1. Birokrasi
masih gemuk, lamban, dan belum profesional
belum mampu memberikan pelayanan prima
pada masyarakat dan investor.
2. Korupsi
banyaknya penyelewengan dan penyalahgunaan keuangan
negara di berbagai instansi pemerintah diungkap
Aparat Penegak Hukum (APH)
hasil survei tentang korupsi masih memprihatinkan
3. Infrastruktur
belum memadai 2
kurangnya anggaran negara untuk pembangunan & pemeliharaan
POSISI INDONESIA: INDEKS PERSEPSI
KORUPSI
Sumber: http://news.detik.com/infografis/3137767/indeks-persepsi-korupsi-indonesia-membaik
3
PROGRAM REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA
PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK
• Perpres 81/2010: GD – RB
Kondisi Saat Ini
• PMPRB - Online Hasil yang diharapkan
• UU 25/2009: Yanlik ; PP 96/2012;
Perpres; PermenPAN dan RB
PELAYANAN KESEMPATAN
PUBLIK KERJA
•Kualitas PRIMA
Pelayanan buruk : (pro-job)
lama, mahal, (Sesuai UU No.
rumit. 25/2009)
•Kinerja & SDM
Kondisi rendah;
Birokras •Koruptif;
PENDAPATAN
•Tidak ada
i standar NAIK
(pro-poor)
Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien,
terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Peraturan Perundang- Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
undangan
Sumber daya manusia SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable,
aparatur profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN
Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
Pola pikir (mind set) dan Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Budaya Kerja (culture set)
Aparatur
PERATURAN PRESIDEN NO. 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 5
FONDASI UU UNTUK REFORMASI BIROKRASI
UU No 25 Tahun 2009 RUU Sistem Pengawasan
Tentang Pelayanan Publik Intern Pemerintah
BIROKRASI
BERSIH,
BIROKRASI
KOMPETEN
EKSISTING
DAN
MELAYANI
6
UU NO 25 TH 2009
TTG PELAYANAN
PUBLIK
PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK 7
DASAR PEMIKIRAN
Negara berkewajiban melayani setiap warga
negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan
kebutuhan dasarnya (fundamental human rights)
Membangun kepercayaan masyarakat melalui
penyelenggaraan pelayanan publik yang baik.
Perlunya norma hukum untuk penegasan hak dan
kewajiban setiap warga negara dan penduduk
Perlunya pengaturan hukum yang mendukung
upaya meningkatkan kualitas dan menjamin
penyediaan pelayanan publik dan memberi
perlindungan bagi setiap warga negara dan
penduduk dari penyalahgunaan wewenang dalam
penyelenggaraan pelayanan publik
8
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
• Kepastian Hukum dalam kejelasan hubungan an-
tara Masyarakat dengan penyelenggara pelayanan
publik.
TUJUAN
• Batasan dan hubungan yang jelas hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan kewenangan.
• Sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang
layak.
• Perlindungan dan kepastian hukum masyarakat.
9
9
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
Pelayanan Publik
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
12
13
Standar Pelayanan.
Maklumat Pelayanan
Sistem Informasi Pelayanan Publik (pelayanan informasi/UU KIP)
Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan
Publik.
Pelayanan Khusus.
Biaya/Tarif Pelayanan.
Perilaku Pelaksana dalam Pelayanan.
Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Pengelolaan Pengaduan .
Penilaian Kinerja (dengan survei Indeks Kepuasan Masyarakat/ IKM).
13
STANDAR
PELAYANAN
14
Pengertian SP
(Pasal 1 ayat (7) UU 25/2009)
15
PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
Latar Belakang Perlunya SP
Tuntutan aspirasi masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik yang
berkualitas.
16
Dasar Hukum Standar Pelayanan
UU No. 25 Th 2009 tentang Pelayanan Publik:
Pasal 20
(1) Penyelenggara berkewajiban menyusun
dan menetapkan standar pelayanan
dengan memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat
dan kondisi lingkungan.
(2) Dalam menyusun dan menetapkan
standar pelayanan, penyelenggara wajib
mengikutsertakan masyarakat dan pihak
terkait.
17
18
SANKSI (Pasal 54)
TINDAKAN SANKSI
Pasal 15 huruf a dan Pasal 20 ayat Pemberhentian dengan hormat
(1) : Penyelenggara wajib menyusun dan tidak dengan permintaan sendiri
menetapkan standar pelayanan Pasal 54 ayat (8)
Pembekuan misi/ ijin pemerintah
Pasal 54 ayat (8) dan (10)
Pasal 20 ayat (2) : Dalam menyusun dan Pembebasan dari jabatan
menetapkan SP penyelenggara wajib Pasal 54 ayat (7)
mengikutserakan masyarakat dan pihak
terkait
Pasal 20 ayat (3) : Penyelenggara Pembebasan dari jabatan
berkewajiban menerapkan standar Pasal 54 ayat (7)
pelayanan
Pengaduan Masyarakat
Survei Kepuasan
Sistem Pengelolaan
Penyampaian
Masyarakat
Pelayanan
STANDAR PELAYANAN
- Produk - Waktu
- Syarat - Tarif 20