Anda di halaman 1dari 34

MEMBANGUN ASN

BERINTEGRITAS MENCEGAH KORUPSI

Disampaikan oleh: HENDRI SANTOSA, SE, M.Si, Ak, CA, CFrA, CRP

INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH


BIODATA
NAMA : HENDRI SANTOSA, S.E., Ak., M.Si., CA.,CFrA., CRP.
TEMPAT, : Pekalongan, 26 Desember 1961
TANGGAL LAHIR
PENDIDIKAN : 1. D-IV Akuntansi STAN (1992)
2. S-1 Manajemen UT (1999)
3. S-2 Akuntansi UNDIP (2001)

RIWAYAT 1. Auditor Madya BPKP


ORGANISASI: 1. Ketua IAI Jawa Tengah
PEKERJAAN:
2. Ketua Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
2. Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah Indonesia (AAIPI) Wilayah Jawa Tengah
3. Pejabat Penugasan Khusus Gubernur 3. Dewan Konsultatif IPKN Wilayah Jawa Tengah
4. Inspektur Provinsi Jawa Tengah

KARYA BUKU: 1. Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Berpedoman Pada SAP


2. Kapita Selekta – Pengelolaan Keuangan Daerah
3. Mencegah Korupsi di Lingkungan Birokrasi
4. Catatan Harian Seorang Auditor – due professional care hingga debt collector
Organisasi materi
PERMASALAHAN KORUPSI

PEMBANGUNAN SISTEM INTEGRITAS

ASN INTEGRITAS MENCEGAH KORUPSI


Indeks persepsi korupsi
Indonesia Th 2020 skor 37
Urutan 102 dari 180
Negara
PENGERTIAN KORUPSI
UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang TPK “Setiap
orang yang secara melawan hukum
memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau
suatu korporasi, yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara”

5
BENTUK KORUPSI
MERUGIKAN
KEUANGAN
NEGARA

KONFLIK
SUAP
KEPENTINGAN

KORUPSI
PERBUATAN
GRATIFIKASI
CURANG

PENGGELAPA
PEMERASAN N DALAM
JABATAN

Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK PIDANA KORUPSI .
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi SPT TSB
DIATAS : Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU
no.3/71)
Klasifikasi Korupsi
1. Individual corruption – dilakukan individu,
2. Petty corruption - Korupsi kecil –kecilan
dilakukan oleh aparat dlm kegiatan se-hari2
3. Endemic corruption – Korupsi sdh terintegrasi
dlm sistem ekonomi, sosial, politik di
masarakat. Korupsi sdh menjadi budaya
(corruption culture)
4. Grand corruption – Korupsi yg dilakukan para
pejabat pengambil keputusan untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
AREA POTENSI KORUPSI
2. Pengadaan Barang/Jasa

1. Pengelolaan Anggaran a. Menekan panitia agar memenangkan rekanan


tertentu
a. Konsipirasi dg pihak tertentu utk
b. Volume barang/jasa tidak sesuai SPK/kontrak
mengalokasikan kegiatan fiktif (titip
c. Spesifikasi barang/jasa tidak sesuai SPK/&KAK
anggaran)
d. SPK/Kontrak dimenangkan oleh rekanan tapi
b. Markup satuan biaya kegiatan/volume
dikerjakan oleh internal sendiri/oknum
c. Markdown Pendapatan daerah
e. Menerima hadiah/fee dari rekanan
d. Memalsukan bukti pengeluaran
f. Memahalkan HPS atau nota pembelian
e. Membuat SPJ palsu (kegiatan fiktif)
g. Melibatkan famili atau teman sejawat dalam
f. Memalsukan tanda tangan honor, daftar
pengadaan barang
hadir, dsb
h. Meminta bagian dari rekanan
g. Membuat laporan keuangan fiktif
i. Mengutip biaya tambahan
j. Membuat laporan kemajuan fisik palsu
AREA POTENSI KORUPSI

5. Pelayanan Publik
4. Pengelolaan Barang Daerah
a. Pencatatan aset tidak wajar a. Masih ada Praktik Pungli
b. Pemeliharan atas barang fiktif b. MASIH ada GRATIFIKASI
c. Penyerobotan/pengakuan/ c. Pelayanan tidak Prima- PTSP
penghilangan aset oleh oknum d. Perijinan yang tidak transparan
pejabat/pns secara sengaja
d. Menggunakan aset utk
kepentingan pribadi
PELAKU KORUPSI (2004-2020)
179
Lain-lain
2
Polisi
4
Duta Besar
6
Korporasi
7
Komisioner TOTAL
Jaksa

Pengacara
10

12
1268
PROFESI/JABATAN PELAKU
Gubernur 21 KORUPSI TAHUN 2004-2020
Hakim 22

Kepala Kementerian/Lembaga 32
Bupati/Walikota dan Wakil 129
Pejabat Eselon I/II/III 235
Anggota DPR/DPRD
280
Swasta
329

0 50 100 150 200 250 300 350


FAKTA KORUPSI DI
BERDASARKAN LATARINDONESIA
BELAKANG PENDIDIKAN

Hingga 2015,

86% pelaku
Tindak Pidana Korupsi
yang ditangani oleh KPK
adalah lulusan
perguruan tinggi.
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

S3 S2 S1 D3/ D4 s.d. SMA Unknown

Sumber: www.acch.kpk.go.id, Agustus 2015


JENIS TINDAK KORUPSI (2004-2020)
NO Jenis Korupsi JUMLAH
1 Penyuapan 739

2 Pengadaan Barang dan Jasa 236

3 Penyalahgunaan Anggaran 50
4 Puncucian uang 38
5 Pungutan Liar 26
6 Perijinan 23
7 Merintangi proses hukum 10
  JUMLAH 1122
GONE Theory - Jack Bologna

Penyebab
Korupsi GREED
(serakah)
OPPORTUNITY
(peluang)

NEEDS EXPOSURE
(tekanan ekonomi) (ingin pamer)
Fraud Triangle – Donal R Cressey
Penyebab
Korupsi
Tekanan
(Unshareable-
Pressure)

FRAUD
Peluang (Perceived Rasionalisasi
Opportunity) (Rationalization)
TEORI Klitgaard
C=M+D - A.
C=Corruption,
M= Monopoly of Power
D= Discretion of Official
A=Accountability.
Menurut Robert Klitgaard, monopoli kekuatan dan
tingginya kekuasaan yang dimiliki seseorang
(discretion of official) tanpa pertanggungjawaban
( Accountability) dan tanpa ada pengawasan
menyebabkan orang melakukan korupsi.
DAMPAK Korupsi

1) In-efisiensi dalam penyelenggaraan negara


2) Kenaikan biaya administrasi
3) Mengurangi kuantitas dan kualitas hasil pembangungan
4) Pelayanan Publik menurun
5) Menurunkan martabat aparat birokrasi
6) Ketidakpercayaan masyarakat terhadap birokrasi.
7) Ketimpangan dlm Pendapatan ( Kaya –Miskin)
RED FLAG KORUPSI

Pegawai Manajemen

• Perubahan Gaya Hidup • Enggan Memberi informasi


• Terlibat Hutang pada Auditor
• Perubahan Perilaku • Keputusan didominasi Individu
• Tingginya Perputaran pegawai • Lingkungan Pengendalian
• Menolak Mengambil Cuti lemah
• Tidak Ada Pembagian Tugas • Mempunyai saldo Rekening
• Yg jelas tidak wajar
• Transaksi Besar di Akhir Tahun (
fiktif – serap anggaran)
• Kontrak jasa Konsultasi yang
tidak ada hasilnya
• Banyak dokumen hilang atau
fotokopian tdk lengkap
SEMANGAT MELAWAN
KORUPSI
INDIVIDU
MENJADI
KORUPSI BERINTEGRITAS
MINDSET YG HRS
MUSUH KITA BERANI
DIMILIKI SETIAP
BERSAMA MENOLAK
INDIVIDU
KORUPSI

SEMANGAT
VIRUS INFLUENCE PEMIMPIN R OLE
MELAWAN
BAGI KELOMPOK MODEL
KORUPSI MJD
& LEMBAGA BERINTEGRITAS
GERAKAN
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI
REGULASI

Penerapan APARAT ASN


Penegakan Hukum BIROKRAS BERINTERIGRITA
Konsisten & adil I S

PENDIDIKAN
ANTI KORUPSI
INTEGRITAS
INTEGRITAS
Mencegah Korupsi
MEMBANGUN ASN BERINTEGRITAS
MENCEGAH KORUPSI
1. PANCASILA
2. UUD 45
3. UU 43/1999
4. UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001
5. UU 23/2014
6. UU No. 5 Tahun 2014 (ASN)
INTEGRITAS

APARAT ASN
BIEROKRASI BERINTEGRITAS

REFORMASI :
PERSOALAN TRANSPARANT , AKUNTABEL DAN
KORUPSI PARTISIPATIF

Membangun Integritas 2021


SUMPAH JABATAN
( Perka BKN NO.7 Th 2017)

Demi Allah saya bersumpah:


Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan
menjunjung etika jabatan, bekerja dengan sebaik
baiknya,dan penuh tanggungjawab.
Bahwa saya, aka menjaga integritas, tidak
menyalahgunakan kewenangan serta menghindari diri
dari perbuatan tercela
Suatu konsep berkaitan dengan
konsistensi dalam tindakan-tindakan,
nilai-nilai, metode-metode dan berbagai hal
yang dihasilkan. Berintegritas sering
diartikan sebagai pribadi yang jujur dan
memiliki karakter kuat.

INTEGRITAS
INTEGRITAS
“Bersatunya antara kejujuran (1),
konsisten (2), dan keberanian (3) untuk
melakukan tindakan benar Tanpa
Kompromi”

Sumber : Bahan diskusi KPK


25

Integrity
Pribadi yg berintegritas: Menjalankan aktivitas dengan benar
selaras dengan keyakinan (belief), di ucapkan (say) dan dijalankan
( act)

Belief Say Act


2019
Konsep Integritas “Executive Brain Assesment”

Kejujuran
dimensi potensi integritas yang menunjukkan aspek
komponen integritas pada kesadarankebenaran dalam
Konsistensi
Kejujuran sikap kejujuran, yang terdiri dari aspek empati(empathy),
tidak mudah untuk menuduh orang lain bersalah (lack of
blame) dan rendah hati (humility).

Keberanian

dimensi potensi integritas yang menunjukkan


komponen integritas pada konsistensi
Konsistensi
dalamperbuatan, yang terdiri dari aspek pengendalian
emosi(emotional mastery), akuntabel (accountability),
dan fokusmenyeluruh (focus on the whole).

Komponen integritas pada keberanian menegakan


Keberanian kebenaran secara terbuka, yang terdiri dari aspek
keberanian (courage), dan percaya diri (self confidence). Integrity
Berani menyampaikan sesuatu yang benar, benar
berarti sudah sesuai aturan dan nilai.
9 NILAI INTEGRITAS

Peduli Disiplin
Jujur
Mandiri
Tanggung Jawab
Kerja Keras

Adil Berani Sederhana


PEMBANGUNAN KOMPONEN INTEGRITAS (kpk ri)

INTEGRITAS

Proses Penyelarasan
Atau Sinergi Pilar;
sebagai upaya
Proses Penyelarasan untuk,terjadinya
Atau Sinergi Pilar; sinergi dari berbagai
sebagai upaya K/L/ O/P pada setiap
untuk,terjadinya sasaran (pilar)
sinergi dari berbagai sehingga terbentuk
Proses Pembangunan K/L/ O/P pada setiap
Integritas; sebagai integritas pilar.
sasaran (pilar)
upaya menjaga sehingga terbentuk
organisasi integritas pilar.
berintegritas tinggi,
yang digerakkan oleh
Proses Internalisasi kumpulan individu
Integritas; sebagai yang berintegritas
upaya tinggi.
menghasilkan
integritas pribadi
yang tinggi,
melalui berbagai
strategi dan teknik
internalisasi
KONSEP SIN (Sistem Integritas Nasional)
Input Proses Output Outcomes Impact

Kondisi nasional Tujuan


dengan korupsi yang nasional
Integritas Pilar Sinergi
INTEGRITAS tercapai
Antar Pilar terkendali
NASIONAL

Integritas
Apakah Sinergi
Korupsi KPK
Integritas
KORSUP

KORUPSI bisa
Organisasi Organisasi
Korupsi Bisa
Menghambat
Pilar

Sistem
Dalam Pilar

dihilangkan? Pengendalian
- Strategis
Bangun - Korupsi
Dikendalikan
Pencapaian
Integritas Integritas - Operasional Integritas
Individu Organisasi
Penyelarasan Tujuan Nasional
Organisasi

Internalisasi Integritas
Value /Tunas
Integritas
Individu
Peran penting integritas

• Integritas memegang peran penting bagi generasi muda untuk


mewujudkan moral bangsa dan menciptakan pemimpin yang anti
korupsi.
• salah satu upaya kedepan untuk mencegah korupsi adalah
menanamkan nilai-nilai integritas kepada generasi muda.
• Sejak dini integritas harus sudah dikenalkan, baik dari keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekolah/kerja.
Hati Hati dlm
Berkata

Dapat
Memegang
PENDIDIKAN Perkataan
MBOTEN
/PRAKTIK ANTI
KORUPSI
KORUPSI
MENGHASILKAN Jujur dalam MBOTEN
ASN Bekerja NGAPUSI
BERINTEGRITAS

Taat pada
Aturan
Siap
Bertanggung
jawab
Tips : 4 NO

No Bribery – Menolak Suap


No Kickback – Menolak menerima fee dari rekanan.
No Gift – Menolak menerima gratifikasi /hadiah yg tidak
patut/ tidak wajar
No luxurious
hospitality – Menolak fasiltas dinas yang terlalu mewah.
MEDIA INFORMASI PUBLIK

34

Anda mungkin juga menyukai