Anda di halaman 1dari 17

REFORMASI BIROKRASI :

TRANSFORMASI PUBLIC GOVERNANCE


untuk PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
PUBLIK

1
Kondisi Indonesia
Ada 3 masalah besar dalam pembangunan:

1. Birokrasi
 masih gemuk, lamban dan belum profesional;
 belum mampu memberikan pelayanan prima pada masyarakat dan investasi.

2. Korupsi
 banyak ditemukan penyelewengan dan penyalahgunaan keuangan negara di berbagai
instansi pemerintah;
 korupsi merupakan bahaya laten (terselubung) yang sangat membahayakan bagi
kehidupan bernegara.

3. Infrastruktur
 belum memadai ;
 anggaran negara untuk pembangunan dan pemeliharaan masih kecil.

2
Government effectiveness index
Global competitiveness index, indonesia (Peringkat
2011=46; 2012=50)
Reformasi Birokrasi
dimaknai sebagai proses perubahan dan
pembaharuan secara bertahap, kongkrit, dan
mendasar untuk mewujudkan birokrasi yang
bersih, kompeten, dan melayani.
• Bersih dari KKN dan politisasi;
• Kompeten yaitu profesional dan berkinerja tinggi;
• Melayani terhadap masyarakat umum dan dunia
usaha.

5
PROGRAM REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA
PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

PELAYANAN
PUBLIK
PRIMA
(Sesuai UU
No. 25/2009)

6
Sasaran dan Indikator Keberhasilan RB
Base Targe
Sasaran Indikator Line 2010 2011 t Keterangan
(2009) 2014
Persepsi masy, 80%
IPK*) 2.8 2.8 3,0 5.0 terkait dengan
Pemerintahan
YANLIK
yang bersih
OPINI Pusat 42,17% 63% 100% Pengelolaan
WTP Daerah 2.73% 22% 60% keuangan
Pusat 6,64 6,16 8,0 Pelayanan Publik
Integritas Daerah dari sudut
Peningkatan
Yanlik 6,46 5,07 8,0 Pemberantasan
kualitas
Korupsi
yanlik
Doing Business Pelayanan bid.
122 121 121 75
investasi
Kapasitas Indeks Efektivitas
- 0,29 -0.19 0,5 Pelayanan Publik
dan Pem
K/L 47,37% 63,29% 82,93% merupakan bagian
akuntabilitas Instansi
Prov 3,70% 31,03% 63,33% 80% penting dari kinerja
kinerja akuntabel Kab/Kota 1.16% 4,26% 12,78%
7
9 (Sembilan) Program Percepatan RB

1. Penataan Struktur Birokrasi;


2. Penataan Jumlah, Distribusi, dan Kualitas PNS;
3. Sistem seleksi dan promosi secara terbuka;
4. Profesionalisasi PNS;
5. Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah;
6. Peningkatan Pelayanan Publik;
7. Pelaporan Harta Kekayaan Pegawai Negeri;
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai;
9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas dan Sarana dan Prasarana
Kerja Pegawai Negeri.

8
9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi
RENCANA AKSI
a. Peningkatan Pelayanan Perizinan:
a.1. Kejelasan Biaya dan Persyaratan Perizinan.
6
a.2. Penyederhanaan Deregulasi Perizinan:
 Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Program  Pembatasan waktu pengurusan izin.
b. Penguatan Budaya Pelayanan Prima melalui:
Peningkatan  Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan
Pelayanan Publik dan Maklumat Pelayanan (melalui
Publik; implementasi UU tentang Pelayanan Publik dengan
pembentukan perwakilan Komisi Ombudsman di
daerah-daerah);
 Pemeringkatan Pelayanan Publik seluruh K/L dan
Pemda;
 Survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat);
 Pengelolaan Pengaduan Masyarakat.
9
UNDANG-UNDANG NO. 25 / 2009 TENTANG
PELAYANAN PUBLIK

10
ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

• Standar Pelayanan.
• Maklumat Pelayanan
• Sistem Informasi Pelayanan Publik
• Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan
Publik.
• Pelayanan Khusus.
• Biaya/Tarif Pelayanan.
• Perilaku Pelaksana dalam Pelayanan.
• Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
• Pengelolaan Pengaduan .
• Penilaian Kinerja.

11
Standar Pelayanan
(menurut UU 25/2009)

adalah tolok ukur yang digunakan


sebagai pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, dan
terjangkau, dan terukur.

12
Kewajiban Penyelenggara dalam Penyusunan, Penetapan, dan
Penerapan Standar Pelayanan serta sanksinya
Pasal
Uraian Kewajiban Penyelenggara Ancaman Sanksi
UU/RPP
Pasal 20 (1) Wajib menyusun dan menetapkan SP Dengan sanksi Pemberhentian
UU dengan tidak hormat
Pasal 20 Wajib mengikutsertakan Masyarakat dalam Dengan sanksi Pembebasan
(2) UU Penyusunan SP dari Jabatan
Pasal 26 (1) Pembahasan Rancangan SP wajib ikutkan Tegoran tertulis
RPP masy.
Pasal 27 (1) Rancangan SP yang telah dibahas wajib Tegoran tertulis
RPP dipublikasikan

Pasal 20 Wajib menerapkan SP Dengan sanksi Pembebasan


(3) UU dari Jabatan
Pasal 30 (1) Wajib menyusun dan menetapkan Maklumat Pembebasan dari jabatan
RPP Pelayanan
Pasal 33 (1) Wajib meninjau ulang SP yang telah ditetapkan Pembebasan dari jabatan
RPP dalam waktu 3 tahun

13
Langkah-langkah Penyusunan Standar
PENYUSUNAN RANCANGAN SP. S.D PENERAPAN
• Penyusunan Rancangan SP (oleh tim internal/plus masyarakat);
• Pembahasan SP (dengan masyarakat dan pihak terkait);
• Public Hearing (kepada masyarakat umum yang berkepentingan)
dalam rangka menjaring masukan (dari masyarakat umum dan
mengolah untuk perbaikan Rancangan SP);
• Penetapan (oleh Penyelenggara dan dapat dikuatkan oleh Pejabat
yang berwenang);
• Maklumat (Pengumuman kesanggupan melaksanakan pelayanan
sesuai Standar Pelayanan);
• Penerapan SP (tahap implementasi).

Keikutsertaan Masyarakat dalam:


• Penyiapan rancangan SP;
•Pembahasan SP
•Masukan masyarakat Umum
•Penerapan SP 14
Implementasi UU 25/2009
dengan Penerapan Standar Pelayanan
Prinsip Sistem Manajemen Mutu

Per.MenPAN
Per.MenPAN13/2009-
13/2009-
Pengelolaan
PengelolaanPengaduan
PengaduanMasy.
Masy.
Tanggung Jawab Pimpinan:
Act
Komitmen Laksanakan Janji
K
Perbaikan (Perbaikan Standar E
H pelayanan P
D
A U
S E
R Plan L
A
T S
A I
A A
P N V
N
A D Penyelenggara E
N R
A
Manajemen Pelayanan Pengukuran, Analisa,
Y
R
R A
Sumber Daya Publik & Perbaikan
K
R Y
A Y Y
A A A
K N
Y
N Check L
T
L /
A I I I
T K Realisasi K K
M
Pelayanan
Do KepMenPAN
KepMenPAN25/2004-
25/2004-Indeks
Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kepuasan Masyarakat (IKM)

15
Indikator Inti Keberhasilan Program RB
: IPK, Doing Business;
Indeks Integritas dll..

16
17

Anda mungkin juga menyukai