Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Honorata Citra

Nim : 2020210059

MK : Metode Kualitatif (D)

JUDUL KUALITAS PELAYANAN DIINDONESIA YANG BURUK

Dari masalah yang saya ambil ini dari data yang bisa dilihat diinternet yaitu,
Ombudsman RI sebagai pengawas pelayanan publik sebagaimana diamanatkan dalam Pasal
35 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik telah melakukan
penilaian terhadap penyelenggaraan pemerintahan untuk tingkat kementerian/lembaga,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia.

KEBENARAN ILMIAH

Nuriyanto (2014) dalam Nugraha (2018) berpendapat bahwa pelayanan publik atau
pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang – undangan.

GRAND THEORY

Menurut Albrecht dan Zemke (1990) kualitas pelayanan publik merupakan hasil
interaksi dari berbagai aspek, sistem pelayanan, sumber daya manusia penyedia layanan,
strategi, dan pelanggan.

RUMUSN MASALAH

1. Apa saja yang menjadi faktor yang menyebabkan Pelayanan Publik yang
buruk?
2. Apa saja dampak dari Pelayanan Publik yang buruk?

MASALAH

1. Kompetensi naparatur, SDM aparatur sebagai pemangku jabatan adalah suatu


kemampuan yang seorang aparatur dalam mengembangkan tuggas sesuai dengan
bidang kerjanya,sehingga dapat mencapai hasil kerja yang maksial.
2. Birokrasi yang berbelit-belit, contohnya itu tidak terdapat kejelasan biaya maupun
waktu, dan tidak transparan sehingga masyarakat seringkali tindak mendapatkan
kepastian pelayanan.
3. Pelayanan tidak sesuai,potret pelayanan publik kita ditandai dengan bertele-
tele,menunda pelayanan, mahal,pelayanan tidak tepat waktu,dan petugas yang tidak
kompeten
4. Pungutan liar, sebagai suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang (Pelaksana
Pelayanan Publik) dengan cara meminta pembayaran uang yang tidak sesuai atau
tidak ada aturan atas layanan yang diberikan kepada pengguna layanan. Pungli
merupakan salah satu bentuk contoh maladminidtrasi yang cukup sering terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
5. Tidak responsif terhadap pengaduan masyarakat, Segala bentuk kritik maupun aduan
yang disampaikan masyarakat pada suatu instansi merupakan sebuah koreksi untuk
perbaikan pelayanan itu sendiri ke depannya. Untuk itu pemerintah membutuhkan
strategi penanganan pengaduan dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
Tujuannya adalah sebagai informasi kebijakan proses pelaksanaan perbaikan
pelayanan publik melalui pengelolaan pengaduan.

JUDUL PENELITIAN?
“Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik dalam Meningkatkan Kepercayaan
masyarakat”
HIPOTESIS PENELIIAN ?
Jika Pelayanan publi baik dan berkulitas, maka akan meningkatkan Kepercayaan
Masyarakat, jika tidak maka kepercayaan masyarakat akan hilang

Anda mungkin juga menyukai