Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aqilla Fadia Haya

NIM : 190503172

Tugas Resume 3
Model Umum SIA

Sumber Daya : Suatu peristiwa baik diperoleh dari eksternal maupun internal yang diproses
menjadi informasi
Pengolahan Data :

 Proses awal / tahap 1dari suatu system yang harus menvalidasi / menangkap
setiap peristiwa (valid/ sah ke pengecekan)
 Harus disesuaikan dengan output yang dihasilkan.
A. Charakter informasi yang berguna bagi SIA
1. Relevan : sesuai apa yang direncanakan / tujuan
2. Handal : Informasi dapat dipercaya
3. Lengkap
4. Tepat Waktu
5. Dapat dupahami
6. Dapat diverifikasi
B. Nilai informasi dalam pengambilan Keputusan
1. Dapat mengidentifikasi berbagai informasi yang dibutuhkan tindakan
manajement.
2. Sebagai dasar  untuk memilih berbagai alternative tindakan
3. Informasi tentang hasil keputusanterdahulu dapat memberikan umpan balik yang
dipakai untuk memperbaiki keputusan mendatang.
C. Sub system SIA
1. Sistem Pemrosesan transaksi (SPT)
2. Sistem Pelaporan Buku Besar/ keuangan
3. Sistem Pelaporan Manajement
Jika system awal tidak ada yang menangkap maka system berikutnya tidak akan berjalan dengan
lancer.
D. Sistem pemrosesan Transaksi
Merupakan pusat seluruh fungsi system informasi dengan :
1. Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan
2. Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi.
3. Mendistribusikan informasi akuntansi yang utama ke personal operasi untuk
mendukung kegiatan operasi harian mereka.
E. Siklus Pemrosesan Transaksi
1. Pendapatan : Revenue Cycle
2. Pengeluaran : Expenditure Cycle
3. Penggajian Sumber Daya Manusia
4. Produksi : Production Cycle
5. Keuangan : mencangkup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor,
membayar & kreditor.
Sistem Pemrosesan Transaksi
1. Kegiatan, event
2. Sumber daya Alam
3. Pelaku
Cara Pemrosesan Sistem Pemrosesan Transaksi
1. Pemrosesan Batch : Dikelompokan transaksi baru akan diproses
2. Pemrosesan Online : Tidak ada penundaan proses langsung update / realtime
3. Pemrosesan Campuran (Hibrid) : Merupakan batch dan online (transaksi pada hari
itu / 1 hari di inputkan tapi tidak bias langsung online karena pusat sulit online).

Evolusi Model Sistem Informasi


Ada 5 Evolusi Model Sistem Informasi
1. Model Proses Manual
Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan paling
tradisional. Sistem manual terdiri atas berbagai kegiatan, sumber daya, dan persone fisik
yang merupakan ciri banyak proses bisnis.
Pendekatan ini hanyalah alat bantu pelatihan, Akhir-akhir ini, pencatatan manual jarang
dipraktikkan. Akan tetapi, ada baiknya mempelajari proses manual sebelum belajar
menguasai sistem berbasis komputer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu
pembentukan hubungan yang penting antara mata kuliah SIA dengan berbagai mata
kuliah akuntansi lainnya. Kedua, logika proses bisnis lebih mudah dipahami jika tidak
tersembunyi d balik teknologi. Dan terakhir, prosedur manual memfasilitasi pemahaman
mengenai aktivitas pengendalian internal, termasuk pemisahan fungsi, supervisi,
verivikasi independen, jejak audit, serta pengendalian akses.
2. Model File Datar
Modei file datar (file flat model) menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang
tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini
memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi,
pemrosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri dan bukan melalui sistem
terintegrasi. Ketika banyak pengguna membutuhkan data yang sama untuk berbagai
tujuan yang berbeda, mereka harus mendapatkan rangkaian data yang terpisah untuk
dibentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Pada lingkungan file datar ada tiga masalah yang signifikan dalam lingkungannya yaitu
penyimpanan data (data storage), pembaruan data (data updating), dan kekinian informasi
(currency of information).
3. Model Basis Data
Perbedaan yang paling utama antara model basis data dengan model file datar adalah
pengumpulan data ke dalam sebuah basis data bersama yang digunakan oleh semua
pengguna di perusahaan. Dengan akses ke domain penuh entitas data, berbagai perubahan
dalam kebutuhan informasi pengguna dapat dipuaskan tanpa harus mendapatkan
rangkaian data khusus tambahan. Para pengguna hanya dibatasi oleh keterbatasan data
yang tersedia untuk entitas tersebut serta legitimasi kebutuhannya untuk mengakses data
tersebut. Dengan berbagi data, berbagai masalah tradisional yang berkaitan dengan
pendekatan file datar mungkin dapat diatasi.
4. Model REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan Resources (sumber daya), Events
(kegiatan), dan Agents (Pelaku) perusahaan yang sangat penting, dan hubungan di
antaranya. Setelah ditetapkan, baik data akuntansi maupun nonakuntansi mengenai
fenomena ini dapat diidentifikasi, ditangkap, dan disimpan dalam basis data relasional.
Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan
memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan
pengembangan sistem informasi akuntansi bukan menghambat integrasi.
5. Model ERP
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) adalah model
sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan
mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya. ERP menembus berbagai hambatan
fungsional tradisional dengan memfasilitasi adanya data bersama di antara semua
pengguna di perusahaan.
Implementasi sistem ERP dapat berupa pengambil alihan besar-besaran, hingga dapat
memakan waktu beberapa tahun. Karna kompleksitas dan ukurannya, sedikit perusahaan
yang bersedia atau dapat menyediakan sumber daya keuangan serta fisik dan
menanggung risiko untuk mengembangkan sistem ERP secara internal. Jadi, semua ERP
adalah produk komersial. Para pemimpin dalam pasarnya adalah SAP, Oracle, Baan, J.D.
Edwards & Co., serta PeopleSoft Inc.
Beberapa model ERP yang umum ditemui meliputi: Manajemen Aktiva Akuntansi
Keuangan Sumber Daya Manusia Solusi Khusus Industri Pemeliharaan Pabrik
Perencanaan Produksi Manajemen Kualitas Penjualan dan Distribusi Manajemen
Persediaan distandardisasi adalah model tersebut tidak

Peran Akuntan dalam SIA


Para akuntan banyak terlibat melalui tig acara: sebagai pengguna sistem, sebagai desainer sistem,
dan sebagai auditor sistem.
1. Akuntan sebagai pengguna
Dalam kebanyakan perusahaan, fungsi akuntansi adalah pengguna layanan komputer
yang terbanyak. Semua sistem yang memproses transaksi keuangan bedampak pada
fungsi akuntansi dalam hal tertentu. Sebagai pengguna akhir, para akuntan harus
menyediakan gambaran yang jelas mengenai berbagai kebutuhan mereka pada para ahli
yang mendesain sistem mereka. Contohnya, akuntan harus menspesifikasikan berbagai
aturan dan teknik akuntansi yang akan digunakan, persyaratan pengendalian internal, dan
algoritme khusus seperti untuk model depresiasi. Partisipasi akuntan dalam
pengembangan sistem haruslah secara aktif, bukan pasif. Penyebab utama kesalahan
desain yang mengakibatkan kegagalan sistem adalah akibat dari tidak adanya keterlibatan
pengguna.
2. AKUNTAN SEBAGAI DESAINER
Apresiasi terhadap tanggung jawab akuntan untuk desain sistem didasarkan pada
perspektif historis yang dari dulu merupakan alat informasi bisnis. Biasanya, para
akuntan bertanggung jawab atas berbagai aspek utama dalam sistem informasi, termasuk
menilai kebutuhan informasi para pengguna, menetapkan isi dan format output laporan,
menspesifikasikan sumber data, memilih kebijakan akuntansi yang tepat, serta
menentikan pengendalian yang dibutuhkan untuk menjaga integritas dan efisiensi sistem
informasi. Berbagai sistem tradisional ini bersifat fisik, dapat diamati, dan jelas. Berbagai
prosedur untuk memproses informasi bersifat manual, dan media untuk menyalurkan
serta menyimpan data adalah kertas. Dengan masuknya komputer, prosedur manual
digantikan oleh program komputer, dan catatan disimpan secara magnetis. Bagian yang
dimainkan oleh akuntan dalam era yang baru ini masih menjadi subjek kontroversi.
Dengan kekurangan dalam kemampuan komputer, para akuntan tidak pasti mengenai
status mereka dan tidak bersedia untuk mengeksplorasi teknologi yang berkembang ini.
3. AKUNTAN SEBAGAI AUDITOR SISTEM Audit (auditing) adalah bentuk dari
pembuktian independen yang dilakukan oleh ahli-auditor-yang menyatakan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Keyakinan publik pada keandalan
laporan keuangan yang dihasilkan yang secara internal bergantung secara langsung pada
validasi oleh auditor ahli independen. Layanan ini sering kali disebut sebagai fungsi
pembuktian (attest function). Para auditor membentuk opini mereka berdasarkan pada
proses yang sistematis dan yang akan dijelaskan dalam Bab 17. Audit dilakukan oleh
auditor internal dan eksternal. Audit eksternal sering kali disebut sebagai "audit
independen" karena dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP) yang independen dari
manajemen perusahaan kliennya. Auditor eksternal mewakili berbagai kepentingan pihak
ketiga atas perusahaan, seperti pemegang saham, kreditor, dan badan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai