Pemkot/Pemkab 537
Kementerian/Lembaga 406
Pemprov 160
Total: 1.310 kasus
BUMN/BUMD 109
DPR/DPRD 76
Komisi Non-Struktural 22
Eselon I/II/III 31
Walikota/Bupati/Wakil 18
Swasta 17
Total: 79 orang
Anggota DPR/DPRD 4
Penyuapan: 63
Kepala K/L 2
PBJ: 11
Hakim 1 Pencucian Uang: 4
Jaksa 1 Pungutan/Pemerasan: 1
Pengacara 1
Lainnya 4
0 5 10 15 20 25 30 35
BEST Pelaku
FOR You 6
O R G A N I C S C O M P A N Y
KONDISI FRAUD DI DJKN (1)
2. Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2021 oleh KPK dan Kemenkeu
terhadap DJKN, terdapat beberapa isu:
» Sebesar 9,64% responden internal (141 dari 1.463 pegawai)
menyatakan “pengalaman melihat/mendengar pegawai menerima
pemberian.” Nilai tahun 2021 naik 7,02% dibanding tahun 2020 sebesar
2,62%.
» Sebesar 3,214% responden eksternal (63 dari 1.965) menyatakan
“pegawai tidak menjalankan tugas sesuai aturan.” Nilai tahun 2021
naik 0,73% dibanding tahun 2020 sebesar 2,48%.
» Terkait hasil SPI tahun 2021, Itjen Kemenkeu menginformasikan masih
adanya pelanggaran area rawan fraud di unit vertical DJKN.
BEST FOR You 8
O R G A N I C S C O M P A N Y
FRAUD (The Fraud Tree)
Menurut ACFE (Association of Certified Fraud Examiner)
1. Tekanan (Pressure)
Tekanan
» Adanya niat seseorang dalam melakukan (Pressure)
kecurangan.
» Seseorang yang melakukan fraud pasti memiliki
motivasi atau dorongan tersendiri.
ANGGAPAN KENYATAAN
» Korupsi disebabkan oleh rendahnya gaji » Bukankah orang yang berkecukupan (kaya) juga
(penghasilan) banyak yang korupsi
» Korupsi disebabkan oleh prosedur yang panjang » Bukankah dengan prosedur administrasi yang
dan berbelit sederhana juga bisa muncul korupsi?
» Korupsi disebabkan oleh perangkat hukum yang » Bukankah perangkat hukum sudah diperbarui dan
belum memadai hukumannya diperberat, tapi korupsi tetap
merajalela?
» Korupsi disebabkan adanya peluang dan » Bagaimana dengan orang yang sejak awal berniat
kesempatan korupsi?
» Bahwa dalam berpikir, berkata, berperilaku dan Konsisten berperilaku selaras dengan
bertindak, pimpinan dan seluruh PNS di - nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan
lingkungan Kemenkeu melakukannya dengan
baik dan benar, serta selalu memegang teguh - jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan
kode etik dan prinsip-prinsip moral. kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan,
» Perilaku utama:
- menciptakan budaya etika tinggi,
- bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya; dan
- bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan
- menjaga martabat dan tidak melakukan hal- beserta risiko yang menyertainya.
hal tercela
» PMK No.190/PMK.01/2018 tentang Kode Etik dan
Kode Perilaku PNS di Lingkungan Kemenkeu
BEST FOR You 15
O R G A N I C S C O M P A N Y
KARAKTER PEGAWAI (SDM)
» Integritas » Berani
» Profesionalisme » Jujur
» Sinergi » Mandiri
» Pelayanan » Peduli
» Kesempurnaan » Adil
» Disiplin
» Kerja Keras
» Tanggung Jawab
» Sederhana
BEST FOR You 16
O R G A N I C S C O M P A N Y
KOMPONEN NILAI-NILAI INTEGRITAS (KPK)
1. Agama 3. Religiusitas
» Ajaran » Kesalehan
» Sistem yang mengatur tata keimanan » Keahlian atau besarnya kepatuhan dan pengabdian
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang terhadap agama (Peter Salim, 1991)
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
» Tingkat konsepsi seseorang terhadap agama dan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta
tingkat komitmen seseorang terhadap agamanya
manusia dan lingkungannya.
(Glock dan Stark, 1966)
» Religiusitas meliputi pengetahuan agama,
2. Spiritualitas pemahaman agama, perilaku (moralitas) agama,
dan sikap sosial keagamaan.
» Sumber motivasi dan emosi pencarian individu
yang berkenaan dengan hubungan seseorang » Religiusitas, berarti pelaksanaan keyakinan
dengan Tuhan. beragama atau nilai-nilai spiritualitas yang diyakini
kebenarannya berdasarkan agama atau
» Spiritual berhubungan dengan atau bersifat kepercayaan masing-masing
kejiwaan (rohani, batin).
BEST FOR You 22
O R G A N I C S C O M P A N Y
HUBUNGAN AGAMA, SPIRITUALITAS, DAN RELIGIUSITAS (1)
Kasus ke-1
» Penyedia barang dan jasa yang sudah biasa melayani kebutuhan kantor (rekanan lama)
memberi pinjaman laptop secara cuma-cuma kepada anda selaku pejabat PBJ. Laptop
tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah maupun keperluan pribadi
lainnya selama membutuhkannya.
» Identifikasi: Perbuatan tersebut termasuk gratifikasi karena pejabat PBJ selaku penyelenggara
negara atau PNS telah menerima hadiah. Pemberian hadiah dapat memengaruhi independensi
pejabat PBJ dalam menentukan rekanan, dan menimbulkan rasa utang budi karena
memberikan laptop.
» Rekomendasi: Seharusnya Pejabat PBJ menolak peminjaman laptop, untuk memelihara
integritas pribadi demi kepentingan organisasi. Namun apabila dalam kondisi mendesak dan
terpaksa menerima pemberian tersebut, misalnya laptop diantar ke rumah (melalui pihak
ketiga; istri, anak), dan Anda tidak berada di rumah, maka Anda harus melaporkan gratifikasi
tersebut sesuai peraturan yang berlaku.
BEST FOR You 32
O R G A N I C S C O M P A N Y
POTENSI FRAUD (GRATIFIKASI) PEGAWAI DJKN
Kasus ke-2
» Anda adalah anggota TAD yang menangani ABMA/T. Tugas anda melakukan pemeriksaan dan
penelitian atas ABMA/T serta mengumpulkan dokumen pendukung. Aset tersebut saat ini
sedang ditempati oleh pihak ketiga (Mr. X). Selama anda menjalankan tugas, kebutuhan
akomodasi seperti biaya perjalanan, makan dan tempat menginap ditanggung oleh Mr. X.
» Identifikasi: Perbuatan tersebut termasuk gratifikasi karena TAD selaku penyelenggara negara
atau PNS telah menerima fasilitas. Pemberian fasilitas dapat memengaruhi independensi TAD
dalam menganalisis ABMA/T.
» Rekomendasi: Seharusnya anggota TAD selaku penyelenggara negara atau PNS tidak
menerima fasilitas tersebut. Pemberian fasilitas dapat memengaruhi independensi TAD dalam
memberikan analisis dan menjaga validitas data, informasi dan dokumen pendukung ABMA/T.
Kasus ke-4
» Seorang pegawai mendapat penugasan sebagai narasumber ke salah satu satker, lalu
mendapatkan honor sejumlah uang dari panitia (satker penyelenggara).
» Identifikasi: Perbuatan tersebut tidak termasuk gratifikasi apabila penerimaan honor tersebut
tidak dilarang dalam kode etik atau peraturan internal instansi. Selain itu, honorarium
narasumber hanya dapat diberikan oleh satker penyelenggara.
Namun demikian, perbuatan tersebut menjadi gratifikasi karena instansinya melarang
penerimaan honor narasumber bagi pegawainya sebagaimana diatur dalam kode etik.
Pelarangan penerimaan honor dengan alasan narasumber adalah bagian dari pekerjaan untuk
menjelaskan tusi organisasi. Apalagi pegawai tersebut menghadiri acara sebagai narasumber
dengan biaya perjalanan dinas dari kantor, lalu mendapat honor dari satker penyelenggara.
» Rekomendasi: Pegawai tersebut harus mematuhi aturan instansi yang melarang penerimaan
honor sebagai narasumber. Ia seharusnya menolak honor, tapi apabila dalam kondisi tidak
dapat menolak, atau tidak dapat menentukan benar atau tidaknya penerimaan dimaksud
maka ia harus melaporkan pemberian honor tersebut.
BEST FOR You 35
O R G A N I C S C O M P A N Y
POTENSI FRAUD (GRATIFIKASI) PEGAWAI DJKN
Kasus ke-5
» Seorang pejabat publik (PNS) melaksanakan tugas ke luar daerah bertemu dengan teman
lamanya. Kemudian ia menerima bingkisan dari temannya berupa makanan, dan kerajinan lokal.
» Identifikasi: Perbuatan tersebut tidak termasuk gratifikasi karena pemberian bingkisan hanya
berdasar hubungan pertemanan dan dalam jumlah yang wajar. Perbuatan tersebut bukan
gratifikasi yang dilarang menurut UU No.31/1999 jo UU No.20/2001 ttg Pemberantasan TPK.
» Rekomendasi: Pejabat/pegawai merupakan makhluk sosial yang hidup bermasyarakat yang
memerlukan sosialisasi. Aturan (hukum) yang ada hendaknya tidak menghilangkan peran-peran
dan konsekuensi sosial kemasyarakatan yang telah ada. Oleh karena itu, pemberian bingkisan
merupakan pemberian yang timbul dari rasa persaudaraan dan silaturahim dalam kehidupan.
Namun jika pemberian tersebut terkait dengan pekerjaan atau jabatan maka PNS tersebut
seharusnya menolak atau melaporkannya. Hal yang harus diperhatikan PNS adalah mewaspadai
pemberian sumbangan yang bisa digunakan sebagai kamuflase untuk motif negatif.
Kasus ke-8
» Pemberian sumbangan/hadiah di acara pernikahan, ulang tahun kepada pejabat/PNS yang punya
acara tersebut.
» Identifikasi: Perbuatan tersebut termasuk gratifikasi apabila pemberian sumbangan terkandung
vested interest (kepentingan pribadi) dari pihak pemberi terkait dengan jabatan serta tugas dan
kewajiban pejabat/PNS sebagai penerima gratifikasi.
Perbuatan tersebut tidak termasuk gratifikasi apabila pemberian sumbangan tidak terkandung
vested interest dari pihak pemberi terkait dengan jabatan serta tugas dan kewajiban pejabat/PNS
sebagai penerima gratifikasi.
» Rekomendasi: Seharusnya pejabat/PNS berhati-hati dan bijak dalam menyikapi permasalahan ini,
serta melakukan mitigasi risiko setiap perbuatannya
Melaporkan
penolakan Gratifikasi
Rekomendasi