Anda di halaman 1dari 34

PENGENDALIAN

GRATIFIKASI

Makassar, 13 Oktober 2022


Disampaikan pada Satgas Pengendalian Gratifikasi
UPT Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, Papua, Kementerian PUPR

Direktorat Gratifikasi dan


Pelayanan Publik KPK
Kedeputian Bidang Pencegahan
dan Monitoring
Heriyanto, ASN, Kementerian
ESDM, menolak memberikan rekomendasi
perpanjangan IUP karena diketahui adanya
sengketa kepemilikan.
Pihak pemohon berusaha mendekati untuk
berkonsultasi dan memperlancar proses
perizinan.
Demi menjalankan fungsi pelayanan, Pelapor
menemui pihak pemohon dan meminta agar
melengkapi berkas kronologis. Pada saat
Pelapor menerima berkas tersebut, di
dalamnya terdapat amplop berisi uang tunai
SGD10,000 (sepuluh ribu dolar Singapura)
atau setara Rp100 juta

Heriyanto menyampaikan laporan dengan


datang langsung ke kantor KPK
INTEGRITAS

KESATUAN ANTARA PIKIRAN, PERASAAN,


UCAPAN, TINDAKAN DENGAN HATI NURANI
Disiplin dan Jangan
Taat Kode Kinerja dan Terima
Etik Loyalitas Gratifikasi

INTEGRITAS
APA KATA DUNIA UNTUK PERASAAN ANAK
KITA?

5
2017
6 Kementerian/Lembaga
30 Pemerintah Daerah Indeks SPI
2018
Skala 0-100
6 Kementerian/Lembaga
Survei yang dilakukan dengan
tujuan membantu institusi untuk 20 Pemerintah Daerah
memetakan risiko korupsi dan
2019 2020
mengukur efektivitas upaya
pencegahan korupsi yang telah
2019 2018 76 80 2021
68
27 Kementerian/Lembaga
dilakukan 100 Pemerintah Daerah 72
2017
66
2020

Dimensi Pengukuran 5 Kementerian/Lembaga


• Budaya Organisasi 7 Pemerintah Daerah
• Pengelolaan SDM
• Sistem Antikorupsi 2021
• Pengelolaan Anggaran 96 Kementerian/Lembaga
538 Pemerintah Daerah
2021
JENIS TIPIKOR (UU31/1999 jo UU20/2001)
Korupsi dirumuskan dalam 30 jenis tipikor, dikelompokkan menjadi 7 jenis besar.
Pemahaman pasal
2
1 4 6 UU 31/ 1999 jo. UU
KERUGIAN KEUANGAN SUAP-MENYUAP 20/2001
NEGARA Ps.5(1) a,b; Ps.13; Ps.5(2); Korupsi adalah
Ps. 2, Ps. 3 Ps.12 a,b; Ps.11; Ps.6(1) perbuatan melawan
(penyalahgunaan wewenang) a,b; Ps.6(2); Ps.12 c,d hukum dengan maksud
memperkaya diri
sendiri/orang lain
(perseorangan atau
2 PEMERASAN 7 BENTURAN
korporasi) yang dapat
merugikan keuangan/
PENGGELAPAN Ps.12 e,f,g perekonomian negara.
KEPENTINGAN
DALAM JABATAN DALAM
Ps.8; Ps.9; Ps.10 a,b,c 5 PENGADAAN
Ps. 12i

3
PERBUATAN CURANG TINDAK PIDANA LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KORUPSI
Ps.7(1) a,b,c,d; Ps.7(2); Ps.12 h 1. Merintangi pemeriksaan 4. Keterangan palsu
GRATIFIKASI 2. Keterangan kekayaan 5. Identitas pelapor
Ps. 12 b jo Ps.12 c 3. Keterangan rekening
GRATIFIKASI AKAR DARI KORUPSI

1. Menimbulkan sikap/mental pengemis


2. Secara tidak langsung menumbuhkan sikap tidak puas
terhadap diri sendiri dan hedonis
3. Menghalalkan segala cara agar dapat memuaskan
dirinya / memperkaya diri sendiri / orang lain /
korporasi walaupun harus menyalahgunakan
wewenang, melanggar hukum dan dapat merugikan
perekonomian / keuangan negara.
DAMPAK GRATIFIKASI
(YANG DIANGGAP SUAP)

Mempengaruhi Pejabat
Publik

Rusaknya Sistem VISI , MISI dan


dan Prosedur
TUJUAN TIDAK
TERCAPAI

10
APA ITU GRATIFIKASI ?
Definisi Dan Bentuk Gratifikasi
Menurut Pasal 12 B UU 20 Tahun 2001

DEFINISI
Pemberian dalam arti luas

BENTUK

Pinjaman Tanpa Pengobatan Cuma-


Uang Barang Komisi
Bunga Cuma

Fasilitas
Rabat/Diskon Tiket Perjalanan Perjalanan Wisata Fasilitas Lainnya
Penginapan
UNSUR PASAL 12 B
AYAT (1) UU 20/2001

Pegawai Negeri atau


Penyelenggara Negara
Menerima Gratifikasi
Berhubungan dengan Jabatan
dan Berlawanan dengan
Kewajiban atau Tugasnya
Penerimaan Gratifikasi Tidak
Dilaporkan kepada KPK dalam
Jangka Waktu 30 Hari Kerja Sejak
Diterimanya Gratifikasi (Pasal 12 C)
PENGECUALIAN SANKSI HUKUM

(Pasal 12 C UU No. 20 Tahun 2001)


Sanksi Hukum Pasal 12 B Tidak Berlaku, jika
lapor 30 HK Komisi Pemberantasan Korupsi
Pegawai Negeri
(UU No 31/1999 Jo. UU No 20/2001)
Penyelenggara Negara
Pegawai negeri sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang tentang Kepegawaian

Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam


“Penyelenggara Negara adalah pejabat Kitab Undang-undang Hukum Pidana
negara yang menjalankan fungsi eksekutif,
legislatif, atau yudikatif dan pejabat lain yang
fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan
penyelenggaraan negara sesuai dengan Orang yang menerima gaji atau upah
dari keuangan negara atau daerah
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku”

Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang
(Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999) menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah

Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat
Masyarakat Masyarakat
/Pengusaha /Pengusaha

Penyuapan Gratifikasi
“Transaksional” “Pasif”
Perbedaan
Pemerasan, Suap, Pegawai Negeri

dan Gratifikasi /Penyelenggara Negara

Pemerasan
“Aktif”

Masyarakat
/Pengusaha
SIKAP TERHADAP GRATIFIKASI SUAP

TOLAK

- Terindikasi gratifikasi dianggap suap


- Gratifikasi diterima langsung

TIDAK DAPAT MENOLAK,


SEGERA LAPOR 30 HK
- Diterima secara tidak langsung
- Dalam keadaan sulit menolak
- Ragu dengan jenis gratifikasi tersebut
KATEGORI GRATIFIKASI

GRATIFIKASI YANG WAJIB


DILAPORKAN

GRATIFIKASI YANG TIDAK


WAJIB DILAPORKAN
GRATIFIKASI DALAM RANGKA
CONTOH GRATIFIKASI YANG PELAKSANAAN TUGAS
WAJIB DILAPORKAN
1. Terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat
2. Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan
anggaran
3. Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan,
audit, monitoring dan evaluasi;
4. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas;
5. Dalam proses penerimaan/promosi/mutasi pegawai;
6. Dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan
kegiatan dengan pihak lain terkait dengan
pelaksanaan tugas dan kewenangannya;
7. Sebagai akibat dari perjanjian
kerjasama/kontrak/kesepakatan dengan pihak lain
yang bertentangan dengan undang-undang
8. Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau
setelah proses pengadaan barang &jasa;
9. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan
jabatan dan bertentangan dengan
kewajiban/tugasnya;.
10. Dari Pejabat/pegawai atau Pihak Ketiga pada hari
raya keagamaan;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

BERLAKU UMUM
👩 (Jenis, persyaratan, dan nilai sama dan memenuhi
prinsip kewajaran/kepatutan)

📖 Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-


undangan yang berlaku

Dalam ranah adat istiadat, kebiasaan, dan norma


yang hidup di masyarakat

Dipandang sebagai wujud ekspresi, keramah-tamahan


Laporan Gratifikasi
Kementerian PUPR (per Oktober 2022)

21
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

1 Karena hubungan keluarga,


sepanjang tidak memiliki
konflik kepentingan.

Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran,


aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi,
atau upacara adat/agama lain paling
banyak dengan batasan nilai per
pemberian 1 juta Rupiah

2
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

Sesama rekan kerja paling banyak (tidak


dalam bentuk uang) Rp200.000,00 dengan Sesama pegawai pada pisah sambut, pensiun,
total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 promosi, dan ulang tahun (tidak berbentuk uang)
(satu) tahun dari pemberi yang sama. paling banyak Rp300.000 dengan total
pemberian Rp 1 juta dalam 1 th dari pemberi

3 yang sama.
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

5 Hidangan atau sajian yang


berlaku umum.
6

Keuntungan /bunga dari penempatan


dana, investasi, atau kepemilikan saham
pribadi yang berlaku umum;
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
7 8
Hadiah tidak berbentuk uang atau alat
tukar lainnya, sebagai alat promosi dan
berlogo sepanjang tidak memiliki
konflik kepentingan dan berlaku
umum.

Hadiah langsung/undian,
diskon/rabat, voucher, point
reward atau souvenir berlaku
umum dan tidak terkait
kedinasan;
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

9 10
Manfaat bagi seluruh
Seminar kit yang berbentuk
peserta koperasi atau
seperangkat modul & alat tulis
organisasi pegawai
serta sertifikat yang diperoleh dari
berdasarkan keanggotaan
kegiatan resmi kedinasan, seperti
yang berlaku umum.
rapat, seminar, workshop,
konferensi, pelatihan, atau
kegiatan lain sejenis yang berlaku
umum.
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
11 Kompensasi terkait kedinasan seperti
honorarium, transportasi, akomodasi dan
Kompensasi atau honor profesi di luar
kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi
12
pembiayaan sesuai standar biaya yang dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik
berlaku di instansi penerima, tidak ada kepentingan, dan tidak melanggar aturan
pembiayaan ganda,tidak ada konflik internal instansi pegawai
kepentingan & tidak melanggar aturan yang /kode etik;
berlaku di instansi penerima.
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
13 14
Penerimaan hadiah, beasiswa, atau tunjangan,
baik berupa uang /barang yang ada kaitannya
dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan Prestasi akademis
oleh Pemerintah /pihak lain sesuai peraturan /non akademis yang diikuti
perundang-undangan yang berlaku. dengan biaya sendiri,
seperti kejuaraan,
perlombaan /kompetisi
tidak terkait kedinasan.
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
15 Karangan bunga sebagai ucapan dalam
acara pernikahan, ulang tahun, acara
16
agama/adat istiadat, pisah sambut,
pensiun, promosi jabatan;

Penerimaan terkait dengan musibah atau


bencana sepanjang tidak ada konflik
kepentingan dan memenuhi kewajaran
atau kepatutan
G R AT I F I K A S I YA N G
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
17 Cenderamata/plakat kepada instansi, dalam
rangka hubungan kedinasan dan kenegaran,
baik di dalam negeri maupun luar negeri,
sepanjang tidak diberikan kepada individu
pegawai negeri atau Penyelenggara Negara.
Bernilai wajar dan diberikan
mewakili instansi
Perlakuan Gratifikasi Gratifikasi dianggap
Suap:
 berhubungan
 Gratifikasi yang dengan jabatan
dianggap suap  bertentangan
 Diberikan langsung dengan tugas dan
MILIK NEGARA
kewajiban

Tidak berhubungan
dengan jabatan & tidak
bertentangan dengan
tugas dan kewajiban
GRATIFIKASI WAJIB MILIK
DILAPORKAN PENERIMA

Dalam keadaan tertentu:


 Diterima secara tidak langsung
 Pemberi tidak diketahui
KEDINASAN
 Ragu dengan kualifikasi gratifikasi Surat Apresiasi
 Kondisi tertentu tidak dapat menolak
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

 Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2019


E-Learning Gratifikasi

https://elearning.kpk.go.id

CONTACT US
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Jl. Kuningan Persada Kav-4 Setiabudi
Jakarta Selatan 12920
TERIMA
(021) 2557 8300 ☎
www.kpk.go.id 🌐
KASIH
Call Center 198 ☎

Direktorat Gratifikasi dan Pelayayan Publik


Jl. Kuningan Persada Kav-4 Setiabudi
(021) 2557 8448 ☎
pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id ✉

Anda mungkin juga menyukai