Anda di halaman 1dari 17

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

TAHUN 2018
Amanat Bapak Menteri Hukum dan HAM
Pada Apel Pagi dan Deklarasi Janji Kinerja - Senin, 8 Januari 2018
Kondisi Birokrasi di Lingkungan Pemasyarakatan

 Praktek Pungli
 Budaya Koruptif
 Rendahnya Integritas
 Buruknya Pelayanan
 Kualitas Layanan Rendah
Perlu dilaksanakannya
Penguatan IMPLEMENTASI Pelaksanaan

DI LINGKUNGAN PEMASYARAKATAN !!!


REGULASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
DAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

Undang-Undang Nomor 28 Tahun Undang-Undang Nomor 25 Undang-Undang Nomor 5


1999 tentang Penyelenggaraan Tahun 2009 tentang Tahun 2014 tentang
Negara yang Bersih dari KKN Pelayanan Publik Aparatur Sipil Negara

Kondisi Birokrasi Sasaran Reformasi


Eksisting Birokrasi :
 Maraknya KKN Birokrasi Bersih,
 Rendahnya Kapabilitas dan Akuntabel dan Melayani
Akuntabilitas Kinerja
 Buruknya Pelayanan Publik

Permen PAN dan RB Nomor 52


Undang-Undang Nomor 39 Perpres Nomor 81 Tahun
Tahun 2014 tentang Pedoman
Tahun 2008 tentang 2010 tentang Grand
Pembangunan ZI menuju WBK dan
Kementerian Negara Desain Reformasi
WBBM di Lingkungan Instansi
Birokrasi 2010 - 2025
Pemerintah

REFORMASI BIROKRASI
8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI

8 ORGANISASI 2
Organisasi tempat fungsi
dan ukuran
MINDSET DAN CULTURE SET TATALAKSANA
APARATUR Sistem, Proses dan Prosedur Kerja
Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi Jelas
AREA
PERUBAHAN
7 3

PELAYANAN PUBLIK PERATURAN PERUNDANG-


Meningkatnya kualitas layanan sesuai UNDANGAN
Kebutuhan dan harapan masyarakat Regulasi tertib dan tidak saling tumpang
PENGAWASAN tindih
Meiningkatnya penyelenggaraan
Pemerintah bebas KKN

6 4
AKUNTABILITAS 5 SUMBER DAYA MANUSIA
Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja SDM Petugas yang berintegritas, profesional dan
birokrasi berkinerja
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM dilakukan dengan membangun satuan kerja
percontohan yang dapat mengimplementasikan sistem integritas dan budaya kerja birokrasi anti KKN
ZONA INTEGRITAS
Predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen
untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik.

WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)


Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar :
- Manajemen Perubahan
- Penataan Tatalaksana
- Penataan Sistem Manajemen SDM
- Penguatan Pengawasan
- Penguatan Akuntabilitas Kinerja

WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)


Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar :
- Manajemen Perubahan
- Penataan Tatalaksana
- Penataan Sistem Manajemen SDM
- Penguatan Pengawasan
- Penguatan Akuntabilitas Kinerja
- Penguatan Kualitas Pelayanan Publik
KRITERIA PEMILIHAN SATUAN KERJA PERCONTOHAN ZONA
INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

SYARAT WBK WBBM


Opini BPK “WTP” Opini BPK “WTP” selama
TINGKAT INSTANSI minimal 2 tahun berturut-
PEMERINTAH turut
Nilai AKIP minimal “CC”
Setingkat Es. I s.d Es. III
Peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis
Melaksanakan program-program reformasi birokrasi
TINGKAT SATUAN KERJA secara baik
Mengelola sumber daya yang cukup besar
Telah sebelumnya
mendapat predikat WBK
KERANGKA DAN KOMPONEN PENILAIAN WBK/WBBM

PENGUNGKIT (60%) HASIL (40%)

PENINGKATAN PELAYANAN

(10)
PUBLIK
Nilai persepsi kualitas

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


PENATAAN TATALAKSANA
(5) pelayanan (survei eksternal)
MANAJEMEN PERUBAHAN (5)

(20)
PENATAAN MANAJEMEN
SDM
(15)

PENGUATAN PENGAWASAN
(15)
PEMERINTAH YANG BERSIH
PENGUATAN AKUNTABILITAS DAN BEBAS KKN
KINERJA (10)
Nilai persepsi korupsi
(survei eksternal) (15)

Presentase penyelesaian
TLHP (5)

PERBAIKAN DAN PEMBELAJARAN


PROSES PENILAIAN DAN PENETAPAN MENUJU WBK/WBBM
SYARAT DAN KRITERIA SATUAN KERJA YANG DITETAPKAN
SEBAGAI WBK/WBBM

Adanya pengaduan masyarakat dapat menjadi bahan evaluasi penilain satuan kerja tidak
memenuhi syarat dan kriteria sebagai satuan kerja yang mendapatkan WBK/WBBM
INDIKATOR PENILAIAN – KOMPONEN PENGUNGKIT
NO KOMPONEN INDIKATOR KETERANGAN

1. Manajemen Perubahan Penyusunan Tim Kerja Terbentuknya Tim Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
 Penentuan Tim dipilih melalui prosedur dan mekanisme jelas
Dokumen Pembangunan ZI Terdapatnya dokumen pembangunan ZI WBK/WBBM
WBK/WBBM  Dokumen memuat target-target prioritas pembangunan ZI WBK/WBBM
 Dokumen pembangunan disosialisasikan melalui media
Monitoring dan Evaluasi • Seluruh kegiatan pembangunan ZI WBK/ WBBM dilaksanakan sesuai target
Pembangunan ZI WBK/WBBM • Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dan ditindaklanjuti
Perubahan Pola Pikir dan • Pimpinan berperan sebagai role model
Budaya Kerja • Ditetapkannya agen perubahan
• Anggota organisasi dilibatkan dalam pembangunan ZI WBK/WBBM
• Budaya kerja dan pola pikir dibangun di dalam lingkungan organisasi
2. Penataan Tatalaksana SOP Kegiatan Utama • Terdapatnya dokumen SOP yang mengacu pada peta proses bisnis
• SOP diterapkan dalam tugas dan fungsi
• Dilaksanakan evaluasi terhadap SOP
E- Office • Sistem pengukuran kinerja, kepegawaian dan pelayanan berbasis IT

Keterbukaan Informasi Publik • Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan
• Dilakukannya monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
3. Penataan Sistem Perencanaan Kebutuhan • Tersusunnya dokumen rencana kebutuhan pegawai dalam hal rasio beban kerja
Manajemen SDM Pegawai dan kualifikasi pendidikan
• Rencana kebutuhan pegawai telah diterapkan
• Dilakukannya monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
Pola Mutasi Internal • Kebijakan mutasi internal di implementasikan
• Dilakukannya monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
INDIKATOR PENILAIAN – KOMPONEN PENGUNGKIT
NO KOMPONEN INDIKATOR KETERANGAN

Pengembangan Pegawai • Adanya upaya pengembangan capacity building/ transfer knowlede pegawai
Berbasis Kompetensi • Kesempatan pegawai mengikuti diklat/ pelatihan
Penetapan Kinerja Individu • Dilaksanakannya penilaian kinerja individu
• Pengukuran kinerja indivdu dilaksanakan secara periodik
• Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan / ditetapkan
Penegakan Aturan Disiplin/ • Aturan kode etik diimplementasikan dan disosialisasikan
Kode Etik
Sistem Informasi • Sistem Informasi Kepegawaian dimutakhirkan secara berkala
Kepegawaian
4. Penguatan Keterlibatan Pimpinan • Pimpinan dilibatkan secara langsung dalam saat penyusunan rencana dan
Akuntabilitas penetapan kinerja
• Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala
Pengelolaan Akuntabilitas • Terdapatnya dokumen perencanaan kinerja
Kinerja • Dokumen perencanaan berorientasi pada hasil sesuai dengan kriteria SMART
• Laporan kinerja disusun tepat waktu dan memuat informasi
• Peningkatan kapasitas SDM dalam akuntabilitas kinerja
5. Penguatan Pengendalian Gratifikasi • Public campaign terhadap pengendalian gratifikasi
Pengawasan • Pengendalian gratifikasi diimplementasikan
Penerapan Sistem • Pembangunan lingkungan pengendalian
Pengawasan Intern • Adanya penilaian resiko
Pemerintah (SPIP) • Unit kerja melaksanakan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir reiko
• Dilaksanakannya monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
Pengaduan Masyarakat • Kebijakan pengaduan masyarakat diimplementasikan
• Pengaduan Masyarakat di tindaklanjuti
• Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut pengaduan
INDIKATOR PENILAIAN – KOMPONEN PENGUNGKIT
NO KOMPONEN INDIKATOR KETERANGAN

Whistle Blowing System • Kebijakan Whistle Blowing System diterapkan


• Dilaksanakannya monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
Penanganan Benturan • Identifikasi terhadap potensi terjadinya benturan kepentingan
Kepentingan • Sosialisasi benturan kepentingan
• Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut benturan kepentingan
6. Peningkatan Kualitas Standar Pelayanan • Kebijakan standar pelayanan diimplementasikan
Pelayanan Publik • Maklumat pelayanan diterapkan
• Terdapatnya SOP Pelayanan
• Adanya perbaikan terhadap kualitas dan SOP layanan
Budaya Pelayanan Prima • Sosialisasi penerapan budaya pelayanan prima
• Terdapatnya informasi pelayanan yang mudah diakses
• Adanya reward dan punishment
• Terdapatnya sarana layanan terpadu yang terintegrasi
• Adanya inovasi pelayanan
Penilaian Kepuasan Terhadap • Unit kerja melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Pelayanan • Hasil survey dapat diakses dengan mudah
• Adanya tindak lanjut terhadap hasil survey
INDIKATOR PENILAIAN – KOMPONEN HASIL

NO KOMPONEN INDIKATOR KETERANGAN

1. Terwujudnya Nilai persepsi korupsi (survey eksternal)


Pemerintahan yang
Bersih dari KKN
 Presentasi penyelesaian TLHP
2. Terwujudnya  Nilai persepsi kualitas pelayanan
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Kepada Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai