Anda di halaman 1dari 3

1.

Komponen atau jenis laporan keuangan daerah


Jenis atau komponen laporan keuangan pemerintah daerah jika kita mengacu pada PSAP
Nomor 1, maka komponen-komponen yang ada pada laporan keuangan pemerintah terdiri dari 2
hal, yaitu laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan keuangan, sehingga
seluruh komponen laporan keuangan pemerintah daerah antara lain : Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Perubahan SAL), Neraca, Laporan
Operasional (LO), Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK). Berikut penjelasannya:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan keuangan pemerintah yang pertama yaitu Laporan Realisasi Anggaran atau
disingkat LRA. LRA berdasarkan PP Nomor 71 tahun 2010, adalah laporan keuangan
pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya
keuangan, yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam Satu periode pelaporan. Secara
detail, jenis laporan keuangan pemerintah ini mengandung 4 unsur, antara lain :
pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan Pembiayaan.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
laporan perubahan saldo anggara lebih merupakan laporan keuangan pemerintah yang
menyajikan informasi kenaikan atau penurunan saldo anggaran lebih tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Sementara itu, dalam PSAP nomor 1 paragraf
41 dijelaskan bahwa Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan
periode sebelumnya pos-pos yaitu pos Saldo anggaran lebih awal,Penggunaan saldo
anggaran lebih, Sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan, Koreksi
kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, Lain-lain dan Saldo anggaran lebih akhir.
3. Neraca
Neraca (PP nomor 71 tahun 2010 ) merupakan jenis laporan keuangan pemerintah yang
menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas, pada tanggal tertentu. Di dalam laporan neraca, ada 3 unsur yang harus ada di
dalamnya, antara lain : aset, kewajiban, dan ekuitas.
4. Laporan Operasional
Menurut PP nomor 71 tahun 2010, laporan operasional adalah jenis laporan keuangan
pemerintah (pusat/ daerah) yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi, yang
menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah
untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Sama
halnya jenis laporan keuangan pemerintah lain, dalam laporan operasional, terdapat
beberapa unsur laporan, antara lain : pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar
biasa.
5. Laporan Perubahan Ekuitas
Berdasarkan PSAP Nomor 1, Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang-
kurangnya Pos :
a. Ekuitas awal
b. Surplus atau defisit hello pada periode bersangkutan
c. Koreksi- koreksi yang langsung menambah atau mengurangi ekuitas yang antara lain
berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan mendasar misalnya Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang
terjadi pada periode periode sebelumnya dan Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi
aset tetap
d. Ekuitas akhir
6. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi,
investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal penerimaan
pengeluaran dan saldo akhir kas pemerintah pusat atau daerah selama periode tertentu.
7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Berdasarkan PP No 71 tahun 2010, CALK merupakan jenis laporan keuangan pemerintah
yang nenuat catatan atas laporan keuangan, meliputi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, laporan peribahan SAL, laporan
operasional, laporan perubahan ekuitas, neraca, da laporan aruas kas.

2. Hubungan Antar Jenis Laporan Keuangan


Laporan keuangan secara keseluruhan menyajikan berbagai jenis informasi
tentangkegiatan perusahaan selama periode waktu tertentu dalam angka-angka. Masing-masing
laporan keuangan antara yang satu dengan yang lainnyamemilikiperanan yang berbeda-beda,
dengan sudut pandang dan fokus penyajianyang berbeda-beda pula. Dengan demikian, maka satu
macam laporan tidak bisamenggantikan laporan yang lain.
Laporan laba/rugi, laporan perubahan modul, dan neraca mencerminkan hubungan
artikulatif. Laba/rugi yang tersaji di laporan laba/rugi menjadi bagian di laporan perubahan
ekuitas.
Penyajian elemen-elemen persamaan akuntansi di laporan keuangan adalah sebagai
berikut:Laporan laba/rugi, laporan perubahan modul, dan neraca mencerminkan hubungan
artikulatif. Laba/rugi yang tersaji di laporan laba/rugi menjadi bagian di laporan perubahan
ekuitas. Selanjutnya, saldo akun ekuitas yang tersaji di laporan perubahan ekuitas tercantum di
neraca, khususnya di elemen ekuitas. Sedangkan laporan arus kas terkait dengan salah satu yang
terdapat di neraca, yaitu akun Kas.

3. Tujuan Pelaporan Keuangan Daerah


Salah satu peran dan tujuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) adalah
menyajikan informasi keuangan daerah yang bermanfaat bagi manajer publik daerah (Kepala
Daerah dan DPRD) dalam rangka pengambilan kebijakan fiskal pemerintah daerah.
1. Tujuan Umum Pelaporan Keuangan
Setiap pelaporan yang dibuat oleh pemerintah daerah mempunyai tujuan yang akan
dicapai, demikian juga pelaporan keuangan. Laporan keuangan untuk tujuan umum juga
mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk
memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan unfuk operasi yang berkelanjutan,
sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan
ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi
pengguna mengenai:
a. Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran.
b. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan,
termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
2. Tujuan Khusus Pelaporan Keuangan
Laporan yang harus dibuat oleh pemerintah daerah menurut PP No. 24 Tahun 2005 dan
PP No. 71 Tahun 2010.

4. Pengguna Laporan Keuangan Daerah


Pemakai utama laporan keuangan daerah di Indonesia adalah masyarakat, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Badan Pengawas/Pemeriksa, komponen yang berpartisipasi
dalam proses pendanaan pemerintah daerah yaitu pembayar pajak dan pemerintah lain
(pemerintah pusat dan pemerintah daerah lain). Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, disebutkan “laporan keuangan untuk tujuan
umum adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna”. Yang dimaksud dengan pengguna adalah
masyarakat, legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas, pihak yang memberi atau berperan dalam
proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah

Anda mungkin juga menyukai