0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Jenis laporan keuangan daerah meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
2) Setiap laporan keuangan memiliki peran yang berbeda namun saling terkait.
3) Tujuan pelaporan keuangan daerah adalah menyediakan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Jenis laporan keuangan daerah meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
2) Setiap laporan keuangan memiliki peran yang berbeda namun saling terkait.
3) Tujuan pelaporan keuangan daerah adalah menyediakan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Jenis laporan keuangan daerah meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
2) Setiap laporan keuangan memiliki peran yang berbeda namun saling terkait.
3) Tujuan pelaporan keuangan daerah adalah menyediakan
Jenis atau komponen laporan keuangan pemerintah daerah jika kita mengacu pada PSAP Nomor 1, maka komponen-komponen yang ada pada laporan keuangan pemerintah terdiri dari 2 hal, yaitu laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan keuangan, sehingga seluruh komponen laporan keuangan pemerintah daerah antara lain : Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Perubahan SAL), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Berikut penjelasannya: 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan keuangan pemerintah yang pertama yaitu Laporan Realisasi Anggaran atau disingkat LRA. LRA berdasarkan PP Nomor 71 tahun 2010, adalah laporan keuangan pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan, yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam Satu periode pelaporan. Secara detail, jenis laporan keuangan pemerintah ini mengandung 4 unsur, antara lain : pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan Pembiayaan. 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih laporan perubahan saldo anggara lebih merupakan laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan saldo anggaran lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Sementara itu, dalam PSAP nomor 1 paragraf 41 dijelaskan bahwa Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos yaitu pos Saldo anggaran lebih awal,Penggunaan saldo anggaran lebih, Sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan, Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, Lain-lain dan Saldo anggaran lebih akhir. 3. Neraca Neraca (PP nomor 71 tahun 2010 ) merupakan jenis laporan keuangan pemerintah yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas, pada tanggal tertentu. Di dalam laporan neraca, ada 3 unsur yang harus ada di dalamnya, antara lain : aset, kewajiban, dan ekuitas. 4. Laporan Operasional Menurut PP nomor 71 tahun 2010, laporan operasional adalah jenis laporan keuangan pemerintah (pusat/ daerah) yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi, yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Sama halnya jenis laporan keuangan pemerintah lain, dalam laporan operasional, terdapat beberapa unsur laporan, antara lain : pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. 5. Laporan Perubahan Ekuitas Berdasarkan PSAP Nomor 1, Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang- kurangnya Pos : a. Ekuitas awal b. Surplus atau defisit hello pada periode bersangkutan c. Koreksi- koreksi yang langsung menambah atau mengurangi ekuitas yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar misalnya Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode periode sebelumnya dan Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap d. Ekuitas akhir 6. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal penerimaan pengeluaran dan saldo akhir kas pemerintah pusat atau daerah selama periode tertentu. 7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Berdasarkan PP No 71 tahun 2010, CALK merupakan jenis laporan keuangan pemerintah yang nenuat catatan atas laporan keuangan, meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, laporan peribahan SAL, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, neraca, da laporan aruas kas.
2. Hubungan Antar Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan secara keseluruhan menyajikan berbagai jenis informasi tentangkegiatan perusahaan selama periode waktu tertentu dalam angka-angka. Masing-masing laporan keuangan antara yang satu dengan yang lainnyamemilikiperanan yang berbeda-beda, dengan sudut pandang dan fokus penyajianyang berbeda-beda pula. Dengan demikian, maka satu macam laporan tidak bisamenggantikan laporan yang lain. Laporan laba/rugi, laporan perubahan modul, dan neraca mencerminkan hubungan artikulatif. Laba/rugi yang tersaji di laporan laba/rugi menjadi bagian di laporan perubahan ekuitas. Penyajian elemen-elemen persamaan akuntansi di laporan keuangan adalah sebagai berikut:Laporan laba/rugi, laporan perubahan modul, dan neraca mencerminkan hubungan artikulatif. Laba/rugi yang tersaji di laporan laba/rugi menjadi bagian di laporan perubahan ekuitas. Selanjutnya, saldo akun ekuitas yang tersaji di laporan perubahan ekuitas tercantum di neraca, khususnya di elemen ekuitas. Sedangkan laporan arus kas terkait dengan salah satu yang terdapat di neraca, yaitu akun Kas.
3. Tujuan Pelaporan Keuangan Daerah
Salah satu peran dan tujuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) adalah menyajikan informasi keuangan daerah yang bermanfaat bagi manajer publik daerah (Kepala Daerah dan DPRD) dalam rangka pengambilan kebijakan fiskal pemerintah daerah. 1. Tujuan Umum Pelaporan Keuangan Setiap pelaporan yang dibuat oleh pemerintah daerah mempunyai tujuan yang akan dicapai, demikian juga pelaporan keuangan. Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan unfuk operasi yang berkelanjutan, sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai: a. Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran. b. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD. 2. Tujuan Khusus Pelaporan Keuangan Laporan yang harus dibuat oleh pemerintah daerah menurut PP No. 24 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010.
4. Pengguna Laporan Keuangan Daerah
Pemakai utama laporan keuangan daerah di Indonesia adalah masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Badan Pengawas/Pemeriksa, komponen yang berpartisipasi dalam proses pendanaan pemerintah daerah yaitu pembayar pajak dan pemerintah lain (pemerintah pusat dan pemerintah daerah lain). Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, disebutkan “laporan keuangan untuk tujuan umum adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna”. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah