9 MALAYSIA 6.47
10 CHINA 6.52
16 INDONESIA 9.27
INDEX SUAP INSTANSI SCORE
PUBLIK – TII 2009
1 POLISI 48%
3 IMIGRASI 34 %
4 DLLAJR 33 %
5 PEMKOT/KAB/PROV 33 %
6 BPN 32 %
7 PELINDO 30 %
8 PENGADILAN 30 %
9 KEMKUMHAM 21 %
10 ANGKASA PURA 21 %
12 KEMKES 15 %
14 BPOM 14 %
15 MUI 10 %
Transparansi – Akuntabilitas – Penegakkan Aturan - Efektifitas
Integritas Moral PROGRAM
Cegah Penyimpangan PENGENDALIAN
Cegah C O I GRATIFIKASI
◦ Rangkap Jabatan WISTHLE BLOWER
◦ Gratifikasi SYSTEM
◦ Kepemilikan Asset FRAUD CONTROL
◦ Hubungan/Affiliasi MEMBANGUN ZONA
INTEGRITAS
UNDANG-UNDANG KORUPSI
Pemberantasan korupsi
adalah serangkaian
tindakan untuk mencegah
dan memberantas TPK
melalui upaya koordinasi,
supervisi, monitor,
penyelidikan – penyidikan
– penuntutan dan
pemeriksaan di sidang
pengadilan dengan peran
serta masyarakat.
PERAN SERTA
KEWENANGAN KPK MASYARAKAT KEWENANGAN KPK
PASAL 13 UU 31 TAHUN 1999 PASAL 12
UU 30 TAHUN 2001 PS. 41 & 42 UU 30 TAHUN 2001
LAPORAN
INFORMASI
ADUAN
Dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 30 bentuk / jenis tindak pidana
korupsi.
Ketigapuluh bentuk / jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya dikelompokkan menjadi :
Setiap Negara Peserta wajib mengambil tindakan-tindakan sesuai hukum nasionalnya untuk
mencegah korupsi yang melibatkan sektor swasta, meningkatkan standar akuntansi dan audit
dan dimana diperlukan memberi hukuman-hukuman perdata, administratif atau pidana yang
efektif.