Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aqilla Fadia Haya

NIM : 190503172
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
“Tugas Resume 5”
1. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
PP No. 71 Tahun 2010 tentang Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan Paragraf 35-40
menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif
yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi, sehingga dapat memenuhi tujuannya.
 Relevan
Informasi yang relevan:
1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
3. Tepat waktu
4. Lengkap
 Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
1. Penyajian jujur
2. Dapat diverifikasi (verifiability)
3. Netralitas
 Dapat Dibandingkan
 Dapat Dipahami

2. PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN


Berikut adalah tujuk prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah.
1. Prinsip Nilai Historis
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari
imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat
sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban
di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah. Nilai historis lebih dapat
diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih objektif dan dapat diverifikasi.
2. Prinsip Realisasi
Bagi pemerintah, pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam
periode tersebut. Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching-cost against revenue principle)
dalam akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan sebagaimana dipraktikkan dalam
akuntansi komersial.
3. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta peristiwa lain yang
seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan disajikan
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya aspek formalitasnya.
4. Prinsip Periodisitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi periode-
periode pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang
dimilikinya dapat ditentukan.
5. Prinsip Konsistensi
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode
oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh
terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain. Pengaruh atas
perubahan penerapan metode ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
6. Prinsip Pengungkapan Lengkap
Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar
muka (on the face) laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
7. Prinsip Penyajian Wajar
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas
dan catatan atas laporan keuangan. Dalam rangka penyajian secara wajar, maka faktor
pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan Ketika menghadapi
keidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.
3. Dasar Hukum Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnyabagian yang
mengatur keuangan negara;
b. Undang-Undang di bidang keuangan negara;
c. Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara danperaturan daerah
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
d. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemerintah daerah, khususnya yang
mengatur keuangan daerah;
e. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangankeuangan pusat dan
daerah;
f. Peraturan perundang-undangan tentang pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja
Negara/Daerah; dan
g. Peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan daerah.
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan
kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar
akuntansi yang diselenggarakannya.
Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi
yang menurut ketentuan peraturan perundang undangan wajib menyajikan laporan
pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan umum, yang terdiri dari:
a. Pemerintah pusat;
b. Pemerintah daerah;
c. Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintahpusat;
d. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasilainnya, jika menurut
peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai