1. Ibu yang buruk, ibu yang baik
- Personifikasi ibu yang buruk tumbuh dari pengalaman bayi terhadap
puting (milik ibu atau botol) yang tidak memuaskan kebutuhan akan rasa
lapar.
- Personifikasi ibu yang baik berdasarkan kelembutan dan tingkah laku
kooperatif dari seseorang yang keibuan.
2. Personifiaksi saya
- Personifikasi saya yang buruk tampil dari pengalaman-pengalaman
hukuman dan ketidaksetujuan yang bayi terima dari mereka yang keibuan.
- Personifikasi saya yang baik di hasilkan dari pengalaman-pengalaman bayi
dengan penghargaan dan persetujuan.
- Personifikasi bukan saya dan entah pengalaman tercerai atau pengalaman
tidak di acuhkan secara selektif akan dikaitkan dengan kecemasan.
3. Personifikasi eidetik
Sifat tidak nyata atau teman khayalan yang banyak diciptakan oleh anak dengan
tujuan melindungi rasa percaya diri mereka.
 Tingkat kognisi dibagi menjadi 3 gaya pengalaman :
1. Prototaksis
Pengalaman paling awal dan primitif seorang bayi. Salah satu cara untuk
memahaminya adalah dengan membayangkan pengalaman subjektif paling awal
seorang bayi yang baru lahir. Bayi yang baru lahir merasa lapar dan sakit, dan
pengalaman prototaksis tampil dalam tindakan yang dapat diamati, contohnya
menghisap atau menangis.
2. Parataksis
Pengalaman pralogis dan biasanya timbul ketika seseorang berasumsi bahwa dua
kejadian yang bersamaan memiliki hubungan sebab-akibat. Contoh pemikiran
parataksis adalah ketika seseorang anak dikondisikan untuk mengatakan “tolong”
untuk mendapatkan permen. Bila “permen” dan “tolong” muncul bersamaan
beberapa kali, maka seorang anak akhirnya mencpai kesimpulan tidak logis bahwa
permohonannya mendatangkan permen. Kesimpulan ini adalah distorsi parataksis
atau keyakinan tak logis akan hubungan sebab-akibat antara dua kejadian dalam
waktu dekat.
3. Sintaksis
Pengalaman yang sudah tervalidasi dalam mufakat dan dapat dikomunikasikan
secara simbolis (disetujui dua orang atau lebih). Simbol yang sering digunakan
adalah bahasa, kata-kata, dan gerakan isyarat. Kognisi sintaksis pertama kali
muncul ketika suara atau gerakan isyarat mulai memiliki makna yang sama bagi
orang tua dan anak.
 Menurut Sullivan ada 7 tahapan perkembangan :

Tahapan Usia Orang Lain Proses Pembelajaran Penting


(Tahun) yang Interpersonal
Signifikan
Masa Bayi 0-2 Seseorang Kelembutan Ibu yang baik/ibu yang
yang keibuan buruk:saya yang baik/saya
yang buruk
Masa kanak- 2-6 Orang tua Perlindungan Bahasa sintaksis
kanak akan rasa aman
melalui teman
khayalan
Masa Juvenil 6-9 Teman Orientasi akan Persaingan,kompromi,kerja
bermain hidup dalam sama
dengan status dunia bersama
setara kelompok
teman
Masa Pra- 9-13 Teman Keintiman Afeksi,dan rasa hormat
Remaja tunggal dari kelompok teman
Masa Remaja 13-15 Beberapa Keintiman dan Keseimbangan
Awal teman berahi terhadap berahi,keintiman dan
orang yang operasi rasa aman
berbeda
Masa Remaja 15-20 Kekasih Peleburan Penemuan diri dan dunia di
Akhir keintiman dan luar diri
berahi terhadap
orang yang
sama
Masa Dewasa 20-... Pasangan Signifikan Keintiman yang
hidup berkembang pesat dengan
orang lain ini bukan urusan
utama dalam hidup,namun
mungkin merupakan
sumber pemuasan utama
dalam hidup

 Ganguan Psikologis
Memiliki asal interpersonal dan dapat dipahami hanya dengan mengacu pada
lingkungan sosial pasien. Sullivan membedakan dua kelas utama skizofrenia :
1. Mengacu semua gejala yang berasal dari penyebab organik dan oleh karena itu di
luar studi psikiatri interpersonal.
2. Mencakup semua gangguan skizofrenia yang didasari faktor-faktor situasional.
 Psikoterapi
Terapis bekerja sebagai pengamat partisipan, menjadi bagian dari hubungan
interpersonal, bertatap muka dengan pasien dan memberikan kesempatan pada pasien
untuk mencapai komunikasi sintaksis dengan manusia lain. Terapis Sullivan bertujuan
untuk mengungkap kesulitan pasien dalam berhubungan dengan orang lain. Untuk
mencapai tujuan ini,terapis membantu pasien untuk menyerahkan rasa aman mereka
ketika berhadapan dengan orang lain dan untuk menyadari bahwa mereka bisa
mencapai kesehatan mental hanya melalui hubungan pribadi tervalidasi dalam
mufakat.
 Penelitian terkait
Sullivan didasari oleh asumsi bahwa perkembangan kepribadian tidak sehat adalah
hasil dari konflik dan kesulitan interpersonal. Dimulai pada sekitar usia 6 tahun dan
khususnya sampai usia 9 tahun, hubungan anak dengan kelompok teman mereka
menjadi sangat penting bagi perkembangan kepribadian.

BAB 9

Erikson : Teori Pasca-Aliran Freud (Post-Freudian)

 Erik Erikson(1902-1994), orang yang menyumbangkan istilah krisis identitas.


 Teori Pasca-Aliran Freud yang dikemukakan Erikson mengembangkan tahapan
perkembangan anak-anak Freud menjadi remaja,masa dewasa,dan usia lanjut. Dari
mulai remaja hingga seterusnya,perjuangan tersebut berbentuk krisis identitas-titik
balik dalam hidup seseorang yang dapat memperkuat atau memperlemah
kepribadaian.
 Erkson memperkenalkan 3 aspek ego yang saling berhubungan :
1. Ego tubuh  Mengacu pada pengalaman-pengalaman dengan tubuh
kita,yaitu cara memandang fisik diri kita sebagai sesuatu yang
berbeda dengan orang lain.
2. Ego ideal  Mewakili gambaran yang kita miliki terhadap diri kita sendiri
dibandingkan dengan apa dicapai diri ideal.
3. Ego identitas Gambaran yang kita miliki terhadap diri kita sendiri dalam
Ragam peran sosial yang kita mainkan.
 7 point penting dalam tahapan perkembangan :
1. Pertumbuhan terjadi berdasarkan prinsip epigenetik (satu bagian komponen yang
tumbuh dari komponen lain dan memiliki pengaruh waktu tersendiri,namun tidak
menggantikan komponen sebelumnya).
2. Didalam tiap tahapan kehidupan terdapat interaksi berlawanan, yaitu konflik
antara elemen sintonik (harmonis) dan elemen distonik (mengacaukan).
3. Di tiap tahapan, konflik antara elemen distonik dan sintonik menghasilkan
kualitas ego dan kekuatan ego,yang Erikson sebut sebagai kekuatan dasar (basic
strength).
4. Terlalu sedikitnya kekuatan pada satu tahap mengakibatkan patologi inti (core
pathology) pada tahap tersebut.
5. Mengacu pada kedelapan tahapannya sebagai tahapan psikososial, Erikson tidak
pernah meninggalkan aspek biologis dalam perkembangan manusia.
6. Peristiwa-peristiwa di tahapan sebelumnya tidak menyebabkan perkembangan
kepribadian selanjutnya
7. Selama tiap tahapan, khususnya sejak remaja dan selanjutnya, perkembangan
kepribadian ditandai oleh krisis identitas yang disebut “titik balik”, yaitu periode
krusial akan meningkatnya kerapuhan dan memuncaknya potensi.
 8 tahapan perkembangan psikososial Erikson :
1. Dasar Kepercayaan vs Ketidakpercayaan Dasar (0-1 tahun)
- Kebutuhan akan rasa aman dan ketidakberdayaan meyebabkan konflik
yang dialami oleh seorang anak.
- Bila rasa aman dipenuhi, maka anak akan mengembangkan dasar-dasar
kepercayaan pada lingkungan.
- Sebaliknya, bila anak selalu terganggu, tidak pernah merasakan kasih
sayang dan rasa aman, anak akan mengembangkan perasaan tidak percaya
pada lingkungan.
- Ibu memainkan peranan penting
2. Otonomi vs Malu dan ragu (1-3 tahun)
- Organ-organ tubuh masa usia ini sudah lebih masak dan terkoordinasi.
Anak dapat melakukan aktivitas secara lebih meluas dan bervariasi.
- Pengakuan, pujian, perhatian serta dorongan akan menimbulkan perasaan
percaya diri, memperkuat egonya.
- Bila sebaliknya yang terjadi, maka akan berkembang perasaan ragu-ragu.
- Kedua orang-tua merupakan obyek sosial terdekat bagi anak.
3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 tahun)
- Bila pada tahap sebelumnya anak mengembangkan perasaan percaya diri
dan mandiri, maka ia akan berani mengambil inisiatif, yaitu perasaan
bebas untuk melakukan segala sesuatu atas kehendak sendiri.
- Tetapi bila pada tahap sebelumnya ia mengembangkan perasaan ragu-ragu,
maka akan selalu merasa bersalah. Ia tidak berani melakukan segala
sesuatu atas kehendak sendiri.
4. Industri vs inferioritas (6-12 tahun)
- Anak sudah mulai melakukan pemikiran logis dan anak sudah bersekolah.
Oleh karena itu, tuntutan dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar
sudah semakin luas.
- Konflik yang dihadapi dalam dirinya sendiri maupun dari luar sudah
semakin luas. Konflik yang dihadapi pada tahap ini adalah perasaan
sebagai seseorang yang mampu vs perasaan rendah diri.
- Bila kemampuan untuk menghadapi tuntutan-tuntutan lingkungan dihargai
(misanya sekolah), maka akan berkembang rasa bergairah untuk terus
lebih produktif.
- Sedang bila sebaliknya yang dialami oleh anak, maka timbul perasaan
rendah diri.
5. Identitas vs Peran Kebingungan (12-19 tahun)
- Anak dihadapkan pada harapan-harapan kelompok dan dorongan yang
makin kuat untuk lebih mengenal dirinya. Ia harus mulai memutuskan
bagaimana masa depannya
- Konflik yang dihadapi adalah perasaan menemukan dirinya sendiri vs
kekaburan peran.
- Bila ia berhasil melalui tahap-tahap sebelumnya, maka ia akan
menemukan dirinya. Bila sebaliknya yang terjadi ia akan merasakan
kekaburan peran
6. Keintiman vs Isolasi (20-25 tahun)
- Individu sudah mulai mencari-cari pasangan hidup. Oleh karena itu,
konflik yang dihadapi adalah kesiapan untuk berhubungan secara akrab
dengan orang lain vs perasaan terkuat.
- Jika seseorang berhasil membagi kasih sayang dan perhatian dengan orang
lain akan mendapatkan perasaan kemesraan dan keintiman.
- Sedangkan yang tidak dapat membagi kasih akan merasa terasing atau
terkecil.
7. Generativitas Vs Stagnasi (26-64 tahun)
- Krisis yang dihadapi individu pada masa ini adalah adanya tuntutan untuk
membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian masyarakat, dan
manusia pada umumnya.
- Pengalamannya di masa lalu dapat menyebabkan individu mampu berbuat
banyak bagi kemanusiaan, khususnya bagi generasi yang akan datang.
- Tetapi bila dalam tahap-tahap silam ia memperoleh banyak pengalaman
negatif, maka ia mungkin terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya
sendiri
8. Integritas ego vs keputusasaan (65-meninggal)
- Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasaan akan
prestasi, dan tidakan-tindakannya di masa lalu akan menimbulkan
perasaan puas.
- Bila ia merasa semuanya belum siap dan/atau gagal, akan timbul
kekecewaan yang mendalam

BAB 10

Maslow : Teori Holistik-Dinamis

 Malow beranggapan bahwa motivasi mempengaruhi keseluruhan orang. Motivasi


tersebut lengkap, sering kali tidak disadari, berlangsung terus-menerus, dan berlaku
pada semua orang.
 Orang-orang termotivasi oleh 4 dimensi kebutuhan :
1. Konatif (usaha yang diniati)
2. Estetika (kebutuhan akan keteraturan dan keindahan)
3. Kognitif (kebutuhan akan rasa penasaran dan pengetahuan)
4. Neurotik (sebuah pola hubungan dengan orang lain yang tidak produktif)
 Kebutuhan-kebutuhan konatif ini dapat disusun ke dalam sebuah hierarki, yaitu
bahwa satu kebutuhan harus relatif terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan
selanjutnya dapat menjadi aktif.
 Lima kebutuhan konatif :
1. Fisiologis
2. Rasa aman
3. Cinta dan keberadaan
4. Penghargaan
5. Aktualisasi diri
 Tingkah laku penanganan (coping behavior) adalah tingkah laku yang dimotivasi
dan diarahkan menuju pemuasan kebutuhan-kebutuhan dasar.
 Tingkah laku ekspresif (expressive behavior) mempunyai penyebab tetapi tidak
dimotivasi; tingkah laku ini hanyalah cara seseorang untuk mengekspresikan
dirinya.
 Kebutuhan-kebutuhan konatif, termasuk juga aktualisasi diri, merupakan
kebutuhan-kebutuhan instinctoid;yang mana tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan tersebut akan mengarah pada penyakit.
 Karakteristik dari orang-orang yang mengaktualisasikan diri :
- Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
- Menerima dirinya sendiri,orang lain,dan alam
- Memiliki spontanitas,kesederhanaan,dan kealamian
- Dalam kehidupannyamereka melakukan pendekatan yang berpusat pada
masalah
- Mempunyai kebutuhan akan privasi
- Memiliki kemandirian
- Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru
- Mengalamin pengalaman-pengalaman puncak
- Memiliki ketertarikan sosial
- Memiliki hubungan interpersonal yang kuat
- Memiliki sikap demokratis
- Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan
- Memiliki rasa humor yang filosofis
- Memiliki kreativitas
- Tidak mengikuti enkulturasi/apa yang diharuskan oleh kultur
 Maslow mengusulkan sikap Taoistik, yaitu sikap yang tidak berpengaruh,
menerima, mendengarkan ide-ide baru, dan subjektif.
 Personal Orientation Inventory merupakan alat tes terstandardisasi yang dibuat
untuk mengukur nilai-nilai dan tingkah laku aktualisasi diri.
 Jonah Complex adalah perasaan takut untuk menjadi atau menjalani apa yang
terbaik bagi seseorang

Anda mungkin juga menyukai